merupakan perkembangan bentang alam sejak pengangkatan (uplift)
hingga peneplanisasi & sedimentasi
(cekungan dan sedimentasi) pengangkatan/ perlipatan
erosi/denudasi peneplanisasi (cekungan dan sedimentasi)
Faktor yang mempengaruhi bentuk morfologi :
1. Struktur geologi dan batuan 2. Proses - proses geomorfologi (pelapukan, erosi, longsoran, sedimentasi) 3. Tahapan erosi (tahapan Muda – Dewasa – Tua). Aspek Geomorfologi a. Morphological aspect (morfometri & morfografi aspek ukuran & bentuk unsur-unsur penyusun bentuk lahan, didapatkan dari foto udara atau citra) b. Morphogenetic aspect (genesha pembentukan bentuk lahan dan perkembangannya tenaga geomorfologi : proses fluvial, proses marine, proses vulkanis,proses tektonis, dll) c. Morphochronological aspect (perbedaan urutan umur bentuk lahan awal/muda sampai akhir/tua) d. Morpho arrangement aspect (hubungan antara bentuk lahan 1dengan yang lain, sebarannya di permukaan bumi bentukan bentuk lahan ditentukan oleh bebagai faktor, mis : topografi, batuan, proses, iklim, vegetasi, organisme & waktu PROSES GEOMORFOLOGI Proses geomorfologi : semua perubahan, baik fisik maupun kemis yang mampu merubah muka bumi. Proses proses eksogen dan proses endogen Proses eksogen : pelapukan, erosi dan sedimentasi, gerakan masa Proses endogen : epirogenesis, orogenesis, vulkanisme, gempa bumi Diastrofisme
Proses geomorfologi ditentukan oleh faktor fisik dan non fisik
Faktor Fisik : - Iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, angin, dll) - Materi batuan (struktur, komposisi mineral, litologi, tekstur, bidang perlapisan, sesar, dll) Faktor Non fisik : - Vegetasi penutup - Manusia - Hewan • A.K. LOBECK (An Introduction to the Study of landscapes) • 1. Pemahaman dan keterkaitan antara Fisiografi, Geografi dan Geologi, serta • kedudukan geomorfologi didalam Fisiografi dan Geologi. • Orders dari gejala relief (Order I, II, dan III); Metoda deskripsi dari bentuk muka bumi; Konsep- konsep utama : uniformitarianisme, katastrofisme, jentera geomorfik, peremajaan (rejuveration); evolusi dari landscapes THORNBURY W. D. (PRINCIPLES OF GEOMORPHOLOGY) • 1. Menampilkan konsep-konsep fundamental geomorfologi sejak jaman Yunani Kuno, • permulaan jaman Modern sampai ide terbaru dan kecenderungan geomorfologi • sekarang (a.l. keterkaitan ilmu geomorfologi dengan ilmu tanah, hidrologi, airtanah, ilmu • lingkungan, dan perencanaan).
•R.A. VAN ZUIDAM,( AERIAL PHOTO-INTERPRETATION IN TERRAIN ANALYSIS AND
GEOMORPHOLOGIC MAPPING) Menekankan landasan analisis dan klasifikasi lahan/terrain atas dasar : relief, proses geomorfologi, batuan, struktur batuan dan struktur geologi, sifat tanah, sifat hidrologi, dan vegetasi. Menampilkan Kriteria dan Terminologi Terrain Units; teknik-teknik klasifikasi terrain (tabel, check lists, diagram blok, foto udara, penampang), aspek pemetaan terrain. Menampilkan Prosedur : - Fase-fase interpretasi Foto Udara (analisis, klasifikasi. - Sifat-sifat Foto dan Terrain (nada, pola, textur, bentuk) - Prosedur mapping dengan Foto Udara. I. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN LIPATAN IV. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN GUNUNGAPI Bentuk muka bumi: Punggungan Sinklin Perbukitan/Punggungan Dinding Kaldera Punggungan Antiklin Dataran Kaldera Punggungan Kuesta (kemiringan dipslope/bidang lapisan Kerucut Gunungapi (termasuk Kerucut Gunungapi batuan 10o – 15o) Sekunder, Kerucut Gunungapi Parasiter) Punggungan Homoklin (15 o – 45 o) Kubah Lava Punggungan Hogback (>= 45 o) Perbukitan/Bukit Intrusi (Boss, Stock, Lakolit, Lopolit) Lembah Sinklin Bukit Jenjang Gunungapi (volcanic neck) Lembah Antiklin Perbukitan Sisa Gunungapi (volcanic skeleton) Lembah Homoklin Kawah Erupsi, Fumarol, Solfatar Kubah Antiklin Punggungan Korok Kubah Intrusi Garam Punggungan Aliran Lava Dataran Denudasional Struktur Lipatan Punggungan Aliran Lahar II. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PLATEAU/LAPISAN Punggungan Aliran Piroklastik DATAR Dataran/Kipas Aliran Lava Bentuk muka bumi: Dataran/Kipas Aliran Lahar Bukit Mesa Dataran/Kipas Aliran Piroklastik Bukit Butte Dataran Kaki Gunungapi Dataran Antar-perbukitan Dataran Antar-gunungapi Lembah plateau Kubah Gunungapi Perisai III. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN PATAHAN Bentuk muka bumi V. BENTANG ALAM PEGUNUNGAN KARST Punggungan Blok Sesar (dengan gawir sesar, gawir jalur Perbukitan/Plateau Karst sesar/fault line scarp, faset segitiga, faset trapesoid) Bukit/Perbukitan/Kubah/Kerucut Karst (Konikal, Sinoid, Perbukitan/punggungan Horst Pepino) Perbukitan/Punggungan Zona Sesar Bukit/Perbukitan Menara Karst (Mogote) Perbukitan / Punggungan Bancuh (Melange) Lembah Dolina Lembah Graben Lembah Uvala Dataran Denudasional Struktur Patahan Lembah Polje Lembah Kering Dataran Karst VI. BENTANG ALAM DATARAN SUNGAI VIII. BENTANG ALAM GURUN DAN DANAU Dataran/Kipas Aluvial Bentuk muka bumi: Dataran/Kipas Koluvial 1. Punggungan/Bukit Gumuk Pasir (sand Dataran Banjir dunes, barchan dunes) Punggungan Tanggul Alam 2. Dataran Gurun Cekungan Rawa Belakang Dataran Teras Sungai IX. BENTANG ALAM GLASIAL Dataran Pantai Danau Dataran Dasar Danau Bentuk muka bumi: 1. Perbukitan/Dataran Morena VII. BENTANG ALAM DATARAN PANTAI, 2. Dataran Teras Glasial DELTA DAN LAUT 3. Lembah Cirques 1. Dataran Pantai (beach) 4. Lembah Aliran Glasial (termasuk Lembah 2. Punggungan Pantai (beach ridge) Gantung) 3. Cekungan Laguna 5. Punggungan Arete 4. Punggungan Gosong Tombolo 5. Punggungan Gosong Spit 6. Bukit Menara Pantai (stack) 7. Dataran Teras Laut (marine terrace) 8. Paparan Terumbu Karang 9. Dataran Teras Terumbu (terangkat) 10.Punggungan Gumuk Pantai (sand dunes, barchan dunes) 11.Dataran Pasang-surut (Estuari atau Delta) PELAPUKAN BATUAN : PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MINERAL ATAU BATUAN PADA ATAU DEKAT PERMUKAAN BUMI SEBAGAI AKIBAT PERSENTUHAN DENGAN ATMOSFER, HIDROSFER DAN BIOSFER
PELAPUKAN MEKANIS ( DISINTEGRASI ) : BATUAN MENGALAMI
PENGHANCURAN TANPA MENIMBULKAN PERUBAHAN SIFAT KIMIANYa
PELAPUKAN KIMIA ( DEKOMPOSISI ) : BATUAN MENGALAMI
PENGHANCURAN MELALUI SUATU PROSES KIMIAWI Pelapukan batuan adalah proses berubahnya batuan menjadi tanah (soil) baik oleh faktor fisik atau mekanik (dis-integration) maupun oleh proses kimia (decomposition) (Sawkins dkk, 1978). Pelapukan batuan (rock-weathering) adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada mineral dan batuan pada atau dekat permukaan bumi karena pengaruh atmosfir, air dan tanaman serta binatang (Leet & Judson, 1969 FAKTOR FAKTOR PELAPUKAN • JENIS BATUAN resistensi batuan (Bowen’s reaction series) • KEMIRINGAN LERENG lereng yang landai, lereng yang curam • IKLIM iklim tropik basah, iklim tropik kering, iklim subtropik, iklim subtropik dengan curah hujan tinggi • WAKTU waktu kontak antara batuan dengan atmosfir, air dan organisme • ORGANISME jumlah organisme yang mempengaruhi pelapukan PELAPUKAN KIMIAWI (dekomposisi)
MINERAL-MINERAL DIUBAH SECARA KIMIAWI OLEH PROSES
OKSIDASI, HYDRASI, CARBONASI DAN PELARUTAN. 2 K Al Si3 O8 + H2O+CO2 Al2Si2O5(OH)4+ K2CO3 + 4SiO2 Feldspar Lempung
HASIL AKHIR DARI PELAPUKAN KIMIA ADALAH PEMBENTUKAN
TUBUH TANAH (SOIL) Klasifikasi lahan menurut Verstapen
• Metode Intrapolasi : Metode dengan penentuan titik2 yg
mempunyai ketinggian tertentu berdasarkan titik2 yang telah diketahui dengan menganggap bahwa semua titik2 tersebut pda suatu bidang beraturan
• Metode Ekstrapolasi : Metode dengan penentuan titik2
ketingggian dengan mendasarkan pada pola penyebaran titik2 ketinggian yang telah diketahui dan telah terbnetuk dari metode intrapolasi Penjelasan gua karst dan mekanisme pembentukannya • Kawasan karst dibagi menjadi 2 : eksokarst dan endokarst. Contoh eksokarst (dolina,uvala,polje). Endokarst ( gua,terowongan,sunagi bawah tanah,saluran). Gua Karst berawal dari peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong lorong dan bentukan batuan yang sama dan bentuPembentukan kan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut
Sifat-sifat garis kontur adalah :
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu. 2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi. 3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang. 4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta. 5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai. 6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung. 7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang