NIM : 210721611691
OFFERING : L/BB
Jawab :
A. Zona 1 adalah zona yang didominasi oleh proses erosi, pelepasan
material dasar, dan bantaran sungai (area erosi).
B. Zona 2 adalah zona yang didominasi oleh proses sedimentasi,
pengangkutan material hasil erosi dengan cara terbawa larutan, loncatan,
atau penggulungan (transfer area).
C. Zona 3 adalah zona yang didominasi oleh proses sedimentasi, dasar
sungai, dataran banjir, atau akumulasi material transpor di badan air
lainnya (daerah sedimen).
4. Dinamika wilayah kepesisiran ditinjau dari aspek Morfodinamik (erosi dan sedimentasi),
Hidrodinamik (gelombang, arus, pasang-surut), geodinamik (pengangkatan dan
penenggelaman), serta antropogenik. Keseluruhan aspek tersebut bekerja secara bersama-
sama membentuk satuan bentuklahan marin. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jawab : Bentuk bentang laut adalah medan yang berhubungan dengan laut. Bentuk
bentang alam ini merupakan bentuk bentang alam yang terbentuk oleh aksi
air laut berupa gelombang dan arus laut, baik konstruktif maupun sedimen,
atau proses destruktif atau abrasif yang terjadi di wilayah pesisir. Medan ini
dapat dikombinasikan dengan kefasihan memukul lautan. Wilayah pesisir
merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan dan meliputi sebagian
daratan menuju daratan. Baik kering maupun terendam, dipengaruhi oleh
karakteristik laut seperti pasang surut, angin laut, dan intrusi air asin. Ke arah
lautan, bagian lautan yang dipengaruhi oleh proses alami di darat seperti
sedimen dan arus air tawar, dan proses yang disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti penggundulan hutan dan polusi menyebar. Medan yang
berasal dari proses laut disebabkan oleh gelombang yang sesuai dengan arah
angin yang menyebabkan keausan, seperti pasang surut, arus, arus yang
disebabkan oleh angin, dan perbedaan suhu air laut yang dapat menyebabkan
erosi. Selain laut, perkembangan bentang alam pesisir juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu
Struktur, tekstur dan komposisi batuan.
Kondisi bentang alam, atau kawasan pesisir atau undulasi di kawasan
pesisir.
Proses geomorfologi yang terjadi di wilayah pesisir disebabkan oleh
kekuatan eksternal seperti angin, air, es, gelombang dan arus laut.
Proses-proses geologi yang berasal dari dalam Bumi yang mempengaruhi
keadaan bentang alam permukaan wilayah pesisir, seperti aktivitas
vulkanik, pergerakan kerak, lipatan, dan patahan
Aktivitas gelombang, arus laut, pasang surut dan arus, serta aktivitas
biota laut.