Anda di halaman 1dari 14

Macam-macam batuan

Jenis dan pemanfaatan


Batuan penyusun litosfer Pemanfaatan batuan
Penyusun litosfer

Pengaruh Tektonisme
Terhadap kehidupan

Tenaga Endogen Pengaruh vulkanisme


Terhadap kehidupan

Pengeruh seisme
Terhadap kehidupan

Pelapukan

Litosfer Pengikisan/erosi

Tenaga Eksogen Pengendapan

Masswasting

Pengaruh proses eksogen


Terhadap kehidupan

Faktor pembentuk tanah

Komponen pembentuk
Tanah

Pembentukan tanah Profil/horison tanah

Jenis tanah dan


pemanfaatannya

Erosi dan usaha


Mengurangi erosi

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 93


RINGKASAN MATERI

Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphairayang artinya lapisan.Jadi litosfer adalah lapisan
batuan yang menyelubungi permukan bumi.
Litosfer merupakan lapisan bumi yang langsung berpengaruh dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan di bumi.
Litosfer terdiri atas dua lapisan yaitu :
1. Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun ataslogam silisium dan aluminium (SiO2 dan Al2O3), di dalam
lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, batuan metamorf.
2. Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan magnesium (SiO 2 dan Mg), lapisan
ini mempunyai berat jenis lebih besar karena mengandung besi dan magnsium, yaitu mineral feromagnesium dan
basal, dan bersifat elastis.

A. JENIS DAN PEMANFAATAN BATUAN PENYUSUN LITOSFER


1. JENIS BATUAN PEMBENTUK LITOSFER
Litosfer terbentuk dari batuan. Batuan adalah benda yang berbentuk padat dan disusun oleh mineral, baik mineral
sejenis maupun mineral berbagai jenis.
Batuan pembentuk litosfer sebagai berikut.
a. Batuan beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat pendinginan dan kristalisasi materi larutan cair (pijar)
yang mempunyai tekstur dan komposisi yang khas , baik yang terbentuk di dalam maupun di luar bumi.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan beku dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Batuan beku dalam /intrusif/plutonis/abisis
Batuan beku dengan struktur holokristalin (tekstur sempurna atau kasar) yang terbentuk akibat
pendinginan dan pembekuan secara lambat yang jauh di dalam bumi. Contohnya batuan gabro, granit,
sienit, granodiorit.
2. Batuan beku Gang / korok / hypo abisis
Batuan beku dengan struktur porfir (lebih halus) yang terbentuk akibat pendinginan dan pembekuan
magma yang menerobos lewat celah-celah litosfer secara lambat. Contohnya batuan porfiri granit, porfiri
diorit.
3. Batuan beku laur / efusif
Batuan beku yang terbentuk di atas / di luar permukaan bumi, dimana proses pendinginan magma
berlangsung sangat cepat. Contohnya batuan obsidian (batu kaca), andesit, riolit, batu apung.
b. Batuan Sedimen (Endapan)
Batuan yang terbentuk dari proses pengendapan material hasil pelapukan dan erosi, baik oleh air, es, atau
angin.
Batuan sedimen dibedakan menjdai tiga kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan, cara
pengendapan, dan tempat pengendapan.
1. Menurut Tenaga yang Mengendapkan
Menurut tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dapat dibedakan menjadi :
a. Batuan sedimen Akuatis, batuan sedimen di mana tenaga yang mengendapkan adalah air. Contoh
breksi, konglomerat, pasir.
b. Batuan sedimen Aeolis (aeris), batuan sedimen di mana tenaga yang mengendapka adalah tenaga
angin. Contoh tanah los, tanah tuf, tanah pasir di gurun.
c. Batuan sedimen glasial, batuan sedimen di mana tenaga yang mengendapkan adalah tenaga es / gletser.
Contoh moraine.
2. Menurut cara pengendapan
a. Batuan sedimen mekanik/ klastis, yaitu batuan yang diendapka secara mekanik tanpa mengubah
susunan kimia batuan.
b. Batuan sedimen kimiawi, yaitu batuan yang diendapkan secara kimia di mana pada proses ini terjadi
perubahan susunan kimia batuan.
c. Batuan sedimen organik, yaitu batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik.

3. Menurut Tempat Pengendapan


Dapat dibedakan menjadi :
a. Batuan sedimen teristris / kontinental, yaitu batuan sedimen yang diendapakan di darat.
b. Batuan sedimen marine, batuan sedimen yang diendapkan di laut
c. Batuan sedimen limnis, batuan sedimen yang diendapkan di danau
d. Batuan sedimen fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di sungai
e. Bauan sedimen galsial, yaitu batuan yang diendapkan di daerah yang terdapat es/gletser

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 94


c. Batuan Metamorf (Malihan)
Batuan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun kimiawinya. Batuan metamorf dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
1. Batuan Metamorf Kontak
Batuan metamorf yang terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi. Contohnya batolit, lakolit, sill,
pualam/marmer.
2. Batuan metamorf Dinamo
Bartaun metamorf yang terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang sangat lama,
dan dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Contohnya sabak, serpih,
gneis.
3. Batuan metamorf Pneumatolitis Kontak
Batuan metamorf yang terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma yang menyebabkan perubahan
komposisi kimiawi mineral tersebut. Contoh turmalin.

2. PEMANFAATAN BATUAN PENYUSUN LITOSFER


a. Pemanfaatan batuan beku
Batuan beku memiliki kandungan bahan tertentu. Misalnya, batuan beku dalam mengandung granit,
granodiorit. Batuan beku korok mengandung obsidian, riolit, dan batu apung. Bahan-bahan yang terdapat
dalam batuan ini dapat dimanfaatkan untuk pondasi bangunan, lantai, dan dinding bangunan.
b. Pemanfaatan batuan Sedimen
Batuan sedimen khususnya batuan sedimen akuatik menghasilkan goong pasir, delta. Batu gamping
adalah batuan sedimen akuatik yang dimanfaatkan untuk bahan bangunan, pengerasan jalan, bahan baku
pembuatan semen, pupuk alternatif penetralisir keasaman tanah, dan pembasmi hama.
c. Pemanfaatan batuan Malihan
Batuan metamorf khususnya metamorf dinamo menghasilkan batu kapur dan metamorf kontak
menghasilkan silikat besi-magnesium-aluminium yang kompleks. Batuan malihan seperti batu sabak
digunakan untuk menulis, marmer digunakan untuk lantai dan furniture.

B. TENAGA PEMBENTUK PERMUKAAN BUMI


1. TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang sifatnya membangun. Tenaga endogen
meliputi tenaga tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
A. TEKTONISME
Tektonisme adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan dislokasi batuan
/perubahan letak batuan secara vertikal maupun horisontal.
Tenaga tektonisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik merupakan gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi dalam waktu yang lama dan
meliputi wilayah yang luas.
Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Gerak epirogenetik positif, yaitu gerak penurunan daratan sehingga permukaan air laut seperti naik.
Contoh tenggelamnya daratan Atlantis.
b. Gerak epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut seolah-
olah turun. Contohnya naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
2. Gerak Orogenetik
Gerak Orogenetik merupakan tektonisme yang berjalan cepat dan meliputi wilayah yang sempit, biasanya
membentuk pegunungan.
Proses orogenetik dapat membentuk lipatan dan patahan.
a. Lipatan
Lipatan terjadi karena tenaga endogen bergerak ke arah lateral (horisontal) pada kulit bumi yang
sifatnya elastis secara terus menerus. Contoh daerah lipatan yang besar adalah Sirkum Mediterania dan
Sirkum Pasifik. Ada beberapa jenis lipatan yaitu lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menggantung,
lipatan isoklin, lipatan rebah.
b. Patahan
Patahan terjadi akibat tenaga endogen bergerak ke arah horisontal atau vertikal yang relatif cepat pada
kulit bumi yang tidak elastis. Bidang patahan yang telah mengalami pergeseran secara vertikal atau
horisontal disebut fault atau sesar.
Jenis-jenis patahan adalah sebagai berikut.
1. Tanah naik (horst)
2. Tanah turun (graben / slenk)
3. Sesar
4. Block mountain
5. Dekstral
6. Sinistral

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 95


3. Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan
Tektonisme sangat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti bentuk-bentuk
pegunungan, dataran tinggi, perbukitan, lereng miring, dataran rendah, pantai, dan lautan semua disebut
relief. Bentuk permukaan bumi tersebut berpengaruh terhadap kehidupan. Relief bumi merupakan bagian
permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aktivitas kehidupannya.
Pemanfaatan alam tersebut dibagi atas pemanfaatan bentang alam, dataran rendah, dataran tinggi, dan
gunung serta pegunungan.

B. VULKANISME
Vulkanisme adalah tenaga yang muncul akibat aktivitas magma dari perut bumi. Aktivitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknyagas-gas yang terkandung di dalamnya yang
mempunyai energi cukupuntuk mendorong batuan di atasnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan
pergeseran lempeng kulit bumi.
Aktivitas magma terdiri dari intrusi magma dan ekstrusi magma.
1. Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan kulit bumi, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut.
a. Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat
lambat.
b. Lakolit, yaitu batuan beku yang menyusup di antara lapisan kulit bumi dan menekan ke atas sehingga
bagian atas berbentuk cembung, tetapi bagian bawah datar.
c. Sill, yaitu magma yang menyusup di antarav dua lapisan kulit bumi yang relatif tipis dan pipih.
d. Gang atau korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan kulit bumi dengan
bentuk pipih atau lempeng.
e. Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan yang berbentuk silinder memanjang mulai dari dapur
magma sapai kepermukaan bumi.

2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa keluarnya magma hingga ke permukaan bumi. Ekstrusi magma dapat
menyebabkan erupsi atau letusan gunung api. Erupsi dapat dibedakan berdasarkan kekuatan letusannya
dan bentuk letusannya.
a. Jenis erupsi berdasarkan kekuatannya
Dilihat dari kekuatannya, erupsi dibagi tiga, yaitu :
1. Erupsi eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan yang kuat dan menyemburkan material-
materialgunung berapi ke udara.
2. Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan pada badan gunung, yang
biasanya tidak terlalu kuat.
3. Erupsi campuran, yaitu erupsi yang terjadi selang-seling antara erupsi eksplosif dan erupsi
efusif. Akibatnya lereng gunung menjadi berlapis-lapis dan terdiri atas bermacam-macam
batuan.
b. Jenis erupsi berdasarkan bentuk letusannya
Dilihat dari bentuk letusannya, erupsi dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Erupsi linier, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melalui retakan/patahan/garis yang
memanjang, sehingga membentuk deretan gunung api. Contohnya Gunung Laki di Pulau
Eslandia.
2. Erupsi Areal, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar pada daerah yang luas dan biasanya
letak dapur magma dekat permukaan bumi. Contohny deretan gunung api di Kepulauan Hawai
3. Erupsi Sentral, yaitu erupsi yang terjadi jika magma keluar melalui lubang kepundan gunung
berapi dengan mengeluarkan material-material gunung berapi sehingga membentuk kerucut-
kerucugt (gunung berapi) sendiri.
Semua jenis erupsi di atas akan menghasilkan beberapa bentuk gunung api sebagai berikut.
a. Gunung api Maar
Gunung api dengan dapur magma yang kecil dan dangkal, puncak gunung tidak terlalu tinggi, hanya
sekali meletus secara eksplosif dan ditandai dengan adanya danau kawah atau kaldera. Contohnya
Danau Klakah di lamongan dan Telaga Merdada di Dieng.
b. Gunung api perisai / tameng
Gunung api yang terbentuk karena erupsi efusif, magma yang keluar encer dan mengalir ke segala
arah serta membentuk lereng yang landai. Contoh gunung Mauna Loa, Gunung Mauna Kea,
Gunung KileauLoa di Kepulauan Hawai.
c. Gunung api Strato
Gunung api yang terjadi karena erupsi campuran, yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif secara
bergantian, sehingga lerangnya berlapis-lapis. Contohnya gunung api Merapi, gunung Semeru,
gunung Krakatau, gunung Lokon.

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 96


Berdasarkan jenis lava, tekanan gas, dan kedalaman dapur magma ada beberapa tipe letusan gunung api,
yaitu sebagai berikut.
a. Tipe Hawai
b. Tipe Stromboli
c. Tipe Vulkano
d. Tipe Perret / Plinian
e. Tipe Merapi
f. Tipe St. Vincent
g. Tipe Pelee

3. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan


a. Pengaruh menguntungkan vulkanisme terhadap kehidupan
Adapun pengaruh keuntungan erupsi gunung api adalah sebagai berikut.
1. Sumber Bahan Galian dan Mineral
2. Daerah pertanian yang subur
3. Sumber energi
4. Fungsi hidrologis
5. Sebagai obyek wisata
b. Pengaruh merugikan vulkanisme terhadap kehidupan
Pengaruh merugikan dari vulkanisme adalah sebagai berikut.
1. Bahan padat yang dikeluarkan pada saat erupsi mengakibatkan hujan batu dan pasir sehingga
dapat menimbun daerah di sekitarnya.
2. Bila terjadi awan panas, akan berakibat kematian bagi manusia, hewan, dan tanaman di
sekitarnya.
3. Bila terjadi pengeluaran gas beracun yang terhirup oleh manusia, dapat mengakibatkan
kematian.
4. Guguran lava panas yang bercampur dengan air dapat mengakibatkan banjir lahar panas, yang
sangat berbahaya bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
5. Lava yang telah dingin dan bercampur dengan air dapat mengakibatkan banjir lahar dingin yang
dapat menimbun daerah yang dilaluinya.
6. Debu vulkanis yang masih beterbangan di angkasa dapat mengganggu aktivitas jalur
penerbangan.

C. SEISME / GEMPA
Gempa adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi.
1. Klasifikasi Gempa
Gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :
a. Gempa berdasarkan penyebabnya, dapat dibedakan menjadi :
1. Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran lapisan batuan (dislokasi).
2. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena erupsi gunung api.
3. Gempa runtuhan / terban, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhnya massa batuan yang mengisi
ruang kosong pada litosfer.
b. Gempa berdasarkan letak hiposentrum, dibedakan menjadi :
1. Gempa dalam, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak di atas 300 km.
2. Gempa intermedier, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak antara 100 – 300 km.
3. Gempa dangkal, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km.
c. Gempa berdasarkan episentralnya, dibedakan menjadi :
1. Gempa lokal, yaitu gempa yang episentralnya kurang dari 10.000 km.
2. Gempa jauh, yaitu gempa yang episentralnya 10.000 km.
3. Gempa sangat jauh, yaitu gempa yang episentralnya lebih dari 10.000 km.
d. Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi :
1. Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis.
2. Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
e. Gempa berdasarkan letak episentrum, dbedakan menjadi :
1. Gempa laut, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di laut.
2. Gempa darat, yaitu gempa yang episentrumnya terletak di daratan.

2. Istilah dalam gempa


Beberapa istilah dalam gempa, sebagai berikut.
a. Seismologi yaitu ilmu mempelajari tentang gempa bumi
b. Seismograf yaitu alat pencatat / pengukur kekuatan gempa.
c. Hiposentrum yaitu pusat atau sumber terjadinya gempa yang terletak di dalam bumi, tegak lurus
dengan di bawah episentrum.
d. Episentrum yaitu pusat gempa bumi yang letaknya tegak lurus di atas hiposentrum/ terletak di atas
permukaan bumi.

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 97


e. Pleistoseista yaitu garis pada peta yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan sangat parah di
sekitar episentrum.
f. Isoseista yaitu Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang mendapat
kerusakan yang sama yang diakibatkan oleh gempa.
g. Homoseista yaitu garis yang menghubungkan daerah-daerah yang menerima / dilalui gelombang
gempa primer pada waktu yang sama.

3. Gelombang gempa
Gempa dapat kita rasakan karena adanya rambatan gelombang gempa.Ada tiga macam gelombang gempa,
yaitu :
a. Gelombang Longitudinal / Primer
Merambat dari sumber gempa (hiposentrum) melalui litosfer ke segala arah dengan kecepatan 7 – 14
km/detik, sifatnya merapat dan merenggang.
b. Gelombang Transversal / Sekunder
Merambat bersama-sama dengan gelombang longitudinal dari hiposentrum melalui litosfer ke segala
arah dengan kecepatan 4 – 7 km/detik, sifatnya bgerak naik turun.
c. Gelombang Panjang / Permukaan
Merambat dari episentrum kesegala dengan kecepatan 3,5 – 3,9 km/detik. Gelombang ini yang paling
banyak menimbulkan kerusakan, karena sifatnya begrak merapat merenggang dan naik turun.

4. Cara mencari letak episentrum


Daerah episentrum dapat diketahui dengan beberapa cara, yaitu :
a. Menggunakan tiga seismograf (dua seismograf horizontal dan satu seismograf vertikal).
b. Menggunakan jarak episentral di tiga tempat
c. Menggunakan tiga tempat pada homoseista.

X Keterangan gambar :
Lingkaran adalah satu homoseista. Titik lokasi X,Y,Z
mendapat gempa pada waktu yang sama.
Episntrum Cara mencari titik episentrum pada homoseista adalah sebagai
berikut:
- Hubungkan ketiga garis tersebut dengan membuat busur
Y Z Xy dan YZ.
- Cari titik tengah garis Xy dan YZ
- Tarik garis tegak lurus dari titik tengah
tersebut sehingga terjadi perpotongan garis.
- Perpotongan garis itulah titik episentrumnya.
5. Menentukan jarak Episentral
Untuk menentukan jarak episentral dengan menggunakan hukum Laska, yaitu :

∆ = {(S – P) – 1'} x 1 megameter

∆ = jarak episentrum ke seismograf (jarak episentral)


S = waktu yang diperlukan oleh gelombang sekunder
P = waktu yang diperlukan oleh gelombang primer
1' = satu menit (angka konstanta)
1 megameter = 1.000 km

Contoh soal
Di sebuah stasiun gempa, tercatat gelombang primer pada pukul 09.10'.15" dan gelombang sekunder pada
pukul 09.14'.30". Berapa jarak episentralnya ?

Jawab
∆ = {(S – P) – 1'} x 1 megameter
= {(09.14'.30" – 09.10'.15") – 1'} x 1000 km
= 4'.15" – 1' x 1000 km
= 3'.0,25' x 1000 km
= 3,25 x 1000 km
= 3250 km

6. Skala Gempa bumi


Ada beberapa skala yang biasa digunakan, antara lain :
a. Skala Mercalli, disusun berdasarkan derajat kerusakan akibat gempa, dengan skala I – XII.
b. Skala Omori, disusun berdasarkan derajat kerusakan akibat gempa, dengan skala I – VII .
c. Skala Derossiforel, disusun berdasarkan derajat kerusakan akibat gempa, dengan skala I – X .

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 98


d. Skala Cancani, disusun berdasarkan derajat kerusakan akibat gempa, dengan skala I – XII.
e. Skala Richter, disusun berdasarkan skala magnitudonya (ukiran besarnya gempa), dengan skala 0 –
8.

7. Pengeruh seisme terhadap kehidupan


a. Pengaruh menguntungkan seisme terhadap kehidupan
1. Gempa yang kuat kadang-kadang menimbulkan laut menjadi daratan. Contohnya, pada saat
terjadi gempa di Nias tahun 2005 di ujung utara Pulau Nias muncul daratan yang tadinya
merupakan lautan.
2. Muncul solidaritas untuk membantu korban bencana. Contohnya, rehabiltasi Aceh dan Nias
pasca terjadi gempa dan tsunami tanggal 26 Desember 2004.
b. Pengaruh merugikan seisme terhadap kehidupan
Gempa berkekuatan besar yang terjadi pada lapisan kulit bumi bisa menimbulkan korban jiwa
dan harta benda. Bisa menimbulkan longsor maupun banjir, banyak bangunan yang runtuh bahkan
tsunami.

2. TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak. Tenaga eksogen meliputi
pelapukan, pengikisan,pengendapan, dan masswasting.
a. Pelapukan / weathering
Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan, baik secara fifis, kimiawi, maupun organik. Jenis
pelapukan ada tiga macam, yaitu :
1. Pelapukan fisik / mekanik
Pelapukan fisik adalah peristiwa penghancuran dan pelepasan material batuan tanpa mengubah
struktur kimiawi batuan tersebut.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik adalah sebagai berikut.
a. Adanya perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam
b. Pembekuan air di dalam batuan
c. Berubahnya air yang mengandung garam menjadi kristal / pemuaian.
2. Pelapukan kimiawi / dekomposisi.
Merupakan proses pelapukan massa batuan yang disertai perubahan kimiawi batuan yang lapuk.
Pelapukan kimiawi terdiri atas :
a. Pelapukan oksidasi, yaitu proses pelpukan yang disebabkan oleh oksigen (O 2), baik yang terlarut
dalam air maupun pada udara yang relatif lembab.
b. Pelapukan hidrolisa, proses pelapukan yang disebabkan oleh air (H2O)
c. Pelapukan karbonasi, Proses pelapukan yang disebabkan oleh karbon dioksida (CO 2).
3. Pelapukan organik
Merupakan proses pelapukan massa batuan yang disebabkan oleh kegiatan organisme atau makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.

b. Erosi / pengikisan
Erosi adalah pengikisan dan pengangkutan massa batuan secara alamiah dari tempat satu ke tempat lain.Erosi
dapat debedakan menjadi :
1. Erosi air, yaitu erosi yang disebabkan oleh aliran air permukaan yang berasal dari air hujan yang
menghanyutkan partikel-partikel tanah dan hancuran batuan (fragmen).
Erosi air meliputi :
a. Erosi permukaan/lembar (sheet erosion)
b. Erosi Percikan (splash erosion)
c. Erosi alur (rill erosion)
d. Erosi parit (gully erosion)
e. Erosi air terjun (waterfall erosion)
2. Erosi angin, yaitu erosi yang terjadi apabila angin mengikis batuan yang berada di permukaan bumi. Erosi
angin ada dua macam, yaitu korasi dan deflasi. Proses korasi akan terjadi jika angin yang mengandung
pasir melintasi batuan-batuan dan mengikis batuan-batuan tersebut. Adapun deflasi adalah pengikisan
oleh pengembusan angin terhadap bahan-bahan lepas dan memindahkan bahan-bahan tersebut ke tempat
lain.
3. Erosi air laut / abrasi, yaitu erosi yang disebabkan oleh hempasan gelombang air laut. Abrasi menghasilkan
bentukan-bentukan seperti relung, dataran abrasi, dan cliff.
4. Erosi gletser, yaitu pengikisan massa batuan oleh gletser (massa es yang bergerak).
c. Pengendapan (sedimentasi)
Merupakan proses pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutnya
berkurang / melambat. Adapun bentuk-bentuk sedimentasi adalah sebagai berikut.
1. Sedimen marine, meliputi sand dunes, bar, tombolo, dan gosong.
2. Sedimen fluvial, meliputi delta, flood plain,kipas aluvial, sand split.
3. Sedimen aeolis
4. Sedimen gletser

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 99


d. Gerak massa batuan (masswasting)
Gerak massa batuan adalah pemindahan massa batuan karena gaya beratnya dan akibat pengaruh gravitasi
bumi.
Dapat terjadi dalam waktu yang singkat maupun waktu yang lama. Jenis-jenis masswasting dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Gerakan lambat (slow flowage)
Slow flowage adalah perpindahan massa batuan yang gerakannya lambat. Slow flowage meliputi rayapan
(creep) dan solifluksi. Rayapan adalah perpindahan massa batuan yang lambat hingga tidak mudah
diamati. Rayapan dibedakan menjadi :
a. Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan massa tanah/batuan secara lambat menuruni lereng sebagai
akibat gravitasi.
b. Rayapan puing hasil rombakan batuan (talus creep), pada prinsipnya sama dengan soil creep, hanya
materialnya saja yang berbeda.
c. Rayapan batu (rock creep), yaitu gerakan massa batuan menuruni lereng secara perlahan-lahan yang
berupa bongkahan-bongkahan batu besar.
Adapun solifluksi adalah aliran massa batuan yang jenuh akan air. Hal ini terjadi terutama di daerah dingin
(daerah lintang tinggi dan daerah pegunungan tinggi).
2. Gerakan cepat (Rapid flowage)
Rapid flowage adalah perpindahan mass batuanyang gerakannya cepat. Ada beberapa macam jenis rapid
flowage, sebagai berikut.
a. Aliran tanah (Earth flow), yaitu aliran massa batuan yang jenuh air menuruni lereng yang landai dengan
cepat.
b. Aliran lumpur (Mud flow), yaitu aliran hancuran batuan halus yang bercampur dengan air melalui
lembah-lembah.
c. Lawina hasil rombakan (debris avalancher), yaitu aliran massa tanah atau puing-puing batuan yang
meluncur pada lereng yang curam dan sempit.
3. Gerakan sangat cepat (very rapid flowage)
Very rapid flowage dapat dibedakan menjadi :
a. Nendatan (slumping), yaitu gerakan massa tanah atau batuan secara terputus-putus dengan
memperlihatkan gerak berputar.
b. Debris slide, yaitu longsoran massa batuan berupa hancuran batuan yang meluncur ke bawah.
c. Rock slide, yaitu gerakan batuan meluncur di atas bidang batas lapisan atau bidang retakan yang
miring.
d. Debris fall, yaitu gerak bahan rombakan bongkah batuan yang jatuh karena lereng tempat bahan
rombakan itu sangat curam.
e. Rock fall, yaitu runtuhnya massa batuan dari atas ke bawah secara vertikal atau hampir vertikal.
f. Terban/amblesan (subsidence), yaitu peristiwa merosotnya tanah akibat gerakan perpindahan tanah
secara vertikal, baik secara lambat maupun cepat.

e. Pengeruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan


1. Pengaruh positif erosi terhadap kehidupan
Pengaruh menguntungkan erosi terhadap kehidupan adalah sebagai berikut.
a. Menambah kesuburan tanah pada daerah endapan.
b. Di dataran aluvial yang terdapat di muara sungai dan mempunyai stadium lanjut, dapat dijadikan lokasi
permukiman.
c. Timbulnya inisiatif dan kesadaran manusia/masyarakat untuk melakukan konservasi terhadap lahan
kritis untuk direboisasi atau dihijaukan.
2. Pengaruh negatif erosi terhadap kehidupan
Pengaruh negatif erosi yang merugikan kehidupan manusia adalah sebagai berikut.
a. Erosi menyebabkan berkurangnya produksi pertanian karena hilangnya unsur hara dalam tanah.
b. Pendangkalan yang disebabkan oleh erosi bisa menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan
manusia.

C. PEMBENTUKAN TANAH DAN PEMANFAATANNYA


1. PENGERTIAN TANAH
Tanah atau pedosfer adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian atas permukaan bumi. Ada beberapa
pengertian tanah menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
a. Menurut Marbut (Kepala Penelitian Tanah Amerika Serikat)
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas-lepas, lapisannya bisa
sangat tipis dan bisa sangat tebal kira-kira lebih dari 10 kaki.
b. Menurut Ensiklopedia Indonesia
Tanah adalah campuran bagian-bagian batuan material serta bahan-bahan organik (sisa kehidupan) yang
timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan lapuk karena proses waktu.
c. Menurut Hilgard (Ahli Tanah dari Amerika)
Tanah material yang lepas-lepas, dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari
makan dan sebagai sarana pertumbuhan tanaman.

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 100


d. Menurut Dokuchaev (Ahli Tanah dari Amerika)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari materi induk yang telah mengalami proses lanjut,
karena perubahan alami di bawah pengaruh air, udara dan macam-macam organisme baik yang masih hidup
maupun yang telah mati.
e. Menurut Raman (Universitas Munich)
Tanah adalah benda terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan dengan sisa-
sisa bahan organik.
f. Menurut Jafee
Tanah adalah benda alam yang berlapis-lapis yang tersusun dari mineral dan bahan organik, biasanya dalam
keadaan lepas-lepas pada kedalaman yang bermacam-macam, morfologinya berbeda dengan material
induknya yang terletak di bawahnya, berbeda-beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi,
dan sifat biologisnya.

2. FAKTOR PEMBENTUK TANAH


Faktor-faktor pembentuk tanah terdiri atas bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. Faktor-faktor
tersebut dapat digambarkan dalam persamaan berikut :
T = f (i.o.b.t.w)
Keterangan :
T = tanah b = bahan induk
f = faktor t = topografi
i = iklim w = waktu
o = organisme
a. Iklim
Iklim merupakan faktor pembentuk tanah paling dominan. Unsur iklim yang sangat berperan dalam proses
pembentukan tanah adalah suhu, curah hujan dan kelembaban.
b. Organisme
Orgaisme bersama-sama iklim merupakan faktor pembentuk tanah yang aktif. Organisme yang sangat
penting dalam proses pembentukan tanah adalah tumbu-tumbuhan dan aktivitas mikroba yang ada dalam
tanah.
c. Bahan induk
Bahan induk merupakan bahan asal dari suatu tanah yang berupa fragmen-fragmen hasil pelapukan batuan.
Bahan induk dapat dibedakan menjadi bahan induk batuan beku, bahan induk batuan sedimen, dan bahan
induk batuan metamorf.
d. Topografi
Peranan topografi dalam proses pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah.
2. Menentukan kedalaman air tanah
3. Menentukan besarnya/intensitas erosi
4. Menentukan pergerakan air dalam tanah yang membawa bahan-bahan terlarut.
e. Waktu
Proses waktu pembentukan tanah sangat menentukan jenis dan sifat-sifat tanah. Sehingga kita jumpai tanah
muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

3. KOMPONEN PEMBENTUK TANAH


Ada empat macam komponen pembentukan tanah, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara.
a. Bahan mineral
Bahan mineral dalam tanah berasal dari adanya pelapukan batuan, baik batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf. Komposisi bahan mineral dalam proses pembentukan tanah sebesar 45%. Mineral tanah dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Mineral primer, terbentuk dari mineral yang berasal dari batuan lapuk
2. Mineral sekunder, terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung.
b. Bahan organik
Komposisi bahan organik dalam proses pembentukan tanah sebesar 5%. Bahan organik umumnya
ditemukan di permukaan tanah. Bahan organik tanah terbentuk dari jasad hidup yang terdiri atas flora,
fauna, dann hara tanaman, baik yang masih hidup maupun yang mati. Bahan organik dalam tanah terdiri
atas bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus.
c. Air
Komposisi air dalam proses pembentukan tanah sebesar 25%. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
sebagiann mengalir dan sebagian meresap ke dalam tanah. Air membantu mengikeat partikel-partikel tanah.
d. Udara
Komposisi udara dalam tanah sebesar 25%. Udara dalam tanah mempunyai peranan penting ditinjau dari
aspek ekologi (respirasi) dan pedogenesis (proses oksidasi dan reduksi).

4. PROFIL TANAH / HORIZON TANAH

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 101


Profil tanah adalah irisan tegak pedon yang kadang-kadang mempunyai lapisan-lapisan tanah sebagai hasil
proses pedogenesis yang horizon. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah terdiri atas
horizon O, A, B, dan C.
a. Horizon O, terbentuk dari bahan organik yang berasal dari lapisan tanah mineral, terdiri atas :
O1 : bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat
O2 : bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat
b. Horizon A, horizon yang terdapat di permukaan tanah, merupakan campuran bahan organik dan bahan
mineral.
c. Horizon B, merupakan horizon penimbunan bahan-bahan yang tercuci di atasnya.
d. Horizon C, yaitu bahan induk dan sedikit terlapuk
e. Horizon D atau R, yaitu batuan keras yang belum lapuk.

5. SIFAT-SIFAT TANAH
a. Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah yang perlu diketahui adalah : warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah,
permeabilitas tanah, dan solum tanah.
b. Sifat kimia tanah
Sifat kimia tanah dapat kita ketahui dari hal-hal sebagai berikut :
1. Derajat keasaman tanah (pH)
2. C-Organik. Kandungan C-Organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen.
3. N-Total. Nitrogen merupakan unsur hara makroesensial yang berasal dari bahan organik, pengikatan
oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk, dan air hujan.
4. Unsur lainnya adalah unsur Fosfor (P), Kalium (K), Natrium (Na), Kalsium (Ca), dan Magnesium
(Mg).
c. Sifat biologi tanah
sifat biologi tanah dapat kita ketahui dari hal-hal sebagai berikut.
1. Total mikroorganisme tanah
2. Jumlah tanah (ragi, jamur)
3. Jumlah bakteri pelarut fosfat (P)
4. Total respirasi tanah
6. JENIS TANAH
Jenis tanah di permukaan bumi berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Begitu dengan jenis-
jenis tanah di Indonesia. Jenis tanah di Indonesia bermacam-macam, antara lain :
a. Tanah Aluvial adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah.
b. Tanah Organosol (Gambut) adalah jenis tanah yang berasal dari pembusukan bahan induk organik yangb
terbentuk di daerah rawa, di mana proses penghancuran bahan organik berjalan lebih lambat dari pada
proses penimbunan.
c. Tanah Regosol adalah tanah yang memiliki ciri bertekstur kasar, dengan kadar pasir lebihn dari 60%,
struktur remah, dan memilki horizon yang kurang jelas.
d. Tanah Laterit adalah tanah hasil pencucian sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus.
e. Tanah Latosol adalah tanah yang memunyai ciri berwarna merah kecoklatan, profil tanah dalam, mudah
menyerap air, pH 6 – 7, dan memiliki zat fosfat.
f. Tanah Litosol adalah merupakan lapisan tanah masih muda sehingga bahan induknya dangkal.
g. Tanah Mediteran Merah kuning, tanah ini merupakan hasil pelapukan batua kapur dan batuan sedimen.
h. Tanah Podsoli merah kuning, tanah ini berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan
curah hujan 2.500 – 3.000 mm/tahun.
i. Tanah Grumosol , mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan
mudah pecah pada musim kemarau.
j. Tanah Andosol, tanah yang terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan
sehingga menghasilkan tanah yng subur.
k. Tanah Planosol, mempunyai ciri horizon A terletak di atas horizon yang permeabilitasnya lambat, liat,
berat, dan terdapat ciri hidromorfik.
l. Tanah Podsol, cirinya terdapat horizon penimbunan besi, Al oksida, dan bahan organik sedang, dan tekstur
tanahnya berupa pasir.
m. Tanah Renzina, merupakan tanah padang rumput yang tipis, berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak,
batu-batuan mergel, dan gips.

Peranan tanah bagi kehidupan manusia


Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad-
jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
Peran penting tanah bagi kehidupan manusia, antara lain :
a. Sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.
b. Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia.
c. Sebagai tempat terkandungnya bahan tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
d. Sebagai tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi manusia.

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 102


7. EROSI TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Erosi adalah proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin, atau gravitasi. Erosi tanah dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain :
a. Curah hujan yang tinggi dan permukaan bumi yang bersifat terbuka.
b. Angin yang kuat
c. Permukaan tanah yang memiliki kemiringan lereng yang terjal dan vegetasi sedikit.
d. Penyimpangan penggunaan lahan
e. Gravitasi
f. Ombak

Kerusakan tanah akibat erosi antara lain:


a. Tanah/lahan menjadi kritis
b. Tanah menjadi tidak subur/kehilangan kesuburan tanah
c. Dapat menimbulkan banjir
d. Terjadinya pendangkalan dan pengendapan di sungai
e. Tumbuh-tumbhan akan banyak mati karena tanah rusak
f. Tercipta lahan gambut

8. USAHA-USAHA MENGURANGI EROSI


Untuk mengurangi erosi tanah, harus dilakukan usaha untuk memperkokoh tanah. Untuk
memperkokoh tanah dapat dilakukan dengan melakukan pengawetan tanah. Ada beberapa metode/usaha
mengurngai tingkat erosi, yaitu :
1. Metode Vegetatif
Cara vegetatif adalah cara yag dilakukan dengan memanfaatkan tanaman sedemikian rupa sehingga tanah
bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan. Metode vegetatif antara meliputi :
a. Contour stripp croping, yaitu penanaman berlajur sejajarv dengan garis kontur.
b. Stripp croping, yaitu penanaman berlajur tegak lurus terhadap aliran air atau arah angin
c. Contour farming, yaitu menanami lahan mengikuti garis kontur sehingga perakaran dapat menahan
tanah.
d. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan unsur hara.
e. Reboisai, yaitu menananmi kembali hutan-hutan yang gundul.
f. Windbreak, yaitu penanaman tumbuhan secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin.
g. Buffering , yaitu penanaman tanaman keras pada lahan miring.

2. Metode mekanik
Metode mekanik antara lain meliputi :
a. Terassering, yaitu pembuatan teras-teras pada lahan miring dengan memotong lereng sdehingga bisa
menghadang atau memperkecil aliran permukaan.
b. Contour village, yaitu pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil.
c. Contour plowing, yaitu membajak lahan searah garis kontur sehingga terbentuk alur-alur horisontal.
d. Pembuatan pematang dan saluran-saluran air yang sejajar.
e. Pembuatan cekdam untuk membendung aliran air melalui parit-parit.

3. Metode/ cara pemupukan


Di samping dengan metode vegetatif dan mekanik, pengawetan tanah juga dapat dilakukan dengan
melalui pemupukan yang tepat.

LATIHAN SOAL

1. Pernyataan :
(1) breksi (4) topas 4a
(2) dolomit (5) marmer
(3) kalsit 4b
Batuan yang memiliki nilai tinggi dalam
kehidupan adalah nomor .... 3 5
A. (1) dan (5)
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5) 2
D. (1) dan (3)
E. (2) dan (4) 1

Angka 5 pada gambar merupakan batuan


metamorf yang terbentuk karena pengaruh ....
A. pengendapan dan pendinginan
2. Perhatikan gambar berikut ! B. pembekuan dan pelapukan

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 103


C. tekanan dan organisme 8. Gerakan batuan meluncur di atas bidang batas
D. tekanan dan air hujan lapisan atau bidang retakan yang miring disebut
E. tekanan dan suhu ....
A. subsidence
3. Perhatikan hal-hal berikut : B. debris slide
(1) manusia (4) iklim C. debris fall
(2) tekstur batuan (5) waktu D. rock slide
(3) organisme E. rock fall
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
tanah ditunjukkan oleh nomor .... 9. Tanah yang terentuk dari material halus hasil
A. (1), (3), dan (5) endapan aliran sungai di daerah dataran rendah
B. (1), (2), dan (4) yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian sawah
C. (3), (4), dan (5) dan palawija merupakan jenis tanah ....
D. (1), (4), dan (5) A. laterit
E. (1), (3), dan (4) B. litosol
C. aluvial
4. Erosi yang menyebabkan lapisan tanah atas yang D. podsol
kaya humus terkikis sehingga tingkat kesuburan E. tanah gambut
dan produktivitasnya mengalami penurunan
disebut .... 10. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-
A. splash erosion tempat di permukaan bumi yang mendapat
B. sheet erosion kerusakan yang sama yang diakibatkan oleh
C. gully erosion gempa disebut ....
D. riil erosion A. Homoseista
E. abrasi B. Pleistoseista
C. Hiposentrum
5. Pelapukan kimiawi yang terjadi di daerah kapur D. Episentrum
akan menghasilkan gejala karst, seperti karen, E. Isoseista
dolina, stalaktit, stalakmit. Hasil pelapukan yang
berupa kerucut-kerucut kapur yang berujung
runcing dan berlubang yang bergantungan di atap
gua disebut .... SOAL-SOAL PELATIHAN
A. cliff MANDIRI
B. dolina
C. karen Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
D. stalaktit 1. Lapisan litosfer adalah lapisan terluar (kulit) dari
E. stalakmit lapisan batuan pembentuk bumi dengan ciri-ciri
....
6. Aliran hancuran batuan halus yang bercampur A. ketebalannya merata pada seluruh permukaan
dengan air melalui lembah-lembah yang bumi
vegetasinya jarang disebut .... B. wujudnya cair dan panas pijar yang tinggi
A. soil creep C. lapisan pembentuk samudera lebih tebal
B. top soil D. terbentuk dari dua lapisan yaitu Sial dan Sima
C. mud flow E. ketebalannya sekitar 3.200 km
D. earth flow
E. debris avalanche 2. Jenis batu-batuan :
(1) obsidian (4) konglomerat
7. Pernyataan : (2) gabro (5) batu pasir
(1) gerakan penurunan suatu daratan sehingga (3) granit
seolah-olah permukaan air laut naik Jenis-jenis batuan di atas yang tergolong batuan
(2) gerakan naik suatu daratan sehingga seolah- beku dalam adalah nomor ....
olah permukaan air laut turun A. (1) dan (5)
(3) penurunan Benua Selatan atau Gondwana B. (2) dan (4)
(4) terbentuknya laut-laut dalam di permukaan C. (1) dan (3)
bumi D. (4) dan (5)
(5) terbentuknya rangkaian dataran tinggi di E. (2) dan (3)
permukaan bumi
3. Batuan sedimen di sungai yang terdiri atas puing-
Gerak epirogenetik ditunjukkan pada nomor .... puing yang bersudut tajam dan terekat satu sama
A. (1), (2), dan (3) lainnya disebut ....
B. (1), (3), dan (4) A. konglomerat
C. (1), (2), dan (5) B. marmer
D. (2), (4), dan (5) C. barchan
E. (3), (4), dan (5) D. breksi
E. granit

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 104


4. Bentuk muka bumi yang merupakan hasil proses E. episentrum
tektonik adalah ....
A. lembah, fyord, dan meander 12. Gunung api yang banyak terdapat di Indonesia
B. graben / slenk, delta dan dolina adalah berbentuk ....
C. fleksur, horst, dan gunung lipatan A. maar
D. antiklinal, batu jamur, dan cliff B. perisai
E. block mountain, plato, dan batu jamur C. sentral
D. areal
5. Bidang patahan yang telah mengalami pergeseran E. strato
disebut sesar. Contoh sesar di Indonesia adalah ....
A. terbentuknya deretan pegunungan Sunda 13. Di bawah ini yang bukan merupakan tanda-tanda
B. mata air panas di Ciater, Jawa barat pascavulkanik adalah ....
C. Plato Basal Sukadana di Sumatera A. banyak ditemui bahan-bahan ekshalasi
D. Patahan Semangko di Sumatera B. banyak dijumpai mata air panas
E. geiser di Cisolok, Jawa Barat C. ditemui adanya mata air makdani
D. sering terjadi gempa kecil
6. Pada umumnya batuan beku dalam mempunyai E. ditemui adanya geyser
struktur kristal sempurna karena proses
pendinginan yang .... 14. Menurut penyebabnya, jenis gempa bumi dapat
A. kadang-kadang cepat dibedakan menjadi gempa ....
B. cepat dan lambat A. dangkal, sedang, dan dalam
C. sangat lambat B. vulkanik, tektonik, dan runtuhan
D. sangat cepat C. dalam, dangkal, dan runtuhan
E. agak cepat D. tektonik, sedang, dan vulkanik
E. terban, dangkal, dan dalam
7. Peristiwa naiknya daratan sehingga permukaan
laut turun karena tenaga endogen disebut .... 15. Jika terjadi gempa lalu diikuti dengan surutnya air
A. regresi laut secara tiba-tiba dan sekitar 25 menit
B. intrusi magma kemudian terjadi tsunami maka kemungkinan
C. orogenesa positif episentrum gempa berada di ....
D. epirogenesa positif A. laut
E. epirogenesa negatif B. pantai
C. pesisir
8. Berikut ini yang bukan hasil intrusi magma adalah D. gunung
.... E. dataran rendah
A. sill
B. lakolit 16. Wilayah Indonesia yang tidak termasuk dalam
C. batu apung kriteria rawan gempa adalah ....
D. batolit A. Pulau Papua
E. diatrema B. Pulau Sulawesi
C. Pulau Sumatera
9. Erupsi gunung api yang tidak menimbulkan D. Pulau Kalimantan
ledakan tetapi hanya menyebabkan lelehan lava E. Kepulauan Maluku
dari lubang kepundan disebut ....
A. erupsi eksplosif 17. Di sebuah stasiun pencatat gempa tercatat
B. erupsi sentral gelombang primer terjadi pukul 05.36'.12" dan
C. erupsi linier gelombang sekunder pada pukul 05.42'.42", maka
D. erupsi areal jarak episentralnya adalah ....
E. erupsi efusif A. 5.500 km
B. 5.000 km
10. Menurut proses terjadinya, marmer termasuk C. 4.500 km
dalam batuan ... D. 4.000 km
A. beku E. 3.500 km
B. sedimen
C. metamorf kontak 18. Bentukan hasil sedimen aeolis adalah berupa ....
D. metamorf dinamo A. delta
E. metamorf penumatolotik B. gosong
C. batu jamur
11. Gerakan horisontal di dalam bumi yang dapat D. tombolo
menghasilkan lipatan atau patahan dalam area E. brchant
yang sempit dan waktu yang relatif singkat
disebut ....
A. tektonik
B. orogenetik
C. hiposentrum
D. epirogenetik

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 105


19. Mengingat iklim di negara kita adalah tropika 25. Metode vegetatif dengan menanami lahan
ekuatorial dengan hujan ang banyak maka mengikuti garis kontur sehingga perakaran dapat
penghancuran batuan yang paling banyak terjadi menahan tanah disebut ....
adalah pelapukan .... A. Contour stripp croping
A. mekanik B. Contour farming
B. kimiawi C. Stripp croping
C. organik D. Windbreak
D. biologis E. Terassering
E. fisik

20. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami


perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium,
tekstur beraneka ragam, konsistensi dalam
keadaan basah lekat, dan kesuburan sedang hingga
tinggi adalah ciri-ciri tanah ....
A. laterit
B. litosol
C. aluvial
D. podsol
E. tanah gambut

21. Pada saat erupsi gunung api mengeluarkan magma


yang sangat, tekanan gas tinggi dengan letusan
sangat kuat, dan sebagian lereng gunungnya
hancur. Tipe letusan gunung api tersebut adalah
letusan tipe ....
A. stromboli
B. merapi
C. perret
D. hawai
E. maar

22. Bahan-bahan :
(1) lava (4) pasir
(2) lapili (5) lahar panas
(3) bom
Bahan-bahan di atas yang termasuk bahan padat
yang dikeluarkan gunung api saat meletus adalah
....
A. (1), (2), dan (5)
B. (1), (4), dan (5)
C. (1), (2), dan (3)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)

23. Jenis tanah hasil pembusukan tumbuhan/bahan


organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-
rawa) dan tersebar di pantai timur Sumatera dan
Kalimantan adalah tanah ....
A. tanah gambut
B. tanah kapur
C. tanah laterit
D. tanah litosol
E. tanah podsol

24. Horison tanah yang merupakan horison organik


yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral
adalah ....
A. horison R
B. horison B
C. horison C
D. horison A
E. horison O

BIMBINGAN BELAJAR SUPER “99” 106

Anda mungkin juga menyukai