Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR KERJA

FIELDWORK MGMP GEOGRAFI SMA/MA


PROPINSI JAWA TIMUR WILAYAH – 1
(SURABAYA, SIDOARJO, GRESIK)
BEKERJASAMA DENGAN LP2M
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NAMA :
SEKOLAH :

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
1.
MATERI SINGKAT BUKIT JAMUR BUNGAH
1. Konsep Geografi
Dalam mengkaji, mengamati dan menganalisis gejala geosfer, faktor dan masalah yang berkaitan
dengan geografi, maka kita harus berpedoman pada 10 konsep geografi, namun dalam observasi kali ini
kita hanya menerapkan 4 konsep saja. Dari 4 konsep itu adalah :
1. Konsep Lokasi, adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dalam
geografi terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Lokasi absolute atau lokasi astronomis, yaitu lokasi yang ditentukan lintang dan bujur.
b. Lokasi relatif, yang terdiri dari 2 macam, yaitu :
1) Lokasi geografis, yakni lokasi yang ditentukan oleh daerah sekitarnya.
2) Lokasi sosial, yakni suatu lokasi akan mempunyai nilai tinggi apabila dihubungkan dengan
kondisi sosial yang baik.
3. Konsep Keterjangkauan, interaksi antar satu daerah dengan daerah lain akan terjadi apabila terdapat
sarana transportasi yang memadai.
5. Konsep Morfologi, adalah konsep yang menjelaskan mengenai bentuk permukaan bumi terjadi
sebagai hasil dari gejala alam ataupun gejala manusia (pantai, dataran rendah, dataran tinggi,
pegunungan, lembah, dsb).
7. Konsep Nilai Kegunaan, konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat
dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.

2. Batuan
Litosfer tersusun atas material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah batuan.
Batuan (Rocks) adalah bahan bentukan alam yang umumnya tersusun oleh kumpulan atau kombinasi
dari satu macam mineral atau lebih.
Batuan yang dibentuk oleh berbagai jenis dan susunan mineral dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
batuan beku (igneous rocks), batuan sedimen (sedimentary rocks), dan batuan metamorf (metamorphic
rocks). Berikut uraian dari ketiga jenis batuan tersebut.
a. Batuan Beku (Igneous Rocks)
Batuan Beku (Igneous Rocks) adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan/pengkristalan
magma dalam perjalanannya menuju permukaan bumi atau jenis batuan yang terbentuk dari magma
yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai
batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Macam-macam batuan beku :
1) Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik), adalah Batuan beku yang terjadi dari pembekuan magma
yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi.
2) Batuan Beku Gang / Korok (hypoabisik), adalah batuan beku yang proses pembekuannya terjadi
dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi, magma yang
meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih
cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar.
3) Batuan Beku Luar / Leleran (Effusif) adalah batuan yang proses pembekuannya terjadi diluar
kulit bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi).
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)
Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks) adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
bahan lepas (fragmen) hasil perombakan/pelapukan batuan lain yang terangkut dari tempat asalnya oleh
air, gletsyer atau angin, yang kemudian mengalami proses diagenesis /pembatuan yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Macam-macam batuan sedimen :
1) Batuan Sedimen Klastik atau Mekanik adalah batuan sediment yang didalam proses pengendapan
tidak mengalami perubahan kimia. Contoh :
 Konglomerat, yaitu batuan sediment yang tersusun atas butiran-butiran bulat.
 Breksi, yaitu batuan sediment yang tersusun atas butiran-butiran runcing.
 Serpih, yaitu batuan sediment yang tersusun atas butiran yang sangat halus.
 Napal, yaitu batuan sediment yang terbentuk dari tanah liat yang membatu.

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
2.
2) Batuan sedimen Kimiawi adalah batuan sediment yang dalam proses pengendapannya mengalami
perubahan kimia sehingga berbeda dengan batuan asalnya. Contoh : Stalagtit, Stalagnit, evaporit,
travertin, anhidrit, halit, batu gips, batu garam.
3) Batuan sediment Organik adalah batuan sediment yang proses pengendapanya dilakukan oleh
makhluk hidup. Contoh :
 Batuan kapur Radiolarit  diendapkan oleh hewan radiolaria.
 Batuan kapur Diatomit  diendapkan oleh hewan Diatomea.
c. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)
Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks) adalah batuan yang terbentuk dari proses perubahan
batuan asal (batuan beku maupun sedimen), baik perubahan bentuk/struktur maupun susunan
mineralnya akibat pengaruh tekanan dan/atau temperatur yang sangat tinggi, sehingga menjadi batuan
yang baru. Macam-macam batuan metamorf :
a. Batuan metamorf kontak/sentuh/termal adalah batuan metamorf yang mengalami perubahan akibat
bersinggungan dengan magma.
b. Batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik adalah batuan metamorf yang mengalami perubahan
akibat tekanan yang sangat berat.
c. Batuan metamorf regional/dinamo-termal adalah batuan malihan akibat pengaruh tekanan dan
temperatur yang sangat tinggi,
d. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolitis adalah batuan metamorf yang mengalami perubahan dan
kemasukan unsur lain.

3. Weathering (Pelapukan)
Pelapukan adalah proses hancurnya batuan yang dilakukan oleh tenaga yang berasal dari luar
kulit bumi. Pelapukan ada 3 macam, yaitu :
1) Pelapukan Fisik atau Pelapukan Mekanik adalah pelapukan batuan yang tidak disertai oleh
perubahan kimia. Pelapukan fisik dapat disebabkan oleh :
a) Insolasi matahari dan perubahan suhu udara yang menyolok (banyak terjadi di wilayah iklim
subtropis/kering/gurun).
b) Pembekuan es didalam celah batuan / beku celah (banyak terjadi di wilayah iklim sedang yang
mempunyai 4 musim).
2) Pelapukan Kimia adalah pelapukan yang disertai oleh perubahan kimia (banyak terjadi di wilayah
iklim tropis basah / banyak hujan). Macam-macam pelapukan kimia :
a) Oksidasi, yaitu peristiwa masuknya O2 dalam suatu persenyawaan yangmengandung Fe.
b) Karbonasi, yaitu proses bereaksinya asam karbonat dengan basa yang membentuk karbonat.
Contoh : Ortoklas (2 Kal Si3 O8) berubah menjadi Kaolinit (H4Al2Si2O9).
c) Hidratasi, yaitu proses penyerapan air kedalam suatu persenyawaan kimia. Contoh: Anhidrit
(CaSO4) menjadi Gibs (CaSO4 2H2O)
d) Hidrolisa, yaitu pembentukan hidroksil didalam dissoasi air. Contoh : Ortoklas
(K2O.Al2O3.6SiO2) berubah menjadi Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O).
3) Pelapukan Biologis atau Pelapukan Organis adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Macam-macam pelaku pelapukan biologis
a) Tumbuhan, misalnya cendawan, lumut, akar tumbuhan, dsb.
b) Hewan, misalnya semut, cacing, tikus, kepiting, dsb.
c) Manusia, misalnya petani, penambang batu, dsb.

4. Pengikisan
Pengikisan adalah suatu proses terkikisnya batuan yang berada di atas atau didalam kulit Bumi yang
dilakukan oleh tenaga yang berasal dari luar kulit Bumi. Tenaga yang berasal dari luar kulit Bumi itu
antara lain ialah air (hujan, sungai, dan laut), pasir yang ditiup angin dan gletsyer (es mencair). Macam-
macam Pengikisan batuan dan bentuk muka bumi yang dapat dihasilkan :
1) Erosi adalah pengikisan batuan yang dilakukan oleh air hujan atau air sungai.

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
3.
2) Korosi adalah pengikisan oleh air hujan yang terdapat di daerah yang tersusun atas batuan kapur.
Contoh : Dolina/Lokwa, Gua dan sungai di dalam Tanah.
3) Abrasi merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus –
menerus terhadap dinding pantai. Bentuk muka bumi yang terbentuk oleh abrasi air laut, antara lain
cliff, notch, gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan
teluk.
4) Korasi adalah pengikisan batuan yang dilakukan oleh butir-butir pasir yang ditiup oleh angin.
Sedangkan proses terbawanya pasir yang ditiup oleh angin disebut deflasi. Contoh: Proses
terbentuknya Mushrom (batu jamur) di daerah gurun.
5) Eksarasi adalah pengikisan batuan yang dilakukan oleh gletsyer (es mencair) di daerah es.

FIELDTRIP KENAMPAKAN BUKIT JAMUR


DI DESA BUNGAH DI KECAMATAN BUNGAH
KABUPATEN GRESIK

Gambar 1 Peta Lokasi Bukit Jamur

Gambar 2 Foto Satelit Lokasi Bukit Jamur

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
4.
Gambar 3 Kenampakan beberapa Batu Jamur

A. Lokasi
1. Secara astronomis; terletak pada 7°02'33.5" LS, 112°34'00.1" BT
2. Secara geografis Bukit Jamur Bungah terletak di lahan bekas galian C batuan kapur di Bukit
Kaliwot, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik yang berbatasan dengan :
 Sebelah Utara : Kecamatan Sidayu
 Sebelah Timur : Selat Madura
 Sebelah Selatan : Kecamatan Manyar
 Sebelah Barat : Kecamatan Dukun
B. Curah Hujan
Berdasarkan data dari BPS Kecamatan Bungah, Kecamatan Bungah memiliki Jumlah curah hujan
1.545 mm, jumlah hari hujan 78 dan rata-rata curah hujan per hari 19,81 mm
C. Deskripsi Wilayah
Objek wisata Bukit Jamur berada pada lokasi bekas galian C milik swasta. Lokasi ini mulai digali
sekitar tahun 1992 dan ditutup tahun 2008 dan baru pada tahun 2010 dibuka untuk masyarakat
umum.
Pada mulanya lokasi tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan penambangan batu kapur, batu-
batuan yang keras dibiarkan begitu saja karena tidak bisa diambil. Bagian yang dikeruk hanya lahan
sekitarnya. Akibat proses pelapukan dan erosi, batuan itu pun terkikis sampai membentuk tudung
jamur, lahan di bawahnya membentuk tebing vertikal menyerupai batang jamur.
Ada sekitar 40 batu jamur di lokasi seluas sekitar 3 hektar, dari ratusan hektar lahan yang
ditambang. Tinggi batuan jamur bervariasi, mulai 2 meter hingga tertinggi sekitar 7 meter.

LEMBAR KERJA

NAMA LOKASI : DESA BUNGAH KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK


NAMA OBYEK : BUKIT JAMUR

ANALISIS BUKIT JAMUR DI DESA MELIRANG, KEC BUNGAH, KAB GRESIK

Petunjuk Kegiatan
Tujuan Kegiatan:
Melalui observasi Bukit Jamur Di Desa Bungah, Kec Bungah, Kab Gresik, peserta dapat :
1. Menganalisis 4 konsep geografi di Bukit Jamur Di Desa Melirang, Kec Bungah, Kab Gresik
2. Menganalisis proses terbentuk dan manfaatnya Bukit Jamur Di Desa Melirang, Kec Bungah,
Kab Gresik bagi manusia.

Langkah Kegiatan LK 1A
1. Tentukan letak mutlak dan letak relatif lokasi observasi!
2. Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep keterjangkauan!
3. Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep morfologi!
4. Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep nilai kegunaan!

FORMAT PENGAMATAN LK 1A
NO KONSEP GEOGRAFI DISKRIPSI JAWABAN
Lokasi Absolut/Astronomis  
Konsep
1 Lokasi Geografis  
Lokasi Lokasi Relatif
Lokasi Sosial  
2 Konsep Keterjangkauan
 
3 Konsep Morfologi
 
4 Konsep Nilai Kegunaan
 
Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
5.
Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
6.
Langkah Kegiatan LK 1B
1. Amati secara seksama, apa nama jenis batuaannya!
2. Bagaimana proses terbentuknya batuan tersebut!
3. Proses apa sajakah yang berlangsung sehingga batuan tersebut membentuk seperti jamur?
4. Untuk sebagai saran, diskusikan dalam kelompok Anda, apakah perlu dipertahankan
keberadaan kenampakan Bukit Jamur tersebut!
5. Buatlah dokumentasi foto dan/atau video tentang kenampakan Bukit Jamur ini!
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda!
7. Buatlah laporan hasil kegiatan ini dan jadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
proses pembelajaran pada materi pembelajaran “Dinamika Lithosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan”.

NO SOAL DISKRIPSI JAWABAN


1 Apa nama jenis batuannya?
2 Bagaimana proses terbentuknya batuan
tersebut?
3 Proses apa sajakah yang berlangsung
sehingga batuan tersebut membentuk
seperti jamur?
4 Perlukah dipertahankan bukit jamur
tersebut sebagai objek penelitian
geografi?

Catatan khusus/saran
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
7.
MATERI SINGKAT BENDUNG GERAK SEMBAYAT
1. Danau
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun
asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
Jenis-Jenis Danau
a) Berdasarkan keadaan airnya, danau dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
 Danau Permanen, yaitu danau yang keadaan airnya tetap sepanjang tahun.
 Danau Temporer, yaitu danau yang keadaan airnya tidak tetap setiap tahunnya.
b) Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi
 Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi karena perengkahan kulit bumi.
 Danau Vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena puncak gunung api terlempar akibat
letusan sehingga membentuk kawah yang cukup luas.
 Danau Tektonovulkanik, yaitu danau yang terjadi karena perengkahan kulit bumi yang
kemudian diikuti oleh letusan gunung api.
 Danau Bendungan yang terdiri dari 2 macam, yaitu :
 Danau bendungan alam, yaitu danau yang terjadi karena suatu sungai yang
terbendung oleh material hasil letusan gunung api.
 Danau bendungan buatan ( waduk ), yaitu danau yang dibuat oleh manusia dengan
cara membendung suatu sungai.
2. Sungai
Sungai adalah massa air tawar yang secara alami mengalir pada suatu lembah.
Jenis-Jenis Sungai
a. Berdasarkan jumlah airnya, sungai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
 Sungai pherenial / permanen, yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
 Sungai periodik, yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya sedikit.
 Sungai intermittent atau sungai episodik, yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering.
 Sungai ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada
hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan
sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
b. Berdasarkan arah aliran airnya, sungai dapat dibedakan menjadi:
 Sungai konsekwen, adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan
daerah yang dilaluinya. Sungai konsekwen terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
 Sungai Konsekuen Longitudinal, yaitu sungai yang arah alirannya sejajar dengan arah
antiklinal;
 Sungai Konsekuen Lateral, yaitu sungai yang arah alirannya sejajar dengan kemiringan
lereng
 Sungai Subsekwen, adalah sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekwen
dan bermuara di sungai konsekwen tersebut.
 Sungai Obsekwen, adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan
batuan daerah yang dilaluinya.
 Sungai Resekwen, adalah sungai konsekwen yang timbul kemudian, sehingga sejajar dengan
sungai konsekwen
 Sungai Insekwen, adalah sungai yang arah alirannya tidak terikat oleh arah kemiringan batuan
daerah yang dilaluinya.

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
8.
FIELDWORK KENAMPAKAN BENDUNG GERAK SEMBAYAT
DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BUNGAH
KABUPATEN GRESIK

Gambar 4 Peta Lokasi Bendung Gerak Sembayat

Gambar 5 Foto Satelit Bendung Gerak Sembayat

Gambar 6 Foto Kenampakan Bendung Gerak Sembayat

A. Lokasi
1. Secara geografis bendung gerak sembayat berada di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah,
Kabupaten Gresik yang berbatasan dengan :
 Sebelah Utara : Kecamatan Dukun
 Sebelah Timur : Desa Mojopurogede
 Sebelah Selatan : Kecamatan Manyar
 Sebelah Barat : Kecamatan Dukun
2. Secara astronomis; terletak pada 7°01'38.0" LS 112°30'20.3" BT
B. Curah Hujan
Rata-rata curah hujan per hari yang terjadi di Kecamatan Bungah bervariasi dari 5 mm sampai 33
mm. Curah hujan per bulan yang tertinggi terjadi pada bulan Pebruari dan terendah terjadi pada

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
9.
bulan Agustus. Hari hujan terbesar terjadi pada bulan Februari dan Desember sebesar 13 hari hujan
dan hari hujan terkecil terjadi pada bulan Juli dan Agustus sebanyak 1 hari hujan.
C. Topografi dan penggunaan lahan
Kecamatan Bungah terletak pada ketinggian ± 5 meter di atas permukaan laut dan seluruh
wilayahnya merupakan dataran rendah. Wilayah Kecamatan Bungah bila dilihat dari penggunaan
lahannya sebanyak 7.943,44 Ha atau sebesar 12,94 persen merupakan tanah sawah, tanah tambak
sebesar 44,16 persen, tanah kering sebesar 20,63 persen, tanah pekarangan sebesar 4,88 persen, dan
sisanya sebesar 17,39 persen merupakan Lain-lain.
D. Deskripsi Wilayah
Bendung Gerak Sembayat di bangun pada DAS Bengawan Solo Hilir. Sungai Bengawan Solo
merupakan sungai terpanjang di pulau Jawa yang memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS)
sekitar 16.100 km2 . DAS Bengawan Solo secara geografis dibagi dalam DAS hulu dan DAS hilir
dengan batas pada pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun dekat kota Ngawi. DAS
hulu dibagi menjadi dua sub-DAS, yaitu DAS hulu Sungai Bengawan Solo (the Upper Solo River
basin) dengan luas 6.072 km2 di barat dan DAS Sungai Madiun dengan luas 3.755 km2 di timur.
DAS sebelah hilir disebut DAS Bengawan Solo Hilir (the Lower Solo River Basin) dengan luas
6.273 km2 dan panjang sungai 300 km dari kota Ngawi menuju ke muaranya. Bendung Gerak
Sembayat dibangun di Sungai Bengawan Solo pada Lower Solo River Basin, di Desa Sidomukti
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai
12 meter diatas permukaan air laut.
Bendung Gerak Sembayat (BGS) mulai dikerjakan sejak 15 Desember 2011. Bendungan yang satu
ini memiliki fungsi Mencegah luapan banjir bengawan Solo, untuk kepentingan irigasi, serta yang
urgent juga merupakan bagian dari bahan utama air PDAM untuk masyarakat. Bendungan dengan 7
pintu air ini punya daya tampung yang sangat besar yaitu 10 juta meter kubik. Lebar sungai yang
dibendung sejauh 160 meter, sedangkan panjang bentang tangkis baja masing-masing 20 meter, jadi
ada 7 bentang tangkis baja. Setiap bentang tangkis baja ada rumah control, yang berfungsi untuk
control ketinggian air serta menaik turunkan bentang tangkis.

LEMBAR KERJA

NAMA LOKASI : DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK


NAMA OBYEK : BENDUNG GERAK SEMBAYAT

ANALISIS BENDUNG GERAK SEMBAYAT


DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

Petunjuk Kegiatan
Tujuan Kegiatan:
Melalui observasi Bendung Gerak Sembayat Di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten
Gresik, peserta dapat :
 Menganalisis 4 konsep geografi di Bendung Gerak Sembayat Di Desa Sidomukti, Kecamatan
Bungah, Kabupaten Gresik
 Menganalisis proses terbentuk dan manfaatnya Bendung Gerak Sembayat Di Desa Sidomukti,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik bagi manusia.

Langkah Kegiatan LK 2A
 Tentukan letak mutlak dan letak relatif lokasi observasi!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep keterjangkauan!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep morfologi!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep nilai kegunaan!

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
10.
FORMAT PENGAMATAN LK 2A
NO KONSEP GEOGRAFI DISKRIPSI JAWABAN
Lokasi Absolut/Astronomis  
Konsep
1 Lokasi Geografis  
Lokasi Lokasi Relatif
Lokasi Sosial  
2 Konsep Keterjangkauan
 
3 Konsep Morfologi
 
4 Konsep Nilai Kegunaan
 

Langkah Kegiatan LK 2B
1. Amati pada peta Lokasi, apa nama sungai yang dibendung tersebut!
2. Termasuk jenis sungai apakah sungai tersebut berdasarkan jumlah airnya? Jelaskan alasannya!
3. Termasuk jenis sungai apakah sungai tersebut berdasarkan arah aliran airnya? Jelaskan
alasannya!
4. Coba anda diskusikan dalam kelompok, apa saja manfaat bagi penduduk sekitar dengan adanya
Bendung Gerak tersebut!
5. Buatlah dokumentasi foto dan atau video tentang kenampakan Bukit Jamur ini!
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda!
7. Buatlah laporan hasil kegiatan ini dan jadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
proses pembelajaran pada materi pembelajaran “Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan”.
FORMAT PENGAMATAN LK 2B
NO SOAL DISKRIPSI JAWABAN
1 Apa nama sungai yang
dibendung tersebut
2 Termasuk jenis sungai apakah
sungai tersebut berdasarkan
jumlah airnya? Jelaskan
alasannya!
3 Termasuk jenis sungai apakah
sungai tersebut berdasarkan
arah aliran airnya? Jelaskan
alasannya!
4 Sebutkan manfaat bagi
penduduk sekitar dengan
adanya Bendung Gerak
tersebut!
5 Buatlah saran-saran dengan
keberadaan Bendung Gerak
tersebut!

Catatan khusus/saran
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
11.
MATERI SINGKAT PANTAI DELEGAN
1. Laut ditinjau berdasarkan faktor- faktor fisik dan komunitas biotanya, dibagi dua yaitu :
a. Zona Pelagis adalah Zona yang meliputi seluruh perairan laut terbuka.
b. Zona Bentik adalah Zona yang meliputi seluruh dasar laut. Zona bentuk dapat dibagi lagi menjadi
lima yaitu :
1) Zona Litoral atau Zona Intertidal adalah Zona dengan kedalaman 0 m, yaitu terletak antara
garis pasang naik dan pasang surut yang merupakan daerah peralihan antara kondisi lautan
ke kondisi daratan.
2) Zona Neritis adalah Zona dengan kedalaman sampai 200 m.
3) Zona Batial adalah daerah dasar yang mencakup lereng benua sampai kedalaman 4000 m.
4) Zona Abisal adalah daerah dasar dari palung laut dengan kedalaman 4000-6000 m.
5) Zona Hadal adalah daerah dasar dari palung laut dengan kedalaman 6000-10.000 m.
2. Laut ditinjau berdasarkan cara terjadinya, dibedakan menjadi :
a. Laut Transgresi/Laut yang meluas, adalah laut yang terjadi karena daratan rendah yang
tergenang oleh air laut.
b. Laut Ingresi / Laut yang dalam, adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami
penurunan.
c. Laut Regresi/ Laut yang menyempit, adalah laut terjadi karena menyempitnya luas permukaan
laut karena proses sedimentasi yang terus menerus serta berlangsung selama berabad-abad
mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai.
3. Gelombang Laut/ Ombak Laut
Laut tidak akan pernah berhenti dari gelombang atau ombak. Faktor penyebab utama terjadinya
gelombang air laut, antara lain adalah angin. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suatu
gelombang air laut yang disebabkan oleh angin, yaitu:
a. Kecepatan angin, semakin cepat angin bertiup semakin besar gelombang air laut yang
ditimbulkan.
b. Lamanya angin yang bertiup, semakin lama angin bertiup, maka semakin besar gelombang
yang ditimbulkan.
c. Fetch, yaitu jarak air tanpa rintangan di mana makin besar fetch, maka besar pula gelombang air
laut.
d. Kedalaman Laut, Gelombang besar hanya terjadi di laut yang sangat dalam. Sedangkan di laut
dangkal gelombangnya hanya kecil- kecil saja.
4. Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
Pasang naik dan Pasang surut air laut adalah naik turunnya permukaan air laut secara periodik,
dua atau satu kali setiap hari. Peristiwa ini disebabkan karena perbedaan gaya tarik bulan atau matahari
pada berbagai tempat di permukaan bumi. Gaya tarik bulan / matahari terhadap bumi, itu sesuai dengan
Hukum Newton yang menyatakan bahwa apabila terdapat dua buah benda berdekatan, maka akan
terjadi saling tarik menarik. Adanya perbedaan jarak antara berbagai tempat di bumi dengan
kedudukan bulan / matahari, maka gaya tarik Bulan/Matahari terhadap berbagai tempat di Bumi juga
berbeda.Untuk lebih jelasnya dapat diikuti pada gambar berikut ini.

Gambar Gaya tarik Bulan/Matahari terhadap Bumi


Penjelasan Gambar :
Gaya tarik Bulan/Matahari terhadap A lebih besar daripada terhadap B dan D, sedangkan gaya
tarik Bulan/Matahari terhadap C sangat kecil. Akibatnya perairan laut di A terjadi pasang naik,
sedangkan di B dan D terjadi pasang surut. Kemudian untuk air laut di C juga terjadi pasang naik.

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
12.
Naiknya permukaan air laut di C disebabkan karena gerak tangensial bumi. Gerak tangensial adalah
gerakan bumi sesuai dengan garis lurus dengan kecepatan tetap (Hukum Kelembaman).
Kalau seandainya yang bekerja pada Bumi hanya gaya tarik Bulan/Matahari. maka jarak Bumi
dengan Bulan/Matahari akan semakin dekat. Tetapi ternyata jarak tersebut tetap, inilah disebabkan
gerak tangensial bumi sesuai dengan Hukum Kelembaman.

Gambar Fase-Fase Bulan


Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa pasang naik dan pasang surut dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1) Pasang purnama, adalah pasang naik setinggi-tinggi yang terjadi pada saat bulan purnama dan
bulan baru.
2) Pasang perbani, adalah pasang surut serendah-rendahnya yang terjadi pada saat kwartir I atau
Kwartir II / bulan setengah bulatan.

5. Kadar Garam Air Laut (Salinitas)


Salinitas adalah jumlah berat semua garam (dalam gram) yang terlarut dalam 1 liter air laut yang
biasanya dengan satuan 0/00 (permil). Besar kecilnya Salinitas air laut di berbagai tempat sangat
ditentukan oleh:
1. Banyaknya air tawar yang masuk ke laut, berasal dari:
 Air hujan
 Air sungai
Semakin besar air tawar yang masuk pada suatu laut, maka semakin kecil salinitas air laut tersebut.
2. Besamya penguapan, yang ditentukan oleh:
a) Suhu Udara
Laut yang terletak pada daerah yang mempunyai suhu udara yang panas, akan mempunyai
penguapan yang lebih besar
b) Kecepatan angin
Angin yang sangat cepat akan sangat membantu dalam proses penguapan. Oleh sebab itu daerah
yang anginnya kencang akan mempunyai penguapan lebih besar.
c) Kelembaban udara
Laut yang terletak di daerah yang sangat lembab akan mempunyai tingkat penguapan yang sangat
kecil sekali. Semakin besar tingkat penguapan air laut, maka semakin besar pula tingkat
salinitasnya.
d) Sirkulasi air laut
Sirkulasi air laut adalah proses pergantian air laut pada suatu tempat dengan tempat yang lain.
Suatu laut yang sering terjadi pergantian airnya, maka salinitasnya menjadi lebih rendah. Karena
itu laut pedalaman seperti laut Kaspia, laut Hitam dan sebagainya tidak pernah mengalami
sirkulasi maka salinitasnya tinggi. Air laut yang mempunyai tingkat salinitas cukup tinggi, akan
sangat baik untuk pembuatan garam.

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
13.
FIELDWORK KENAMPAKAN PANTAI DELEGAN
DI DESA DELEGAN KECAMATAN PANCENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 7 Peta Lokasi Pantai Delegan

Gambar 8 Foto Satelit Pantai Delegan

Gambar 9 Foto Kenampakan Pantai Delegan

A. Lokasi
1. Secara geografis Desa Dalegan terletak di wilayah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik dengan
posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. di
sebelah Barat berbatasan dengan Desa Campurejo, Banyutengah, di sisi Selatan berbatasan
dengan Desa Prupuh sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Campurejo dan Cangaan
Kecamatan Ujung pangkah. Jarak tempuh Desa Dalegan ke ibu kota kecamatan adalah + 1,5 km,
yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota
kabupaten adalah + 45 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam. jarak tempuh ke
ibu kota Propinsi adalah + 65 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam.
2. Secara astronomis; terletak pada 6°53'30.8"LS, 112°28'00.3"BT

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
14.
B. Kondisi Topografi
Kondisi topografi desa ini berupa daratan sedang yaitu sekitar 150 M – 1.500 M di atas permukaan
air laut.
C. Deskripsi Wilayah
Wisata Segoro Indah Delegan (WISID) merupakan salah satu dari beberapa objek wisata alam
yang dimiliki kabupaten Gresik dimana menyimpan potensi alam berupa laut yang jernih dan pasir
yang halus dan putih. Ombak laut yang relatif tenang menjadikan lokasi wisata ini aman untuk
dikunjungi sekeluarga. Obyek wisata ini dikelola langsung oleh Pemerintah Desa (PEMDES)
dengan harapan agar melalui pariwisata ini nantinya akan mampu mempercepat pembangunan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa setempat.
Awalnya pada pertengahan tahun 2003 pantai Dalegan belum di komersialkan, baru pada
pertengahan tahun 2007 pemerintah Desa Dalegan mulai merumuskan pola pengembangan pantai
Dalegan sebagai salah satu wisata alternative di belahan utara Gresik dan mampu bersanding
dengan wisata bahari lamongan serta menjadi wisata alternative bagi wisata rohani walisonggoh
(jalur utara jalur wisata walisonggoh). Pada tanggal 1 Januari 2008 wisata Pantai Dalegan berganti
nama menjadi Wisata Segoro Indah Dalegan yang di singkat dengan nama WISID (Wisata Segoroh
Indah Dalegan).

LEMBAR KERJA

NAMA LOKASI : DESA DELEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK


NAMA OBYEK : PANTAI DELEGAN

ANALISIS PANTAI DELEGAN


DI DESA DELEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK

Petunjuk Kegiatan
Tujuan Kegiatan:
Melalui observasi Pantai Delegan Di Desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, peserta
dapat :
 Menganalisis 4 konsep geografi di Pantai Delegan Di Desa Delegan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik
 Menganalisis jenis, proses-proses yang telah dan sedang terjadi dan pengaruhnya terhadap
aktivitas penduduk di Pantai Delegan Di Desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten
Gresik.

Langkah Kegiatan LK 3A
 Tentukan letak mutlak dan letak relatif lokasi observasi!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep keterjangkauan!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep morfologi!
 Bagaimana keadaan lokasi observasi ditinjau dari konsep nilai kegunaan!

FORMAT PENGAMATAN LK 3A
NO KONSEP GEOGRAFI DISKRIPSI JAWABAN
Lokasi Absolut/Astronomis  
Konsep
1 Lokasi Geografis  
Lokasi Lokasi Relatif
Lokasi Sosial  
2 Konsep Keterjangkauan
 
3 Konsep Morfologi
 
4 Konsep Nilai Kegunaan
 

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
15.
Langkah Kegiatan LK 3B
 Amati pada peta lokasi, apa nama laut di Pantai Delegan tersebut!
 Termasuk zona laut apakah Pantai Delegan bila ditinjau berdasarkan faktor- faktor fisik dan
komunitas biotanya? Jelaskan alasannya!
 Termasuk Termasuk jenis laut apa Pantai Delegan bila ditinjau dari proses terjadinya? Jelaskan
alasannya!
 Coba anda diskusikan dalam kelompok Berdasarkan factor angin, bagaimana ketinggian rata-
rata gelombang di Pantai Delegan setiap harinya? Jelaskan alasannya! Apakah dapat
mempengaruhi mata pencaharian penduduk?
 Berdasarkan kalender komariyah (bulan) sekarang tanggal berapa? Bagaimana keaadaan
permukaan air laut di Pantai Delegan saat ini? Jelaskan alasannya! Apakah dapat
mempengaruhi aktivitas penduduk?
 Bagaimana keadaan salinitas air laut di Pantai Delegan? Jelaskan alasannya! Apakah dapat
mempengaruhi mata pencaharian penduduk?
 Buatlah dokumentasi foto dan atau video tentang kenampakan Pantai Delegan ini!
 Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda!
 Buatlah laporan hasil kegiatan ini dan jadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
proses pembelajaran pada materi pembelajaran “Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan”.
NO SOAL DISKRIPSI JAWABAN
1 Apa nama laut yang terdapat
di Pantai Delegan?
2 Termasuk jenis zona laut apa
Pantai Delegan bila ditinjau
berdasarkan faktor- faktor
fisik dan komunitas
biotanya? Jelaskan
alasannya!
3 Termasuk jenis laut apa
Pantai Delegan bila ditinjau
dari proses terjadinya?
Jelaskan alasannya!
4 Berdasarkan factor angin,
bagaimana ketinggian rata-
rata gelombang di Pantai
Delegan setiap harinya?
Jelaskan alasannya! Apakah
dapat mempengaruhi mata
pencaharian penduduk?
5 Berdasarkan kalender
komariyah (bulan) sekarang
tanggal berapa? Bagaimana
keaadaan permukaan air laut
di Pantai Delegan saat ini?
Jelaskan alasannya! Apakah
dapat mempengaruhi
aktivitas penduduk?
6 Bagaimana keadaan salinitas
air laut di Pantai Delegan?
Jelaskan alasannya! Apakah
dapat mempengaruhi mata
pencaharian penduduk?
Catatan khusus/saran

Fieldwork MGMP Geografi SMA/MA Provinsi JawaTimur Wilayah-1 Surabaya-Sidoarjo-Gresik — Bekerjasama dengan LP2M UM-2018.
16.

Anda mungkin juga menyukai