Anda di halaman 1dari 52

Keragaman Bentuk Muka Bumi

By Traveler Tidak ada komentar:

Keragaman Bentuk Muka Bumi


Bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dan bukit. Adapula
yang berupa lembah, daratan tinggi dan daratan rendah. Keadaan itu tidak hanya di daratan. Di
dasar laut pun terdapat lembah yang dalam (trog atau palung laut), lubuk laut,gunung laut,
punggung laut, dan semacamnya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut
relief. Ilmu yang mempelajari tentang relief permukaan bumi disebut geomorfologi.
1. Bentuk Muka Bumi (Relief) Daratan
Relief daratan tidak rata, dapat berupa gunung, pegunungan, bukit, daratan rendah, lembah dan
lain-lain. Indonesia berelief kasar karena berupa gunung berapi, gunung, pegunungan, bukit,
lembah dan dataran rendah. Bentuk permukaan bumi Indonesia yang tidak rata disebabkan oleh
tenaga dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan oleh tenaga dari luar yang disebut
tenaga eksogen.

2. Bentuk Muka bumi (Relief) Lautan

Relief yang terdapat di permukaan dasar laut sangat beraneka ragam, antara lain : Dangkalan
(shelf), Palung Laut atau trog, Lubuk laut atau bekken, ambang laut, pesisir, pantai,
dan kedalaman laut.

TENAGA YANG MEMPENGARUHI BENTUK MUKA BUMI

Bentuk muka bumi di daratan dan di lautan dari waktu ke waktu selalu berubah. perubahan itu
disebabkan tenaga yang berasal dari dalam bumi maupun tenaga yang berasal dari luar
bumi.Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen sedangkan tenaga
yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN TENAGA ENDOGEN ?


Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya
memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat membangun. Tenaga atau kekuatan
yang berasal dari dalam bumi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Epirogenesa

Ada dua Epirogenesa:


 Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat naik.
 Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,
sehingga permukaan air laut terlihat turun.
b) Orogenesis (Seismic atau Gempa)

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang
sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (Warping), lipatan (Folding),
patahan (Faulting) dan retakan (Jointing).

Serta salah satu contoh hasil Orogenesa adalah deretan Pegunungan Mediterania.
OROGENESIS berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Teknonisme : Pergeseran lempeng bumi
2. Vulkanisme : Aktivitas gunung berapi
1. TEKTONISME (Pergeseran Lempang Bumi)

Jenis -jenis Patahan (Faulting)

Akibat patahan di Lembang Jawa Barat.


 Horst adalah hasil dari terjadinya patahan pada kulit bumi yang mengalami
pengangkatan sehingga menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
sekitarnya.
 Graben atau slenk adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami
depresi dan terletak di antara dua bagian yang lebih tinggi.
 Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas.
pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan
panjangnya dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat
terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan
mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah
permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.
Klamath Lake, Ore., San Pedro, N. Mex.,

Ada beberapa tipe sesar, diantaranya :


1. Sesar Normal
2. Sesar Naik (thrust fault)
3. Sesar geser (strike-slip or transform, or wrench fault)
4. Sesar Sungkup

Jenis-jenis Lipatan (Folding)

 Lipatan Tegak
 Lipatan Miring
 Lipatan Rebah
 Lipatan Menutup
 Sesar Sungkup
Antiklinal, adalah puncak lipatan.

Siapkan catatan khusus untuk mencatat hal yang tidak dimengerti untuk kemudian ditanyakan di
kelas. Semoga belajarnya lebih semangat 1

2. VULKANISME (Aktivitas Gunung Berapi) selengkapnya KLIK DI SINI !

MATERI PENDUKUNG :
 TENAGA EKSOGEN
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN PADA BENTUK MUKA BUMI
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN VULKANISEME PADA BENTUK MUKA BUMI
 HASIL DARI PROSES GEMPA
_________________________________________________________________
LATIHAN YUK !
Pilihlah Pada Jawaban Yang Benar !
1. Tenaga endogen adalah ….
a. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi.
b. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi.
c. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar angkasa.
d. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar dunia.

2. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu ....


a. kerak lapisan dan kerak samudra
b. kerak samudera dan kerak benua
c. kerak benua dan kerak lapisan
d. kerak kulit bumi dan kerak samudera

3. Gejala gerakan kerak bumi dinamakan ....


a. vulkanisme c. seisme
b. tektonisme d. distropisme

4. Perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal disebut …..
a. vulkanisme c. seisme
b. tektonisme d. distropisme

5. Jenis gas yang keluar dari gunung berapi yang berupa uap air dinamakan ....
a. mofet c. fumarol
b. solfatar d. geyser

6. Pusat timbulnya gempa dinamakan ....


a. seismogram
b. episentrum
c. tsunami
d. hiposentrum

7. Gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan disebut ….
a. epirogenesa positif c. epirogenesa aktif
b. epirogenesa negative d. epirogenesa pasif

8. Gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan disebut ….
a. epirogenesa positif c. epirogenesa aktif
b. epirogenesa negatif d. epirogenesa pasif

9. Proses tektonisme dibedakan menjadi dua, yaitu ….


a. lipatan dan tumpukan c. patahan dan sambungan
b. lipatan dan patahan d. patahan dan tumpukan

10. Puncak atau punggung lipatan hasil proses tektonisme disebut …..
a. subklinal c. antiklinal
b. sinklinal d. proklinal

11. Perbedaan antara Graben/ Slenk dan Horst adalah ….


a. jarak pergeseran horizontal permukaan bumi akibat dari orogenesa patahan
b. tinggi rendahnya permukaan bumi dalam satu area akibat dari orogenesa patahan
c. jumlah lipatan permukaan bumi akibat dari orogenesa lipatan
d. posisi lipatan permukaan bumi akibat dari orogenesa lipatan

TENAGA EKSOGEN

Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen bersifat merusak
dan mengikis kulit bumi, terutama pada bagian-bagian yang tinggi, tetapi sebaliknya tenaga
eksogen mengisi bagian-bagian yang rendah.

Faktor yang berperan sebagai tenaga eksogen adalah air, angin, organisme, sinar matahari, dan
es. Tenaga eksogen bisa menyebabkan terjadinya pelapukan (weathering), erosi, denudasi,
tanah longsor, dan tanah menjalar (soil creep). dalam peristiwa pembentukan gunung
(orogenesis), selalu diikuti adanya pengikisan permukaan bumi yang disebut glyptogenesis.
Dengan adanya pengikisan ini mengakibatkan terjadinya sedimentasi yang disebut litogenesis.
jadi, ketiga peristiwa tersebut selalu terjadi berturut-turut dan berulang-ulang, hingga susuan kulit
bumi (litosfer) selalu berubah-ubah. peristiwa orogenesis, glyptogenesis, dan litogenesis
disebut siklus geologi.

A. PENGIKISAN (EROSI)
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari, menjadi panas, dan
di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena hujan. Lambat laun batuan dapat
menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan
ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi karena beberapa
sebab berikut.

1) Tenaga air
Batuan dapat hancur oleh tetesan air secara terus menerus. Air juga dapat mengangkut
hancuran
batuan melalui alirannya. Beberapa bentuk aliran yang timbul akibat erosi air, yaitu sebagai
berikut.
a) Erosi percikan (splash erusion).
b) Kumpulan aliran dari erosi percikan,yaitu erosi parit (gully erosion).
c) Lebih besar dari gully erosion dan merupakan kumpulannya, yaitu erosi lembah (valley
erosion).
d) Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).

Bryce Canyon National Park, USA adalah salah satu canyon erosion

2) Tenaga angin
Apa yang dimaksud dengan deflasi dalam ilmu geografi ?
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan oleh
angin dinamakan deflasi. Bentuk erosi dari angin berupa lubang-lubang hasil tiupan angin (blow
holes). Bentuk sisa dari erosi angin di antaranya berupa batu jamur (pedestal rocks) dan bentuk
hasil endapannya berupa bukit-bukit pasir (sand dunes) dan endapan lebih halus dari pasir
(loess).

Blow Hole di Grand Canyon USA. Sumber :http://us.123rf.com


3) Tenaga gelombang
Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut merupakan tenaga
penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang berupa gua-gua laut dan celah-celah,
serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai yang datar (platform) dan
tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi ini berupa gosong pasir (bars) dan
dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara di dalamnya (beach).

salah satu beach erosion. Sumber : chestertontribune.com

4) Tenaga gletser
Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Es meluncur
menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran es diikuti oleh tanah dan
batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh luncuran es itulah yang dinamakan
erosi gletser. Bentuk erosi gletser berupa ledok berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk
sisa dari erosi ini adalah puncak bukit yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jerengjereng
yang kasar dan tajam (aretes). Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena, drumlin,
dan esker.

5) Tenaga makhluk hidup (organisme)


Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh organisme
ini
berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian pertambangan oleh manusia.
Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa karang koral (coral reef) dan sarang
binatang (ant hill).

Sarang Semut yang disebut dengan Ant Hill. sumber : wazzasplace.blogspot.com

B. PELAPUKAN
Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka bumi.
Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang kecil bahkan
dapat larut dalam air.

Macam-macam pelapukan sebagai berikut.


1) Pelapukan fisik
Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air hujan.
Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses pelapukan ini
sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah.

2) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk.

3) Pelapukan organis atau biologis


Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau pelapukan
organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk.
Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk. Manusia
juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya pelapukan.

C. PENGANGKUTAN MATERIAL (MASS WASTING)


Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga
terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass
wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.
Runtuhan batu yang jatuh dari atas tebing adalah salah satu Mass Wasting. Sumber : physicalgeography.net

Longsor salju. Sumber : http://www.scienceclarified.com

1) Jenis pergerakan pelan (lambat)


Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan lambat pada proses mass wasting. Rayapan
adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya sulit
untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa
jenis.

 Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah menuruni lereng.


 Rayapan talus, yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang
menuruni lereng.
 Rayapan batuan, yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
 Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep), yaitu gerakan lidah-lidah batuan
yang tercampak menuruni lereng.
 Solifluksi (solifluction), yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung
air menuruni lereng di d alam saluran tertentu.

2) Jenis pergerakan cepat


Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai berikut.
 Aliran tanah, yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung
air menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
 Aliran lumpur, yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni
saluran tertentu secara pelan hingga sangat cepat.
 Gugur puing, yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit
menuruni lereng curam.

3) Longsor lahan (landslide)


Gerakan yang termasuk dalam kategori ini merupakan jenis yang mudah diamati, dan biasanya
berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dapat dibagi sebagai berikut.

 Luncur, yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan,
atau biasanya disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat
gerakan tersebut terjadi.
 Longsor puing, yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan
berlangsung cepat tanpa putaran ke belakang.
 Jatuh puing, yaitu puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan
yang vertikal atau menggantung.
 Longsor batu, yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh
menuruni permukaan lapisan atau sesaran.
 Jatuh batu, yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam.

4) Amblesan (subsidensi)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak
menimbulkan
pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material secara pelan-pelan
di
daerah massa yang ambles.

Pergerakan tenaga eksogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif
maupun negatif.

DAMPAK POSITIF
Dampak positif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1. Memunculkan habitat . Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan
seluruh makhluk hidup. Tanpa panas matahari makhluk hidup tidak bisa bertahan
hidup. Tenaga eksogen, seperti panas matahari, hujan, dan angin akan
mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga dapat membentuk tanah yang
subur.
2. Memperluas daratan.
3. Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.

DAMPAK NEGATIF
Dampak negatif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.

1. Angin kencang atau badai yang dapat merusak rumah dan bangunan.
2. Hujan sangat deras dapat berakibat timbulnya banjir.
3. Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
4. Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
5. Erosi tanah oleh air hujan yang terusmenerus menyebabkan kesuburan tanah
semakin berkurang.
6. Abrasi (pengikisan air laut) di daerah pantai akan menyebabkan bangunan menjadi
rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.

Di samping dampak langsung proses endogen dan eksogen, maka permukaan bumi juga akan
mengalami perubahan.

Lanjutan Materi :

 TENAGA ENDOGEN
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN PADA BENTUK MUKA BUMI
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN VULKANISEME PADA BENTUK MUKA BUMI
 HASIL DARI PROSES GEMPA

_____________________________________________________
Latihan yuk !
Pilihlah Jawaban Yang Benar !

Tenaga eksogen adalah ….


a. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi.
b. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi.
c. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar angkasa.
d. Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar dunia.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen meliputi di bawah ini kecuali …
a. air c. gletser
b. angin d. magma

Pantai Karang Bolong Anyer Banten merupakan pengikisan yang disebabkan oleh ….
a. tenaga gelombang c. tenaga gletser
b. tenaga angin d. tenaga makhluk hidup (organisme)

Bentuk endapan yang dihasilkan dari tenaga erosi organisme adalah ....
a. sand dunes
b. karang koral
c. kipas aluvial
d. morena

Proses penghancuran batu-batuan pada bumi menjadi bagian yang lebih kecil disebut …
a. Pelapukan b. Erosi c. Glasial d. denudas

Faktor yang berperan sebagai tenaga eksogen dari biotik ialah ……..
a. tumbuh-tumbuhan b. sinar matahari c. angin d. air

Pengikisan batuan yang dilakukan oleh air, angin dan es disebut …….
a. Pelapukan b. Erosi c. Glasial d. denudasi

Pengikisan pantai yang disebabkan oleh air laut disebut …….


a. Abrasi b. Denudasi c. Glasial d. Tsunami

HASIL DARI PROSES VULKANISME


By Traveler Tidak ada komentar:
HASIL DARI PROSES VULKANISME

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang
lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan magma sebagai ciri aktivitas
magma dibedakan sebagai berikut.

INTRUSI MAGMA
Apa yang dimaksud dengan Intrusi Magma ?
Intrusi Magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan
tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme. Bentuk-bentuk intrusi magma
sebagai berikut.
 Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu
yang lambat.
 Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan
batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
 Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di
bagian atasnya.
 Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk
pipih atau lempeng.
 Apofisa, yaitu cabang dari irupsi korok (gang).
 Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.
Diagram : Intrusi Magma

EKSTRUSI MAGMA
Apa yang dimaksud dengan Ekstrusi Magma ?
Ekstrusi Magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan
kelanjutan dari intrusi magma. Bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma, terutama
ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik dan
dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang,
dan gas uap air. Menurut bentuknya, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan
membentuk gunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung
api. Misalnya, Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius. (Lihat 10 Letusan Gunung Berapi
Terdahsyat Di Dunia)
2. Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga
mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu.
Misalnya, GunungApi Laki di Pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa
Timur.
3. Ekstrusi areal, yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat
dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang
menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya, YellowStone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2. Hasil dari proses vulkanisme, yaitu berupa
gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi
letusan.

Ekstrusi Sentral, Perkiraan Letusan Gunung Berapi.


Sumber : sixooninele.blogspot.com
Ekstrusi Linier. Gunung Api Laki Pulau Eslandia.
Sumber :http://deburanombak.com

Ekstrusi Areal. Yellow Stone National Park USA.


Sumber : http://adjengwidya.files.wordpress.com

Hasil Dari Proses Vulkanisme


1. Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri
sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung juga
merupakan bukit yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan
bumi di sekitarnya. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma
dalam bumi dari kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. Ekstrusi magma
inilah yang melahirkan gunung api. Gunung api biasanya masih aktif artinya gunung tersebut
sewaktuwaktu dapat mengalami letusan-letusan. Contoh gunung api di Indonesia yang dapat
dijumpai di antaranya yang berada di daratan adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah,
Gunung Merapi di Yogyakarta, sedangkan gunung api di laut misalnya, Gunung Krakatau di
Selat Sunda. Selain gunung api yang masih aktif juga terdapat gunung yang tidak aktif atau
ada yang menyebut gunung “tidur”, artinya gunung tersebut sudah tidak mengeluarkan lagi
material vulkan baik padat maupun cair. Contoh gunung yang tidak aktif adalah Gunung
Ciremai di Jawa Barat, Gunung Lawu di Jawa Tengah, dan Gunung Salak di Bogor.
2. Fenomena alam pasca vulkanik
Beberapa fenomena alam pasca vulkanik sebagai berikut.
a. Mata air panas (air thermal) dan air mineral .
Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan
yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas. Mata air yang terkenal antara lain mata
air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung, dan Sangkan Hurip di Kuningan.

b. Sumber gas (ekskalasi).


Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut.
Solfatar, yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung
api yang masih aktif. Misalnya, di kawah puncak Gunung Bromo dan kawah puncak Gunung Merapi DIY.

Solfatar. Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com


Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Fumoral dapat dijumpai pada
gunung api yang masih aktif.

Fumarol. Sumber : https://encrypted-tbn2.gstatic.com


Mofet, yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, mofet juga dapat dijumpai pada
gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena
dapat menyebabkan kematian.

c. Mata air geyser


Mata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancar
sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam. Geyser
tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan
muncul kembali. Fenomena ini dapat kamu jumpai di Plato Dieng Jawa Tengah.

Mata Air Geyser, Sumber :


fenomenaduniaon.blogspot.com

MATERI PENDUKUNG :
 TENAGA ENDOGEN
 TENAGA EKSOGEN
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN PADA BENTUK MUKA BUMI
 DAMPAK TENAGA ENDOGEN VULKANISEME PADA BENTUK MUKA BUMI
 HASIL DARI PROSES GEMPA
_____________________________________________________________
Latihan Yuk !
Pilihlah Pada Jawaban Yang Benar !

Aktivitas magma di dalam lapisan litosfera (perut bumi), memotong atau menyisip litosfer dan tidak
mencapai permukaan bumi disebut ….
a. intrusi magma c. entrupsi magma
b. ekstrusi magma d. intrupsi magma

Yang bukan merupakan bentuk-bentuk dari intrusi magma adalah …..


a.Batholit c. Kakholit
b. Gang d. Diatrema

Kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi yang merupakan kelanjutan dari intrusi magma disebut
…..
a. intrusi magma c. entrupsi magma
b. ekstrusi magma d. intrupsi magma

Berdasarkan bentuknya, ekstrusi magma dibagi menjadi tiga seperti di bawah ini, kecuali ….
a. ekstrusi sentral c. ekstrusi areal
b. ekstrusi linier d. ekstrusi sakral

Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883 merupakan ekstrusi magma dalam bentuk …..
a. ekstrusi sentral c. ekstrusi areal
b. ekstrusi linier d. ekstrusi menyebar

Yang bukan fenomena alam hasil dari proses vulkanisme adalah …


a. Mata air panas (thermal water)
b. Sumber gas (ekskalasi)
c. Mata air geyser
d. Air terjun (waterfall)

Alat yang digunakan untuk mencatat kekuatan gempa disebut …


a. Pantograf c. Telegraf
b. Seismograf d. Lumograf

Satuan besar-kecilnya kekuatan gempa adalah …


a. skala richter c. barometer
b. speedo meter d. skala meter

DAMPAK TENAGA ENDOGEN PADA BENTUK MUKA


BUMI
By Traveler Tidak ada komentar:
Dari peristiwa TEKTONISME Orogenesis Patahan dan Lipatan, bentuk muka bumi di antaranya
sebagai berikut.

1. PEGUNUNGAN
Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk permukaan bumi seolah-
olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di antara gunung-gunung tersebut. Contoh dua
deretan pegunungan di Indonesia, yaitu
a) Sirkum Pasifik, yang melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.

Garis merah adalah batas sirkum pasifik.

b) Sirkum Mediterania, Busur dalam (vulkanis) yang melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok,
Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan
berakhir di Pulau Ambon. Busur luar (non vulkanis), yang melalui P. Simelue, P. Nias, P. Batu, P.
Mentawai, Enggano, tenggelam di sebelah selatan P. Jawa, Sawu Roti, Timor, Kep. Leti,
Sermata, Kep. Barbar, Kep. Tanibar, Kep. Watubela, Kep. Laut Seram, Manipa, Baru, dan pulau-
pulau kecil sekitarnya.

Garis merah adalah batas sirkum


Mediterania
2. DATARAN TINGGI
Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian di atas 700 m.

Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah

3. PLATO ATAU PLATEAU


Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan telah
mengalami erosi.

4. DEPRESI
Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang
memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin.

5. PALUNG LAUT
Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari
5.000
meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yang terus
menerus.

6. LUBUK LAUT
Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja,
yaitu yang membulat dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter.

7. PUNGGUNG LAUT
Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari
punggung
laut ada juga yang muncul di atas permukaan air laut.

8. AMBANG LAUT
Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. Misalnya,
Ambang Laut Sulu dan Selat Gilbatar.

9. SHELF
Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan
Laut
Arafuru.

DAMPAK TENAGA ENDOGEN VULKANISME PADA


BENTUK MUKA BUMI
By Traveler Tidak ada komentar:
DAMPAK TENAGA ENDOGEN VULKANISME PADA BENTUK MUKA BUMI
Hasil dari proses vulkanisme, yaitu berupa gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca
vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi letusan.

1) Gunung
Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri
dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung juga merupakan bukit
yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan bumi di sekitarnya.
Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma dalam bumi dari
kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang melahirkan
gunung api.
Sebaiknya Anda Tahu !
Fungsi Gunung Bagi Keberadaan Bumi, menurut Al Quran !

Percobaan Sederhana !
Masukkan air panas ke dalam sebuah balon lalu bandingkan apa yang terjadi jika :
a. Lubang balon ditutup
b. Lubang balon dibuka.
Balon ibarat bumi, air panas ibarat magma, lubang balon adalah gunungnya.

2) Fenomena alam pasca vulkanik


Beberapa fenomena alam pasca vulkanik sebagai berikut.

a) Mata air panas (air thermal) dan air mineral.


Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk
kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas.

b) Sumber gas (ekskalasi)


Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut.
Solfatar, yaitu sumber gas belerang.
Fumarol, yaitu sumber gas uap air.
Mofet, yaitu sumber gas asam arang.

c) Mata air geyser


Mata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang
memancar sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat
dorongan gas dari dalam. Geyser tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada
daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan muncul kembali.

HASIL DARI PROSES GEMPA


By Traveler Tidak ada komentar:

HASIL DARI PROSES GEMPA

Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera
bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. Alat
untuk mencatat gempa disebut seismograf. Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan
sebagai berikut.
1. Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara
mendadak.
2. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik
terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi.
3. Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah
yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah.
4. Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini
adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom.
Gempa menurut letak terjadinya, dapat dibedakan sebagai berikut.
 Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun
lempeng benua.
 Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng
samudra maupun lempeng benua.

Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), dibedakan sebagai berikut.


1. Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
2. Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km-
300 km.
3. Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.

Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak pusat gempa di permukaan bumi), dibedakan sebagai
berikut.
1. Gempa sentral
2. Gempa linier

PETA OBJEK GEOGRAFI


By Traveler Tidak ada komentar:

PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal
dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum
pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar
yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua
dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

Syarat-syarat
 Konform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun
dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
 Ekuidistan, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan
sesuai dengan jarak di lapangan.
 Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan
skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan.

Fungsi
1. Menyeleksi data
2. Memperlihatkan ukuran
3. Menunjukkan lokasi relatif
4. Memperlihatkan bentuk

Unsur-unsur
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan
fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam
komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam
membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum
banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:

 Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas
kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.

 Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

 Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat
yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

 Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala
ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3,
yaitu:

1. Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama
dengan 2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan.
2. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang
tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang
diinginkan oleh pembuat peta.
3. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
 Simbol
Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan
bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

1. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional


2. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang
mencakup area tertentu
4. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
5. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan
harga/nilai lainnya.
6. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk
prosentase.
7. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola
menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti
volume semakin kecil.
 Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi,
memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol
dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:


 Warna hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya
bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah.
Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.


 Warna hijau muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di
atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai
dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini
hampir menyeluruh di atas dataran rendah


 Warna kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500-1000 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan
perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian
tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten
Sukoharjo.


 Warna cokelat muda
Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di
atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan
sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian
tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo.
Salatiga dan Tawangmangu.


 Warna cokelat
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas
permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif
tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa
Tengah.


 Warna biru keputihan
Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan
wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di
wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan
zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini
menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat
Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada
beberapa waduk kecil lainnya.


 Warna biru muda
Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-
2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif
terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar
dalam peta umum.


 Warna biru tua
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk
muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan
tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam
dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga
tidak tergambar dalam peta umum.

 Tipe Huruf (Lettering)


Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan
letering:

1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta


2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
 Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan
letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga
membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

 Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:

1. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
2. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
3. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta
utama
 Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan
untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
 Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
Jenis
Peta dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu:

Berdasarkan Isi Data yang Disajikan


 Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena
alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan
reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam
bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi
adalah atlas.
3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan
cakupan wilayah yang sangat luas.
 Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan
tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan,
peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

Peta Berdasarkan Sumber Datanya


 Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta
yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
 Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

Peta berdasarkan skala


 Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala > 1: 100 sampai > 1: 5000.
Contoh: Peta pertanahan, Peta Pertambangan
 Peta besar adalah peta yang berskala > 1: 5000 sampai > 1: 250.000. Contoh: peta
kecamatan/kabupaten
 Peta sedang adalah peta yang berskala > 1: 250.000 sampai > 1: 500.000. Contoh:
peta provinsi
 Peta kecil adalah peta yang berskala > 1: 500.000 sampai > 1: 1.000.000. Contoh:
peta negara
 Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah.
Contoh: Peta benua/dunia

Peta berdasarkan bentuk


1. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta
yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini
digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat
hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi.
Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga
bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
3. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam
komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit,
foto udara.
4. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia
dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan
garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat kedetailan


1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000
2. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000
3. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000
KONDISI GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI INDONESIA
By Traveler Tidak ada komentar:
KONDISI GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI INDONESIA

Ruang Lingkup :
Materi ini mengurai tentang kaitan antara Kondisi Alam dan Iklim dengan Kehidupan Penduduk.

Pemikiran Dasar
 bahwa di setiap wilayah memiliki kondisi alam yang berbeda, baik kenampakanan
alamiah maupun kenampakan buatan, sehingga konsekuensinya akan
mengakibatkan manusia yang hidup di atasnya memiliki karakteristik dan pola hidup
berbeda-beda.
Definisi
 Kenampakan alamiah adalah kenampakan alam yang perubahannya tidak
melibatkan campur tangan manusia.
 Kenampakan buatan adalah kenampakan alam yang perubahannya merupakan
bentuk hasil yang dibuat manusia.
Wilayah Geografi
1. Daerah Pantai
2. Daerah Dataran Rendah
3. Daerah Dataran Tinggi
Karakter Penduduknya Meliputi :
1. Mata Pencaharian
2. Transportasi
3. Pola Pemukiman (Tempat Tinggal)
4. Kondisi Fisik Penduduk
5. Bentuk Rumah
Pengamatan Umum :
 Perhatikan, apakah aktivitas manusia selalu berada atau mendekati sumber air
(hidrologis) ? Mengapa ? Jelaskan !

ATMOSFER
By Traveler Tidak ada komentar:

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi
tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di
dalamnya.

Atmosfer Bumi terdiri atas :

 nitrogen (78.17%)
 oksigen (20.97%),
 argon (0.9%),
 karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%),
 uap air, dan gas lainnya.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari
dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet.

Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang
kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain,
lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam
lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan
kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut
sekitar 27 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m
suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi
peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan
dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.Di antara stratosfer
dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan
troposfer dengan stratosfer.

Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu atau
sekitar . Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi
jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang
signifikan yang terjadi pada lapisan ini.

Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring
kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon.
Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai
sekitar pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer
dengan lapisan berikutnya.

Mesosfer
Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan
ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan
pergeseran berlakudengan objek yang datng dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi.
Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40km di
atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat lapisan
transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, hingga menjadi sekitar (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang
lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi
awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Atmosfer
terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer
karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar .
Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi
kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk
membantu memancarkan gelombang radio.

Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi
dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan
ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis
terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut
Meteorit.

Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada
lapisan ini.
Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer

Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini
sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di
sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan
panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini
akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi,
yaitu :

1. Lapisan ozon Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini
tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon.
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70° C
sampai +50° C .
2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan
udara appleton.
3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom.
Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari
matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .

Eksosfer
Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan
tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
HIDROSFER
By Traveler Tidak ada komentar:

Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari
kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di
permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air
yang terdapat di lapisan udara.

Siklus hidrologi

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan
secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di
seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu
ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-
titik air dan jatuh sebagai hujan.

Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di
daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan
tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke
laut...

Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya
pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan
yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di
permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke
lautan.
Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan
perairan laut. awan terbentuk karena adanya penguapan
Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi
daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.

Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk
curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

Air tanah dangkal


Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan
tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air
freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis
dapat diambil melalui sumur atau mata air.

Air tanah dalam


Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut
banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke
permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat
diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis...

Air permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan
meliputi sungai, danau, rawa.

Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau di
antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).

Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

 Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir
turun.
 Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
 Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.

Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai
permanen dan sungai periodik.

 Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.


 Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es
yang mencair.
 Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang
mencair.
 Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
 Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
KONDISI FISIK WILAYAH & PENDUDUK INDONESIA
By Traveler Tidak ada komentar:
A. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Alam dan Penduduk
Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan
bumi. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh
fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua
dan samudra. Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan
Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Agar semakin
jelas dimana letak geografis Indonesia perhatikan gambar peta dan globe di bawah ini:

1) Letak Geografis Indonesia pada peta:

Latihan :
Sebutkan letak wilayah Indonesia secara :
a. astronomi
b. geografis

2) Letak Geografis Indonesia pada Globe

Letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra
berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini juga
disebut/dikenal sebagai posisi silang (cross position), seperti gambar di bawah ini:

Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya kondisi
alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas benua dan
samudera ini berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-
bangsa yang kita miliki. Selain kebudayaan, Indonesia juga mendapatkan keuntungan ekonomis,
seperti: pertama, kerjasama antar negara-negara berkembang sehingga memiliki mitra
kerjasama yang terjalin dalam organisasi, seperti ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations/Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara); kedua, seperti terlihat pada gambar di
atas dapat diketahui Indonesia sebagai inti jalur perdagangan dan pelayaran lalu lintas dunia,
jalur transportasi negara-negara lain, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia cukup
ramai dan sebagai sumber devisa negara.
Diketahui secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal
sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari
Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau
dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Dengan wilayah
Indonesia yang begitu luasnya, maka memiliki keuntungan-keuntungan, sebagai berikut: a)
mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang; b) saling menjalin kerja sama; b)
lalu lintas perdagangan damai dan lancar; c) persaingan yang menguntungkan; dan d) sumber
daya kelautan yang berlimpah.
Keuntungan lainnya, seperti pada keanekaragaman budaya. Ini menjadi daya tarik bagi
masyarakat dunia, sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan utama untuk
berwisata. Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa kita, maka sektor
pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara.
Letak geografis Indonesia ternyata tidak selalu membawa keuntungan, tetapi juga dapat
mengakibatkan kerugian, misalnya: pada tatanan kehidupan sosial, masyarakat Indonesia dapat
terpengaruh oleh budaya luar yang diserap tanpa adanya proses penyaringan (selektif) terhadap
budaya yang negatif, sehingga akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik. Budaya
negatif yang diserap tanpa proses selektif dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia, seperti:
gaya hidup kebarat-baratan, sifat individualisme, dan cara pandang yang terlampau luas.
Budaya negatif ini dapat mengakibatkan rasa hormat menghormati dan sopan santun antar
sesama luntur, budaya lokal kurang dipertahankan atau mulai ditinggalkan.
Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama,
Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak memperoleh
pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia memiliki iklim musim,
yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti
arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.

BACA JUGA :

B. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia


C. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia
D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

E. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia

DAF
PENGARUH LETAK ASTRONOMI
By Traveler Tidak ada komentar:
B. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia
Letak Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya
terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan
khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Sementara, garis bujur
merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-
garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan
posisi suatu daerah di muka bumi
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT
– 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang
berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur
yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera
yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada
pada 141° BT.

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:


1) Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah
lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama
dengan 118 kelili bumi) dan lebar lintang 17°. Garis lintang dipergunakan untuk membagi
wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari. Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim
tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Memiliki curah hujan tinggi.
 Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
 Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.
 Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
2) Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1
jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:
 Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya
adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean
Time (GMT).
 Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu
Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
 Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau
kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih
awal dari GMT.
HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN
MUSIM DI INDONESIA
By Traveler Tidak ada komentar:
Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia

Indonesia berada diantara 6° LU – 11° LS dan merupakan daerah tropis dengan dua
musim, yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali.
Terjadinya perubahan musim ini disebabkan antara lain:
1. Peredaran semu matahari tahunan
Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika
dalam jangka waktu satu tahun. Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh matahari
dalam waktu satu tahun. Pergerakan matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara
23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang bali selatan 23½° LS dan
kembali lagi ke khatulistiwa. Setiap hari akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya
dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena proses perputaran
bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga dapat diketahui bahwa yang berubah adalah
posisi bumi terhadap matahari. Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut,
maka mengakibatkan terjadinya pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari. Berikut ini
bagan yang menunjukkan pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari dalam satu tahun.
Perhatikan bagan berikut ini:

2. Terbentuknya angin muson


Musim di Indonesia terjadi sebagai akibat letak geografis Indonesia di antara dua benua
besar. Benua Asia berada di bumi belahan utara, sedangkan Benua Australia berada di belahan
bumi selatan yang mengakibatkan tekanan udara yang berada di Asia dan di Australia. Dengan
perbedaan tekanan udara tersebut maka terjadilah angin muson. Angin muson adalah angin
yang setiap setengah tahun (6 bulan) berganti arah, sehingga di Indonesia terjadi dua musim,
yaitu: musim penghujan dan musim kemarau. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a) Angin muson barat
Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober – Maret, pada saat kedudukan semu
matahari berada di belahan bumi selatan, sehingga penyinaran matahari di Benua Australia lebih
tinggi di banding di Benua Asia. Hal ini menyebabkan udara di Benua Australia bertekanan
minimum (-) dan di Benua asia bertekanan maksimu (+), sehingga angin yang bertiup dari Asia
menuju ke Australia. Pada kondisi seperti Indonesia terjadi musim hujan, karena angin melewati
samudera luas (Pasifik) yang banyak membawa uap air.

b) Angin muson timur


Angin muson timur bertiup mulai bulan April – September, disaat kedudukan semu
matahari berada di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah (-) dan tekanan
udara di Australia tinggi (+), sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin muson timur
melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat
itu mengalami musim kemarau.

PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMANFAATANNYA


DI INDONESIA
By Traveler Tidak ada komentar:
Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya di Indonesia
Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil
pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung
bermacam-macam bahan organik dan anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-
jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flora, fauna maupun manusia, sedangkan
bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan dan mineral.

A. TANAH VERTIKAL
Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang,
atau sumur. Saat mencapai kedalamantertentu, kalian akan melihat perbedaan
warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan
sebutan profil tanah.

Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat lapisan.

1) Lapisan tanah atas (Topsoil)


Lapisan tanah ini merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, berwarna
cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki ketebalan hingga 30 cm. Pada
lapisan tanah inilah berkembang aktivitas organisme tanah. Warna cokelat
kehitaman dan kesuburan tanah pada lapisan ini disebabkan pengaruh humus
(bunga tanah), yaitu campuran sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan
membusuk di dalam lapisan atas.

2) Lapisan tanah bawah (Subsoil)


Lapisan tanah ini merupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah
lapisan topsoil. Lapisan ini memiliki sifat kurang subur karena memiliki kandungan
zat makanan yang sangat sedikit, berwarna kemerahan atau lebih terang,
strukturnya lebih padat, dan memiliki ketebalan antara 50 - 60 cm. Pada lapisan ini,
aktivitas organisme dalam tanah mulai berkurang, demikian juga dengan sistem
perakaran tanaman. Hanya tanaman keras yang berakar tunggang saja yang
mampu mencapainya.
3) Lapisan bahan induk tanah (Regolith)
Lapisan bahan ini merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Pada profil
tanah, lapisan ini berwarna kelabu keputih-putihan, bersifat kurang subur karena
tidak banyak mengandung zat-zat makanan, strukturnya sangat keras, dan sulit
ditembus sistem perakaran. Di lereng-lerang pegunungan lipatan atau patahan
lapisan ini seringkali tersingkap dengan jelas. Akan tetapi karena sifat-sifat tersebut,
maka lapisan tanah ini sulit dibudidayakan dan hanya akan menghasilkan tanaman
yang kerdil dan tidak berkembang.

4) Lapisan batuan induk (Bedrock)


Lapisan batuan ini merupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses
pemecahan. Lapisan ini terletak di lapisan paling bawah, sehingga jarang dijumpai
manusia. Akan tetapi di pegunungan lipatan atau patahan, lapisan ini terkadang
tersingkap dan berada di lapisan atas. Bila hal ini terjadi, maka lahan tersebut
merupakan lahan yang tandus dan tidak dapat ditanami karena masih merupakan
lapisan batuan.

B. TANAH HORIZONTAL
Tanah Horizontal adalah lapisan tanah paling atas yang di setiap wilayah
permukaan bumi berbeda-beda jenisnya. Persebaran tanah secara horizontal di
Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut ini.

1) Tanah gambut (organosol)


Ciri-ciri :
Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang
tinggi, memiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase
jelek, dan pada umumnya kurang begitu subur.
Tanah Argonosol
Persebaran :
Paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan, disusul Sumatra Selatan, Riau,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Timur, dan Papua bagian
Selatan.

Pemanfaatan :
Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan
palawija.

2) Tanah latosol

Jenis Tanah Latosol


Ciri-ciri :
Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil tanah yang dalam,
mudah menyerap air, memiliki pH 6 – 7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat
yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humusnya
mudah menurun. Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari
batuan vulkanis.
Persebaran :
Tersebar di kawasan Bukit Barisan (Sumatra), Jawa, Kalimantan Timur dan Selatan,
Bali, Papua, dan Sulawesi.

Pemanfaatan : --

3) Tanah regosol
Ciri-ciri :

Jenis Tanah Regosol


Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar,
berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 - 7, cenderung gembur, kemampuan
menyerap air tinggi, dan mudah tererosi.

Persebaran :
Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di setiap pulau yang memiliki
gunung api, baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati.

Pemanfaatan :
Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

4) Tanah aluvial
Ciri-ciri :
Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap
masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal
sehingga kesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya. Misalnya tanah yang
terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst
(Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan
kalium. Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal
dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga
kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif.
Endapan tanah Aluvial

Persebaran :
Tersebar luas di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia.

Pemanfaatan :
Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan
permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian.

5) Tanah litosol
Ciri-ciri :
Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan
induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah
sebagai batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum lama mengalami pelapukan
dan sama sekali belum mengalami perkembangan.

Persebaran :
Jenis tanah ini tersebar luas di seluruh Kepulauan Indonesia, meliputi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan. Adapun di Sumatra,
jenis tanah ini terdapat di wilayah yang tersusun dari batuan kuarsit, konglomerat,
granit, dan batu lapis.

Pemanfaatan :
Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat
perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk
mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil.

6) Tanah grumusol
Ciri-ciri :
Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga
hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di
Indonesia, jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih
dari 300 m di atas permukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga
berbukit, temperatur rata-rata 25oC, curah hujan <2.500 mm, dengan pergantian
musim hujan dan kemarau yang nyata.
Jenis Tanah Grumusol
Persebaran :
Persebarannya meliputi Sumatra Barat, Jawa Barat (daerah Cianjur), Jawa Tengah
(Demak, Grobogan), Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, dan Bangil),
serta di Nusa Tenggara Timur.

Pemanfaatan :
Pemanfaatan jenis tanah ini pada umumnya untuk jenis vegetasi rumputrumputan
atau tanaman keras semusim (misalnya pohon jati).

Tanah Grumusol cocok untuk tanaman padi

7) Tanah andosol
Ciri-ciri :
Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami
pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna
cokelat kehitaman.
Tanah berwarna hitam adalah jenis tanah andosol

Persebaran :
Tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti di Sumatra bagian
Barat, Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah jenis ini banyak ditemukan
di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin.

Pemanfaatan :
Jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.

8) Tanah podzolik merah-kuning


Ciri-ciri :
Berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan
antara 2.500 - 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami
pencucian oleh air hujan, sehingga kesuburannya berkurang.

Persebaran :
Tanah podzolik merah-kuning merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran
terluas di Indonesia. Tersebar di dataran-dataran tinggi Sumatra, Sulawesi, Papua,
Kalimantan, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Pemanfaatan :
Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan dan perkebunan.

9) Tanah rendzina
Ciri-ciri :
Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk
dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan
Ca dan Mg yang tinggi dengan pH antara 7,5 - 8,5 dan peka terhadap erosi.
Persebaran :
Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia. Berdasarkan
luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah ini adalah Maluku,
Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa.

Pemanfaatan :
Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidayakan untuk
tanaman-tanaman keras semusim dan palawija.

Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia:

Keterangan Warna:
1. Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar
gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah
mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri
berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan
lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi.
Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan
untuk pertanian dan perkebunan.
2. Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu
berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu
diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah
aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur
hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung
pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan)
karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah
rendah.
3. Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau
kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak
subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya
sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi
(tererosi). Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera
diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan
menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini
dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).
4. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu.
Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga
sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian
besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang
produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan
padang rumput.
5. Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal
dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga
peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses
penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur
hara.
Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang
tersebar di Indonesia, seperti: Tanah mergel yang tersebar di daerah dataran rendah
seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah Terasora tersebar di
Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus
terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya.
Kondisi Penduduk Indonesia
Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu
gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia
merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari
beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai
Merauke (ujung Papua).Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang
telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross
position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di
Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu,
Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga
merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia menjadi bahasa
persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan.
Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang
melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman
prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang
menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka
yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua,
Pulau Aru dan Pulau Kai.
2. Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung
Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu
di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang
Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu: a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja,
dan Dayak; dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku
Bugis, Madura, Jawa, dan Bali. Berikut ini adalah peta persebaran
kelompok ras Melayu:
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
By Traveler Tidak ada komentar:
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis
tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan
saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru
dunia.
1. Persebaran flora di Indonesia
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang
sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara terhadap habitat
tumbuhan di Indonesia telah dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang ahli botani asal
Jerman yang membagi jenis tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat.

2. Persebaran fauna di Indonesia


Persebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia.
Menurut Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran binatang di Indonesia. Klasifikasi
persebaran fauna di Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi garis wallace. Menurut
klasifikasi ini Indonesia memiliki dua sebaran hewan, yaitu:
1. di bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua Asia;
dan
2. di bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia.
Garis Wallace dan Garis Webber di Wilayah Indonesia. Sumber : scientistofsocial.blogspot.com

Namun dalam klasifikasi ini dibagi lagi oleh Wallace menjadi tiga tipe fauna, yaitu: tipe Asiatis,
Asiatis-Australis (Peralihan), dan Australis. Pada perkembangannya Garis Wallace
disempurnakan lagi oleh Weber menjadi lebih detil. Ahli binatang lain ialah Lydekker, yang
menentukan batas barat fauna Australia dengan menggunakan garis kontur kedalaman laut
antara 180-200 meter sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda.

DINAMIKA PENDUDUK DAN UNSUR-UNSURNYA


By Traveler Tidak ada komentar:

DINAMIKA PENDUDUK DAN UNSUR-UNSURNYA

Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dalam Kaitannya dengan Perkembangan


Penduduk Dunia
Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh
faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan
penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk
cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah
penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui
sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama
sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan
pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan
oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000.
Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan
sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa Negara lain :

a. Indonesia dengan Negara ASEAN


1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara
ASEAN
2. Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2,
Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam
memiliki kepadatan penduduk terendah
3. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6
(1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun)
Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja
(1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun
b. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia
1. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah
Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta
jiwa) pada tahun 2005.
2. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu
Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia
memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar
341 jiwa per km
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong
tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya.

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN NEGARA DUNIA TAHUN 2005

Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia
tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan
penduduknya. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya
masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan
Rusia umumnya sangat kecil.

Unsur-unsur Dinamika Penduduk


A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau
berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga)
faktor yaitu:
 Kelahiran(natalitas)
 Kematian(mortalitas)
 Migrasi(perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia,
oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan
kematian.

B. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah


sebagai berikut:

a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :


1. Kawin usia muda
2. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4. Anak merupakan penentu status sosial
5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :


1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3. Semakin banyak wanita karir
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran hidup dari tiap
1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :
Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah
kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ?
Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam
setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :


1. Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3. Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah
sebagai berikut :
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3. Keadaan gizi penduduk yang rendah
4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5. Kemajuan di bidang kedokteran.
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000
penduduk dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :
Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah
kelahiran dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara
tersebut ?
Hal ini berarti setiap 1000 orang, penduduk yang meninggal rata-rata 15 orang dalam
setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar :


1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2. angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

BACA JUGA TENTANG

PIRAMIDA PENDUDUK

UNSUR-UNSUR DINAMIKA PENDUDUK

MIGRASI PENDUDUK DAN DAMPAKNYA

UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH MIGRASI

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas
hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya
memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam
perkembangan.

Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama
kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis, Inggris,
Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang
terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan Asia
terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan
Selandia Baru.

Apa sajakah yang menjadi tolok ukur atau indikator dalam penggolongan
negara sebagai negara maju atau negara berkembang ?
1. Pendapatan Perkapita
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Tingkat Pengangguran
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
5. Angka Melek Huruf
6. Tingkat Pendidikan
7. Usia Harapan Hidup
Apakah yang menjadi ciri-ciri negara maju ?
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi,
dijual,diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang
industrialisasi secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.
Apakah yang menjadi ciri-ciri negara berkembang ?
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana
tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman
dan lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.
MENGINTERPRETASI PETA TOPOGRAFI
By Traveler Tidak ada komentar:

B. MENGINTERPRETASI PETA TOPOGRAFI

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita
dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda
dengan peta umum karena sImbol-simbol
yang digunakan berbeda.

Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi.
Garis kontur pada daerah Puncak Bogor
Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi.
Lereng, Cekungan (Depresi), Bukit, Pegunungan

Penggambaran dasar permukaan bumi pada Peta Topografi. Sumber :http://rizkykurniarubianto.files.wordpress.com


Peta Topografi Digital
Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi.
Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut
adalah sebagai berikut.
 Lereng

Gambar 2. Kenampakan Lereng pada Peta Topografi


 Cekungan (Depresi)
Cekungan (Depresi) pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!

Gambar 3. Cekungan atau Depresi


 Bukit
Bukit pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini.

Gambar 4. Bukit pada Peta Topografi

 Pegunungan
Pegunungan pada peta topografi digambarkan seperti di bawah ini!
Gambar 5. Kenampakan Pegunungan pada Peta Topografi

MATERI LANJUTAN :

A. MENGINTERPRETASI PETA UMUM


C. PENAMPANG MELINTANG BENTUKMUKA BUMI

Latihan !

Fungsi Peta Topografi adalah …..


a. untuk mengetahui kedalaman permukaan laut.
b. untuk mengetahui tinggi rendahnya permukaan bumi
c. untuk mengetahui ketinggian dan letak dataran tinggi
d. untuk mengetahui luas permukaan dataran tinggi

Kelebihan peta topografi adalah….


a. dapat menunjukkan ketinggian suatu tempat secara tepat
b. dapat menunjukkan jenis tanah pada suatu tempat
c. dapat menunjukkan persebaran flora dan fauna suatu tempat
d. dapat menunjukkan persebaran penduduk suatu tempat

Kenampakan alam yang tidak dapat dibuatkan Peta Topografi adalah ….


a. lereng
b. pegunungan
c. danau
d. bukit

Ketinggian dataran di permukaan bumi dihitung dari ….


a. batas darat dan laut
b. permukaan laut
c. bibir pantai
d. dasar laut
 Facebook

Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi (Planet Bumi)


By Traveler Tidak ada komentar:
C. PENAMPANG MELINTANG BENTUK MUKA BUMI
Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus. Dengan
penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang
ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia peta topografi sebab
hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya.

Penampang Melintang permukaan daratan


Penampang melintang dasar laut.

Penampang Melintang Tambang Minyak Bumi


MATERI LANJUTAN :

A. MENGINTERPRETASI PETA UMUM


B. MENGINTERPRETASI PETA TOPOGRAFI

Latihan !

Dengan penampang melintang dapat diketahui….


a. bentuk dan ketinggian suatu tempat
b. jenis tanah pada suatu tempat
c. persebaran flora dan fauna suatu tempat
d. persebaran penduduk suatu tempat

Peta yang paling memungkinkan dibuat penampang melintang adalah….


a. peta umum
b. peta topografi
c. peta statistik kualitatif
d. peta statistik kuantitatif

Sebelum menginterpretasikan peta harus diperhatikan tahun pembuatan peta tersebut. Tujuannya adalah….
a. mengetahui validitas data pada peta
b. mengetahui umur peta
c. mengetahui akurasi gambar
d. mengetahui pembuat peta

Penampang melintang dapat menunjukkan berbagai bentuk muka di bumi dasar laut.
Di bawah ini yang bukan merupakan bentuk muka di dasar laut adalah….
a. pulau
b. lereng benua
c. palung
d. sungai

Anda mungkin juga menyukai