Anda di halaman 1dari 13

1.

BENTANG ALAM KARST

Flint dan Skinner (1977) mendefinisikan sebagai daerah yang berbatuan yang mudah larut
dengan surupan (sink) dan gua yang berkombinasi membentukk topografi yang aneh (peculiar
topography) dan dicirikan oleh adanya lembah kecil, penyaluran tidak teratur, aliran sungai
secara tiba-tiba masuk kedalam tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air
yang besar.

A. Ciri khas Bentang Alam Karst

Bentang alam Karst sendiri mempunyai ciri khas berupa daerah bebatuan yang mudah
mengalami pelarutan. Karena mudah mengalami pelarutan kawasan ini memiliki relief yang unik
dan menarik, yang berupa :

 Bukit-bukit kecil yang bervariasi ukurannya yang terbentuk akibat sisa-sisa erosi
pelarutan kimia pada batu gamping, sehingga terbentuk bukit-bukit (conical hills).
 Terdapat cekungan (depresi) dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi
 Sungai-sungai yang tidak mengalami perkembangan pada permukaan. Sungai pada
daerah Karst umumnya terputus-putus, hilang kedalam tanah dan begitu saja muncul dari
dalam tanah.
 Terdapatnya endapan sedimen lumpur berwarna merah (terrarosa) yang merupakan
endapan resedual akibat pelapukan batu gamping.

 Terdapatnya sungai-sungai di bawah permukaan, adanya goa-goa kapur pada permukaan


atau di atas permukaan. Permukaan yang terbuka mempunyai kenampakam retak-retak,
berlubang(lapies)
 Terdapat stalaktit dan stalakmit yang terbentuk oleh air yang meresap lewat lubang-
lubang(doline)

B. Proses Geomorfologi Pada Bentang Alam Karst

Proses Pembentukan Topografi Karst mengenai Kondisi batuan yang menunjang


terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu: Mudah larut dan berada di dekat permukaan. b. Masif,
tebal dan terdapat kekar,retak, c. Berada pada daerah dengan curah hujan tinggi. d. Dikelilingi
lembah. Proses pelarutan yang terjadi pada batugamping, meninggalkan morfologi sisa
pelarutan, perkembangan morfologi sisa ini dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

 Terjadi pelarutan pada batuan terkekarkan sehingga membentuk lembah yang kemudian
merupakan zona yang lebih cepat mengalami pelarutan (zona A) dibandingkan dengan
zona B yang tidak mengalami pengkekaran.
 Adanya erosi lateral oleh sungai maka zona A berada pada batas permukaan erosi dan
pada zona B erosi vertikal telah berjalan lebih lanjut sehingga hanya tinggal beberapa
morfologi sisa saja, morfologi sisa ini disebut menara karst.
 Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan, maka zona ini segera terbentuk lembah
yang dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan
di beberapa tempat.
 Pelarutan pada kedua zona terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut-
kerucut karst pada zona B. Pada kerucut karst ini tingkat pelarutan/erosi vertikalnya lebih
kecil dibandingkan lembah di sekitarnya.

C. Karakteristik Bentang Alam Karst Gunung Sewu

Karst Gunung Sewu adalah kawasan karst yang membujur dari Gunung Kidul, Wonogiri,
dan Pacitan. Karakteristik dari kawasan pegunungan sewu ini adalah terdapat banyak bukit-
bukit/ kerucut karst dengan tinggi 30-50 m, itulah alasan mengapa kawasan ini disebut Gunung
Sewu. Vegetasi yang mendominasi kawasan ini adalah pohon jati & akasia.

D. Proses Geomorfologi pada STA 1 (Telaga Dendeng Welut, Panggang, Bantul)

 Terdapat kenampakan Batuan yang telah mengalami proses pelarutan ditandai adanya
rongga-rongga hasil pelarutan(lapies) pada bidang kekar permukaan.
 Terdapat juga uvala yang terbentuk berupa cekungan yang sudah terisi air(berbentuk
telaga) yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk keperluan irigasi
pertanian dan telah dibangun talut di sekelilingnya untuk mengurangi laju erosi.
 Setelah proses yang disebabkan oleh gaya tektonik, peristiwa selanjutnya adalah
pelarutan batuan karbonat oleh asam lemah. Reaksi karbon dioksida (CO2) di udara
dengan air hujan (H2O) menghasilkan H2CO3 yang bersifat asam lemah. Larutan
tersebut mengalir melalui aliran air permukaan (run off) dan akan melarutkan batu
gamping sehingga terbentuk celah. Lebih rinci Samodra (2006) menjelaskan reaksi kimia
pelarutan batu gamping oleh asam lemah adalah sebagai berikut :

H2O + CO2 -------------------------> H2CO3

H2CO3 -------------------------> HCO3 + H+

HCO3 + CaO -------------------------> CaCO3 + H2O

CaCO3 +H2O + CO2 -------------------------> CaH2C2O6

 Celah yang dihasilkan oleh pelarutan tersebut semakin besar dari waktu ke waktu hingga
membentuk patahan dan rongga yang disebut karen (patahan), sinkhole (lubang lari
air), collapse sink/doline (rongga), dan gua (Gimes 2001). Gaya tektonik yang terjadi
pada masa berikutnya menyebabkan rongga dan gua saling berasosiasi satu sama lain
membentuk sistem perguaan dengan lorong yang panjang (Samodra 2006). Persyaratan
yang harus dipenuhi supaya lempeng batu gamping dapat membentuk morfologi karst,
menurut Hamilton & Smith (2006) adalah : 1) lempeng batuan gamping mempunyai
ketebalan yang cukup, 2) berada di wilayah dengan curah hujan tinggi, 3) batuan
gamping banyak mengandung celah atau rongga, 4) berada pada posisi lebih tinggi
dibandingkan lingkungan di sekitarnya.

2.BENTANG ALAM EOLIAN

A. Ciri khas Bentang Alam Eoulian

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin.
Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri diakibatkan oleh
adanya pengaruh iklim. Gurun pasir dapat diartikan sebagai daerah yang mempunyai curah hujan
rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 35’ LU-35’ LS,
yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan kering.
Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau
terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udara yang
melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara kering.

B. Proses Geomorfologi Pada Bentang Alam Eolian

 Erosi oleh Angin

Erosi oleh angin dibedakan menjadi 2 yaitu deflasi dan abrasi. Deflasi adalah prose terlepasnya
tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang diangkut dan dibawa oleh angin. Abrasi adalah
proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-partikel yang terbawa oleh aliran
angin.

proses abrasi oleh angin sering dijumpai membentuk struktur-struktur batuan yang
artistic(Yardang & ventivact).

 Transportasi oleh Angin

Cara transportasi oleh angin pada dasarnya sama dengan cara transportasi oleh air yaitu
secara melayang (suspension) dan menggeser di permukaan (traction). Secara umum
partikel halus (debu) dibawa secara melayang dan yang berukuran pasir dibawa secara
menggeser di permukaan (traction). Pengangkutan secara traction ini meliputi meloncat
(saltation) dan menggelinding (rolling).

mekanisme transportasim material lepasan oleh angin

 Pengendapan oleh Angin

Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan maka material-
material (pasir dan debu) tersebut akan diendapkan.

Dilihat dari proses pembentukannya bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat proses pengendapan
oleh angin.

 Bentang Alam Eolian Akibat Proses Erosi dibedakan menjadi 2 yaitu :

- Bentang Alam Hasil Proses Deflasi

a. Cekungan Deflasi

Suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi
atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan terbentuk akibat material yang ada
dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

b. Bentang Alam Hasil Proses Abrasi

a. Bevelad stone

Beberapa sisa batuan yang dihasilkan oleh angin yang mengandung pasir akan
membentuk eikanter (single edge) dan dreikanter (three edge). Eikanter terbentuk dari
perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin
(konstan). Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overtuned akibat
pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh
arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap sehingga
membentuk bidang permukaan yang banyak.
b. Polish

Terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus digosok oleh angin yang
mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast) yang mempunyai kekuatan
lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat.

c. Grooves

Angin yang mengandung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan
membentuk suatu alur.

d. Sculpturing (Penghiasan)

Banyak perbedaan bentuk topografi diakibatkan oleh kombinasi pelapukan dan abrasi angin.
Contohnya batujamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung
pasir, sehingga bentuknya menyerupai jamur.

 Bentang Alam Eolian Akibat Proses Pengendapan

a. Dune

Suatu timbunan yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk
permukaan ataupun rintangan.

Tipe-tipe dune dibedakan menjadi 3 yaitu:

b. Transversal dune

Merupakan punggungan-punggungan pasir yang berbentuk memanjang tegak lurus dengan arah
angin yang dominan. Bentuk ini tidak dipengaruhi oleh faktor tumbuh-tumbuhan.

c. Parabollic dune

Dune yang berbentuk sekop/sendok atau berbentuk parabola. Bentuk ini karena dipengaruhi oleh
adanya tumbuh-tumbuhan.

d. Longitudinal dune

Punggungan-punggungan pasir yang terbentuk memanjang sejajar dengan arah angin yang
dominan. Material pasir diangkut secara cepat oleh angin yang relatif tetap.
Tipe-tipe endapan angin

e. Loess

Daerah yang luas tertutup oleh material-material ringan, halus dan lepas. Penyelidakan secara
mikroskopis memperlihatkan loess berkomposisi partikel-partikel angular, dengan diameter <0,5
mm, terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika.

C. Karakteristik Bentang Alam Gumuk Pasir Parangtritis

Sebagai embrio dari morfologi tersebut adalah pembentukan pematang gisik (beach
ridge) di bagian paling selatan, berada di zona garis pantai. Selanjutnya ketika pengaruh air laut
secara langsung sudah kurang dominan, di sebelah utaranya berurutan terbentuk morfologi
gumuk pasir (sand dune) jenis longitudinal (memanjang), barchan (bulan sabit),transversal
(melintang) dan parabolic.. Sekuen gumuk pasir seperti itu akan berakhir di muara Sungai Opak
yang terletak 4 km di sebelah barat Pantai Parangtritis. Fakta menarik dari kawasan gumuk pasir
ini adalah merupakan satu-satunya morfologi eolian di Indonesia. Sedangkan di Asia Tenggara
ada 3 yakni di Vietnam, Filiphina, dan Indonesia. Di tempat ini dapat juga dilakukan kegiatan
olahraga yakni sand boarding.

D. Proses Geomorfologi pada STA 2 (Gumuk Pasir Parangtritis)

Pada STA 2 ini merupakan bentuk morfologi Gumuk Pasir dengan jenis Parabolik,
karena stoss landau searah dengan arah angin, dan lee-nya curam, arah angin konstan, dan
vegetasi tinggi. Gelembur gelombang yang ada di lokasi(permukaan gumuk pasir) berjenis
sinuous. Dari pengamatan yang ada material pasir berasal dari pantai

3. BENTANG ALAM PESISIR

A. Ciri khas Bentang Alam Pesisir

Ekosistem pesisir mempunyai ciri- ciri yang menarik. Ekosistem ini terdiri dari beberapa
ekosistem berbeda, diantaranya yakni estuaria, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu
karang. Keanekaragaman ekosistem tersebut masih berada di lingkup wilayah pesisir. Berikut
adalah ciri- ciri dari masing- masing ekosistem yang tergabung dalam ekosistem pesisir.

 Estuaria adalah bentang alam berupa muara pasang surut dari sebuah sungai yang besar.
Muara ini biasanya menjadi pusat pemukiman masyarakat pesisir karena dapat digunakan
untuk jalur transportasi, tempat mencari ikan, dan juga sebagai sumber air bagi
masyarakat .
 Hutan mangrove merupakan suatu hutan yang sering digunakan untuk mengatasi abrasi
pantai. Ciri dari hutan mangrove yakni berada pada daerah yang mempunyai air tawar.
Ciri lainnya adalah terdiri dari semak dan pohon yang tingginya dapat mencapai 30
meter. Selain itu, dalam suatu area hutan mangrove biasanya mempunyai 20 - 40 species
mangrove yang berbeda.
 Padang lamun atau sea grass beds dapat dijumpai pada perairan dangkal jika sinar
matahari cukup banyak. Karakteristik dari sea grass beds adalah mempunyai habitat di
perairan laut dangkal yang bersuhu subtropis atau tropis, memiliki pertumbuhan yang
cepat yakni antara 1.300 sampai 3.000 gram berat kering per meter persegi per tahun.
Binatang yang hidup di padang lamun juga mempunyai ciri tersendiri, antara lain
habitatnya di daun lamun, mencari makan di akar kanopi daun, beraktivitas di bawah
kanopi daun dan berlindung di padang lanun.
 Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keragaman terumbu karang yang
tinggi. Sekitar 18 persen terumbu karang dunia berada di wilayah Indonesia. Banyaknya
keragaman terumbu karang menjadi habitat yang baik bagi berbagai macam biota laut.
Selain itu, terumbu karang juga bermanfaat sebagai pemecah gelombang alami sehingga
dapat mengurangi terjadinya erosi pantai.

B. Proses Geomorfologi Pada Bentang Alam Pesisir

Geomorfologi Pesisir dabagi menjadi beberapa zone.Setiap zone perairan dipesisir


mengalami proses mengahasilkan struktur sedimen yang khas dan berbeda satu sama
lainnya.Berdasarkan hal ini zone pesisir dibagi menjadi backshore, foreshore,
shoreface, dan offshore.

1. Backshore terletak diantara batas bawah gumuk pasir (sand dune) hingga ke garis air pasang
paling tinggi (mean high water line). Jadi Backshoreter dapat di ambang pantai (beach bar).
2. Foreshore yaitu zone pasang surut, kawasan yang terletak di antara batas atas dan bawah
pasang air laut disebut. Backshore dan foreshoremerupkan bagian atas dari pesisir pantai.
Dikawasan ini terdapat zone pemecah, zone swash dan arus sepanjang pantai (longshore
current). Sehingga kawasan ini menerima tenaga aliran yang kuat. Sedimensedimen yang ada
diwilayah ini kebanyakan terdiri dari material pasir.

3. Shoreface yaitu zone yang berbatasan dengan zone peralihan. Batas


bawahshoreface bergantung pada rata-rata dasar gelombang maksimal (average maximum wave
base). Di kawasan shoreface sedimennya terdiri dari pasir bersih, dibagian
atas shoreface terdapat arus pesisir pantai. Pada saat cuaca buruk arus ini akan bertambah kuat
dan akan mengkikis bagian atasshoreface dan mengendapkannya semula di bagian
bawah shoreface atau membawanya kearah daratan seperti laguna. Jadi
dibagian shorefacesedimennya makin kasar kearah daratan dan riak simetri berubak menjadi tak
simetri dan gumuk (Clifton, 1967). Bagian bawah shoreface terdiri dari lapisan dan percampuran
antara lumpur dan pasir, tetapi pada saat cuaca buruk bagian bawahnya mengalami tindakan
gelombang dan akibatnya endapan pasir akan percampuran lumpur dan pasir akan terbentuk di
kawasan ini.

4. Offshore merupakan zone lepas pantaiyang mengarah kelaut.

C. Karakteristik Bentang Alam Pesisir Depok

Pesisir pantai Depok merupakn tempat dimana muara sungai opak berbatasan langsung
dengan pantai dan salah satu morfologi yang terbentuk adalah spit yang terjadikarena
ombakyang mengalami wash offer ke arah muara sungai Opak. Morfologi Delta disini tidak
terbentuk karena kekuatan ombak dan suplai sedimen sedikit sehingga dikalahkan oleh ombak,
yang terbentuk adalah spit.

D. Proses Geomorfologi pada STA 3

Terdapat beberapa vegetasi tumbuhan seperti daun Pandan besar dan juga Berm yakni
bagian yang terkikis oleh erosi gelombang yang mencapai titik tertinggi. Dipengaruhi oleh
kekuatan ombak, angina, vegetasi, dan pasang surut.

Kesimpulan

Dari keseluruhan lokasi yang digunakan untuk fieldtrip ada 3 bentang alam utama yakni,
bentang alam karst, eolian, dan pesisir. Semua bentang alam tersebut berada di Yogyakarta, hal
ini menunjukkan bahwa Yogyakarta memiliki kaya akan beragam morfologi yang harus kita jaga
dan lestarikan. Terbentuknya suatu morfologi memiliki banyak faktor yang berasal dari
luar(eksogenik) daripada dari dalam.

Daftar Pustaka

Srijono, S. Husein, Ev. Budiadi(2011) Buku Ajar Geomorfologi. Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Denny HS (2016, 12 Agustus ). Bentang Alam Karst ,


https://catatansidogol.wordpress.com/2016/08/12/bentang-alam-karst/

Noor A.D. (2010, 22 Maret ). Gumuk Pasir di Parangtritis ,


https://nooradinugroho.wordpress.com/2010/03/22/gumuk-pasir-sand-dunes-di-parangtritis/
STA 1 SINGKAPAN BATUAN KARST

STA 3 PANTAI PESISIR


STA 3 PANTAI PESISIR

STA

STA 2 GELEMBUR PASIR


STA 3 VEGETASI PANTAI

STA 2 GUMUK PASIR


STA 1 TELAGA KARST

Anda mungkin juga menyukai