Anda di halaman 1dari 13

Pengantar Geomorfologi

Geomorfologi berasal dari kata geo = bumi, morphe = bentuk, dan logos = ilmu /
uraian. Jadi, geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi /
bentuk lahan, proses - proses yang mempengaruhi genesa, serta hubungannya
dengan lingkungan dalam ruang & waktu.

Siklus geomorfologi
1. Terjadinya proses endogenik baik berupa diastropisme / vulkanisme. Proses
ini menyebabkan terjadinya pengangkatan, lipatan, patahan, yang sering
diikuti dengan pembentukan gunung/pegunungan. Akibatnya bumi terangkat
jadi daratan & proses endogenik berhenti.
2. Setelah itu terjadi proses eksogenik antara lain pelapukan, erosi,
transportasi, deposisi / gerakan massa. Proses ini berlangsung terus
menerus hingga diperoleh kondisi saat ini.
3. Target akhir yaitu terbentuknya suatu bentang alam yang setimbang, yakni
suatu daratan (hampir rata). Selanjutnya proses-proses yg membentuk
bentang alam disebut proses geomorfik.

Klasifikasi bentuk lahan/alam


Satuan geomorfologi adalah semua bentang relief orde II & merupakan hasil kerja
proses endogen. Sedangkan satuan bentuk lahan adalah bentang relief orde III &
merupakan hasil kerja proses eksogen

Klasifikasi Relief
a. Relief orde I
Jika bumi dilihat dalam skala kecil hanya nampak perairan serta daratan. Sehingga yang
termasuk relief orde satu adalah kelima benua dengan paparannya serta cekungan
dengan samudera yg ada di bumi.
b. Relief orde II
Jika skala diperbesar, akan nampak relief yg perbedaan tingginya cukup mencolok.
Sehingga yg termasuk relief orde dua adalah pegunungan, plateau, dataran (plains).
c. Relief orde III
Jika skala diperbesar lagi, akan nampak morfologi yang lebih jelas yang
terbentuk akibat proses erosional, deposisional & residual seperti bukit,
lembah, punggungan, cekungan danau, kipas alluvial, dan sebagainya.
Ada beberapa jenis bentuk lahan yaitu
1) Bentuk lahan vulkanik
2) Bentuk lahan struktural
3) Bentuk lahan proses pelarutan
4) Bentuk lahan proses denudasional
5) Bentuk lahan proses fluvial
6) Bentuk lahan proses marin
7) Bentuk lahan proses glacial
8) Bentuk lahan proses angin
Tenaga Pembentuk Muka Bumi
A. Tenaga endogen
Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
endogen ada 3 macam, yaitu :
1. Tektonisme/Diastropisme/Tektogenesa
Yaitu gerakan kulit bumi secara mendatar maupun vertikal. Akibat tektonisme
ada dua macam yaitu: Epirogenetik dan Orogenetik a. Gerakan Epirogenetik
( tenaga pembentuk benua), gerakan ini berlangsung relatif lama, dan
meliputi daerah yang luas.
- Epirogenetik positif : laut seolah-olah naik karena daratan turun. Contoh
: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, Turunnya muara sungai
Mississipi (USA)
- Epirogenetik Negatif : Laut seolah-olah turun karena daratan naik. Contoh:
Naiknya P. Timor dan P. Buton (sulawesi), naiknya dataran tinggi Colorado
(USA) Naiknya P. Simeulue (Sumatera)
b. Gerakan Orogenetik (tenaga pembentuk gunung), gerakan ini relatif cepat.
Gerakan vertikal dan horisontal ini menyebabkan terjadinya dislokasi
(pergeseran kulit bumi) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan maupun
patahan.

2. Vulkanisme
Yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi.
Vulkanisme Gunung api berdasarkan bentuknya:
a. Gunung api berbentuk Maar
Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma dekat
dengan permukaan bumi. Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg. Eifel (perancis)
b. Gunung api berbentuk kerucut / strato
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-kali dari
bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi. Sebagian besar gunung di
Indonesia berbentuk strato
c. Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga meleleh
sangat landai antara 1 - 100. Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii
3. Seisme
Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi.
Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan
bumi disebut episentrum. Alat pengukur gempa : seismograf (horisontal maupun
vertikal), kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala richter. Gempa yang
intensitasnya dapat diketahui tanpa menggunakan alat disebut Macroseisme, sedangkan
gempa yang intensitasnya kecil dan tidak dapat dirasakan disebut Microsisme
Isoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa
dengan kekuatan sama
Homoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa
Primer pada saat yang sama
Pleistoseista : garis khayal yang menghubungkan tempat tempat dengan tingkat
kerusakan yang sama.

Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3


1. Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran
kerak/kulit bumi. Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan
yang luas
2. Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma
3. Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor.

B. Tenaga Eksogen
Tenaga yang berasal dari permukaan bumi. Dibagi menjadi 3, yaitu
1. Pengikisan (erosion)
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari,
menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang
terkena hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk
kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan ke tempat
lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi karena
beberapa sebab berikut.
1) Tenaga air
a) Erosi percikan (splash erosion).
b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion).
c) Lebih besar dari gully erosion, yaitu erosi lembah (valley erosion).
d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).
2) Tenaga angin
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan oleh
angin dinamakan deflasi.
3) Tenaga gelombang
Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut
merupakan tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi
gelombang berupa gua-gua laut dan celah-celah, serta lengkung laut.
Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai yang datar (platform)
dan tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi ini berupa
gosong pasir (bars) dan dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara
di dalamnya (beach).
4) Tenaga gletser : Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan
terjadinya erosi. Es meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan.
Peluncuran es diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang
disebabkan oleh luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi
gletser berupa ledok berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini
adalah puncak bukit yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jereng - jereng yang
kasar dan tajam (aretes). Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena,
drumlin, dan esker.
5) Tenaga makhluk hidup (organisme)
organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian
pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya
berupa karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).
2. Pelapukan (weathering)
Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka bumi.
Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang kecil
bahkan dapat larut dalam air.

Macam-macam pelapukan sebagai berikut.


1) Pelapukan fisik
Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air
hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses
pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah.
2) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk.
3) Pelapukan organis atau biologis
Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau
pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi
retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan
menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu
terjadinya pelapukan.
3. Pengangkutan Material (Mass Wasting)
Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi
sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke
tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan
material.
4. Amblesan (Subsidensi)
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak
menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan
material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.

BENTANG ALAM STRUKTURAL


1. Struktur Mendatar
a. Plain (Dataran): Morfologi datar dengan kemiringan <5 - 10o, umumnya berada di tepi
laut; mempunyai bidang perlapisan horisontal. Dibagi menjadi 2, dataran rendah jika <
500 kaki dan dataran tinggi jika > 500 kaki.
b. Plateau: Morfologi pegunungan berpuncak datar/hampir datar, kemiringan <5 - 10 o,
dibatasi sekelilingnya oleh jurang-jurang terjal hampir tegak; umumnya berada di
tengah daratan / benua; dengan kemiringan perlapisan horisontal.
c. Messa: Plato yang tererosi, lebarnya lebih sempit
d. Butte: Keberlanjutan erosi messa, tingginya lebih besar daripada lebarnya
e. Pinnacle: Butte yang tererosi, bentuknya seperti bukit jarum

2. Struktur Miring
Bukit yang miring berdasarkan sudut kemiringannya dapat dibedakan menjadi :
a. Hogback : Sudut antara kedua sisi relatif sama, sehingga hampir simetris
b. Homoklin : memiliki rentan sudut diantara hogback dan cuesta
3. Struktur Lipatan
Berdasarkan kedudukan axial plane, lipatan dibagi menjadi 4 :

4. Struktur Patahan

BENTANG ALAM KARST


Topografi karst adalah suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi
berupa batuan yang mudah larut.
a. Bentuk Konstruksional
Terbentuk akibat proses pelarutan batu gamping atau pengendapan mineral karbonat
yang dibawa oleh air. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Bentuk bentuk minor
- Lapies, bentuk tidak rata pada batu gamping akibat adanya proses pelarutan dan
penggerusan
- Karst split, celah pelarutan yang terbentuk di permukaan
- Parit karst, alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit atau disebut
juga karst split yang memanjang

- Palung karst, alur pada permukaan batuan yang lebar dan besar. Terbentuk karena
proses pelarutan, kedalaman > 50 cm
- Speleotherms, hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami
presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua (stalagtit di atas,
stalagmit di bawah)
- Fitokarst, permukaan yang berlekuk lekuk dengan lubang yang saling berhubungan,
terbentuk karena adanya aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam
batugamping.

2. Bentuk bentuk mayor


- Surupan (doline), depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari
beberapa meter sampai beberapa kilometer. Kedalamannya bisa mencapai ratusam
meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong
- Uvala, gabungan dari beberapa doline
- Polje, depresi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam.
Bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan
- Jendela karst, lubang pada atap gua akibat runtuh yang menghubungkan dengan
udara luar
- Lembah karst, lembah atau alur besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang
mengerosi batuan yang dilaluinya.

b. Bentuk Sisa Pelarutan


Terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berlangsung sangat lanjut sehingga
meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.
- Kerucut karst, bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi
oleh depresi
- Menara karst, bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng
yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi
dataran alluvial.

BENTANG ALAM FLUVIAL


Bentang alam yang terdiri di dalamnya berhubungan dengan proses adanya air yang
membentuk suatu morfologi di suatu daerah, biasanya sungai.
1. Meander, belokan tajam pada sungai, biasanya terjadi pada dalam suatu
rangkaian, yang
disebabkan karekteristik dari aliran air. Meander terbentuk pada aliran endapan
sedimen
dan berhenti diatas aliran karena terhalang.
2. Meander cut off, meander cutoff merupakan meander yang terbentuk akibat
aliran yang
melewati bagian sempit dari leher meander, di mana aliran ke bawah telah
berpindah dari
meander yang telah melambat dan meander berikutnya telah mengambil aliran
tersebut.
- Flood Plain, adalah suatu level area pada daratan untuk memprediksi banjir dari
tubuh air yang berdekatan. Flood plain digambarkan dari frekuensi banjir yang sudah
terjadi.

- Stream divide, merupakan pembagian arus sungai berdasarkan dasar sungai dan
arah alirannya tersebut. Pembagian tersebut, yaitu branch, beck, burn, creek, kill,
lick, rill, river syke, bayou, rivulet, run.
- River terrace, merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi lembah, biasanya
sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan terraces terbentuk ketika erosi pada
sungai meningkat dan melewati flood plain.
- Channel Bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tengah alur sungai.
- Point bar, adalah endapan sungai yang terdapat pada tepi alur sungai.
- Natural levees, merupakan pemanjangan dari tanggul terdiri dari pasir dan lanau
dan terendapkan sepanjang tepi sungai selama masa banjir.
- Back Swamp, merupakan rawa yang mengalami penurunan area floodplain antara
natural levees dan pada tepi floodplain
- Braided stream, adalah arus yang mengalir pada beberapa terusan yang terbagi dan
yang bersatu. Braided stream terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki
slope hampir datar - datar, alurnya luas, dan dangkal.
- Oxbow lake, merupakan meander pada awalnya karena adanya pemotong pada arus
akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur seperti tapal kuda, struktur ini
dinamakan oxbow lake.
- Crevasse splay, merupakan kenampakan roman muka bumi yang terbntuk akibat arus
berlebih memotong levee dan endapan sedimen pada floodplain. Hal ini dapat membuat
endapan yang sangat besar sehingga menjadi delta.
- Alluvial fan, berbentuk seperti kipas, merupakan akumulasi dari endapan alluvial
pada mulut jurang atau aliran anak sungai dengan arus utama.
- Channel fill, merupakan akumulasi pasir detritus pada arus di mana kapasitas
transportasi dari air tidak mampu untuk memindahkan material secara berulang.
- Overbank, merupakan penggambaran dari tipe endapan alluvial atau sediment yang
terendapkan pada floodplain di sungai. Biasanya endapan berbutir halus.
- Flood basin, merupakan daerah di bawah permukaan air selama air tinggi karena
banjir pada daerah tertentu.

BENTANG ALAM VOLKANIK

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme.
Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi,
terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat
adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi
batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan,
tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut
magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika
gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan
magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan. Hal ini
berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil
intrusi magma yang bisa mencapai permukaan bumi

intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk
tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut
plutonisme) menghasilkan bermacam-macam, yaitu:
a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat.
b. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara
permukaan atasnya tetap rata.
c. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan.
d. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
e. Apofisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
f. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari
dapur magma sampai ke permukaan bumi.

BENTANG ALAM EOLIAN


Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin.
Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih
diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang
mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak
pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan
udara tinggi dengan udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat
di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung
dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada
daerah tersebut adalah udara yang kering.

Macam-Macam Bentang Alam Eolian


Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi
2,
yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat proses
pengendapan oleh angin.
A. Bentang alam Eolian Akibat Proses Erosi
Proses erosi oleh angin dibedakan menjadi 2, yaitu deflasi dan abrasi.
Bentang alam yang disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu
bentang alam hasil proses deflasi dan bentang alam hasil proses abrasi.

Bentang Alam Hasil Proses Deflasi


Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam:
1. Cekungan Deflasi (Deflation basin)
2. Lag Gravel

Bentang Alam Hasil Prose Abrasi


1. Ventifact
2. Polish
3. Grooves
4. Sculpturing (Penghiasan)
5. Yardang

B. Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin


Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka
material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses
pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune dan Loess.

A. Dune
Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak
dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Berdasarkan ukurannya, hasil
proses pengendapan material pasir, yaitu ripples, dunes dan megadunes
 Ripples lebar berukuran 5 cm - 2m dan tinggi 0,1 – 5 cm
 Dunes lebar 3 – 600 m dan tinggi 0,1 – 15 m
 Megadunes lebar 300 – 3 km dan tinggi 20 – 400 m
Klasifikasi menurut Emmon‟s (1960) bentuk-bentuk dune dapat bermacam-macam,
tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah, tumbuh-
tumbuhanyang menghalangi dan juga arah angin yang tetap. Berdasarkan hal-hal
tersebut, maka tipe-tipe dune digolongkan menjadi :
1. Lee dune (Sand Drift)
Lee dune/sand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan punggungan
pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-tumbuhan.
2. Longitudinal dune
Longitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang efektif
dan dominan.
3. Barchan
Barchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak dibatasi oleh
topografi/tumbuhtumbuhan
dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di atas
batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng yang landai pada
bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.
4. Seif
Seif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh
lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang.
5. Transversal dune
Transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan
kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai.
6. Complex dune

B. Loess
Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Beberapa
endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan sampai beberapa ratus
meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan loess tesebut hanya mencapai
beberapa meter saja. Beberapa endapan loess menutupi daerah yang sangat subur.
Penyelidikan secara mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-
partikel angular dengan diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar,
hornblende dan mika.

BENTANG ALAM PANTAI


Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai
fluvio – marine. Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air
laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai
berlumpur. Gerakan tersebut meliputi pasang surut, arus maupun ombak.
Beberapa bentuk bentang alam pantai:
1. Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under
cutting)
oleh pukulan gelombang arus.
2. Celah (cliff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau
patahan menyebabkan terbentuknya celah di pantai.
3. Teras-teras (wave cut terraces), terjadi karena dasar laut dangkal tererosi,
Permukaan menjadi rata kemudian terangkat.
4. Stack yaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari daratan.tersusun dari batuan yang
resisten sehingga bertahan dari pukulan gelombang.
5. Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun dari batuan
yang Lunak (tidak resisten).
6. Tanjung (Headland) yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut akaibat
erosi gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi.
7. Gisik (beach), merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik
terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan.
Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke
arah laut. Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang
kasar (gravel), dan pasir.
8. Gosong pasir(bar), merupakan endapan pasir atau kerikil di laut sejajr garis pantai
9. Off shore bar(barrier bar) terdapat di laut lepas,hasil pengendapan backswash
10. Laguna(lagoon), laut dangkal antara daratan dan off shore bar;
11. Tombolo, endapan yang menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai akibat
reflaksi gelombang karena rintangan pulau tersebut.
Gumuk pasir pantai (coast dunes), adalah timbunan pasir dipantai sebagai akibat hasil
aktifitas angin dan vegetasi.

a. Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin tanpa di bantu vegetasi;
b. Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan vegetasi atau
topografi kasar.

BENTANG ALAM GLASIAL


Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial,
dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser. Menurut flint
(1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari
salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan
dan memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal
yang penting dalam gletser diantaranya adalah:
 Keadaan daerah
 Proses
 Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine) Ada dua tipe
bentang alam glasial, diantaranya yaitu:
1. Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan.
2. Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.

Bentang Alam Glasial


a. Bentang Alam Karena Proses Erosi
Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang
terbentuk pada daerah pegunungan.
Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial
→ berbentuk V karena erosi sungai.
Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman
massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine
glaciation antara lain :
1. Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley
yang tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah
menjadi lurus dan memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan
dibawahnya terpotong menjadi beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap
erosi glasial.
2. Truncated Spurs
Merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi
glasial. Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah.
Makin besar erosi maka mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya
sedikit.
3. Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier
valley yang tumpah ke bawah. Terbentuk karena proses glasial, pelapukan dan erosi
dinding lembah.
4. Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan
kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock
basinlake
5. Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga
bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.
6. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang
karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.
7. Crevasses
Merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed
crevasses.

b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser


1. Moraines
Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier
menyusut. Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang
valley glacier terakumulasi pada sepanjang sisi es.
a. Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser
b. Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines
membawa gletser turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane
highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi).
c. End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang
tersisa yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk
end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.
 Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak maju
jauh dari es.
 Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak
mengalami perubahan (tetap).
 Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang
terseret aleh gletser lalu mengendap.
2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley
glacier, berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis
(fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan
lain. Berukuran clayboulder, unsorted.
3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah
till, bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es.
Dihasilkan oleh ice sheet yang tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi
endapan till setelah melalui lereng yang dangkal.
4. Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian tertransport oleh es yang berasal
dari lapisan batuan yang jauh letaknya.

Anda mungkin juga menyukai