Anda di halaman 1dari 7

Asisten Praktikum: Elsyifa Tsabita Rahma

Disusun Oleh:
Nama : Suci Arumdani Bunga Pertiwi
NIM : 205040201111030
Kelas : J

1. Melakukan Klasifikasi Kemampuan Lahan > 90 cm


a) SPL 1

Faktor Hasil Kriteria Kelas


Pembatas Pengamatan
Lapang
Tekstur Tanah Lempung t3 VI
Berdebu
Lereng 43% E VI
Drainase Agak Buruk d3 III
Permeabilitas Lambat P1 V
Kedalaman > 90 cm k0 I
Efektif
Tingkat Erosi 60% Lapisan e2 III
Atas Hilang
Batu/Kerikil 15% b2 IV
Bahaya Banjir Tidak Ada O0 I
Klasifikasi Kelas Vle (Lereng)
Kemampuan
Lahan + (faktor
pembatas)
Rekomendasi Meskipun tanah Kelas VI rentan terhadap kerusakan parah
Penggunaan dan sulit untuk dihilangkan, namun masih dapat digunakan
Lahan untuk berbagai tujuan, termasuk hutan lindung, cagar alam,
dan hutan produksi (Budiarta, 2014).
b) SPL 2
Faktor Hasil Kriteria Kelas
Pembatas Pengamatan
Lapang
Tekstur Tanah Lempung t3 VII
Berdebu
Lereng 50% F VII
Drainase Baik d1 I
Permeabilitas Sedang P3 II
Kedalaman 50 cm k1 II
Efektif
Tingkat Erosi 10% Lapisan e1 II
Atas Hilang
Batu/Kerikil Tidak Ada b0 I
Bahaya Banjir Tidak Ada O0 I
Klasifikasi Kelas VlIe/VIIF (Lereng)
Kemampuan
Lahan + (faktor
pembatas)
Rekomendasi Kemampuan lahan pada kelas VII hanya cocok untuk hutan
Penggunaan atau ladang penggembalaan dan tidak cocok untuk
Lahan bercocok tanam pada pertanaman tanaman semusimn
(Tarru, 2012).
c) SPL 3
Faktor Hasil Kriteria Kelas
Pembatas Pengamatan
Lapang
Tekstur Tanah Lempung t4 IV
Berpasir
Lereng 21% D IV
Drainase Baik d1 I
Permeabilitas Sedang P3 IV
Kedalaman > 90 cm k0 I
Efektif
Tingkat Erosi Tidak ada e0 I
Batu/Kerikil Tidak ada b0 I
Bahaya Banjir Tidak Ada O0 I
Klasifikasi Kelas lVe/IVD, P3 (Lereng)
Kemampuan
Lahan + (faktor
pembatas)
Rekomendasi Karena lahan Kelas IV memiliki faktor penghambat berupa
Penggunaan lereng berbukit, maka ditujukan untuk digunakan sebagai
Lahan zona penyangga dan areal budidaya tahunan (Santosa et
al., 2014).
d) SPL 4
Faktor Hasil Kriteria Kelas
Pembatas Pengamatan
Lapang
Tekstur Tanah Lempung t4 VI
Berpasir
Lereng 18% D IV
Drainase Baik d1 I
Permeabilitas Cepat P5 VIII
Kedalaman 50 cm k1 II
Efektif
Tingkat Erosi Ringan e1 II
Batu/Kerikil 10% b2 IV
Bahaya Banjir Tidak Ada O0 I
Klasifikasi Kelas VIled/VIIIP5 (Lereng)
Kemampuan
Lahan + (faktor
pembatas)
Rekomendasi Menurut Santosa et al. (2014), lahan kelas VII tidak cocok
Penggunaan untuk budidaya pertanian dan harus dibiarkan dalam
Lahan keadaan alaminya untuk digunakan sebagai tempat
rekreasi, hutan lindung, atau cagar alam.
e) SPL 5
Faktor Hasil Kriteria Kelas
Pembatas Pengamatan
Lapang
Tekstur Tanah Lempung Liat t2 VI
Berdebu
Lereng 12% C VI
Drainase Agak Buruk d3 III
Permeabilitas Lambat P1 V
Kedalaman 50 cm k1 II
Efektif
Tingkat Erosi 10% Lapisan e1 II
Atas Hilang
Batu/Kerikil Tidak Ada b0 I
Bahaya Banjir Kadang-Kadang O1 II
Klasifikasi Kelas Vew/VP1 (Lereng, drainase)
Kemampuan
Lahan + (faktor
pembatas)
Rekomendasi Menurut Tarru (2012), tidak ada resiko erosi pada lahan
Penggunaan Kelas V, tetapi ada kendala yang membatasi
Lahan pemanfaatannya, seperti rumput, hutan, produksi, hutan
lindung, padang rumput, dan cagar alam.
2. Peta Kemampuan Lahan
DAFTAR PUSTAKA

Budiarta, I. G. 2014. Analisis Kemampuan Lahan untuk Arahan Penggunaan Lahan pada
Lereng Timur Laut Gunung Agung Kabupaten Karangasem, Bali. Media
Komunikasi Geografi. 15(1): 19-32.
Santosa, C., Sumarniasih, M., dan Diara, I. 2021. Evaluasi Kemampuan Lahan dan
Arahan Penggunaan Lahan di DAS Yeh Ho Kabupaten Tabanan. Jurnal
Agroekoteknologi Tropika. 10(4): 500-513.
Tarru, S. 2012. Penggunaan Lahan pada Berbagai Kelas Kemampuan Lahan di Sub
DAS Kelara Bagian Hulu pada Desa Janetallasa Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai