Anda di halaman 1dari 21

Analisis Bentuklahan, Karakteristik

lahan, Dan Kelas kemampuan lahan


Jorong Kp. Tabek, Kanagarian
Malampah Barat, Kecamatan Tigo
Nagari, Kab. Pasaman

HANA PEBRINA SIHITE


17136142
GEOGRAFI
Pendahuluan
Penelitian ini untuk mengetahui satuan bentuklahan, karakteristik
lahan, dan kelas kemampuan lahan di Jorong Kp. Tabek,
Kanagarian Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kab. Pasaman.
Adapun Populasi dari penelitian ini adalah semua bentuk lahan
perbukitan vulkanik yang ada di Jorong Kp. Tabek, Kanagarian
Malampah Barat, Kecamatan Tigo Nagari, Kab. Pasaman, yaitu
bentuk lahan perbukitan vulkanik. Sedangkan Sampel
wilayahnyanya diambil disatuan lahan lereng perbukitan rendah.
A. Bentuk lahan

bentuklahan merupakan bentang lahan yang


mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari
struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang
bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu
tertentu.
B. Satuan bentuk lahan

• Bentuklahan asal struktural


Disebabkan oleh adanya tenaga endogen, akibat tekanan
tersebut, timbulnya patahan dan lipatan

• Bentuklahan asal denudasional


terjadi akibat proses-proses pelapukan,erosi, gerak massa
batuan (maswasting) dan proses pengendapan yang
terjadi karna agradasi atau degradasi
• Bentuklahan asal gunungapi
Karaktersitik morfologi dari bentukanlahan asal vulkanik ini dicerminkan dari pola aliran
yang umumnya berpola aliran radial sentrifungal, yaitu pola aliran menyebar yang
berasal dari satu pusat.

• Bentuklahan asal fluvial


bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang
merupakan air yang mengalir secara terpadu(sungai) maupun air yang terkonsentrasi.
• Bentuklahan asal marin
akibat proses laut oleh tenaga gelombang, arus, dan pasang-surut.
Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas marine berada di kawasan
pesisir yang terhampar sejajar garis pantai.

• Bentuklahan asal pelarutan


mendeskripsikan daerah batu gamping yang dicirikan dengan
kekurangan air permukaan.
• Bentuklahan asal Eolin (angin)
Endapan oleh angin terbentuk oleh adanya pengikisan,
pengangkutan, dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak oleh
angin.

• Bentuklahan asal glasial


Kerja glasier merupakan salah satu proses eksogen, sehingga
dalam pembentukan bentuklahan dan proses kerjanya terdiri dari
erosi, transportasi dan deposisi.
C. Karakteristik Lahan

kemiringan, curah hujan, tekstur tanah,


kapasitas air tersedia, biomasa vegetasi, dan
lain-lain. Sedangkan kualitas lahan adalah
kompleks atribut lahan yang mempunyai
peranan spesi­fik dalam menentukan tingkat
kesesuaian lahan untuk suatu penggu­naan
tertentu.
d. Kemampuan Lahan

Penilaian lahan secara sistematik dan pengelompokannya ke


dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang
merupkan potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara
lestari.
 
Metode Penelitian
1. Peta topografi lembar Malampah skala 1: 60.000, untuk memberikan informasi tentang keberadaan
lokasi dan jarak dan juga menampilkan variasi daerah ketinggian kontur dan daerah tutupan lahan
2. Peta Geologi Lembar Pasaman Skala 1: 40.000, untuk mengetahui antisipasi bencana,tata ruang
kawasan bencana,sebagai peta struktur dan membedakan daerah yang mengandung air.
3. Peta Tanah Kab. Pasaman untuk menggambarkan variasi dan persebaran berbagai jenis tanah
atau sifat-sifat tanah dinagari Malampah.
Alat :
1. Kantong plastik untuk tempat sampel
2. Kamera untuk mengambil foto objek di lapangan
3. Pisau tipis untuk merapikan sampel di ring sampel
4. Meteran untuk mengukur tinggi horizon tanah
5. Cangkul untuk menggali lokasi sampel
6. Ring Sampel untuk menyimpan sampel yang akan diuji
tingkat permeabilitas
7. Termometer Tanah untuk mengukur suhu sampel
Populasi

Adapun Populasi dari penelitian ini adalah semua bentuk lahan perbukitan vulkanik
yang ada di Jorong Kp. Tabek, Kanagarian Malampah Barat, Kecamatan Tigo Nagari,
Kab. Pasaman, yaitu bentuk lahan perbukitan vulkanik. Sedangkan Sampel
wilayahnyanya diambil disatuan lahan lereng perbukitan rendah.
Jalannya Penelitian
1. Gali tanah dengan menggunakan cangkul dengan ukuran galian 1m x 1m dan
kedalaman 1 meter.
2. Lalu amati tanah tersebut, terdiri dari berapa horizonkah tanah tersebut
3. Kemudian lubangi bagian dinding yang membelakangi matahari dengan catatan
bagian depan tidak boleh di timbun.
4. Ambillah sampel tanah dengan tiga kategori sebagai berikut:
• Sampel utuh
• Sampel biasa
• Sampel agregat utuh
Hasil Penelitian

1. Identifikasi Satuan Bentuklahan


satuan bentuklahan daerah penelitian : Lerengkaki Vulkanik (Vulcanic Footslope) dan
penggunaaan dari satuan bentuklahan tersebut berdasarkan temuan di lokasi observasi
yaitu sebagai lahan perkebunan jagung, yang merupakan hasil dari peralihan komoditas
sebelumnya yaitu perkebunan sawit.
2. Karakteristik Lahan
a. Lereng

Kela Kelas Kriteria Ketinggian Unsur


s kemiringan absolut (m) Morfografi
lereng (%)
A 0–3 Datar < 50 Dataran rendah
B 4–8 Landai atau 50-100 Perbukitan
berombak rendah
pedalaman
C 9 – 15 Bergelombang 100-200 Perbukitan
rendah
D 16-30 Miring agak 200-500 Perbukitan
berbukit
E 31-45 Agak curam 500-1500 Perbukitan
tinggi
F 46-65 Curam 1500-3000 Pergunungan
G >65 Sangat curam >3000 Pergunungan
tinggi
b. Batuan
Batuan yang terdapat di penggunaan lahan perkebunan jagung adalah
Batuan utama aliran bahan piroklastik.

Kelas Sebaran Kerikil


b1 Tidak ada (<2% luas areal)

b2 Sedikit (2-10% luas areal), dimana pengelolaan tanah dan penanaman agak terganggu dan
penanaman agak terganggu

b3 Sedang (10-50 % luas areal). Dimana pengelolaan tanah dan penanaman sudah terganggu

b4 Banyak (50-90% luas areal), dimana pengelolaan tanah dan tanaman sangat tergangggu

b5 Sangat banyak (>90% luas areal), dimana tanah sama sekali tidak dapat digarap
c. Tanah

Kelas Deskripsi

t1 Tekstur halus, meliputi debu, lempung berdebu dan debu

t2 Agak halus, meliputi liat berpasir, lempung liat berdebu, lembung berliat, lempung liat
berpasit

t3 Halus, meliputi liat dan liat berdebu

t4 Agak kasar, meliputi lempung berpasir

t5 Kasar, meliputi pasir berlempung dan pasir


Permeabilitas
Kelas Kelas permeabilitas (cm/jam)

P1 Lambat < 2,0

P2 Sedang sampai lambat (moderate to slow) 2,0-6,3

P3 Sedang (moderate) 6,3-12,7

P4 Sedang sampai cepat (moderate to rapid) 12,7-25,4

P5 Cepat (rapid) >25,4


d. Kepekaan Erosi

Kelas Kriteria

E1 Tidak ada erosi

E2 Ringan, jika <25% tanah lapisan atas hilang

E3 Sedang, jika 25-75% tanah lapisan atas hilang

E4 Berat, jika >75% tanah lapisan atas hilang dan <25 % tanah lapisan bawah
juga hilang

E5 Sangat berat, jika >25% tanah lapisan bawah hilang


Solum

Kelas Solum tanah (cm) Kriteria

K0 > 90 Dalam

K1 60 – 90 Sedang

K2 25 – 60 Dangkal

K3 < 25 Sangat dangkal


Kelas Kemampuan Lahan

No Faktor Kemampuan Lahan


Penghambat/Pembatas
I II III IV V VI VII VIII

1 Lereng permukaan A B C D A E F (*)

2 Kepekaan erosi KE1-2 KE3 KE4 KE5 (*) (*) (*) (*)

3 Tingkat erosi eo e1 e2 e3 (**) e4 e5 (*)

4 Kedalaman tanah ko k1 k2 k2 (*) k3 (*) (*)

5 Permeabilitas P2-3 P2-3 P2-3 P2-4 P1 (*) (*) P5

6 Drainase d1 d2 d3 d4 d5 (**) (**) d6

7 Kerikil/batuan/singkapan b0 b1 b2 b3 b4 (*) (*) b5

8 Ancaman banjir O0 O1 O2 O3 O4 (**) (**) O5

Anda mungkin juga menyukai