Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

GEOMORFOLOGI
RANGKUMAN BENTANG ALAM STRUKTURAL, AEOLIAN DAN
GLETSER

OLEH:
NOEL ALFINTO LASAMPA
D061221069
GEOLOGI KELAS A

GOWA
2023
BENTANG ALAM GEOMORFOLOGI

A. Bentang Alam Struktural


Bentang alam structural merupakan bentang alam yang terbentuk akibat

pengaruh struktur geologi suatu daerah. Bentang alam struktural mengacu pada

fitur-fitur geologis yang terbentuk oleh interaksi dan pergerakan lempeng tektonik

di permukaan bumi. Proses-proses ini dapat menciptakan berbagai struktur

geologi yang mencakup gunung, pegunungan, lembah, patahan, dan cekungan.

1. Ganesa Pembentukan Bentang Alam Struktural

Proses pembentukan bentang alam ini melalui proses endogen yang diakibatkan

oleh gaya yang berasal dari dalam kerak bumi yang membentuk permukaan

bumi,yaitu proses diastropisme (Thornbury,1954).

2. Morfologi bentang alam structural di lapangan

Adapun Penciri bentang alam structural di lapangan adalah sebagai berikut :

a. Folding mountain (Berbukit lipatan )


Morfologi ini tersusun atas batuan sedimen,Adapun pencirinya di lapangan

yaitu susunan perbukitan dan lembah-lembah yang sejajar.

b. Stream offset

merupakan bentang alam sungai yang arah alirannya berbelok secara tiba-

tiba akibat adanya patahan.

c. Plateau

bentang alam yang berbentuk dataran dengan batuan penyusunnya bersifat

horizontal seperti meja.

d. Hogback

Merupakan bentang alam yeng bentuknya seperti bukit memanjang searah

dengan jurus perlapisan batuan dan kemiringan lapisannya 450.

e. Horst atau Grabben

Bentang alam yang berbentuk depresi dipisahkan dengan morfologi

lainnya oleh bidang patahan.

f. Gawir Sesar

Merupakan bentang alam yang berbentuk bukit,dimana salah satu

lerengnya merupakan bidang sesar.cirinya itu adalah bukit yang memanjang

dengan perbedaan tinggi yang cukup ekstrim antara bagian datar bukit.

B. Bentang Alam Aeolian

Bentang alam aeolian merupakan produk dari proses dekstrusional,dimana

angin sangat berperan penting dalam proses pembentukan bentang alam ini.Ciri

daerah ini adalah kering dan tidak ada vegetasi sehingga sangat membantu dalam

proses pembentukan bentang alam ini.


1. Ganesa Pembentukan Bentang Alam Aeolian

Proses bentang alam aeolian terkonsentrasi di daerah gurun,sehingga

terjadi proses deflasi dan korosi. Deflasi sendiri adalah proses pelepasan talus di

permukaan bumi oleh angin,sedangkan untuk korosi sendiri adalah pelapikan fisik

pada batuan oelh angin pembawa talus.

2. Penciri Bentang Alam Aeolian

Adapun penciri bentang alam aeolian di lapangan yaitu :

a. Cekungan Deflasi

Suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan

tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan

terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

b. Lag gravel

Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang

kasar (granule, pebble dan fragmen-fragmen yang besar) disebut lagstone.

Akumulasi seperti itu dalam waktu yang lama bisa menjadi lag gravel atau
bahkan sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu

sama lain saling berdekatan.

c. Polish

Terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus digosok oleh

angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast)

yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat.

d. Grooves

Angin yang mengandung pasir dapat juga menggosok dan menyapu

permukaan batuan membentuk suatu alur.

C. Bentang Alam Gletser

Gletser adalah aliran es yang mengalir, seperti sungai dari yang lebih

tinggi untuk menurunkan tingkat. Geomorfologi gletser sendiri merupakan cabang

geomorfologi yang berkaitan dengan bentukan-bentukan lahan pada area dingin

bumi. Bentang alam gletser ini juga dapat di definisikan sebagain bentukan lahan

pada lingkungan yang hampir beku baik secara lokasi maupun kondisi (James

F.Petersen, 1976).
1. Ganesa Pembentukan Bentang Alam Gletser

Glasiasi terjadi ketika es dan salju menumpuk dalam jumlah besar di suatu

daerah dalam waktu yang lama. Tekanan dan berat dari lapisan es dan salju ini

menyebabkan pergerakan lambat dari massa es tersebut. Selama pergerakan

tersebut, es dan salju yang mengalir melalui lembah-lembah dan pegunungan

mengikis dan menghancurkan batuan dan tanah yang ada di jalur mereka. Proses

ini disebut erosi glasial. Aliran es juga dapat mengukir lembah-lembah U-shaped

yang khas dan membentuk danau-danau glasial di ujungnya. Selain itu, erosi

glasial dapat menciptakan fitur-fitur seperti arête (punggungan tajam yang

terbentuk antara dua lembah glasial), cirque (amfiteater alpin yang terbentuk oleh

erosi glasial), dan fjord (lembah laut yang dalam dan sempit yang terbentuk oleh

glasiasi).Proses pembentukan bentang alam glasial memakan waktu ratusan

hingga ribuan tahun dan biasanya terjadi di daerah yang dingin seperti Kutub

Utara, Kutub Selatan, pegunungan tinggi, dan gletser.

2. Penciri Bentang alam Glasial di Lapangan

Adapun ciri-ciri bentang alam Glasial di lapangan yaitu :

a. Pingo

Pingo merupakan sebuah bentukan bukit dengan inti es. Ketinggian bukit ini

antara 30 sampai 1000 meter. Kebanyakan pingo berbentuk kubah yang landai.

b. Palsa

Palsa merupakan bentukan bukit permafrost yang tersusun atas lapisan es dan

gambut.Ketinggiannya berkisar antara 1 hingga 7 meter.

c. Patterned Ground (Lahan Berpola)


Lahan ini berupa lahan berpola yang biasanya berupa pola garis,lingkaran

atau bentuk simetris lainnya.

d. Ice Wedges

Merupakan massa es yang menembus secara vertical hingga 10 meter

kedalam permukaan bumi.

e. Felsenmeer

Merupakan padang yang isinya bebatuan kasar dan sering ditemukan pada

lingkungan periglasial.

Anda mungkin juga menyukai