Anda di halaman 1dari 18

GL4022

GEOLOGI LINGKUNGAN

3. Lingkungan Geologis
dan Karakteristik Geomorfologi
Parametris
I. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN LIPATAN

Bentuk muka bumi:


1. Punggungan Sinklin
2. Punggungan Antiklin
3. Punggungan Kuesta (kemiringan dipslope/bidang
lapisan batuan 10 – 15 )
o o

4. Punggungan Homoklin (15 o – 45 o)


5. Punggungan Hogback (>= 45 o)
6. Lembah Sinklin
7. Lembah Antiklin
8. Lembah Homoklin
9. Kubah Antiklin
10. Kubah Intrusi Garam
11. Dataran Denudasional Struktur Lipatan

Catatan:
Punggungan L:P = 1: 3; Kubah L:P = 2:3

II. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PLATEAU/LAPISAN DATAR

Bentuk muka bumi:


1. Bukit Mesa
2. Bukit Butte
3. Dataran Antar-perbukitan
4. Lembah plateau
III. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PATAHAN

Bentuk muka bumi


1. Punggungan Blok Sesar (dengan gawir sesar, gawir jalur
sesar/fault line scarp, faset segitiga, faset trapesoid)
2. Perbukitan/punggungan Horst
3. Perbukitan/Punggungan Zona Sesar
4. Perbukitan / Punggungan Bancuh (Melange)
5. Lembah Graben
6. Dataran Denudasional Struktur Patahan
IV. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN GUNUNGAPI

Bentuk muka bumi:


1. Perbukitan/Punggungan Dinding Kaldera
2. Dataran Kaldera
3. KerucutGunungapi (termasuk Kerucut Gunungapi Sekunder,
Kerucut Gunungapi Parasiter)
4. Kubah Lava
5. Perbukitan/Bukit Intrusi (Boss, Stock, Lakolit, Lopolit)
6. Bukit Jenjang Gunungapi (volcanic neck)
7. Perbukitan Sisa Gunungapi (volcanic skeleton)
8. Kawah Erupsi, Fumarol, Solfatar
9. Punggungan Korok
10. Punggungan Aliran Lava
11. Punggungan Aliran Lahar
12. Punggungan Aliran Piroklastik
13. Dataran/Kipas Aliran Lava
14. Dataran/Kipas Aliran Lahar
15. Dataran/Kipas Aliran Piroklastik
16. Dataran Kaki Gunungapi
17. Dataran Antar-gunungapi
18. Kubah Gunungapi Perisai
V. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN KARST

Bentuk muka bumi:


1. Perbukitan/Plateau Karst
2. Bukit/Perbukitan/Kubah/Kerucut Karst
(Konikal, Sinoid, Pepino)
3. Bukit/Perbukitan Menara Karst (Mogote)
4. Lembah Dolina
5. Lembah Uvala
6. Lembah Polje
7. Lembah Kering
8. Dataran Karst
VI. BENTANG ALAM DATARAN SUNGAI DAN DANAU

Bentuk muka bumi:

1. Dataran/Kipas Koluvial
2. Dataran Banjir
3. Punggungan Tanggul Alam
4. Cekungan Rawa Belakang
5. Dataran Teras Sungai
6. Dataran Pantai Danau
7. Dataran Dasar Danau
VII. BENTANG ALAM DATARAN PANTAI, DELTA DAN LAUT
Bentuk muka bumi:
1. Dataran Pantai (beach)
2. Punggungan Pantai (beach ridge)
3. Cekungan Laguna
4. Punggungan Gosong Tombolo
5. Punggungan Gosong Spit
6. Bukit Menara Pantai (stack)
7. Dataran Teras Laut (marine terrace)
8. Paparan Terumbu Karang
9. Dataran Teras Terumbu (terangkat)
10.Punggungan Gumuk Pantai (sand dunes,
barchan dunes)
11.Dataran Pasang-surut (Estuari atau Delta)
VIII. BENTANG ALAM GURUN
Bentuk muka bumi:
1. Punggungan/Bukit Gumuk Pasir (sand dunes,
barchan dunes)
2. Dataran Gurun
IX. BENTANG ALAM GLASIAL
Bentuk muka bumi:
1. Perbukitan/Dataran Morena
2. Dataran Teras Glasial
3. Lembah Cirques
4. Lembah Aliran Glasial (termasuk Lembah
Gantung)
5. Punggungan Arete
Contoh Peta Geomorfologi untuk Mendukung
Perencanaan Penataan Ruang Wilayah Indonesia
dengan contoh Jawa Barat berdasarkan
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Skala 1 : 1.000.000 (Nasional)


Propinsi Geomorfologi
Pembagian didasarkan kriteria kesamaan genetik, zona
struktur geologi, asosiasi batuan.

Contoh : Zona Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949)


Dataran Aluvial Zona Jakarta
Pegunungan Lipatan Zona Bogor
Depresi Tengah & Gunungapi Zona Bandung
Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat
Contoh Peta Geomorfologi untuk Mendukung
Perencanaan Penataan Ruang Wilayah Indonesia
dengan contoh Jawa Barat berdasarkan
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Skala 1 : 250.000 (Propinsi)


Satuan Utama Geomorfologi
Pembagian didasarkan kriteria kesamaan genetik,
bentuk, struktur, asosiasi batuan & proses utama.
Contoh (belum teruji) :
Dataran Pantai Tangerang-Jakarta-Karawang
Kompleks Gunungapi Tua / Leher Volk. Sanggabuana
Kompleks Gunungapi Kuarter Parahyangan
Pegunungan Karst Sukabumi Selatan
Pegunungan Lipatan Antiklinorium Bog
Contoh Peta Geomorfologi untuk Mendukung
Perencanaan Penataan Ruang Wilayah Indonesia
dengan contoh Jawa Barat berdasarkan
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Skala 1 : 50.000 (Kabupaten)


Satuan Geomorfologi
Pembagian didasarkan kriteria kesamaan genetik,
bentuk, struktur, rona dan tekstur muka bumi, asosiasi
batuan, & proses geomorfologi dominan.
Contoh (belum teruji) :
Dataran Banjir Cimandiri
Dataran Teras Marin Terangkat Ciletuh
Dataran Antar Peg. & Kipas Aluvial Bogor-Sukabumi
Kerucut Gunungapi Gede-Pangrango-Halimun-Salak
Perbukitan Karst Bojonglopang, dll.
Perbukitan Intrusi Cisolok, dsb.
Contoh Peta Geomorfologi untuk Mendukung
Perencanaan Penataan Ruang Wilayah Indonesia
dengan contoh Jawa Barat berdasarkan
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Skala 1 : 25.000 (Kota/Kabupaten)


Satuan Geomorfologi

Sama dengan skala 1: 50.000 (kesamaan genetik,


bentuk, struktur, rona dan tekstur muka bumi,
asosiasi batuan, & proses geomorfologi dominan)
tapi dengan satuan yang lebih rinci.
Contoh (belum teruji) :
Dataran Banjir dan Teras Cimandiri
Perbukitan Sinoid Karst Bojonglopang
Perbukitan Intrusi Cisolok, dsb.
Contoh Peta Geomorfologi untuk Mendukung
Perencanaan Penataan Ruang Wilayah Indonesia
dengan contoh Jawa Barat berdasarkan
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang

Skala 1 : 10.000 / 1 : 5000 (Kawasan Detail)


Rincian Geomorfologi

Pembagian lebih didasarkan atas dasar lereng, relief,


litologi, tanah dan proses-proses geomorfologi.

Contoh : Daerah Aboyne, Skot. (Goudie, 1981)


Proses (besaran, arah, dan hasilnya)
Bentuk relief & lereng (permukaan datar, miring, dsb.)
Morfometri (tinggi tebing, persen dan arah lereng, )
Bentukan budidaya (saluran irigasi, galian, timbunan, dsb)
Geomorfologi Parametris
1. Luas (kawasan, DAS, genangan
reservoir)
2. Panjang (jalan, sungai, sesar, lereng)
3. Lebar (jalan,sungai, danau, zona
sesar)
4. Elevasi (objek-objek geografis)
5. Persen lereng (karakteristik lereng,
aplikasi terhadap lereng: jalan tol, KA,
lapangan terbang, perkotaan, dll)
Kelas lereng (ITC, 1985)
Derajat % Karakteristik proses Aplikasi budidaya

Datar atau hampir datar. Denudasi tdk


0-2 0-2 signifikan. Perjalanan mudah dlm kondisi Semua budi daya
kering
Jalan tol, jalan KA
2-4 2-7 Miring landai. Erosi mulai terjadi (s/d 3%),
Perumahan umum
Miring. Erosi semakin intensif (pada tanah Perumahan umum,
4-8 7 - 15
gundul); jalan umum
Terjal sedang. Gerakan tanah, rayapan. Perumh terstruktur,
8 - 16 15 - 30 Erosi lembar dan rill. Susah untuk traktor
dan truk Kawasan ‘buffer’

Terjal. Denudasi intensif. Gerakan tanah Kawasan lindung:


16 - 35 30 - 70
intensif. Erosi tanah sangat berbahaya hutan/tnm. keras
Sangat terjal. Singkapan batuan. Gerakan Kawasan lindung:
35 - 55 70 - 140
tanah/ gelinciran batuan. hutan
Terjal ekstrim. Singkapan batuan. Denudasi Kawasan lindung:
>55 >140 dinding. Jatuhan batu. Runtuhan batu /
topple hutan
Persen lereng
• tgα x 100%
• t/d x 100%

α
d
Menghitung % lereng pada peta
Beda tinggi
X 100%
Panjang x skala
Membuat trase jalan umum dengan
kemiringan <15% pada peta skala 1:25.000
Peta skala 1:25.000  1 cm = 250 m
Interval kontur = 12,5 m

15%? 12,5/d x 100%


d = (12,5 x 100)/15 = 83,3 m

15% pada peta = 83,3/250 = 3,3 mm


Tugas
1. Bendunglah K. Welaran di Kalikarang pada kontur
terrendah. Buatlah batas genangannya.
2. Buatlah jalan (<15% kemiringan; tanpa terowongan atau
cut & fill) dari Baniara (+44 m) ke arah mendekati G. Bujil
(+162 m) dan berakhir di Gunung Dliwang (+512 m)
3. Ada berapa sungai yang dilalui?
4. Beri lingkaran pada daerah-daerah yang diperkirakan akan
bermasalah terhadap trase jalan. Masalah apa yang akan
terjadi?
5. Darimanakah kiranya akan didapatkan batu untuk fondasi
jalan dari sumber terdekat?
6. Review Geologi Karangsambung. Secara geologis, satuan
batuan apa yang akan mengganggu keutuhan jalan?
Mengapa?

Anda mungkin juga menyukai