PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam sejarah, Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan
muncul di permukaan Bumi dimulai pada miliar tahun pertama. Bumi merupakan
satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup terutama manusia. Ada beberapa
secara terus menerus, antara lain, karena sifat fisik dari Bumi, sejarah geologinya,
serta orbit Bumi. Karena itulah Bumi bisa menjadi planet kehidupan dan bisa
digunakan oleh makhluk hidup untuk terus bertahan. Bumi disebut juga planet biru
karena tampak berwarna biru jika dilihat dari luar angkasa. Di Bumi juga berlangsung
proses-proses geologis secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi yang
(rejufenation) sepanjang waktu. Itu semua cukup menjadi alasan bahwa sejak dulu
manusia beranggapan bahwa bumi menduduki tempat yang sangat istimewa di alam
semesta.
1.2.Rumusan Masalah
4. Apa saja jenis cebakan dan endapan batuan yang ada di Bumi ?
1
1.3.Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Susunan interior bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat-sifat fisika bumi
(geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai sifat-sifat fisik seperti
(seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika
mempelajari susunan bumi, yaitu misalnya dengan metoda pengukuran gravitasi bumi
(gaya tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat
menghantarkan gelombang seismik. Metoda seismik adalah salah satu metoda dalam
ilmu geofisika yang mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di
dalam bumi. Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang
Primer (P) atau gelombang Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau
gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat dipengaruhi
oleh sifat dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat menjalar pada material
berfasa padat maupun cair, sedangkan gelombang S tidak dapat menjalar pada materi
yang berfasa cair. Perpedaan sifat rambat kedua jenis gelombang inilah yang dipakai
bumi yang berasal dari suatu sumber gempa. Sifat/karakter dari rambat gelombang
gempa (seismik) di dalam bumi diperlihatkan oleh gelombang S (warna merah) yang
tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar sedangkan gelombang P (warna hijau)
3
merambat baik pada Inti Bagian Luar maupun Inti Bagian Dalam. Berdasarkan sifat
rambat gelombang P dan S tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Inti Bumi
Bagian Luar berfasa cair, sedangkan Int Bumi Bagian Dalam bersifat padat. Pada
terlihat disini bahwa gelombang S tidak menjalar pada bagian Inti Bumi bagian luar
yang berfasa cair (liquid), sedangkan gelombag P tetap menjalar pada bagian luar Inti
Bumi yang berfasa cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang P dari
bagian Mantel Bumi ke arah Inti Bumi bagian luar menjadi lambat. Dari gambar B
dapat disimpulkan bahwa antara Kulit Bumi dengan Mantel Luar dibatasi oleh suatu
material yang berfase semi-plastis yang saat ini dikenal sebagai tempat dimana
kerakbumi (lempeng lempeng bumi) bersifat mobil dan setiap lempeng saling
bergerak.
Gambar 2.1
Gambar 2.1 Rambatan gelombang Primer (P) dan Sekunder (S) pada interior bumi.
Gelompang P (garis hijau) merambat pada semua bagian dari lapisan material bumi sedangkan
gelombang S (garis merah) hanya merambat pada bagian mantel dari interior bumi.
4
Gambar 2.2
Gambar 2.2 Sifat rambat gelombang P dan S pada interior bumi. Terlihat gelombang P dapat
merambat pada interior bumi baik yang berfasa padat maupun berfasa cair, sedangkan gelombang S
tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar yang berfasa cair.
Bagian-bagian utama dari Bumi yang terlihat pada gambar C, yaitu : (1) Inti,
yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang bersifat padat, dan ditafsirkan
sebagai terdiri terutama dari unsur besi, dengan jari-jari 1216 Km., Inti bagian luar,
berupa lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal mempunyai ketebalan 2270 Km;
Kemudian (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, dan
berikutnya (3) Kerak Bumi, yang relatif ringan dan merupakan “kulit luar” dari Bumi,
5
Gambar 2.3
Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal
bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang
tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen. Ketebalan
rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal berada di bawah
benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis berada di bawah
pegunungan, dataran yang sangat luas dan datar, serta palung laut. Suhu di bagian
6
Kerak bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada zaman dahulu kala,
seluruh daratan di bumi membentuk suatu massa daratan yang sangat luas sehingga
hewan-hewan dapat menjelajah dengan bebas. Namun massa daratan yang sangat luas
lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu lempeng tektonik, bumi terdiri dari 16
lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang membentuk benua maupun
membuat tanah bergetar dan gunung berapi meletus serta membentuk barisan
Lapisan bumi selanjutnya adalah selimut bumi yang terletak tepat dibawah
kerak bumi. Lapisan ini disebut juga dengan selubung bumi dengan ketebalan
mencapai 2.900 km. Bagian atas dari lapisan ini merupakan lapisan batuan padat dan
di bagian bawah merupakan lapisan batuan yang likuid (cair-cair padat). Suhu di
lapisan ini dapat mencapai 3000 derajat Celsius. Lapisan ini berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam Bumi. Selimut Bumi ini terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan
ketebalan mencapai 50-100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat
7
Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer.
Lapisan ini memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga
dan berada di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun
Lapisan bumi yang terakhir adalah inti bumi (core) yang terletak dibawah
selimut bumi atau tepat ditengah bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km
ini menjadi lapisan yang paling dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan
menjadi pusat massa dari bumi. Di lapisan ini pula gravitasi dan aktivitas magnetik
bumi dibangkitkan. Kandungan terbesar dalam inti bumi adalah besi dan nikel.
Tekanan dalam inti bumi sangat besar dan suhunya mencapai 6000 derajat Celsius.
Lapisan ini terbagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu lapisan inti luar (outer
core) dan lapisan inti dalam (inner core). Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.000
km dan memiliki suhu mencapai 3.800 derajat celsius. Lapisan ini sebagian besar
tersusun atas besi cair. Sedangkan, lapisan inti dalam adalah lapisan yang menjadi
pusat bumi. Bentuknya seperti bola dengan diameter 2.700 km dan memiliki suhu
6000 derajat celsius. Bahan utama penyusun lapisan ini adalah besi dan nikel.
8
2.2. Batuan dan Mineral
Materi penyusun bumi terdiri dari mineral dan batuan, yang jika lapuk akan
menjadi tanah.
2.2.1. Mineral
A. Pengertian Mineral
Mineral merupakan suatu materi penyusun bumi yang berasal dari unsur atau
senyawa anorganik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia
tertentu, mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan
alam, terbentuk secara anorganik, memiliki komposisi kimia pada batas-batas tertentu
Berdasarkan definisi tersebut, gas dan cairan seperti air dan minyak tidak
termasuk ke dalam mineral karena tidak berfasa padat. Kristal-kristal yang dibuat di
laboratorium dan pabrik juga tidak disebut sebagai mineral, misalnya amethis
sintettis, rubi sintetis, spinel sintetis, dan intan sintetis. Demikian juga benda-benda
padat dan homogen yang dihasilkan, misalnya oleh kulit tiram atau mutiara tidak
termasuk dalam mineral., ataupun secara kimia dan fisika tidak berbeda dengan
terdapat dalam bentuk bangun yang tidak teratur (amorf). Setiap mineral memilki
9
bentuk Kristal yang hampir (lebih-kurang) konstan (tetap), bergantung pada struktur
Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-
logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas
magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat dihasilkan
dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena
suatu faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi
tidak terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail
dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang
bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral.
1. Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa,
bijih. Pada temperatur tinggi (>600˚C) stadium liquido magmatis mulai membentuk
10
sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini dapat dibagi
a. Early magmatis
90%). Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku
plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan
3 cara, yaitu :
• Disseminated
• Segregasi
• Injeksi
b. Late magmatis
bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi
yang lebih banyak. Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat
rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut Deuteric alteration yang terjadi pada
akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek
11
disebabkan oleh bermacam-macam proses differensiasi, kebanyakan jebakan
2. Proses Pegmatisme
pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara
600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
3. Proses Pneumatolisis
membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer.
Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan
sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang
4. Proses Hydrotermal
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.
12
hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi
berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang terdiri atas
kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan
unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya.
6. Proses Sedimenter
dari berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya,
7. Proses Evaporasi
yang beriklim kering dan panas akibat dari prose penguapan. Yaitu mineral yang
teralut pada air tetap tinggal ketika terjadi penguapan pada air.
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami
transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang
lainnya. Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara fisika dan kimia.
13
9. Proses Oksidasi dan Supergen Enrichment
Tubuh bijih (lode, urat, pipa dll) yg muncul dekat permukaan akan mengalami
pelapukan krn rembesan air & udara. Perembesan tsb menyababkan pelapukan &
pelarutan shg batuan asalnya yg kompak mjd porous dg batuan yg terbentuk disebut
gossan. Mineral primer di daerah ini mengalami oksidasi smpai batas nuka air tanah,
daerah diatas muka air tanah disebut zona oksidasi. Pada zona oksidasi akan
oksida tsb bisa juga t’bentuk dari mineral sulfida & tjd di zona oksidasi. Lalu tjd
pelarutan garam2 & asam sulfat lewat zona sulfidasi (dibwh muka air tanah)/zona
pengayaan supergen t’bentuk mineral sekunder. Terjadi reaksi2 pada zona oksidasi &
sulfidasi.
Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf yang berubah karena proses metamorfosis.
dan/atau membentuk mineral yang sama namun memiliki sifat yang berbeda karena
menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru. Sebagai contoh perubahan pada kondisi
pertama yaitu mineral olivine terubah menjadi asbestos, dan mineral homblende
14
C. Sifat Fisik Mineral
melihat dari sifat fisik dari mineral tersebut. Berikut sifat-sifat dasar atau sifat fisik
1. Warna
dan ketidakmurnian kimia dan mekanik yang tidak berarti tetapi dapat
Berdasarkan hal ini dapat kita lihat beberapa mineral yang berlainan tetapi
mempunyai warna yang sama (contoh : giypsum dan halite yang sama-sama
berwarna merah jambu), atau satu jenis mineral yang sama mempunyai warna
yang berlainan (contoh :flint ada yang berwarna putih, abu-abu kecoklatan-
Warna mineral yang dalam bentuk serbuk atau bulir-buliran tepung yang tidak
teratur selalu berbeda dari warna mineral yang dalam bentuk pecahan atau
Untuk menetapkan warna dari tepung mineral ini, biasanya sejumput tepung
15
mineral ditaruh di atas porselin yang tidak memantulkan bayangan
berpermukaan kasar.
2. Kilap (Lustre)
terkena cahaya. Kadang-kadang sulit untuk menetapkan warna dari suatu mineral
yang mempunyai sinar logam yang tidak begitu buram (a deep metallic lustre).
termasuk kilapan metalik. Golongan kedua, golongan yang lebih besar, adalah
16
3. Patahan (fracture)
patahan-patahan kecil yang agak tajam. Patahan seperti ini disebut patahan
splintery dan merupakan tanda-tanda atau ciri khas dari mineral yang mempunyai
kasar. Dalam hal lain, beberapa mineral, bila patah akan membentuk patahan-
patahan yang permukaannya tidak karuan sama sekali, dan disebut patahan-
17
4. Sifat tembus cahayanya (transparency)
tersebut men-transmit cahaya (berkas sinar). Sesuai dengan itu, variasi jenis
- Non transparent : mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk
opal).
18
Gambar 2.6 : Derajat transparansi
5. Kerapuhan (cleavage)
adanya kecenderungan pada mineral untuk lepas atau berpisah dari patahan pada
cleavage). Sifat ini ada sehubungan dengan struktur dari bulir-bulir Kristal
19
Gambar 2.7 : Jenis-jenis Belahan
6. Kekerasan
salah satu sifat mineral yang penting dan membantu kita dalam mengenali
jenis mineral adalah kekerasannya yaitu daya tahan mineral dari aksi-aksi
(standar) bagi kekerasan mineral dan disusun dalam suatu skala sesuai dengan
20
Tabel 2.1 : Skala Bobot Kekerasan
Semua mineral dapat mengiris (mencakar) mineral lain yang lebih rendah
bobot kekerasannya.
Cara untuk menetapkan bobot kekerasan suatu mineral : kita pilih bagian yang
datar pada permukaannya dan kita goreskan sisi yang tajam dari salah satu
mineral yang tercantum pada skala bobot kekerasan. Bila terjadi goresan pada
bagian yang datar dari mineral yang diselidiki, itu berarti bahwa mineral tersebut
lebih lunak dari mineral penggores tadi. Bila tidak terjadi goresan, itu berarti
mineral tersebut lebih keras dari penggores. Percobaan ini hendaknya terus
dilanjutkan sampai mineral yang diselidiki kekerasannya itu persisi berada pada
interfal dua mineral yang berdekatan bobot kekerasannya pada skala; artinya
sampai bobot kekerasan mineral yang diseliki di antara bobot kekerasan dari dua
mineral yang terdapat pada skala atau sama dengan salah satu dari keduanya.
Apabila mineral yang diselidiki itu bebentuk butiran-butiran yang kecil atau yang
diselidiki kekerasannya adalah butiran mineral, lebih layak dan nyaman jika
Bobot kekerasan dari suatu mineral dapat juga ditetapakan dengan bantuan
21
bobot kekerasan mata pensil yang lunak adalah 1; halite atau garam, bobot
kekerasannya 2; kuku jari, bobot kekerasannya 2,5 sampai 3; paku atau kawat,
bobot kekerasannya 4; kaca, bobot kekerasannya 5; bagian yang tajam dari pisau
dan silet yang terbuat dari besi baja putih (steel) atau jarum, bobot kekerasannya
6; atau dengan mineral yang hampir terdapat di mana-mana seperti Quartz atau
7. Berat Jenis
Berat jenis suatu benda hanya dapat diukur dengan tepat di laboratorium.
Tetapi dalam mengenali jenis suatu mineral, apakah mineral tersebut tergolong
mineral ringan dengan berat jenis 2,5, atau apakah mineral tersebut tergolong
mineral antara kelas ringan dan berat, dengan berat jenis 7.5 sampai 4, atau
apakah mineral tersebut tergolong mineral berat dengan berat jenis di atas 4.5.
D. Klasifikasi Mineral
Lebih kurang 3.000 jenis mineral telah diketahui pada saat ini, tetapi hanya
16.8%; lime feldspar (calcite) 1.5%; dolomite 0.1%; bermacam-macam mineral tanah
22
bumi. Mineral-mineral yang merupakan bagian penting dari suatu batu-batu disebut
rock-forming mineral.
Semua mineral yang telah diketahui, berdasarkan komposisi kimiawi dan bentuk
dan bentuk jaringan kristalnya, terbagi atas beberapa kelas; yang terpenting di
antaranya adalah :
2. Sulfida
3. Halida
5. Karbonat
6. Sulfat
7. Fosfat
8. Silikat
Umumnya mineral terdiriatas satu atau beberapa kation (ion bermuatan positif)
dan satu atau satu grub an-ion (ion bermuatan negatif).Sebagai contoh, mineral
bagi dalam beberapa grup seperti oksida, sulfide, karbonat and silikat, dan lain-
mineral selanjutnya disederhanakan menjadi mineral silikat dan mineral non silikat.
23
Tabel 2.2. pengelompokan mineral berdasarkan anionnya
2.2.2. Batuan
A. Pengertian Batuan
Batuan adalah kumpulan atau agregasi alamiah dari satu atau lebih mineral,
fosil atau material lainnya yang sudah membeku/mengeras. Batuan merupakan salah
24
B. Siklus batuan
magma yang membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf dan akhirnya berubah menjadi magma kembali.
mendingin. Secara lambat laun magma pun membeku, tempat pembekuan bisa
saja terjadi di permukaan bumi dan bisa pula di lapisan litosfer yang tidak
25
begitu dalam, atau di dalam dapur magma bersama-sama dengan proses
pembekuan magma seluruhnya. Karena itu batuan yang berasal dari magma
akan berbeda-beda pula dan batuan yang berasal dari magma disebut batuan
beku.
Karena pengaruh atmosfer, maka batuan beku di permukaan bumi akan rusak,
hancur, dan kemudian terbawa oleh aliran air, hembusan angina, atau gletser.
Tidak jarang pula pada waktu hujan lebat, batuan yang hancur itu meluncur
pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan yang telah
Mungkin saja pada suatu masa, batuan beku dan batuan endapan mencapai
suatu tempat yang berdekatan dengan magma sebagai akibat tenaga endogen.
Karena persinggungan dengan magma itu, maka batuan sedimen dan batuan
(metamorf). Batuan malihan dapat juga dibentuk akibat tekanan yang berlaku
menjadi magma.
bagian dari kerak bumi. Terdapat tiga jenis batuan yang utama
26
Batuan Beku (igneous rock), terbentuk dari hasil pendinginan dan
rombakan batuan yang telah ada, oleh akumulasi dari material organik,
dalam keadaan padat dari batuan yang telah ada menjadi batuan yang
Hingga pada kedalaman 16 kilometer kerak bumi tersusun oleh sekitar 95%
batuan beku yang tertutupi oleh lapisan tipis batuan sedimen. Sedangkan batuan
metamorf memiliki sebaran yang sangat terbatas, terutama pada daerah-daerah kontak
Proses pembentukannya juga dapat diamati saat ini, seperti kegiatan gunung api yang
menghasilkan beberapa jenis batuan beku, proses pelapukan, erosi, transportasi, dan
kurun waktu dan akibat dari proses-proses ini, suatu batuan akan berubah menjadi
27
jenis yang lain. Hubungan ini merupakan dasar dari siklus batuan yang
disintegrasi dan dekomposisi oleh gaya-gaya permukaan yang dikontrol oleh iklim.
Proses ini menghasilkan sedimen yang kemudian terbawa oleh media transport dan
diendapkan pada suatu cekungan. Endapan sedimen semakin lama semakin tebal,
sehingga sedimen yang berada pada bagian bawah kemudian mengalami kompaksi
Jika endapan sedimen bertambah maka perlahan temperature (T) dan tekanan (P)
akan terus bertambah pula. Hal ini menyebabkan batuan sedimen yang telah
terbentuk berangsur berubah menjadi batuan metamorf. Proses ini terus berlanjut
hingga T dan P mencapai titik di mana batuan metamorf mulai mengalami peleburan
sebagian (partial melting) menjadi magma. Jika T dan P berkurang karena berbagai
bisa menyebabkan batuan beku tersingkap di permukaann dan siklus batuan pun
Siklus batuan tidak selamanya berjalan dalam satu siklus penuh, karena siklus
tersebut bisa terpotong di tengah jalan. Misalnya, batuan sedimen tidak berubah
menjadi batuan metamorf, tapi langsung lebur menjadi magma dan membentuk
batuan beku, atau batuan beku termetamorfisme, atau batuan metamorf tersingkap
28
dan mengalami pelapukan, atau batuan sedimen kembali mengalami proses
pelapukan, atau berbagai kemungkinan lain yang bisa terjadi dengan dikontrol oleh
proses internal seperti tektonik dan eksternal yaitu udara dan air.
C. Batuan Beku
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Magma adalah larutan silikat yang sangat panas (batuan dalam keadaan
cair) dengan suhu mencapai 1.200o C, mengandung oksida, sulfida, dan volatile (gas).
mengandung gelas. Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku terbagi menjadi tiga.
gunung api. Proses pendinginan relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas
Kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar. Hal
29
3. Batuan beku luar (efusif), terbentuk di permukaan bumi. Proses
Struktur batuan seperti ini dinamakan amorf, contohnya obsidian, riolit dan
batu apung.
Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan semakin gelap
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa batuan beku ini terbentuk oleh
magma yang ada di dalam perut bumi. Namun kita juga perlu mengetahui proses
terjadinya dari magma hingga menjadi bentuk batuan. Batuan beku ini terbentuk
karena adanya magma yang mengeras atau mengalami pembekuan. Magma ini
berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang sudah ada sebelumnya,
baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi. Secara umum, proses pelelehan
tersebut terjadi pada salah satu proses dari kenaikan temperatur, penurunan tekanan,
30
ataupun perubahan komposisi. Selanjutnya untuk proses pembentukan batuan beku
ini juga terkadang tergantung pada jenis batuan bekunya masing- masing. Beberapa
1. Batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan yang
terjadi di dalam dapur magma secara perlahan- lahan sekali sehingga tubuh
batuan terdiri dari kristal- kristal besar. Contoh dari batuan ini adalah batuan
2. Batuan beku gang atau korok, proses terjadi batuan ini pada celah- celah antar
lapisan di dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini berjalan lebih cepat
sehingga di samping kristal besar terdapat pula banyak kristal kecil. Contoh
3. Batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya batuan ini adalah
ketika gunung api menyemburkan lava cair pijar. Pembekuan ini terjadi tidak
hanya di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses
(armorf).
c. Tekstur
Tekstur adalah variasi ukuran dan bentuk butiran mineral, serta hubungan
31
kecepatan pendinginan – menentukan bentuk dan kesempurnaan
pertumbuhan Kristal,
magma,
Masif, struktur massif umunya terjadi pada batuan beku dalam. Pada
batuan beku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat
berstruktur massif .
lebah.
32
- Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler
aliran.
Dalam klasifikasi batuan beku dapat didasari oleh tiga faktor antara lain :
a. Berdasarkan genetika
bagaimana asal mulanya terjadi atau sering disebut dengan istilah genesa.
1. Batuan ekstrusi
kedua lava bersifat asam yang memiliki kandungan silika yang tinggi
2. Batuan intrusi
33
Jika didefinisikan, instruri berarti suatu proses terobosan magma
Bentuk tabular
korok suatu gunung api tua (vulcanis neck) atau teras gunung api.
batasnya.
b. Berdasarkan mineralogi
34
Adapun batuan beku yang dibagi menjadi empat golongan besar, antara
ultra basa). Pembagian golongan ini secara kuantitatif dan secara peralihan.
batuan beku dari komposisi kimia adalah dari senyawa oksida, seperti SiO2,
TiO2, A12O3, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O, dan
Tabel 2.3 Kesamaan senyawa kimia dari batuan ekstrusi dengan batuan Instrusi yang
Klasifikasi yang dibuat oleh Russel B Travis (1995), dalam klasifikasi ini
35
tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya. Maka
Tekstur dari batuan ini dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar
1. Batu Apung
36
Kegunaan batu apung antara lain dapat digunakan untuk mengamplas
atau menghaluskan kayu, lalu juga digunakan sebagai bahan pengisi (filler)
2. Batu Obsidian
pemotong atau ujung tombak. Kini kegunaan batu obsidian bisa dijadikan
37
3. Batu Granit
Ciri-ciri batu granit terdiri atas kristal-kristal kasar, berwarna putih sampai
pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai. Kegunaan batu granit dapat
4. Batu Basalt
pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-
38
ciri batu basalt terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau
5. Batu Diorit
peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone,
hitam bercampur putih. Kegunaan batu diorit sebagai batu ornamen dinding
39
6. Batu Andesit
lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
hijau tetapi sering merah atau jingga. Kegunaan batu andesit adalah digunakan
sebagai batu nisan kuburan, cobek, arca untuk hiasan serta sebagai batu
pembuat candi.
7. Batu Gabro
yang membeku di dalam gunung. Ciri-ciri batu gabro adalah berwarna hitam,
40
hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat
Kegunaan batu gabro ini antara lain adalah untuk penghasil pelapis dinding
8. Batu Liparit
satu dari jenis batu-batuan beku. Batu liparit terbentuk dari berbagai macam
lainnya yang berwarna gelap. Ciri-ciri batu liparit ini antara lain memiliki
tekstur porfiris dan umumnya berwarna putih. Kegunaan batu liparit dapat
41
D. Batuan Sedimen
a. Pengertian
Semua batuan yang terdapat di permukaan bumi (beku, sedimen dan metamorf)
endapkan.
Material yang diendapkan dari proses ini akan mengalami litifaksi, yaitu
mengeras menjadi batuan yang disebut batuan sedimen. Batuan sedimen juga dapat
terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang diendapkan lapis
Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil
dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya merupakan 5% dari seluruh batu-batuan
yang terdapat di kerak bumi. Dari jumlah 5% ini, batu lempung adalah 80%, batu
pasir 5% dan batu gamping sekitar 80%. Berdasarkan ada tidaknya proses
42
Batuan sedimen non-klastik yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami
tepian benua, di mana batuan beku dan meta beku mengandung 95%.
menempati luas bumi sebesar 75%, sedangkan singkapan dari batuan beku
a. Suspension
43
Butiran material yang mengendap akan bergerak dengan lompatan-lompatan
yang cukup jauh tapi tetap dalam aliran sungai. Biasanya proses pembentukan
kecil.
b. Bed load
dasar sungai atau saluran aliran, gerakannya dengan cara bergeser, meluncur
dengan cara berguling-guling, atau bisa juga dengan lompatan yang pendek
dsb.
c. Wash load
kontak dengan dasar sungai atau dasar saluran aliran yang membawa material
batuan. Pembentukan cara Wash load umumnya terjadi pada butiran material
pembebntuknya.
44
Beradasarkan asalanya struktur sedimen yang terbentuk dapat dikelompokkan
pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada
2007).
penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau
lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua.
45
membatasi suatu unit sedimentasi dari jenis yang lain dan dicirikan dengan
perlapisan dalam atau laminasi disebut juga dengan foreset bedding miring ke
perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan
yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap
semakin keatas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin
kecil.
ini.
46
Gamabar 2.5 : Struktur primer
disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan
batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air
dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu
keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah
47
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau
Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan
b. Pemilahan (Sorting)
adalah “terpilah baik” (butir-butir sama besar), “terpilah sedang dan “terpilah
buruk”.
48
Gambar 2.6 : Pemilahan besar butir
c. Kebundaran (roundness)
- membundar (rounded)
- menyudut (angular)
49
Gambar 2.7 : Tingkat kelengkungan fragmen
Angular : menyudut
Rounded : membundar
d. Kemas (Fabric)
Kemas adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau di
untuk butiran yang tidak saling bersentuhan, dan kemas tertutup” untuk butiran
50
e. Porositas
keseluruhan dari satu batuan. Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah kualitatif
yang merupakan fungsi daya serap batuan terhadap cairan. Porositas ini dapat
dangat baik” (very good), “baik” (good) “sedang” (fair) “buruk” (poor).
Semen adalah bahan yang mengikat butiran. Semen terbentuk pada saat
pembentukan batuan, dapat berupa silika, karbonat, oksida besi atau mineral
dalam satu kesatuan. Masa dasar terbentuk bersama-sama fragmen pada saat
sedimentasi, dapat berupa bahan semen atau butiran yang lebih halus.
1. Menurut genesa/pembentukannya
Batuan sedimen ini adalah batuan yang terbentuk karena proses mekanik
hulu pegunungan terangkut oleh air lewat sungai lalu hanur menjadi butiran lebih
kecil dan mengendap di wilayah hilir dalam bentuk pasir atau kerikil. Contoh
51
b. Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen ini terbentuk dari adanya reaksi kimia batuan dengan air. Air
Batuan sedimen ini merupakan akumulasi dari bahan organik atau mahluk
hidup baik itu hewan maupun tumbuhan. Contoh: batubara dan batukarang.
Batuan ini diangkut oleh media air baik di darat maupun laut, contohnya:
Batuan ini diangkut oleh angin contohnya: tanah pasir, batu jamur.
loss.
Batuan ini diendapkan di laut atau muara, contohnya: karang dan garam.
52
Batuan ini diendapkan di wilayah danau atau rawa, contohnya: tanah gambut.
1. Batu Konglomerat
bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Ciri-
ciri batu konglomerat adalah memiliki material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan
Ada banyak manfaat dan kegunaan dari batu konglomerat, yang paling utama adalah
53
2. Batu Pasir
yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Ciri-ciri batu pasir
misalnya tersusun dari butiran-butiran pasir serta berwarna abu-abu, kuning dan
merah. Manfaat dan kegunaan batu pasir ini adalah digunakan sebagai material di
dalam pembuatan gelas dan kaca atau juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan
kontruksi bangunan.
3. Batu Serpih
dan lepas disebabkan karena gaya berat batu padat dan saling terikat satu sama lain.
Batu ini merupakan batu yang memiliki bau khas, seperti tanah liat dan memiliki
54
butiran halus serta memiliki warna beragam. Ada warna abu-abu, hitam, hijau, merah,
berwarna-warni, mulai dari coklat, keemasa, krem, kuning, atau putih disebut
dengan stalaktit dan stalagmit. Keduanya terbentuk dari larutan air yang turun ke
gua yang berasal dari tetesan atap gua menuju dasarnya. Air yang menetes tersebut
batuan kapur. Batuan kapur pada gua berbentuk runcing-runcing dengan warna-
warni yang indah menjadi daya tarik pada gua tersebut. Stalaktit dan stalagmit
keajaiban tersebut hanya bisa dilihat di dalam gua sehingga tidak stalaktit dan
55
5. Batu Breksi
terpecah menjadi beberapa bagian dan kemudian menjadi satu. Pecahan tersebut
berasal dari letusan gunung berapi. Batu breksi juga terbentuk dari elemen yang
suatu tempat. Fungsi batu breksi adalah bahan kerajinan dan bangunan.
6. Batu Lempung
keemasa, coklat, abu-abu, atau merah. Batu lempung terbuat dari proses pelapukan
56
batuan beku yang membentuk material lempung di sekitar batuan induk. Lalu batu
induk akan masuk dalam proses pengendapan dan menjadi batu lempung. Fungsi dari
E. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan tekanan,
adanya perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam
Proses metamorfosa membentuk batuan yang sama sekali berbeda dengan batuan
asalnya, baik tekstur dan struktur maupun asosiasi mineral. Perubahan tekanan,
temperatur, pembentukan batuan metamorf juga tergantung pada jenis batuan asalnya.
Adalah kenampakan batuan yang berdasarkan ukuran, bentuk atau orientasi unit
poligranular batuan tersebut. (Jacson, 1997). Secara umum struktur batuan metamorf
1. Struktur Foliasi
Merupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa. Foliasi ini dapat
57
orientasi butiran (schistosity), permukaan belahan planar (cleavage) atau kombinasi
a. Slaty Cleavage
b. Phylitic
58
Gambar 2.9 : struktur Phylitic
c. Schistosic
prismatic atau lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir
59
d. Gneissic/Gnissose
butiran-butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain :
a. Hornfelsic/granulose
60
Gambar 2.12 :Sruktur Granulose
b. Kataklastik
cataclasite (kataklasit).
c. Milonitic
(milonit).
61
Gambar 2.13 :Struktur Milonitic
d. Phylonitic
orientasi butir mineral dan individual penyusun batuan metamorf. Penamaan tekstur
batuan metamorf umumnya menggunakan awalan blasto atau akhiran blastic tang
62
a. Relict/Palimset/Sisa
tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya nasih tampak pada batuan
metamorf tersebut.
b. Kristaloblastik
menjadi:
Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
menjadi:
Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan bidang kristal itu
sendiri.
63
Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya
lain disekitarnya.
dibedakan menjadi:
euhedral.
berbentuk anhedral.
dibedakan menjadi:
64
Selain tekstur yang diatas terdapat beberapa tekstur khusus lainnya
Perfiroblastik, apabila terdapat mineral yang ukurannya lebih besar tersebut sering
disebut porphyroblasts.
padamassadasar material yang barasal dari kristal yang sama yang terkena
pemecahan (crhusing).
Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut
berstektur homeoblastik.
Batuan Malihan atau Metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis dalam proses
Berikut ini adalah tiga jenis batuan metamorf berdasarkan proses terbentuknya :
65
Batuan Malihan/Metamorf kontak atau thermal adalah batuan
Contoh : Batu marmer yang terbentuk dari batu gamping atau batu kapur.
tumbukan. Tekanan tersebut bisa berasal dari lapisan bertumpuk yang terdapat
Contoh : Batu Sabak yang diketahui berasal dari tanah liat. Kemudian
Batubara yang terbentuk dari sisa-sisa jasad hewan serta tumbuhan di daerah
rawa.
terbentuk karena terdapat zat-zat tertentu memasuki batuan yang pada saat itu
66
Beberapa contoh batuan metamorf beserta gambar dan manfaatnya :
yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan
yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa,
Warna : Abu-abu
67
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan
2. Batu Sekis
lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi
Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet
68
3. Batu Marmer
mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit.
Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa
foliasi.
Warna : Bervariasi
69
4. Kuarsit
metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat
kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur
Komposisi : Kuarsa
70
2.3. Cebakan dan Endapan Batuan
Cebakan atau endapan bijih adalah padanan istilah Inggris ore atau ore
dapat diambil satu atau lebih logam yang menguntungkan ,berdasarkan tingkat
teknologi dan keadaan pasar logam pada saat itu.Bila tingkat teknologi dan harga
tanah yang semula tidak disebut cebakan,suatu ketika dapat berubah menjadi cebakan
bila tingkat teknologi bertambah maju dan harga logamnya semakin mahal.
Cebakan mineral adalah konsentrasi satu atau beberapa jenis mineral atau
unsur di satu tempat yang di kontol oleh proses geologi tertentu.Keberadaan cebakan
71
besi,sebaliknya ada juga yang memerlukan volume besar karena ringan seperti
lainnya tidak memerlukan kadar mineralisasi yang tinggi karena nilai mineral
berasosiasi dengan batuan beku dan batuan metamorf,meskipun ada juga yang
dengan batuan beku melalui proses intrusi yang berulang dan dengan batuan
72
Tubuh bijih Tabular ;Tubuh bijih tabular melebar dalam dua
vein,dan lode.
73
meliputi (i) keseluruhan atau sebagian besar batuan induk atau (ii)
74
terdistrubusi pada aureole kontak. Material-material yang paling dari
besi,tembaga,tungsten,grafit,lead,molobdenit,timah,uranium,garnet,tal
k dan wollastonit.
Semenjak ditemukannya unsur unsur radioaktif pada akhir abad yang lalu, yaitu
dari hasil kerja Becquerel (1896) dan Joliot Curie, maka kita telah mendapatkan alat
yang tak ternilai untuk mengukur umur bumi dengan teliti. Adapun alat yang
beberapa unsur tertentu pada pemisahan elektronelektron (sinar β), inti helium (sinar
pendek = sinar у) menunjukkan sifat sifat tersebut untuk beralih ke unsur unsur yang
berangka atom lebih rendah dan akhirnya menjadi unsur yang mantap yaitu timbal.
Timbal ini bergantung kepada unsur asalnya yang dapat dibedakan menjadi 3 macam
Waktu yang diperlukan bagi suatu unsur radioaktif tertentu, yang banyaknya tertentu
pula, untuk susut hingga setengahnya, waktu ini dinamakan masa paruh. Masa paruh
dari setiap unsur radioaktif selalu mempunyai angka tetap dan tidak dapat diubah
oleh sesuatu pengaruh dari luar. Dengan demikian didapatkan suatu cara untuk
menyelidiki, bilamana suatu zat radioaktif tertentu menghablur dalam suatu batuan,
75
dengan kata lain kapan hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena suatu zat radioaktif
memberikan 2(dua) buah hasil, dan kita dapat membuat perhitungan itu dengan
2(dua) jalan. Misalnya saja kita mengukur banyaknya Pb dan banyaknya zat
radioaktif yang tinggal pada suatu mineral. Pada 106 gram Uranium sama dengan
1/7.600 gram Plumbum dikalikan dengan Uranium dalam setiap tahun. Maka dengan
suatu perhitungan yang sederhana dapat diketahui bahwa umur mineral itu adalah
Plumbum dibagi Uranium dikalikan 7.600 kali 106 tahun. Mineral itu selain dari
Uranium (U) mengandung pula Thorium (Th), Maka kita dapat membuat koreksi.
Bila diketahui bahwa 1 gr Th dalam 21.000 X 106 tahun akan memberikan 1 gram
PbTh jadi menurut perhitungan koreksi adalah 7.600/21.000 = 0,36 atau 21.000 =
dikalikan Pb Th dibagi Th dikalikan 7.600 per 0,36 kali 106 tahun Pembagian
lithosfera secara mutlak dengan cara Radium Timbal hasilnya adalah seperti pada
tabel berikut dibawah ini : Tabel 2. 4 Pembagian Lithosfer secara Mutlak Usia
Relatif Usia Absolut (ma) Tempat ditemukan Miosen 38 Custer County, Idaho
Kretasius 60 Colorado Perm Bawah 225 Oslo, Norwegia Kambrium Atas 450
Swedia Algonkium 915 s/d 986 Norwegia Archaikum muda 1.460 South Dakota
Archaikum tua 1.850 Rusia Dari tabel diatas kita lihat bahwa pembagian dalam masa
tidak mencukupi, akan tetapi harus dibagi lagi dalam jaman. Sebagai contohnya
adalah pada masa atau era paleozoikum dibagi dalam beberapa jaman atau pereode
diantaranya adalah - Perm nama yang berasal dari Rusia, adalah merupakan tempat
lapisan lapisan yang berumur demikian pada saat ditemukan. - Karbon berarti sat
76
arang dan nama ini dipakai untuk jaman tersebut karena pada saat itu terdapat
pembentukan batu bara secara besar besaran di benua Eropa, Amerika dan ditempat
lain lain benua. - Devon berasal dari Devonshire, Inggris dimana lapisan lapisan
tersebut sangat baik untuk dipelajari. - Silur berasal dari Inggris, nama suku bangsa
Slires pada jaman Romawi. - Ordovisium adalah nama daerah Wales, nama tersebut
dari jaman Romawi juga. - Kambrium berasal dari Cambrian sebuah nama lama dari
Mezosoikum dapat dibagi menjadi tiga jaman seperti tersebut dibawah ini :
- Kretasius atau Kapur adalah merupakan nama dari batuan kapur (Chalk) yang
- Jura nama ini berasal dari pegunungan Jura di Alpina, dimana didaerah
- Trias artinya tiga, karena pada pereode ini dapat dibagi lagi dalam satuan waktu
yang lebih kecil menjadi tiga bagian yaitu antara lain Bunsandstein,
Selanjutnya pada awal abad XX Rutheford & Holmes (Inggris) dan Belwood
radioaktif dapat digunakan menentukan umur bumi secara lebih tepat dan pasti. Hal
awal 1950 setelah ditemukannya sebuah alat yang dinamakan Mass Spectrometer
yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk memisahkan unsur unsur radioaktif.
Peluruhan radioaktif (Radioactive decay) adalah suatu first order reactions dimana
77
jumlah atom yang terurai dalam suatu waktu (t) adalah selaras (proportional) dengan
dN/dt = - ʎ.N. dimana : N = jumlah atom yang tidak berubah pada waktu t ʎ =
decay constant. Dengan Radiomatric Dating maka diketahui bahwa umur bumi kita
membandingkan usia lapisan lapisan yang satu dengan yang lain. Skala waktu yang
demikian disebut skala waktu relatif. Perhitungan perhitungan ini pada awalnya
didasarkan semata mata atas pikiran evolusif. Dimana mana di Bumi ditempat tempat
dimana letak batuan batuan sedimen belum terganggu, dilapisan lapisan atas kita
temukan lapisan lapisan yang termuda. Flora serta fauna yang lebih maju
perkembangannya daripada mahluk mahluk yang terdapat dalam lapisan yang terletak
mahluk yang telah membatu didalam endapan endapan terdalam, maka lambat laun
Dalam endapan endapan tertua kita temukan sisa sisa jasad yang sangat
sederhana atau primitif bentuknya berangsur angsur serta setingkat demi setingkat
berubah menjadi binatang binatang yang lebih beragam susunan anatominya, yang
terdapat dalam lapisan lapisan yang letaknya lebih diatas. Sebaliknya kita dpat
mengenal sebuah lapisan dengan mempelajari fosil fosil atau sisa sisa binatang atau
78
sisa sisa tumbuhan purba yang terletak didalamnya. Skala waktu relatif ini
beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua
Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria
79
Kambrium berasal dari kata "Cambria" nama latin untuk daerah
kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan
Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah
(Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-
80
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.
berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan
ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai
Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya.
air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon
pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di
81
utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi
tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu
berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar,
Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea bergabung
menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir
menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul
mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air,
dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk.
Pangea.
82
10) Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.
Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus,
yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika
menuju Asia.
munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai
burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata
sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga
83
pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan,
seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier -
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala
Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000
tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung
sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es
(jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan
Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan
Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo
Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip
84
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
5. Selimut/mantel Bumi (mantle), lapisan yang berada diantara kerak dan inti
Bumi
suatu materi penyusun bumi yang berasal dari unsur atau senyawa anorganik,
mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan
Pada lapisan-lapisan Bumi, terdapat beberapa batuan yang juga tersusun oleh
mineral. Batuan merupakan kumpulan atau agregasi alamiah dari satu atau lebih
85
1. Batuan Beku, berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan.
2. Batuan Sedimen, berasal dari material yang diendapkan dari proses ini
(isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat), dengan
Umur bumi terbagi menjadi dua waktu yaitu : waktu mutlak atau absolut dan
3.2. saran
Jadilah manusia yang bijak dalam menggunakan Sumber Daya Alam. Jangan
86
DAFTAR PUSTAKA
87