Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Lapisan Bumi

Para ahli menjelaskan bahwa bumi seperti


halnya bawang bombay yang terdiri dari
banyak lapisan. Secara berurutan, terdapat
empat lapisan bumi, yaitu kerak, mantel, inti
luar, dan inti dalam. Lapisan bumi ini bisa
dideteksi dengan aktivitas seismologi.

Deteksi melalui metode ini melibatkan


pengukuran gelombang suara yang dihasilkan
oleh aktivitas gempa bumi. Lapisan bumi dibedakan juga berdasarkan pada karakteristik
mineral pada setiap kedalamannya. Biasanya, lapisan bumi bagian dalam cenderung lebih cair
dibandingkan dengan lapisan bumi bagian luar. Berikut ini karakteristik yang dimiliki oleh setiap
lapisan bumi.

1. Kerak

Lapisan kerak adalah lapisan bumi bagian terluar. Lapisan kerak ini mempunyai ketebalan
sekitar 5 sampai 70 kilometer. Lapisan ini baru muncul 100 juta tahun setelah terbentuknya
bumi.

Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, bumi mengalami sebuah proses peleburan yang
menyebabkan zat padat tenggelam ke tengah, sedangkan bahan yang cair pindah ke bagian
luar. Zat yang ada di sisi luat inilah yang kemudian membentuk kerak bumi. Kerak bumi terdiri
dari tiga jenis batuan utama, yaitu batuan beku, metamorf, dan sedimen. Lapisan bumi ini
hanya membentuk 1 persen dari seluruh volume bumi.

2. Mantel

Mantel terdiri dari dua bagian, yaitu mantel atas dan mantel bawah, lapisan bumi ini
membentuk 84 persen volume bumi. Pada mantel atas, membentuk litosfer dan kerak bumi
yang membentang pada kedalaman 7 sampai 450 kilometer.
Zona transisi pada kedalaman 410 sampai 660 kilometer, kemudian lapisan mantel bawah
terletak pada kedalaman 660 sampai 2.891 kilometer. Lapisan ini adalah lapisan yang memiliki
aktivitas tektonik. Selain itu, aktivitas ini yang akan bertanggung jawab atas gempa bumi,
pergeseran benua, pembentukan rantai pegunungan, dan proses geologi lainnya.

Lapisan bumi mantel ini tersusun dari bumi serta nikel. Suhu lapisan bumi ini tinggi, yaitu
500° sampai 900° untuk mantel atas dan 4000° celcius untuk mantel bawah.

3. Inti luar
Berdasarkan pada penyelidikan seismic, pada lapisan bumi bagian inti mempunyai struktur
yang cair. Lapisan inti luar dipredksi mempunyai kepadatan yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mantel atau kerak. Di mana kisarannya antara 9000 dan 12.200
km/m3.Inti luar juga mempunyai ketebalan yaitu 2.300 kilometer, dengan radius kurang lebih
3.400 kilometer. Lapisan bumi inti luar ini dibentuk oleh nikel, besi, dan berbagai elemen
ringan. Lapisan bumi ini diperkirakan memiliki suhu 4.030° sampai 5.730° celsius.

4. Inti dalam

Lapisan bumi inti dalam mempunyai komposisi yang sama dengan lapisan bumi inti luar,
yang membedakannya adalah lapisan bumi inti dalam ini lebih padat. Inti dalam mempunyai
radius seluas 1.200 kilometer atau sekitar 70 persen dari jari-jari bulan. Suhunya diperkirakan
sekitar 5.400° celcius. Meskipun suhu pada lapisan bumi inti dalam ini sangat tinggi, tetapi
tekanan lingkungannya juga tinggi, yaitu sekitar 330 sampai 360 gigapascal. Hal ini yang
menyebabkan logam dan besi lainnya tidak meleleh dan cenderung bisa memadat pada
lapisan bumi inti dalam.

Itulah karakteristik yang dimiliki oleh 4 lapisan bumi. Setiap lapisan bumi mempunyai
karakteristik serta fungsi yang berbeda-beda.

Proses Tektonisme Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan

Tektonisme merupakan gejala alami yang berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi
yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa alami karena tektonisme
dapat berupa pelipatan, pergeseran, ataupun pengangkatan membentuk struktur permukaan
bumi.Tektonisme juga termasuk proses pembentukan permukaan bumi yang diklasifikasikan ke
dalam proses alam endogen, atau tenaga dari dalam bumi. Berdasarkan gerakannya,
tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik.

1.Gerak epirogenetik, yaitu gerakan naik turunnya kulit bumi secara perlahan-lahan dan
meliputi daerah yang luas. Misalnya gerakan pergeseran benua. Gerak ini dibedakan menjadi
dua, yaitu epirogenetik positif yang ditandai dengan penurunan kulit bumi atau daratan dan
epirogenetik negative yang ditandai dengan naiknya daratan.

2.Gerak orogenetik, yaitu gerakan atau pergeseran kulit bumi yang relatif cepat dan meliputi
daerah yang sempit. Misalnya terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat
berupa lipatan atau patahan lapisan tanah. Beberapa contoh bentuk alam yang disebabkan oleh
gejala tektonisme antara lain adanya lembah, gunung, jurang, dan bukit.
Perubahan bumi akibat aktivitas tektonik juga menyebabkan dampak positif dan negatif bagi
kehidupan manusia, antara lain:

Dampak Positif

1. Keanekaragaman bentuk bumi, aktivitas tektonik menyebabkan lipatan dan patahan tanah
yang dapat membentuk danau, pegunungan, sungai, hingga dataran. Proses ini kemudian
membentuk bumi yang kita tinggali memiliki bentuk dan relief yang beragam, menciptakan
keindahan dan memberi manfaat bagi manusia. Palung di bawah laut misalnya, dapat menjadi
rumah yang aman untuk hewan bawah laut atau gunung yang dapat memengaruhi cuaca di
sekitarnya.

2. Pembentukan logam berharga, aktivitas tektonik juga memiliki dampak besar terhadap
pembentukan logam berharga di perut bumi seperti emas, nikel, timah, besa, dan baja.

3. Menjaga stabilitas termostat bumi, aktivitas tektonik pun memainkan peran penting dalam
menjaga stabilitas termostat Bumi dalam jangka panjang. Pertimbangkan kasus karbon
dioksida. Planet dengan terlalu banyak karbon dioksida bisa berakhir seperti Venus, tanur
sembur planet. Aktivitas lempeng tektonik di bumi telah membantu mengatur tingkat karbon
dioksida selama ribuan tahun

Dampak Negatif

1. Gempa, sebagai dampak dari aktivitas tektonik adalah gempa bumi yang dapat
mengakibatkan kerusakan bangunan dan memicu terjadinya bencana tsunami.

2. Erosi dan longsor, pembentukan relief oleh aktivitas tektonik dapat pula mengakibatkan erosi
dan tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai