Anda di halaman 1dari 63

LITOSFER

Standar Kompetensi :
3.Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar :
3.1.Menganalisis dinamika dan
kecenderungan perubahan lithosfer
dan pedosfer serta dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi

Indikator : Mengidentifikasi
jenis jenis batuan pembentuk lapisan
kulit bumi

Materi Pembelajaran :
1.Struktur lapisan kulit bumi
2. Tenaga endogen
1.1. Tektonisme
1.2. Vulkanisme
1.3. Seisme
A Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer
berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan,
dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak
bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan
bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam
kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk
tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan
sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian
benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang
merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari
jari barisfer +- 3.470 km.
b Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di
atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga
asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan
cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5
gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang
terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan
1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua
bagian yaitu:
1 Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini
antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jeni sbatuan metamor, dan batuan
lain yang terdapat di daratan benua.
batuan metamorf yaitu batuan yang berubah
bentuknya akibat pengaruh tekanan, temperatur
dan waktu
batuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari
hasil proses pengendapan
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan
granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari
endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan
batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku
gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk
senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang
lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan
magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai
ketebalan rata rata 65 km .

2.Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit
bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah,
lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses
pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya
tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi
yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi,
baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.
Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak
epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
. Gerak Epirogenetik adalah gerak atu
pergeseran lapisan kulit bumi yang relative
lambat, berlangsung dalam waktu yang lama,
dan meliputi daerah yang luas. Ada 2 macam
gerakan epirogenetik:
1. Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya
daratan sehingga terlihat seakan pemukaan air
laut naik. Hal ini terlihat jelas di pantai. Contoh:
turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur,
misalnya Pulau Maluku danPulau Banda.
2. Epirogenetik negatif, yaitu gerakan naiknya
daratn sehingga terlihat seakan seakan
permukaan air laut turun. Contoh : naiknya
Oulau Timor dan Buton.


Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat
menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang
besar dan meliputi daerah yang sempit serta
berlangsung dalam waktu yang singkat.
Gerak orogenetik adalah gerakan yang relative
lebih cepat daripada gerak epirogenetik. Gerak
ini disebut gerakan membentuk pegunungan.
Gerakan ini menyebabkan tekanan horizontal
dan vertikal di kulit bumi,yang menyebabakan
peristiwa dislokasi atau berpindah-pindahnya
lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat
menimbulkan lipatan dan patahan.

Lipatan (kerutan)
Gerakan tekanan horizontal menyebabkan
lapisan kulit bumi yang elastis berkerut,
melipat, dan menyebabkan relief-relief
mukabumi berbentuk pegunungan.
Contoh, pegunungan-pegunungan tua
seperti pegunungan Ural. Lipatan ini
terjadi pada zaman primer.

a.Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan
bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama
sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi
berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan
bumi ini yang nantinya menjadi
pegunungan. Punggung lipatan
dinamakan antliklinal, daerah lembah
(sinklinal) yang sangat luas dinamakan
geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu
lipatan tegak miring, rebah, menggantung,
isoklin dan kelopak.

Perhatikan gambar:

a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak

Perlipatan
Gaya-gaya tektonik akan menyebabkan batuan
penyusun kerak bumi, berada dibawah kondisi tertekan
(stressed) yang pada akhirnya menyebabkan batuan
akan berubah atau terdeformasi. Batuan yang bersifat
plastis terutama batuan sedimen mula-mula akan terlipat
membentuk lipatan
Perlipatan kulit batuan penyusun kulit bumi dapat
berukuran regional sampai dengan ukuran minor,
Lipatan berukuran besar yang mencakup daerah yang
luas pada umumnya sekarang nampak sebagai
permukaan lipatan yang telah mengalami erosi terutama
pada bagian tertinggi pada puncak-puncak lipatan
seperti pada kenampakan gambar berikut

Lipatan pada kerak bumi akan membentuk
lipatan antiklin dan lipatan siklin dan jika
pada permukaan lipatan memperlihatkan
bidang kemiringan kesegala arah yang
dimulai dari titik puncak maka disebut
dome/kubah, bentuk yang demikian
dapat dijumpai di daerah Sangiran Sragen
Jawa Tengah, sebaliknya bila kemiringan
permukaaan bidang lipatan mengarah
kesatu titik pusat disebut lipatan
cekungan.

2. Patahan (retakan)
Gerakan tekanan horizontal dan
vertikal menyebabkan lapisan
kulit bumi yang rapuh menjadi
retak atau patah. Misalnya: tanah
turun (Slenk), tanah naik (Horst),
dan Fleksur.

Hampir semua batuan penyusun kulit bumi
tidak lepas dari pengaruh stress yang
sangat kuat. Batuan yang brittle (kaku)
sangat mudah patah dan putus jika
dibawah pengaruh gaya kompressi
maupun tarikan, sehingga batuan akan
patah membentuk pegunungan Patahan.

Lapisan batuan penyusun kerak bumi yang
mengalami patahan sebagaimana batuan yang
mengalami perlipatan akan berubah menjadi
Pegunungan Patahan, jika lapisan batuan
mengalami patahan turun berjenjang maka akan
membentuk Pegunungan Blok, atau jika
patahan tersebut bersekala kecil maka
kenampakan patahan berjenjang tersebut dapat
diamati secara langsung di singkapan batuan,
terutama pada singkapan tebing-tebing jalan
yang digali untuk perluasan jalan atau pada
tebing sungai tersingkap karena oleh kikisan
arus air pada tebing/dinding batuan sungai,
seperti pada gambar berikut :

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi
yang sangat besar dan berlangsung yang
dalam waktu yang sangat cepat, sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau
patah. Bagian muka bumi yang mengalami
patahan seperti graben dan horst. Horst
adalah tanah naik, terjadi bila terjadi
pengangkatan. Graben adalah tanah
turun, terjadi bila blok batuan mengalami
penurunan.

Ke word tdk bs dipdh
b.Gerak epirogenetic yaitu gerak yang
dapat menimbulkan permukaan bumi
seolah turun atau naik, disebabkan karena
gerakan di bumi yang lambat dan meliputi
daerah yang luas gerak epirogenetik di
bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro
genetic positif dan gerak epiro genetic
negatif.

1.Gerak epirogenetic positif adalah
gerakan permukaan bumi turun dan
seolah olah permukaan air laut naik.
Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan
Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan
kepulauan Benda.
2.Gerak epirogenetic negatif adalah
gerakan permukaan bumi seolah-olah
permukaan bumi naik dan seolah olah
permukaan air turun. Contoh, naiknya
dataran tinggi Colorado. Supaya lebih
jelas, lihatlah gambar di bawah ini.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan dapat memahami
konsepsi analisis kebutuhan diklat (training needs assessment) dan
kaitannya dengan perencanaan program diklat
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian kebutuhan
2. Menjelaskan pengertian kebutuhan diklat
3. Menjelaskan pengertian analisi kebutuhan diklat
4. Mengidentifikasi jenis kebutuhan diklat
5. Mengidentifikasi model kebutuhan diklat
6. Menguraikan teknik-teknik analisis kebutuhan diklat

Indikator kebutuhan Diklat
Keluhan masyarakat
Penggunaan waktu yang kurang efisien
Mutu kerja rendah
Boros
Tidak ada standart dan pengukuran kerja
Lemahnya koordinasi
Rencana mutasi
Hasil kerja menurun
Disiplin menurun
Konflik internal dan eksternal
Arsip tidak teratur


A. PENGERTIAN
KEBUTUHAN
BRIGGS
KETIMPANGAN ATAU GAP ANTARA
APA YANG SEHARUSNYA DENGAN
APA YANG SENYATANYA.

GILLEY & EGGLAND
KESENJANGAN ANTARA SEPERANG-
KAT KONDISI YANG ADA PADA SAAT
SEKARANG INI DENGAN SEPERANG-
KAT KONDISI YANG DIHARAPKAN.

KEADAAN
SEKARANG
YANG
DIHARAPKAN
KESENJANGA
N
MASALAH
1. Kebutuhan Normatif (normative needs)
John K. Burton, 1972
2. Kebutuhan Yang Dirasakan (felt needs)
3. Kebutuhan Yang Diekspresikan/Dinyatakan
( expressed needs)
4. Kebutuhan Komparatif (comparative
needs)
5. Kebutuhan Masa Yang Akan Datang
(anticipated/future needs)
BRIGGS
SUATU PROSES UNTUK MENENTUKAN APA YANG
SEHARUSNYA (SASARAN-SASARAN) & MENGUKUR
JUMLAH KETIMPANGAN ANTARA APA YANG SEHA-
RUSNYA DENGAN APA YANG SENYATANYA.
ELLINGTON & HARRIS
SUATU ISTILAH DALAM PELATIHAN YANG DIPERGU-
NAKAN UNTUK MENENTUKAN TIPE PROGRAM PEM-
BELAJARAN YANG DIPERLUKAN OLEH SEBAGIAN DARI
PESERTA PELATIHAN AGAR YANG BERSANGKUTAN
DAPAT MEMENUHI KRITERIA STANDAR DARI SUATU
JENIS PEKERJAAN
BURTON &MERRILL
SUATU PROSES YANG SISTEMATIS DALAM MENENTU-
KAN SASARAN, MENGIDENTIFIKASI KETIMPANGAN
ANTARA SASARAN DENGAN KEADAAN NYATA, SERTA
MENETAPKAN PRIORITAS TINDAKAN.


DALAM BIDANG PENDIDIKAN, ANALISIS KEBUTUHAN
ADALAH SUATU PROSES UNTUK MENENTUKAN APA
YANG SEHARUSNYA DIAJARKAN.


KEBUTUHAN PELATIHAN DAPAT DIKETAHUI SEKIRA-
NYA TERJADI KETIMPANGAN ANTARA KONDISI
(PENGETAHUAN, KEAHLIAN DAN PERILAKU), YANG
SENYATANYA ADA DENGAN TUJUAN-TUJUAN/KINERJA
YANG DIHARAPKAN TERCIPTA PADA SUATU ORGANI-
SASI.

PENGERTIAN ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT
ROSSET & ARWADY
SUATU ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN
DALAM ANALISIS UNTUK MEMAHAMI
PERMASALAHAN KINERJA ATAU PER-
MASALAHAN YANG BERKAITAN DNG.
PENERAPAN TEKNOLOGI BARU.
Analisis Kebutuhan Diklat sering kali disebut
ANALISIS PERMASALAHAN
ANALISIS PRA DIKLAT
ANALISIS PENDAHULUAN
Pengertian AKD

Suatu proses kegiatan yang bertujuan
untuk menemukan dan mengenali
adanya suatu kesenjangan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang dapat ditingkatkan melalui diklat.
KAUFMAN
3 (TIGA) KARAKTERISTIK AKD

1. DATA HARUS MENYAJIKAN KONDISI
AKTUAL SIBELAJAR DAN ORANG-
ORANG YANG TERKAIT, BAIK ITU
MENCAKUP KONDISI SAAT INI MAU-
PUN KONDISI MENDATANG.

2. TIDAK ADA ANALISIS KEBUTUHAN
YANG BERSIFAT FINAL DAN LENG-
KAP. PERNYATAAN TENTANG KEBU-
TUHAN BERSIFAT TENTATIF/SEMEN-
TARA.

3. KETIMPANGAN SEHARUSNYA DIIDEN-
TIFIKASI DARI PRODUK DAN BUKAN-
NYA MENGENAI PROSES.

Tujuan AKD
Sebagai dasar penyusunan program diklat
Diskrepansi Kompetensi dijadikan tujuan
program diklat
Sebagai masukan bagi organisasi tindak
lanjut kegiatan dan menentukan prioritas
program
Mejaga dan meningkatkan produktifitas
kerja.
Menghadapi kebijakan dan tugas baru

MANFAAT AKD

Diklat akan sesuai dengan kebutuhan
organisasi, jabatan maupun individu
pegawai
Menjaga dan meningkatkan motivasi
peserta dalam mengikuti diklat
Efisiensi biaya organisasi
Memahami masalah yang timbul
dalam organisasi

FUNGSI AKD

Mengidentifikasi kebutuhan yg
relevan dg tugas atau pekerjaan
Mengidentifikasi kritis yg bisa
mengatasi masalah kinerja
Memperoleh prioritas untuk memilih
tindakan yg tepat
Memperoleh informasi ttg PKS yg
tidak dimiliki karyawan yg tidak
mampu berunjuk kerja

MANFAAT IDENTIFIKASI & INDIKATOR
KEBUTUHAN DIKLAT

1. LANGSUNG
a. Menghasilkan Program Diklat yg disusun
sesuai dng Kebutuhan
b. Sebagai dasar yg kuat dalam penyusunan
Program Diklat
c. Menunbuhkan motivasi peserta diklat karena
dng minat & kebutuhan

2. TIDAK LANGSUNG
a. Menjaga Produktifitas
b. Meningkatkan Produktivitas
c. Mengetahui Kebutuhan diklat yang nyata agar
memenuhi syarat- syarat Jabatan
Kemauan
(Willingness)
Kemampuan
(Ability)
Able & Willing
Un Able
&

Un Willing
Able but
Un Willing
Un Able but
Willing
APA SEMUA MASALAH PERLU DIKLAT ?
ADA DUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN DIKLAT:
1. F. INTERNAL
a. Mutasi Jabatan
b. Pembentukan Organisasi Baru
c. Perkembangan IPTEK
d. Kekurangan KSA
2. F.EKSTERNAL
a. Peraturan perundangan
b. Keadaan
c. Ekonomi
d. Sikap Masyarakat
e. Pendidikan & Teknologi
TIGA JENIS KEBUTUHAN DIKLAT :

1. Kebutuhan Diklat pada Tingkat Organisasi
( Merupakan himpunan data umum dari bag./
Bid yg mempunyai kebutuhan Pelatihan )
2. Kebutuhan diklat pada Tingkat Jabatan
( Adanya kesenjangan KSA yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan baik yg
bersifat periodik/ insidentil )
3. Kebutuhan diklat pada Tingkat Individu
( Berkaitan dgn siapa dan jenis diklat apa
yangdiperlukan )
TINGKAT
KEBUTUHAN
DIKLAT
PERTANYAAN
POKOK YG
HARUS
DIJAWAB
KESIMPULAN/
REKOMENDASI
PROSESNYA
Organisasi
(Organization)
Dibagian mana
diklat dibutuhkan
1. Kebutuhan yg
mendesak di bagian
2. Pejabat Pengganti
harus dilatih dahulu
Pengungkapan
Kebutuhan
Pelatihan
Jabatan
(Occupation)
PKS apa yang
dibutuhkan
dalam jabatan
tsb.
Jabatan tsb harus
memiliki persyaratan
PKS, yakni
Analisis Jabatan
Perorangan
(Individu)
Orang-orang
mana yg
memerlukan
diklat
1. Si A butuh Diklat.
2. Si B butuh Diklat ..
Spesifikasikan
Orangnya
TINGKAT KEBUTUHAN DIKLAT
PENENTUAN PERSONIL UNTUK
MENGIKUTI DIKLAT (LEVEL INDIVIDU)


Penguasaan
Kompetensi
2


PRIORITAS
RENDAH
PRIORITAS
SEDANG

1


PRIORITAS
SEDANG
PRIORITAS
TINGGI

0 1 2
URGENSI


KAUFMAN:
3 (TIGA) MODEL UMUM ANALISIS
KEBUTUHAN:

1. MODEL INDUKTIF.

2. MODEL DEDUKTIF.

3. MODEL KLASIK.


Berdasar perilaku siswa, ditentukan
sasaran kebutuhan diklat
(model evaluasi untuk mendapatkan
tindak lanjut/dampak)
Berdasar Sasaran yang
telah ditetapkan kemudian
dilihat perilaku siswa
Berorientasi Sasaran pada
pendidik bukan pada siswa
AKD
MODEL EKSTERNAL DAN INTERNAL
MODEL INTERNAL
1. Dilihat dari sisi dalam organisasi
2. Diskrepansi pelaksanaan tugas pegawai
3. Tujuan dan Sasaran organisasi dianggap sudah baik

MODEL EKSTERNAL
1. Dilihat dari sisi luar organisasi
2. Dilihat dari produk organisasi terhadap masyarakat
3. Ditentukan metode atau alat yang akan dipakai


MODEL INTERNAL-EKSTERNAL
PENDEKATAN PENDEKATAN AKD
PENDEKATAN MAKRO
1. Lebih tepat diterapkan pada AKD tingkat organisasi
2. Dilakukan untuk memahami fenomena menurunnya kinerja
3. Melibatkan banyak pihak pihak terkait, tidak terbatas pada diklat saja


PENDEKATAN MIKRO
1. Diterapkan pada AKD Tingkat Jabatan dan Individu
2. Lebih terfokus pada upaya menentukan kegiatan diklat dgn
menggunakan teknik-teknik tertentu (FGD, Diskrepansi
kompetensi kinerja, DIF Analisis dsb.)



PENURUNAN
KINERJA
Memiliki PKS
Tapi lupa/ketinggalan
Belum Memiliki PKS
Untuk bertugas
Memiliki PKS
Tetapi Tidak Dihargai
Memiliki PKS
Tetapi tidak sesuai tugas
AKD Makro yg Berfokus pada masalah kinerja
Dalam rangka Pengembangan SDM
PENDEKATAN PENDEKATAN AKD
PENDEKATAN KEKINIAN
1. Kompetensi apa yang perlu diajarkan dalam diklat
2. Pekerjaan apa yg sulit diselesaiakan shg perlu ikut diklat
3. Diskrepansi Kompetensi apa yg saat ini ada
4. Memecahkan masalah kompetensi yg penting, mendesak harus
segera diatasi
5. Pemeran : person ybs. dan pelanggan yg dilayani


PENDEKATAN MASA DEPAN
1. Mengantisipasi kebutuhan kompetensi di masa depan
2. Perlu melibatkan banyak pihak yg memiliki komitmen,
Visi dan keahlian memandang persoalan SDM di masa di masa depan




KLEIN
4 (EMPAT) TAHAP ANALISIS KEBUTUHAN :

1. MENGIDENTIFIKASI RUANG LINGKUP SA-
SARAN.

2. MENGURUTKAN SASARAN BERDASARKAN
PENTING TIDAKNYA.

3. MENGIDENTIFIKASI KETIMPANGAN ANTARA
APA YANG DIHARAPKAN DENGAN KINERJA
SESUNGGUHNYA.

4. MENYUSUN PRIORITAS TINDAKAN.


KRITERIA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS:

a. WAKTU YANG TERSEDIA DAN YANG DIPERLU-
KAN: UGD (URGENT, GROWTH, DEVELOPMENT).
b. PROPORSI POKOK-POKOK YANG MENENTU-
KAN KEBERHASILAN PILIHAN KEBIJAKAN.
DIPERGUNAKAN ANALISIS SWOT (STRENGTH,
WEAKNESS, OPPORTINITIES, THREATH).
c. VOLUME PERMASALAHAN YANG DIHADAPI.
ANALISIS POHON, KHUSUS POHON MASALAH.
d. KETERSEDIAAN BIAYA.

ROGER A. KAUFMAN:
9 (SEMBILAN) LANGKAH ANALSIS KEBUTUHAN:
1. PENYIAPAN RENCANA.
2. IDENTIFIKASI GEJALA ADANYA MASALAH
3. TENTUKAN LINGKUP PERMASALAHAN
4. TENTUKAN DAN RUMUSKAN KONDISI YANG ADA
SEKARANG DALAM PERUMUSAN PERFORMANCE
YANG DAPAT DIUKUR
5. TENTUKAN KONSISI YANG DIHARAPKAN DALAM
PERUMUSAN PERFORMANCE YANG DAPAT DI-
UKUR.
6. TENTUKAN PERBEDAAN KONDISI DALAM PERU-
MUSAN PERFORMANCE YANG DAPAT DIUKUR.
7. PERTEMUAN PERBEDAAN-PERBEDAAN PEN DA-
PAT YANG ADA DALAM MENGIDENTIFIKASI KE-
BUTUHAN-KEBUTUHAN SEHINGGA DIPEROLEH
KESEPAKATAN.
8. URUTKAN KEBUTUHAN-KEBUTUHAN TERSEBUT
ATAS DASAR PRIORITAS
9. TERUSKAN PENILAIAN KEBUTUHAN SERUPA
AGAR TERUS UP TO DATE.

1.STUDI
PENDAHULUAN
2. ANALISIS
TUGAS
3. ANALISIS
POPULASI
4. ANALISIS
KEBUTUHAN
DIKLAT
5. MENENTUKAN
TUJUAN
6. DESAIN TES

7. VALIDASI TES
DAN
TUJUAN
8. PENENTUAN
KEMAMPUAN
AWAL
9. DESAIN
10. PRODUKSI
DAN
PENGEMBANGAN
TESTING
11. VALIDASI
12. TINDAKAN
PERBAIKAN
13. PELAKSANAAN
14. EVALUASI
PASCA DIKLAT
SOLUSI
YANG TIDAK
BERUPA
PELAKSANAAN
DIKLAT
PROSES PENGEMBANGAN PELATIHAN
DUL\AKD-01-9

Anda mungkin juga menyukai