Pengaruh Tektonisme
Terhadap kehidupan
Pengeruh seisme
Terhadap kehidupan
Pelapukan
Litosfer Pengikisan/erosi
Masswasting
Komponen pembentuk
Tanah
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphairayang artinya lapisan.Jadi litosfer adalah lapisan
batuan yang menyelubungi permukan bumi.
Litosfer merupakan lapisan bumi yang langsung berpengaruh dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan di bumi.
Litosfer terdiri atas dua lapisan yaitu :
1. Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun ataslogam silisium dan aluminium (SiO2 dan Al2O3), di dalam
lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, batuan metamorf.
2. Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan magnesium (SiO 2 dan Mg), lapisan
ini mempunyai berat jenis lebih besar karena mengandung besi dan magnsium, yaitu mineral feromagnesium dan
basal, dan bersifat elastis.
B. VULKANISME
Vulkanisme adalah tenaga yang muncul akibat aktivitas magma dari perut bumi. Aktivitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknyagas-gas yang terkandung di dalamnya yang
mempunyai energi cukupuntuk mendorong batuan di atasnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan
pergeseran lempeng kulit bumi.
Aktivitas magma terdiri dari intrusi magma dan ekstrusi magma.
1. Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan kulit bumi, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut.
a. Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat
lambat.
b. Lakolit, yaitu batuan beku yang menyusup di antara lapisan kulit bumi dan menekan ke atas sehingga
bagian atas berbentuk cembung, tetapi bagian bawah datar.
c. Sill, yaitu magma yang menyusup di antarav dua lapisan kulit bumi yang relatif tipis dan pipih.
d. Gang atau korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan kulit bumi dengan
bentuk pipih atau lempeng.
e. Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan yang berbentuk silinder memanjang mulai dari dapur
magma sapai kepermukaan bumi.
2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa keluarnya magma hingga ke permukaan bumi. Ekstrusi magma dapat
menyebabkan erupsi atau letusan gunung api. Erupsi dapat dibedakan berdasarkan kekuatan letusannya
dan bentuk letusannya.
a. Jenis erupsi berdasarkan kekuatannya
Dilihat dari kekuatannya, erupsi dibagi tiga, yaitu :
1. Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan yang kuat dan menyemburkan material-
materialgunung berapi ke udara.
2. Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan pada badan gunung, yang
biasanya tidak terlalu kuat.
3. Erupsi campuran, yaitu erupsi yang terjadi selang-seling antara erupsi eksplosif dan erupsi
efusif. Akibatnya lereng gunung menjadi berlapis-lapis dan terdiri atas bermacam-macam
batuan.
b. Jenis erupsi berdasarkan bentuk letusannya
Dilihat dari bentuk letusannya, erupsi dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Erupsi linier, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melalui retakan/patahan/garis yang
memanjang, sehingga membentuk deretan gunung api. Contohnya Gunung Laki di Pulau
Eslandia.
2. Erupsi Areal, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar pada daerah yang luas dan biasanya
letak dapur magma dekat permukaan bumi. Contohny deretan gunung api di Kepulauan Hawai
3. Erupsi Sentral, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melalui lubang kepundan gunung
berapi dengan mengeluarkan material-material gunung berapi sehingga membentuk kerucut-
kerucugt (gunung berapi) sendiri.
Semua jenis erupsi di atas akan menghasilkan beberapa bentuk gunung api sebagai berikut.
a. Gunung api Maar
Gunung api dengan dapur magma yang kecil dan dangkal, puncak gunung tidak terlalu tinggi, hanya
sekali meletus secara eksplosif dan ditandai dengan adanya danau kawah atau kaldera. Contohnya
Danau Klakah di lamongan dan Telaga Merdada di Dieng.
b. Gunung api perisai / tameng
Gunung api yang terbentuk karena erupsi efusif, magma yang keluar encer dan mengalir ke segala
arah serta membentuk lereng yang landai. Contoh gunung Mauna Loa, Gunung Mauna Kea,
Gunung KileauLoa di Kepulauan Hawai.
c. Gunung api Strato
Gunung api yang terjadi karena erupsi campuran, yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif secara
bergantian, sehingga lerangnya berlapis-lapis. Contohnya gunung api Merapi, gunung Semeru,
gunung Krakatau, gunung Lokon.
C. SEISME / GEMPA
Gempa adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi.
1. Klasifikasi Gempa
Gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :
a. Gempa berdasarkan penyebabnya, dapat dibedakan menjadi :
1. Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
2. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena erupsi gunung api.
3. Gempa runtuhan / terban, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhnya massa batuan yang mengisi
ruang kosong pada litosfer.
b. Gempa berdasarkan letak hiposentrum, dibedakan menjadi :
1. Gempa dalam, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak di atas 300 km.
2. Gempa intermedier, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak antara 100 – 300 km.
3. Gempa dangkal, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km.
c. Gempa berdasarkan episentralnya, dibedakan menjadi :
1. Gempa lokal, yaitu gempa yang episentralnya kurang dari 10.000 km.
2. Gempa jauh, yaitu gempa yang episentralnya 10.000 km.
3. Gempa sangat jauh, yaitu gempa yang episentralnya lebih dari 10.000 km.
d. Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi :
1. Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
2. Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
e. Gempa berdasarkan letak episentrum, dbedakan menjadi :
1. Gempa laut, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di laut.
2. Gempa darat, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di daratan.
3. Gelombang gempa
Gempa dapat kita rasakan karena adanya rambatan gelombang gempa.Ada tiga macam gelombang gempa,
yaitu :
a. Gelombang Longitudinal / Primer
Merambat dari sumber gempa (hiposentrum) melalui litosfer ke segala arah dengan kecepatan 7 – 14
km/detik, sifatnya merapat dan merenggang.
b. Gelombang Transversal / Sekunder
Merambat bersama-sama dengan gelombang longitudinal dari hiposentrum melalui litosfer ke segala
arah dengan kecepatan 4 – 7 km/detik, sifatnya bgerak naik turun.
c. Gelombang Panjang / Permukaan
Merambat dari episentrum kesegala dengan kecepatan 3,5 – 3,9 km/detik. Gelombang ini yang paling
banyak menimbulkan kerusakan, karena sifatnya begrak merapat merenggang dan naik turun.
X Keterangan gambar :
Lingkaran adalah satu homoseista. Titik lokasi X,Y,Z
mendapat gempa pada waktu yang sama.
Episntrum Cara mencari titik episentrum pada homoseista adalah sebagai
berikut:
- Hubungkan ketiga garis tersebut dengan membuat busur
Y Z Xy dan YZ.
- Cari titik tengah garis Xy dan YZ
- Tarik garis tegak lurus dari titik tengah
tersebut sehingga terjadi perpotongan garis.
- Perpotongan garis itulah titik episentrumnya.
5. Menentukan jarak Episentral
Untuk menentukan jarak episentral dengan menggunakan hukum Laska, yaitu :
Contoh soal
Di sebuah stasiun gempa, tercatat gelombang primer pada pukul 09.10'.15" dan gelombang sekunder pada
pukul 09.14'.30". Berapa jarak episentralnya ?
Jawab
∆ = {(S – P) – 1'} x 1 megameter
= {(09.14'.30" – 09.10'.15") – 1'} x 1000 km
= 4'.15" – 1' x 1000 km
= 3'.0,25' x 1000 km
= 3,25 x 1000 km
= 3250 km
2. TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak. Tenaga eksogen meliputi
pelapukan, pengikisan,pengendapan, dan masswasting.
a. Pelapukan / weathering
Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan, baik secara fifis, kimiawi, maupun organik. Jenis
pelapukan ada tiga macam, yaitu :
1. Pelapukan fisik / mekanik
Pelapukan fisik adalah peristiwa penghancuran dan pelepasan material batuan tanpa mengubah
struktur kimiawi batuan tersebut.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik adalah sebagai berikut.
a. Adanya perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam
b. Pembekuan air di dalam batuan
c. Berubahnya air yang mengandung garam menjadi kristal / pemuaian.
2. Pelapukan kimiawi / dekomposisi.
Merupakan proses pelapukan massa batuan yang disertai perubahan kimiawi batuan yang lapuk.
Pelapukan kimiawi terdiri atas :
a. Pelapukan oksidasi, yaitu proses pelpukan yang disebabkan oleh oksigen (O 2), baik yang terlarut
dalam air maupun pada udara yang relatif lembab.
b. Pelapukan hidrolisa, proses pelapukan yang disebabkan oleh air (H2O)
c. Pelapukan karbonasi, Proses pelapukan yang disebabkan oleh karbon dioksida (CO 2).
3. Pelapukan organik
Merupakan proses pelapukan massa batuan yang disebabkan oleh kegiatan organisme atau makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
b. Erosi / pengikisan
Erosi adalah pengikisan dan pengangkutan massa batuan secara alamiah dari tempat satu ke tempat lain.Erosi
dapat debedakan menjadi :
1. Erosi air, yaitu erosi yang disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air hujan yang
menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran batuan (fragmen).
Erosi air meliputi :
a. Erosi permukaan/lembar (sheet erosion)
b. Erosi Percikan (splash erosion)
c. Erosi alur (rill erosion)
d. Erosi parit (gully erosion)
e. Erosi air terjun (waterfall erosion)
2. Erosi angin, yaitu erosi yang terjadi apabila angin mengikis batuan yang berada di permukaan bumi. Erosi
angin ada dua macam, yaitu korasi dan deflasi. Proses korasi akan terjadi jika angin yang mengandung
pasir melintasi batuan-batuan dan mengikis batuan-batuan tersebut. Adapun deflasi adalah pengikisan
oleh pengembusan angin terhadap bahan-bahan lepas dan memindahkan bahan-bahan tersebut ke tempat
lain.
3. Erosi air laut / abrasi, yaitu erosi yang disebabkan oleh hempasan gelombang air laut. Abrasi menghasilkan
bentukan-bentukan seperti relung, dataran abrasi, dan cliff.
4. Erosi gletser, yaitu pengikisan massa batuan oleh gletser (massa es yang bergerak).
c. Pengendapan (sedimentasi)
Merupakan proses pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutnya
berkurang / melambat. Adapun bentuk-bentuk sedimentasi adalah sebagai berikut.
1. Sedimen marine, meliputi sand dunes, bar, tombolo, dan gosong.
2. Sedimen fluvial, meliputi delta, flood plain,kipas aluvial, sand split.
3. Sedimen aeolis
4. Sedimen gletser
5. SIFAT-SIFAT TANAH
a. Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah yang perlu diketahui adalah : warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah,
permeabilitas tanah, dan solum tanah.
b. Sifat kimia tanah
Sifat kimia tanah dapat kita ketahui dari hal-hal sebagai berikut :
1. Derajat keasaman tanah (pH)
2. C-Organik. Kandungan C-Organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen.
3. N-Total. Nitrogen merupakan unsur hara makroesensial yang berasal dari bahan organik, pengikatan
oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk, dan air hujan.
4. Unsur lainnya adalah unsur Fosfor (P), Kalium (K), Natrium (Na), Kalsium (Ca), dan Magnesium
(Mg).
c. Sifat biologi tanah
sifat biologi tanah dapat kita ketahui dari hal-hal sebagai berikut.
1. Total mikroorganisme tanah
2. Jumlah tanah (ragi, jamur)
3. Jumlah bakteri pelarut fosfat (P)
4. Total respirasi tanah
6. JENIS TANAH
Jenis tanah di permukaan bumi berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Begitu dengan jenis-
jenis tanah di Indonesia. Jenis tanah di Indonesia bermacam-macam, antara lain :
a. Tanah Aluvial adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah.
b. Tanah Organosol (Gambut) adalah jenis tanah yang berasal dari pembusukan bahan induk organik yangb
terbentuk di daerah rawa, di mana proses penghancuran bahan organik berjalan lebih lambat dari pada
proses penimbunan.
c. Tanah Regosol adalah tanah yang memiliki ciri bertekstur kasar, dengan kadar pasir lebihn dari 60%,
struktur remah, dan memilki horizon yang kurang jelas.
d. Tanah Laterit adalah tanah hasil pencucian sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus.
e. Tanah Latosol adalah tanah yang memunyai ciri berwarna merah kecoklatan, profil tanah dalam, mudah
menyerap air, pH 6 – 7, dan memiliki zat fosfat.
f. Tanah Litosol adalah merupakan lapisan tanah masih muda sehingga bahan induknya dangkal.
g. Tanah Mediteran Merah kuning, tanah ini merupakan hasil pelapukan batua kapur dan batuan sedimen.
h. Tanah Podsoli merah kuning, tanah ini berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan
curah hujan 2.500 – 3.000 mm/tahun.
i. Tanah Grumosol , mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan
mudah pecah pada musim kemarau.
j. Tanah Andosol, tanah yang terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan
sehingga menghasilkan tanah yng subur.
k. Tanah Planosol, mempunyai ciri horizon A terletak di atas horizon yang permeabilitasnya lambat, liat,
berat, dan terdapat ciri hidromorfik.
l. Tanah Podsol, cirinya terdapat horizon penimbunan besi, Al oksida, dan bahan organik sedang, dan tekstur
tanahnya berupa pasir.
m. Tanah Renzina, merupakan tanah padang rumput yang tipis, berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak,
batu-batuan mergel, dan gips.
2. Metode mekanik
Metode mekanik antara lain meliputi :
a. Terassering, yaitu pembuatan teras-teras pada lahan miring dengan memotong lereng sdehingga bisa
menghadang atau memperkecil aliran permukaan.
b. Contour village, yaitu pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil.
c. Contour plowing, yaitu membajak lahan searah garis kontur sehingga terbentuk alur-alur horisontal.
d. Pembuatan pematang dan saluran-saluran air yang sejajar.
e. Pembuatan cekdam untuk membendung aliran air melalui parit-parit.
LATIHAN SOAL
1. Pernyataan :
(1) breksi (4) topas 4a
(2) dolomit (5) marmer
(3) kalsit 4b
Batuan yang memiliki nilai tinggi dalam
kehidupan adalah nomor .... 3 5
A. (1) dan (5)
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5) 2
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (4) 1
22. Bahan-bahan :
(1) lava (4) pasir
(2) lapili (5) lahar panas
(3) bom
Bahan-bahan di atas yang termasuk bahan padat
yang dikeluarkan gunung api saat meletus adalah
....
A. (1), (2), dan (5)
B. (1), (4), dan (5)
C. (1), (2), dan (3)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)