Bentangalam Karst
STA 2 LP 2
STA 1 LP 2 terletak pada kecamatan Panggang kabupaten Gunung
Kidul, DIY. Hasil dari orientasi lapangan menunjukkan batas batas morfologi
yaitu pada sisi utara terdapat vegetasi dan pada sisi selatan terdapat vegetasi
dengan bukit kecil. Pada sisi timur terdapat vegetasi dan di sisi barat terdapat
jalan raya. Berdasarkan penentuan posisi dengan gps didapatkan koordinat 49S
436395/9113696 UTM
Pada tempat pengamatan ini bentang alam yang teramati adalah bentang
alam karst yang digolongkan sebagai bentang alam karst mayor karena dapat
teramati di citra satelit dan terbentuknya uvala yang terdiri dari gabungan doline
di sekitar uvala yang telah terbentuk
Uvala ini terbentuk akibat dari adanya depresi tertutup hasil pelarutan
dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer dan
kedalamannya yang bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar
atau lonjong yang disebut dengan doline, kemudian doline tersebut terdiri lebih
dari satu yang bergabung dan kemudian disebut dengan uvala.
II. Bentangalam Eolian
A. Ciri khas bentangalam Eolian
Bentangalam eolian merupakan bentangalam yang dibentuk oleh
kegiatan angin (Bates dan Jackson, 1987). Bentangalam eolian umumnya terjadi
di daerah gurun namun bentangalam ini juga dapat terjadi pada pesisir yang
disebut sebagai coastal dunes. Ciri khas pada bentangalam eolian adalah adanya
pasokan pasir, angin, dan vegetasi. 3 faktor itu merupakan ciri khas
bentangalam eolian yang nantinya akan menentukan bentuk gumuk pasir apa
yang terjadi.
STA 3 LP 2
STA 3 LP 2 terletak pada pantai depok kecamatan kretek, kabupaten
Bantul, DIY. Hasil orientasi medan yang dilakukan menunjukkan pada sisi
utara terdapat muara sungai opak. Pada sisi selatan terdapat kenampakan
morfologi bentangalam pesisir. Pada sisi barat dan timur terdapat kenampakan
morfologi bentangalam pesisir yaitu pantai.berdasarkan penentuan lokasi
menggunakan GPS didapatkan koordinat 49S 421148 9114307
Kenampakan geomorfologi yang terlihat pada lokasi pengamatan ini
adalah bentangalam dengan
hasil deposisi berupa bura.
Proses geomorfologi yang
terjadi adalah akibat dari
longshore drift serta washover
material dari laut yang
mengaikibatkan pengendapan
sedimen.
IV. Kesimpulan
Dari kegiatan lapangan yang dilakukan, bentangalam yang terjadi dan
dapat teramati antara lain eolian, pesisir, dan karst. Ketiga bentangalam ini
terjadi karena faktor alam tanpa ada campur tangan manusia.
Pada STA 1 bentangalam karst yang terjadi akibat dari adanya proses
pelarutan oleh reaksi kimiawi antara air dan batugamping. Pada STA 2
bentangalam yang teramati adalah eolian dimana terjadi proses hasil deposisi
yaitu gumuk pasir parabolic yang dicirikan dengan adanya vegetasi, pasokan
pasir yang sedikit dan angin yang tidak begitu kencang. Pada STA 3
bentangalam yang dapat diamati adalah bentangalam pesisir dengan adanya
berm hasil dari jangkauan terjauh yang datang dari laut dan terdapat bura
akibat dari longshore drift.
V. Daftar Pustaka
Soetoto. 2019. Geomorfologi. Yogyakarta. Ombak.