Anda di halaman 1dari 10

DAVIS (1850 – 1934)

Geomorphic Cycle / Geographical Cycle:

merupakan perkembangan bentang alam sejak pengangkatan (uplift)


hingga peneplanisasi & sedimentasi

(cekungan dan sedimentasi) pengangkatan/ perlipatan


erosi/denudasi peneplanisasi (cekungan dan
sedimentasi)

Faktor yang mempengaruhi bentuk morfologi :


1. Struktur geologi dan batuan
2. Proses - proses geomorfologi (pelapukan, erosi, longsoran,
sedimentasi)
3. Tahapan erosi (tahapan Muda – Dewasa – Tua).
 Aspek Geomorfologi
a. Morphological aspect (morfometri & morfografi  aspek
ukuran & bentuk unsur-unsur penyusun bentuk lahan,
didapatkan dari foto udara atau citra)
b. Morphogenetic aspect (genesha pembentukan bentuk lahan
dan perkembangannya  tenaga geomorfologi : proses
fluvial, proses marine, proses vulkanis,proses tektonis, dll)
c. Morphochronological aspect (perbedaan urutan umur bentuk
lahan  awal/muda sampai akhir/tua)
d. Morpho arrangement aspect (hubungan antara bentuk lahan
1dengan yang lain, sebarannya di permukaan bumi 
bentukan bentuk lahan ditentukan oleh bebagai faktor, mis :
topografi, batuan, proses, iklim, vegetasi, organisme & waktu
PROSES GEOMORFOLOGI
 Proses geomorfologi : semua perubahan, baik fisik maupun kemis
yang mampu merubah muka bumi.
 Proses  proses eksogen dan proses endogen
Proses eksogen : pelapukan, erosi dan sedimentasi, gerakan masa
Proses endogen : epirogenesis, orogenesis, vulkanisme, gempa bumi
Diastrofisme

 Proses geomorfologi ditentukan oleh faktor fisik dan non fisik


Faktor Fisik :
- Iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dll)
- Materi batuan (struktur, komposisi mineral, litologi, tekstur,
bidang perlapisan, sesar, dll)
Faktor Non fisik :
- Vegetasi penutup - Manusia - Hewan
• A.K. LOBECK (An Introduction to the Study of landscapes)
• 1. Pemahaman dan keterkaitan antara Fisiografi, Geografi dan Geologi, serta
• kedudukan geomorfologi didalam Fisiografi dan Geologi.
• Orders dari gejala relief (Order I, II, dan III); Metoda deskripsi dari bentuk muka bumi; Konsep-
konsep utama : uniformitarianisme, katastrofisme, jentera geomorfik, peremajaan (rejuveration);
evolusi dari landscapes
THORNBURY W. D. (PRINCIPLES OF GEOMORPHOLOGY)
• 1. Menampilkan konsep-konsep fundamental geomorfologi sejak jaman Yunani Kuno,
• permulaan jaman Modern sampai ide terbaru dan kecenderungan geomorfologi
• sekarang (a.l. keterkaitan ilmu geomorfologi dengan ilmu tanah, hidrologi, airtanah, ilmu
• lingkungan, dan perencanaan).

•R.A. VAN ZUIDAM,( AERIAL PHOTO-INTERPRETATION IN TERRAIN ANALYSIS AND


GEOMORPHOLOGIC MAPPING)
Menekankan landasan analisis dan klasifikasi lahan/terrain atas dasar : relief, proses geomorfologi,
batuan, struktur batuan dan struktur geologi, sifat tanah, sifat hidrologi, dan vegetasi.
 Menampilkan Kriteria dan Terminologi Terrain Units; teknik-teknik klasifikasi terrain (tabel, check
lists, diagram blok, foto udara, penampang), aspek pemetaan terrain.
 Menampilkan Prosedur :
- Fase-fase interpretasi Foto Udara (analisis, klasifikasi.
- Sifat-sifat Foto dan Terrain (nada, pola, textur, bentuk)
- Prosedur mapping dengan Foto Udara.
I. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN LIPATAN IV. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN GUNUNGAPI
Bentuk muka bumi:
Punggungan Sinklin Perbukitan/Punggungan Dinding Kaldera
Punggungan Antiklin Dataran Kaldera
Punggungan Kuesta (kemiringan dipslope/bidang lapisan Kerucut Gunungapi (termasuk Kerucut Gunungapi
batuan 10o – 15o) Sekunder, Kerucut Gunungapi Parasiter)
Punggungan Homoklin (15 o – 45 o) Kubah Lava
Punggungan Hogback (>= 45 o) Perbukitan/Bukit Intrusi (Boss, Stock, Lakolit, Lopolit)
Lembah Sinklin Bukit Jenjang Gunungapi (volcanic neck)
Lembah Antiklin Perbukitan Sisa Gunungapi (volcanic skeleton)
Lembah Homoklin Kawah Erupsi, Fumarol, Solfatar
Kubah Antiklin Punggungan Korok
Kubah Intrusi Garam Punggungan Aliran Lava
Dataran Denudasional Struktur Lipatan Punggungan Aliran Lahar
II. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PLATEAU/LAPISAN Punggungan Aliran Piroklastik
DATAR Dataran/Kipas Aliran Lava
Bentuk muka bumi: Dataran/Kipas Aliran Lahar
Bukit Mesa Dataran/Kipas Aliran Piroklastik
Bukit Butte Dataran Kaki Gunungapi
Dataran Antar-perbukitan Dataran Antar-gunungapi
Lembah plateau Kubah Gunungapi Perisai
III. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PATAHAN
Bentuk muka bumi V. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN KARST
Punggungan Blok Sesar (dengan gawir sesar, gawir jalur Perbukitan/Plateau Karst
sesar/fault line scarp, faset segitiga, faset trapesoid) Bukit/Perbukitan/Kubah/Kerucut Karst (Konikal, Sinoid,
Perbukitan/punggungan Horst Pepino)
Perbukitan/Punggungan Zona Sesar Bukit/Perbukitan Menara Karst (Mogote)
Perbukitan / Punggungan Bancuh (Melange) Lembah Dolina
Lembah Graben Lembah Uvala
Dataran Denudasional Struktur Patahan Lembah Polje
Lembah Kering
Dataran Karst
VI. BENTANG ALAM DATARAN SUNGAI VIII. BENTANG ALAM GURUN
DAN DANAU
Dataran/Kipas Aluvial Bentuk muka bumi:
Dataran/Kipas Koluvial 1. Punggungan/Bukit Gumuk Pasir (sand
Dataran Banjir dunes, barchan dunes)
Punggungan Tanggul Alam 2. Dataran Gurun
Cekungan Rawa Belakang
Dataran Teras Sungai IX. BENTANG ALAM GLASIAL
Dataran Pantai Danau
Dataran Dasar Danau Bentuk muka bumi:
1. Perbukitan/Dataran Morena
VII. BENTANG ALAM DATARAN PANTAI, 2. Dataran Teras Glasial
DELTA DAN LAUT 3. Lembah Cirques
1. Dataran Pantai (beach) 4. Lembah Aliran Glasial (termasuk Lembah
2. Punggungan Pantai (beach ridge) Gantung)
3. Cekungan Laguna 5. Punggungan Arete
4. Punggungan Gosong Tombolo
5. Punggungan Gosong Spit
6. Bukit Menara Pantai (stack)
7. Dataran Teras Laut (marine terrace)
8. Paparan Terumbu Karang
9. Dataran Teras Terumbu (terangkat)
10.Punggungan Gumuk Pantai (sand dunes,
barchan dunes)
11.Dataran Pasang-surut (Estuari atau Delta)
PELAPUKAN BATUAN : PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MINERAL
ATAU BATUAN PADA ATAU DEKAT PERMUKAAN BUMI SEBAGAI
AKIBAT PERSENTUHAN DENGAN ATMOSFER, HIDROSFER DAN
BIOSFER

PELAPUKAN MEKANIS ( DISINTEGRASI ) : BATUAN MENGALAMI


PENGHANCURAN TANPA MENIMBULKAN PERUBAHAN SIFAT
KIMIANYa

PELAPUKAN KIMIA ( DEKOMPOSISI ) : BATUAN MENGALAMI


PENGHANCURAN MELALUI SUATU PROSES KIMIAWI
 Pelapukan batuan adalah proses berubahnya batuan menjadi tanah (soil) baik
oleh faktor fisik atau mekanik (dis-integration) maupun oleh proses kimia
(decomposition) (Sawkins dkk, 1978).
 Pelapukan batuan (rock-weathering) adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada mineral dan batuan pada atau dekat permukaan bumi karena pengaruh
atmosfir, air dan tanaman serta binatang (Leet & Judson, 1969
FAKTOR FAKTOR PELAPUKAN
• JENIS BATUAN resistensi batuan (Bowen’s reaction series)
• KEMIRINGAN LERENG lereng yang landai, lereng yang
curam
• IKLIM iklim tropik basah, iklim tropik kering, iklim subtropik, iklim
subtropik dengan curah hujan tinggi
• WAKTU waktu kontak antara batuan dengan atmosfir, air dan organisme
• ORGANISME jumlah organisme yang mempengaruhi pelapukan
PELAPUKAN KIMIAWI (dekomposisi)

MINERAL-MINERAL DIUBAH SECARA KIMIAWI OLEH PROSES


OKSIDASI, HYDRASI, CARBONASI DAN PELARUTAN.
2 K Al Si3 O8 + H2O+CO2 Al2Si2O5(OH)4+ K2CO3 + 4SiO2
Feldspar Lempung

HASIL AKHIR DARI PELAPUKAN KIMIA ADALAH PEMBENTUKAN


TUBUH TANAH (SOIL)
Klasifikasi lahan menurut Verstapen

• Metode Intrapolasi : Metode dengan penentuan titik2 yg


mempunyai ketinggian tertentu berdasarkan titik2 yang telah
diketahui dengan menganggap bahwa semua titik2 tersebut
pda suatu bidang beraturan

• Metode Ekstrapolasi : Metode dengan penentuan titik2


ketingggian dengan mendasarkan pada pola penyebaran titik2
ketinggian yang telah diketahui dan telah terbnetuk dari
metode intrapolasi
Penjelasan gua karst dan mekanisme pembentukannya
• Kawasan karst dibagi menjadi 2 : eksokarst dan endokarst. Contoh eksokarst
(dolina,uvala,polje). Endokarst ( gua,terowongan,sunagi bawah tanah,saluran).
Gua Karst berawal dari peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan
air tanah, sehingga tercipta lorong lorong dan bentukan batuan yang sama dan
bentuPembentukan kan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan
batuan tersebut

Sifat-sifat garis kontur adalah :


1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal,
sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang

Anda mungkin juga menyukai