MITIGASI
UPAYA MITIGASI
Mitigasi
Non-teknik :
Teknik : Pengembangan
Pemetaan bahaya & risiko gabungan teknologi-
sosial
Struktural : Non-struktural :
- Perkuatan lereng; - Metode Vegetatif
- Memperkecil kemiringan memperkuat tanah dan
lereng; mengontrol drainase.
- Mengurangi beban pada lereng; - Metode Bioengineering
dan kombinasi antara metode
Vegetatif & Struktural.
- Sistem drainase/pengairan.
Peta risiko bencana tanah longsor.
(Sopheap & Karnawati, 2006 in Upaya Mitigasi Bencana Gerakan Massa Tanah di Kab. Bantul,
2011. Tidak dipublikasikan)
Mitigasi Teknik-struktural :
perkuatan lereng (retaining
walls).
(Teddy Boen, 2009 in Upaya Mitigasi Bencana
Gerakan Massa Tanah di Kab. Bantul, 2011 &
http://commons.wikimedia.
org/wiki/file:gabion2.jpg)
Mitigasi Teknik-struktural :
perkuatan lereng (rock bolting
& shotcrete).
(Teddy Boen, 2009 in Upaya Mitigasi Bencana
Gerakan Massa Tanah di Kab. Bantul, 2011 &
http://commons.wikimedia.
org/wiki/file:gabion2.jpg)
Mitigasi Teknik-struktural : sistem drainase permukaan
(Teddy Boen, 2009 in Upaya Mitigasi Bencana Gerakan Massa Tanah di Kab. Bantul,
2011)
Mitigasi Teknik-struktural :
terasering.
(Teddy Boen, 2009 in Upaya Mitigasi
Bencana Gerakan Massa Tanah di Kab.
Bantul, 2011 &
http://commons.wikimedia.
org/wiki/file:gabion2.jpg)
Mitigasi Non-Teknik-struktural :
(Courtesy : Teddy Boen, 2009 in Upaya Mitigasi Bencana Gerakan Massa Tanah di Kab.
Bantul, 2011)
Memperkecil kemiringan lereng
Kemiringan Lereng
Peruntukan
Maks. (%) Min. (%) Opt. (%)
Pemukiman 20 – 25 0 2
Taman bermain 2–3 0,05 1
Saluran pembuangan 15 0 0,05
Jalan, dengan kecepatan : Kelas Sudut Lereng
Peruntukan
32 km/jam 0 – 3 12
3–5 5 – 10 10 – 15 1 – 20
15 20 – 30 30 – 40 > 40
Jalan48 km/jam
raya 10
64 km/jam
Trotoar 8
80 km/jam
Tempat parkir 7
97bermain
Taman km/jam 5
113 km/jam
Pemukiman 4
Area perdagangan
Daerah parkir 3 0,05 1
Industri
Daerah rekreasi 3–4 0 2
PU/No.
Daerah 22/PRT/M/2007 dari Marsh, W.M.; 1991
resapan
pembuangan
Sistem drainase
Tangga umum
PU/No. 22/PRT/M/2007 dari Marsh, W.M.; 1991
Mengupas material gembur (yang tidak stabil) pada lereng efektif
diterapkan pada lereng curam (> 40%).
Mengosongkan lereng dari kegiatan manusia
Melakukan penanaman vegetasi dengan jenis dan pola tanam yang tepat
Jenis tanaman yang disarankan oleh Bank Dunia : akasia, pinus, mahoni,
johar, jati, kemiri,dan damar.
Pada lereng pegunungan & tebing tanaman berakar dalam, bertajuk
ringan, cabang mudah tumbuh & mudah dipangkas (lamtoro, pete,
sonokeling, & kaliandra).
Pada kaki lereng atau kaki bukit ditanami mahoni.
Daerah berlereng curam pada bagian lembah ditanami bambu (Sitorus,
S.R.P., 2006).
Sistem terasering bertujuan melandaikan lereng. Hal ini mengingat
kondisi air yang berlebihan pada lerengakan mengakibatkan peningkatan
bobot massa pada lereng, atau tekanan airpori yang dapat memicu terjadinya
longsoran.Sistem drainase dapat berupa drainase permukaan untuk
mengalirkan airlimpasan hujan menjauhi lereng, dan drainase bawah
permukaan untukmengurangi kenaikan tekanan air pori dalam tanah.
Problems in developing resilient society
High potential hazard, vulnerability & risk;
Strong needs for survivebility & adaptability
and
Gap of perception abaout disaster risk.
(Picture posted by
http://rovicky.word
press.com/2009/10
/01/gempa-padang-
30-september-2009
Mountains
(High land)
Morphological
Study area conditions of
study area at West
Sumatra, occupied
by jointed or
faulted mountains
Low land
(high land) which
are susceptible for
landslide.
SPESIFIC OBJECTIVE
Understanding the mechanism of earthquake
induced landslide under the extreme rainfall
& earthquake conditions.
Mechanism of Landslide
and The Controlling Factors
Geological Map
of the Landslide Area
BH 1
BH 2
BH 1
BH 2
Figure of : Shear test result with respect to the condition of shear stress, normal
pressure, shear velocity & shear displacement at critical state.
The test show that critical shear displacement is about 5 cm. So, if the shear
stress can result in about 4,9 cm, soil liquefaction will be occur & lead to conti-
nues soil failure (landsliding). (Conducted in DPRI Kyoto University, Japan)
Figure of : Shear test result with respect to the changes of shear stress, normal
pressure & shear displacement with time.
Application of seismic wave with Peak Ground Acceleration of 1 Gal (126 Kpa)
for the period of 10 seconds only result in shear displacement less than 1 cm.
The critical shear displacement is about 5 cm, so this seismic inducement could
not reach the critical shear displacement & did not result in liquefaction (no
Tanahlongsor terjadi akibat likuifaksi tanah yang
dipicu oleh gempabumi.
The ground amplification dikarenakan karakter
lereng, berperan dalam pembentukan likuifaksi
tanah dan tanahlongsor. due to site characteristics at
the slope, may become the important role in crea-
ting soil liquefaction & landsliding.
Kemiringan lereng 40O & lapukan batupasir tufan
bersifat lepas dan tebal berperan dalam for the
occurrence of local ground amplification.