Anda di halaman 1dari 14

TUGAS GEOGRAFI KESEHATAN

“OBAT TRADISIONAL”

Disusun Oleh :

Hana Pebrina Sihite 17136142

Program Studi Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Geografi Kesehatan. Terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen mata kuliah yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan, sekecil apapun akan
penulis perhatikan dan pertimbangkan guna penyempuranaan dalam membuat makalah yang
akan datang.

Semoga makalah ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

Tingginya biaya obat-obatan dan pengobatan dikarenakan sebagian besar bahan


bakunya berasal dari Luar Negeri. Kondisi seperti ini mendorong masyarakat untuk mencari
berbagai alternative untuk pengobatan. Salah satunya adalah pengobatan dengan tanaman
obat (Mahendra, 2005). Bagian terbesar dari bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan
masih belum dibudidayakan sedangkan peluang untuk usaha agrobisnis sangat berpotensi
meningkatkan peluang dan kemungkinan yang terbuka untuk produk obat. Untuk
menunjang kelestarian lingkungan hidup dan menjamin suplai bahan baku bagi kebutuhan
industri obat, maka perlu di kembangkan sistem budidaya tanaman obat sesuai dengan
agroekosistem dalam budidaya tersebut, juga perlu diperhatikan kualitas produk bahan baku
yang dihasilkan dan keaslian varietas (Supriadi, 2001). Upaya departemen kesehatan dalam
pemerataan kesehatan sudah cukup banyak, akan tetapi masih saja ada kalangan yang belum
terjangkau terutama masyarakat di pelosok daerah atau masyarakat yang tingkat
ekonominya rendah. Pendapatan masyarakat yang masih sangat rendah merupakan
penyebab utama bagi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai tidak
dapat terpenuhi.

Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang sama.
Oleh karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang
diperoleh lewat memori organisme yang hidup, sehingga persepsi adalah proses dimana
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya termasuk apa yang dialaminya
misalnya suatu penyakit (Lekalete. D, 2012:1). Pengembangan tumbuhan obat yang
bersumber dari hutan dan kebun sudah selayaknya mendapat perhatian yang lebih besar,
bukan saja disebabkan potensi pengembangan yang terus meningkat (Siwabessy. R, 2009).
Tanaman obat sering digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit yang diantaranya
adalah antawali, meniran, ciplukan, sambung nyawa, dan mengkudu. Tanaman obat ini
adalah tanaman obat yang ditanam di pekarangan rumah, ada yang tumbuh dengan sendiri,
dan ada juga yang tumbuh liar. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis pun
menyusun makala dengan judul “ Manfaat tanaman obat untuk pengobatan penyakit”.

Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja
yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat-obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter. Contoh
nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti jeruk nipis yang
mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan fellandren dan sitral
digunakan dalam obat batuk jeruk nipis, daun jambu biji mengobati penyakit diare dengan
kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan dalam komposisi obat
Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal yang digunakan untuk beberapa
penyakit ringan namun sering terjangkit di dalam masyarakat sehingga menjadikan obat
herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan di alam, harganya
cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti halnya yang
diakibatkan oleh obat-obatan kimia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian obat tradisional?

2. Apa saja jenis obat-obat tradisional?

3. Bagaimana cara pengobatan tradisioal di daerah sendiri?

4. Obat atau jamu apa saja untuk meningkatkan stamina tubuh agar terhidar dari
penyakit?

C. Tujuan

1. Utuk mengetahui pengertian obat tradisional

2. Untuk mengetahui jenis obat-obat tradisional

3. Untuk mengetahui cara pengobatan tradisioal di daerah sendiri

4. Untuk mengetahui obat atau jamu untuk meningkatkan stamina tubuh agar terhidar
dari penyakit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegertian Obat Tradisional


Tanaman obat tradisional adalah tanaman yang salah satu, beberapa atau seluruh
bagian tanaman tersebut dipergunakan dan berkhasiat bagi kesehatan untuk berbagai
penyembuhan penyakit (Rahadi, 2002). Tanaman obat merupakan tanaman yang berkhasiat
dan digunakan sebagai obat, dimana ketika secara naluriah manusia berupaya untuk
memelihara kesehatan dan mengobati penyakitnya. Upaya itu tentu membuahkan hasil-hasil
yang kemudian diturun temurunkan dari generasi ke generasi menjadi suatu sistem
kesehatan dan pengobatan yang baku, begitulah terjadi selama berabad-abad, sejak masa
sejarah sampai masa sejarah. Tanaman obat adalah obat herbal yang telah digunakan secara
turun temurun dan secara empiris terbukti efektifitasnya oleh masyarakat dan tercatat.
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya
karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Bagian dari
Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan
bunga. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa
lalu yang berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, di sebut
empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara
turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau Pengobatan
Tradisional.

B. Jenis-Jenis Obat Tradisional

1. Sakit Gigi
a. Bawang Putih
Bawang putih mengandung antiseptik alami. Caranya bawang putih di kupas hingga
kulitnya habis, potong kecil – kecil dan cuci dengan air hangat. Kemudian di lumatkan
hingga halus. Buatlah butiran kira-kira sebesar lobang pada gigi. Masukkan butiran bawang
putih yang telah di haluskan ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril lalu si
penderita disuruh menggit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi.
b. Minyak cengkeh
Minyak cengkeh digunakan untuk mengobati sakit gigi yang berlubang. Cara
menggunakannya, buatlah butiran kapas steril kemudian teteskan minyak cengkeh, jangan
terlalu basah karna rasanya yang pahit, panas dan bagi yang sensitif akan menimbulkan luka
pada kulit atau gusi yang terkena. Masukkan butiran kapas steril yang telah ditetesi minyak
cengkeh ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril lalu si penderita disuruh
mengigit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi. Dalam waktu yang tidak terlalu
lama sakit akan menghilang.
c. Cengkeh
Cengkeh atau cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia dan
memiliki beragam manfaat seperti penyedap rasa makanan juga untuk mengobati berbagai
macam penyakit :
 Mengobati sakit gigi.
Cara pemanfaatannya adalah sangrai 5 sampai 10 butir bunga cengkih lalu ditumbuk
hingga halus. Bubuk cengkeh yang dihasilkan kemudian ditaburkan di bagian gigi yang
sakit. Cara lainnya, 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk,
kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan
kapas. 
 Pembersih Kuman alternatif 
Senyawa Euganol atau antiseptik alami pada cengkeh bermanfaat untuk menjaga
kebersihan barang-barang anda. Minyak cengkeh dapat mengurangi bakteri atau jamur yang
ada pada perabotan rumah tangga dan mencegah kuman datang kembali. Caranya yaitu
dengan mencampur 1/2 sendok minyak cengkeh dengan dua gelas air kemudian semprotkan
ke tempat-tempat yang rentan terpapar bakteri atau kuman, misalnya dinding kamar mandi.
 Pewangi alami pakaian
Aroma cengkeh yang pedas secara alami akan menutupi bau tak sedap, selain itu
dapat menjaga kesegaran barang-barang. Caranya: simpanlah beberapa batang cengkeh ke
dalam lemari pakaian dan ganti setiap 2-4 minggu sekali, agar aroma segar tetap terjaga.
2.  Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun
jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1
sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan
bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh
juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam
lalu ditelan.
3. Perut kambung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu
putih. Kemudian tempelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga,
gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu
tempelkan pada pusar si kecil.Mengkudu (pace) juga bisa digunakan Untuk meringankan
perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapa saat, lalu
olesi minyak kelapa. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa
kali.
4. Kolik dan erupsi gigi
Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang
kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1 sdt
teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin,
larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya.
5. Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar,
3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah
dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Selain itu dengan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam
sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama
dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu
diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring,
lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
6. Batuk
Ambil air jeruk nipis satu sendok makan beri kecap secukupnya dan sedikit garam
lalu panaskan hingga mendidih tunggu sampai hangat-hangat kuku, minumkan.
Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk) biasanya digunakan untuk obat
batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam
(sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butir adas, 1 sendok makan gula batu
dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali/hari.
7. Masuk angin
Ambil 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campur dengan air kapur sirih
secukupnya. Balurkan dipunggung, leher, perut dan kaki.
8. Luka-luka dan gata-gatal akibat kudis (scabies)
Ambil 2-3 jari batang brotowali (Putrawali, andawali) dipotong kecil-kecil, rebus
dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama ½ jam. Saring air dan gunakan untuk
mengobati luka serta gatal-gatal.
9. Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk
ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam
direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.
10. Borok
Ambil 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci, diparut, lalu dicampur
dengan 2 sendok minyak kelapa baru. Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk. Setelah
dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari.
C. Cara Pegobatan Tradisional Di Daerah Begkulu
1. Koreng atau borok kelapa
Batang brotowali dipotong-potong se-banyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan
pada bagian kepala.Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit
garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
2. Penurun gula darah pada penderita diabetes
Manfaat daun sirih untuk diabetes ini datang dari kandungan antioksidan tingginya
yang bisa mengurangi stres oksidatif penyebab kerusakan sel-sel tubuh pemicu
ketidakseimbangan hormon insulin. Penelitian yang sama juga melaporkan bahwa daun
sirih tidak mempunyai efek samping apapun yang perlu dikhawatirkan. Daun sirih diambil
secukupnya 4-8 lembar lalu rebus sampai airya berubah menjadi kehijauan. Setelah dingin
lalu diminum 2 kali sehari.
3. Bisul
Parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kentang segar dioleskan pada
bisul 3-4 kali per hari.
4. Cacar
Parut jagung yang sudah direbus, setelah halus dioleska pada kulit yang terkena cacar
2-3 kali per hari.
5. Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus.
Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih
diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
6.  Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1
siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan
air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
7. Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh
dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya
dalam air tersebut.
8. Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore
atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
9. Meredakan Nyeri
Jambil jahe 2-3 ukuran sedang lalu haluskan, setelah halus direbus, setelah diingin di
minum. Manfaat air rebusan jahe yang pertama adalah sebagai pereda nyeri. Hal ini
didapatkan dari kandungan Gingerol dan Fenol yang merupakan senyawa kimia bersifat
antinyeri dan dapat meredakan rasa sakit. Kedua senyawa tersebut berkhasiat meredakan
gejala iritasi lambung, meredakan kram perut menstruasi, hingga nyeri otot setelah
berolahraga
10. Radang Usus
Dua buah mengkudu yang masak diparut, tambahkan 1 sendok makan madu, lalu
diaduk sampai merata dan diperas. Air perasan diminun 2 kali sehari.

D. Obat atau Jamu Untuk Meningkatkan Stamina


1. Bandrek jahe
Jahe adalah salah satu jenis tanaman obat tradisional yang mampu memicu keluarnya
keringat dan proses detoksifikasi serta mengatasi gejala mual. Jahe juga diyakini mampu
memperlancar pencernaan serta membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem
pencernaan. Siapkan jahe 2-3 ukuran sedang dan haluskan dan gula merah 2 sendok
haluska, merah lalu rebus kedua bahan secara bersamaan. Dan dimium airnya.
2. Sirih dan buah pinang
Mengunyah daun sirih dan biji pinang khususnya diketahui dapat meningkatkan
energi. Ini karena biji pinang mengandung berbagai zat aktif yang bekerja mirip
dengan nikotin, alkohol, dan kafein untuk merangsang tubuh memproduksi hormon
adrenalin. Peningkatan hormon adrenalin membuat Anda jadi lebih fikus dan waspada serta
lebih berenergi.
3. Curcumin yang terdapat di kunyit, temulawak, jahe, daun kelor, meniran, dan
jinten hitam
Curcumin memiliki zat aktif kurkuminoid yang berfungsi sebagai anti virus dan
imunomodulator. Meniran mengandung zat aktif flavonoid yang dapat mengoptimalkan
fungsi imun. Daun kelor kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam
meningkatkan imunitas, serta mampu melawan infeksi virus dan bakteri.
Siapkan herbal seukuran ibu jari yang masih segar dan belum terkelupas kulitnya
Potong-potong herbal setebal 1-2 sentimeter, lalu memarkan Masukkan herbal ke dalam
cangkir ukuran 250 ml, lalu seduh dengan air hangat suam-suam kuku (70 derajat Celsius
Diamkan selama 4 menit, lalu minum segera sampai habis.
4. Bersifat anti-kanker
Daun sirih mengandung sejumlah phytochemical (bahan kimia tanaman yang
meningkatkan kesehatan) yang memiliki manfaat melawan kanker. Daun sirih merupakan
sumber antioksidan yang sangat baik yang menetralkan radikal bebas dan menghambat
pertumbuhan sel kanker sekaligus penyebarannya ke berbagai organ tubuh. Contohnya,
mengunyah daun sirih diketahui dapat mencegah kanker mulut karena membantu menjaga
kadar asam askorbat dalam air liur. Cara lain yang bisa dilakukan yakni meminum rebusan
air daun sirih. Cukup dengan merebus 10 hingga 12 lembar daun sirih selama beberapa
menit, saring, kemudian bisa tambahkan madu.

5. STMJ atau susu, telur, madu, dan jahe


STMJ merupakan minuman tradisional yang dianggap memiliki khasiat seperti
minuman jahe dan banyak digemari oleh masyarakat. Minuman ini setara dengan makanan
pada umumnya karena kandungan yang terdapat di dalamnya seperti protein, kalsium, dan
vitamin. Sehingga tak heran, bila kamu mengonsumsi ini maka dapat menambah kebugaran
tubuh dan stamina. Untuk membuat STMJ kamu bisa mempersiapkan susu panas, kuning
telur ayam kampung, madu, air jahe, gula secukupnya. Caranya sebagai berikut :
 Masukan kuning telur ayam kampung ke dalam gelas
 Masukan pula air jahe, madu, gula, dan susu sebagian.
 Aduk semua bahan hingga tercampur rata.
 Terakhir masukan sisa susu hingga gelas penuh. STMJ siap disajikan.
6. Cuka Apel
Cuka apel berkhasiat dalam bidang kesehatan, salah satunya dalam studi yang
dilakukan di Jepang pada tahun 2006 dimana cuka apel menjadi objek penelitiannya. Dari
hasil penelitian itu membuktikan bahwa cuka apel bisa mengurangi obesitas dan kadar gula
darah, selain itu juga dapat mengurangi bau mulut dan bau badan. Tak hanya itu, cuka apel
mampu meredakan sakit tenggorokan, pilek, dan infeksi sinus. Serta mampu mengatasi
berbagai masalah pada kulit seperti jerawat dan bintik-bintik. Bila daya tahan tubuhmu
sedang menurun, kamu bisa mengonsumsi cuka apel untuk meningkatkan stamina tubuh.
Kita perlu 4 buah apel yang sudah dipotong dadu, 1 L air bersih, ¼ cangkir gula pasir, ¼
cangkir cuka apel organik murni, toples kaca berukuran besar. Berikut langkah-langkah
membuat cuka apel :

 Masukan potongan apel ke dalam toples.


 Campurkan air dengan gula sebanyak secangkir, lalu kita bisa tuangkan ke dalam
potongan apel yang ada di dalam toples.
 Lalu masukan cuka apel organik.
 Masukan air hingga apel terendam oleh air, aduk hingga semua bahan yang
dimasukkan tercampur merata.
 tutup toples dengan kuat dan simpan di tempat yang aman dan hangat. Diamkan
selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu.
 Apabila sudah 3 minggu, pindahkan air cuka apel ke toples lain dengan membuang
potongan apelnya.
 Tutup rapat toples yang berisi air cuka apel saja, diamkan selama 2 sampai 3 minggu.
 Dalam rentan waktu 2 hingga 3 minggu aduk sekali-sekali air cuka apel sambil di
cicipi apakah sudah mendapat tingkat keasaman yang pas. Bila sudah, simpan air cuka
apel ke dalam kulkas agar tetap terjaga.
7. Jamu Beras Kencur

Mengobati batuk, melangsingkan tubuh, atau menghilangkan rasa mules, maka beras
kencur dapat menjadi pilihan kamu. Rasa hangat pada besar kencur dapat membuat tubuh
kamu semakin segar dan daya tahan tubuh membaik. Selain itu, kamu juga dapat
memanfaatkan beras kencur untuk mengatasi jerawat pada kulit wajah serta membentuk
pinggang menjadi lebih ramping. Untuk membuat stamina tubuh bertambah, kamu bisa
membuat jamu dari beras kencur ini. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu
sebagai berikut : 200 gr beras putih bersih dan tidak beraroma, 6 ruas jari akar rimpang
kencur, 2 ruas jari rimpang kunyit, 2 sdm asam jawa, 250 gr gula jawa, 2 ruas jari jahe lokal
ukuran sedang, 2 lembar daun pandan, 2 buah jeruk nipis ukuran sedang dan belah menjadi
beberapa bagian dan ambil perasan jeruknya saja, garam dapur secukupnya, gula pasir
secukupnya. Cara membuat jamu beras kencur sebagai berikut :

 Rendam 200 gr beras dengan air bersih selama kurang lebih 3 jam.
 Rebus 6 gelas air bersih dengan menggunakan api sedang.
 Masukan jahe, asam jawa, daun pandan, kencur, kunyit, dan gula jawa ke dalam air
rebusan. Aduk hingga bahan tercampur semua.
 Jika air rebusan sudah didih, saring air supaya memisahkan ampas bahan dan airnya.
 Ambil ampas atau rendaman jahe dan kunyit, lalu tumbuk bersama kencur dan beras
yang sudah direndam. Tumbuk bahan ini hingga benar-benar halus.
 Taruh hasil tumbukan di atas saringan, lalu siram tumbukan ini dengan air rebusan
rendaman.
 Masukan air jeruk nipis ke dalam air siraman dan tambahkan garam secukupnya.
 Kamu bisa mencicipi, bila kurang manis kamu bisa menambahkan gula paris
secukupnya.
 Jamu beras kencur siap disajikan.
8. Kunyit Asem
Dapat menambah stamina ialah kunyit asem yang memberikan manfaat sebagai
detoksifikasi, mempertahankan berat badan, membuat siklus haid menjadi lancar, serta
membuat kulit menjadi lebih bercahaya. Disamping itu, kamu juga bisa menggunakan
kunyit asam untuk menyembuhkan perih karena paparan sinar ultraviolet, menyembuhkan
luka bakar, dan menyembuhkan radang tenggorokan, berikut beberapa bahan yang harus
kamu siapkan : ½ kg kunyit yang sudah tua, ½ kg asam jawa, ¼ gula jawa atau gula aren, 2
L air matang, ¼ sdt garam. Cara berikut untuk membuat minuman kunyit asem ini :
 Cuci kunyit hingga tidak ada kotoran yang menempel. Lalu tumbuk atau parut sampai
halus, peras, dan ambil air perasan kunyit ini.
 Rebus air perasan kunyit bersama dengan air, asam jawa, dan gula aren.
 Masukan garam ketika rebusan cukup panas, lalu aduk hingga merata hingga rebusan
mendidih.
 Lalu saring jamu sampai ampasnya tidak ikut. Jamu kunyit asam siap disajikan.
9. Minuman dari Pisang

Pisang memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh terutama sebagai minuman untuk
menambah stamina. Kandungan jus pisang dapat menormalkan fungsi jantung yang mana
elektrolit kalium masuk pada aliran darah yang berjalan disekitar sel di seluruh tubuh dan
akan larut dalam cairan, hal inilah yang membuat jantung tetap berdetak.

Selain itu, manfaat jus pisang menjaga kesehatan mata. Vitamin A yang terkandung di
dalamnya dapat melestarikan membran yang mengelilingi mata dan menjadi komponen dari
protein yang membawa cahaya untuk masuk ke kornea. Bila kamu ingin membuat minuman
penambah stamina ini, maka kamu harus menyiapkan 100 gram pisang, 75 gram jeruk
manis, 300 ml air matang, dan 1 sdt madu. Caranya sangat mudah, kamu dapat mengikuti
langkah berikut :

 Kupas dan potong-potong buah pisang.


 Kupas juga buah jeruk, ambil airnya saja.
 Campurkan semua bahan yang sudah disiapkan kemudian haluskan atau blender
hingga halus.
 Sajikan dalam gelas saji.

10. Miuman Wortel

Minuman penambah stamina lainnya yang wajib kamu coba ialah wortel. Dapat
memberikan manfaat mencegah tubuh dari penyakit berbahaya seperti kanker payudara,
usus besar, pangkal tenggorokan, leher rahim, serta kandung kemih. Kandungan karoteniod
yang terdapat didalamnya berfungsi mengatur gula darah sehingga tidak terlalu tinggi
ataupun rendah. Dengan mempersiapkan 200 gr wortel, 100 ml air matang, 4 buah jeruk
manis, gula pasir dan es batu secukupnya. Proses pembuatannya sangat gampang, yaitu
sebagai berikut :
 Siapkan wortel dengan mencuci dan mengupas wortel, lalu potong dadu.
 Belah jeruk manis dan ambil airnya.
 Masukan bahan seperti wortel yang sudah dipotong, air, dan gula lalu haluskan atau
blender. Tunggu hingga benar-benar halus.
 Tambahkan air jeruk, kemudian aduk sampai merata dan diminum
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya
karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Bagian dari
Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan
bunga. Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai
obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Dalam segi penyembuhan
meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan penyakit dibanding
penyembuhan menggunakan obat-obatan kimia, namun pengobatan secara tradisional
menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat sedikit efek
samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi, menghilangkan akar
penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.
B. Saran
Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di
sekitar kita dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup
disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.
Daftar Pustaka

Aditama, T. Y. (2014). Jamu dan kesehatan.

A’yunin, N. A. Q., Santoso, U., & Harmayani, E. (2019). Kajian Kualitas dan
Aktivitas Antioksidan Berbagai Formula Minuman Jamu Kunyit Asam. Jurnal Teknologi
Pertanian Andalas, 23(1), 37-48.

Herdiana, D. D., Utami, R., & Anandito, R. B. K. (2014). Kinetika degradasi


termal aktivitas antioksidan pada minuman tradisional wedang uwuh siap minum. Jurnal
Teknosains Pangan, 3(3).

Mardhiyyah, Y. S., Nurtama, B., & Wijaya, C. H. (2019). OPTIMASI


PROSES EKSTRAKSI BAHAN-BAHAN MINUMAN TRADISIONAL
INDONESIA. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 18(1), 10-24. Ferdiana, A.
(2009). Perancangan media kampanye minuman tradisional jamu beras kencur (Doctoral
dissertation, Universitas Komputer Indonesia).

Mulyani, S., Harsojuwono, B. A., & Puspawati, G. A. K. D. (2014). Potensi


Minuman Kunyit Asam (Curcuma domestica Val.-Tamarindus indica L.) sebagai Minuman
Kaya Antioksidan. Agritech, 34(1), 65-71.

Pudiastutiningtyas, N., Mubin, N., Safitri, L. I., & Kusumayanti, H. (2015).


Diversifikasi Kunyit (Curcuma domestica) dan Kencur (Kaempferia galanga L.) Sebagai
Minuman Herbal Serbuk Siap Saji. METANA, 11(01).

Septiana, A. T., Samsi, M., & Mustaufik, M. (2017). Pengaruh Penambahan


Rempah dan Bentuk Minuman terhadap Aktivitas Antioksidan Berbagai Minuman
Tradisional Indonesia. agriTECH, 37(1), 7-15.

Sunaryo, E. S. (2015). Minuman Tradisional Penguat Kekebalan Tubuh. Elex


Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai