Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM EROSI DAN KONSERVASI TANAH

ACARA III
ERODIBILITAS TANAH (FAKTOR K)

Dosen Pengampu:
Ir. Taryono, M.Si.
Asisten:
Damar Setiawan
Danis Novianto
Farras Abdur Rahim
Kartika Cindi Wulandari
Moh. Ali Ma’sum
Muhammad Fahlikal Fiqhan

Disusun oleh:
FAHRUL ANDIKA CHEISYAWARDANA
E100190096
KELOMPOK 6 (Senin, 9-10)

LABORATORIUM SUMBERDAYA LAHAN


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
ACARA III
ERODIBILITAS TANAH (FAKTOR K)

I. TUJUAN
Mengetahui nilai erodibilitas (faktor K) tanah disuatu wilayah.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Tabel nomograf erodibilitas tanah
3. Data sekunder faktor erodibilitas tanah

III. LANDASAN TEORI


Erodibilitas tanah adalah kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah
yang erodibilitasnya tinggi akan banyak menderita atau terkena erosi, bila
dibandingkan dengan tanah yang erodibilitasnya rendah. Faktor-faktor yang
berpengaruh pada ketahanan tanah antara lain tekstur tanah, stabilitas
agregat, kapasitas infiltrasi, tahanan gesekan tanah dan kandungan bahan
organik.
Faktor yang dominan mempengaruhi tingkat erodibilitas adalah
debu kemudian diikuti oleh lempung struktur, bahan organic, permeabilitas
tanah dan pasir halus. Tindakan konservasi yang perlu dilakukan adalah
pembuatan teras pada lereng yang curam, sedangkan pada daerah hutan
lindung yaitu berupaya melakukan pencegahan terhadap pembukaan lahan
baru bagi pertanian pada kawasan hutan lindung meliputi; penutup lahan,
lereng, erosi dan manajemen, sedangkan pada kawasan budidaya pertanian
meliputi; lereng, erosi, dan manajemen.
Erosi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan berbagai
masalah pada suatu lahan. Penyebab terjadinya erosi sangat banyak
diantaranya adalah faktor tingginya curah hujan pada suatu daerah,
kemiringan lahan, dan jenis tanah. Bila dibiarkan terus menerus suatu DAS
akan rusak dan dapat terjadinya tanah longsor secara tiba-tiba yang dapat
mengancam keselamatan warga. Perlu adanya analisa erosi terlebih dahulu
dalam menentukan tindakan yang tepat sebelum menangani masalah erosi.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap erosi adalah jenis tanah yang
mana setiap jenis tanah memilii nilai erodibilitas yang berbeda-beda.
Perbedaan nilai erodibilitas dipengaruhi oleh tekstur, struktur, permeabilitas
dan kandungan bahan organik tanah, faktor-faktor tersebut dapat
menentukan kepekaan suatu tanah terhadap peristiwa erosi.

Struktur tanah sendiri dapat diartikan sebagai bagian dari pasir,


tanah liat, dan juga debu yang terbentuk secara alamiah, serta dibatasi oleh
tingkatan dan bidang yang berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya.
Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis struktur tanah dapat dibedakan menjadi
tujuh bagian, yaitu:

1. Lempeng (Platy) yakni struktur tanah yang memiliki bentuk, di mana


sumbu vertikal struktur tanah tersebut lebih pendek dari sumbu
horizontalnya;
2. Prismatik (Prismatic) adalah kondisi di mana struktur tanah memiliki
sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal, dan sisi atas tanah
tersebut berbentuk tidak membulat;
3. Tiang (Columnar) yaitu struktur tanah memiliki sumbu vertikal lebih
panjang dari sumbu horizontal, namun sisi-sisi atasnya terlihat atau
berbentuk membulat;
4. Gumpal Bersudut (Angular Blocky) yakni kondisi sumbu vertikal dan
sumbu horizontal sama panjangnya dan sisi tanah tersebut membentuk
sudut yang tajam;
5. Gumpal Membulat (Subangular Blocky) memiliki kondisi sumbu yang
sama dengan gumpal bersudut, hanya saja pada jenis struktur tanah ini,
sisi-sisi tanah membentuk sudut membulat;
6. Butiran (Granular) merupakan jenis struktur tanah yang bentuknya
cenderung membulat atau terlihat memiliki banyak sisi. Masing-masing
ped (gumpal tanah) juga tidak berpori (porous); serta
7. Remah (Crumb) yakni kondisi struktur tanah membulat atau memiliki
banyak sisi, serta terlihat sangat berpori.

Berbeda dengan tekstur tanah yang hanya dibedakan ke dalam tiga bagian,
di antaranya:
1. Tanah Tekstur Halus atau Kasar Beliat, yang artinya tanah tersebut
memiliki minimal 37,5 persen kandungan liat di dalamnya, baik liat
berdebu dan/atau liat berpasir. Sedikit penjelasan, bahwa tanah yang
didominasi oleh unsur liat biasanya akan memiliki porous yang kecil.
Sedang tanah yang didominasi unsur debu cenderung memiliki porous
yang sedang.
2. Tanah Tekstur Sedang atau Tanah Berlembung sendiri tersusun atas
beberapa hal, yaitu:
 Tanah bertekstur sedang, yakni jenis tanah dengan tekstur lempung
berdebu, lempung berpasir halus, lempung, atau debu;
 Tanah bertekstur namun agak kasar, yakni jenis tanah yang bertekstur
lempung berpasir halus atau lempung berpasir;
 Tanah bertekstur sedang dan agak halus, yakni lempung liat berdebu,
lempung liat berpasir, dan lempung liat saja; serta
3. Tanah Bertekstur Kasar atau Tanah Berpasir, yang artinya tanah
tersebut memiliki minimal 70 persen unsur pasir, dan/atau bertekstur
pasir, dan/atau memiliki tekstur pasir berlempung.
IV. LANGKAH KERJA

1. Perhitungan penetapan erodibilitas tanah (K)


A. Mencari dan mengumpulkan data yang akan digunakan dalam
perhitungan, seperti lempeng debu, pasir halus, pasir kasar, jenis
struktur tanah, permeabilitas tanah dan kandungan bahan organik.
B. Mencari nilai a (bahan organik).
C. Mencari nilai b menggunakan tabel klarifikasi kode struktur tanah.
D. Mencari nilai c menggunakan tabel klarifikasi tingkat permeabilitas.
E. Mencari nilai M dengan cara M: (debu + pasir halus) (100-liat).
F. Memasukkan nilai tersebut kedalam rumus erodibilitas tanah.

2. Pengaplikasian pada tabel Nomograf Erodibilitas.


A. Mengumpulkan data presentase debu, lempung, pasir halus, pasir
kasar, bahan organic, permeabilitas, dan struktur tanah.
B. Menghitung presentase debu + pasir halus.
C. Mengklasifikasikan kadar organic, struktur tanah, dan permeabilitas
berdasarkan tabel .
D. Menarik garis dari tabel sebelah kiri, sesuai dengan hasil presentase
debu + pasir halus.
E. Menarik garis ke kanan sesuai dengan persen pasir yang diperoleh.
F. Menarik garis ke bawah sesuai dengan presentase bahan organic
berdasarkan tabel klasifikasi.
G. Menarik garis ke kanan sesuai dengan struktur tanah berdasarkan tabel
klasifikasi.
H. Menarik garis ke bawah sesuai dengan permeabilitas berdasarkan
tabel klasifikasi.
I. Menarik garis ke kanan untuk menentukan nilai faktor erodibilitas
tanah (K), kemudian mencatat nilai K.
V. HASIL PRAKTIKUM

1. Perhitungan Erodibilitas Tanah (K) menggunakan rumus (GENAP)


- Soal 1
Diketahui soal :
 Dengan tekstur geluh lempungan pasir (debu = 25.30%, lempung
= 26.70%, pasir kasar = 28.90%, dan pasir halus = 18.90%)
 Struktur tanah : Granuler Halus
 Permeabilitas : sedang
 Kandungan unsur hara : 3.74%
Diketahui : a =unsur hara = 3.74%

b = kode struktur tanah = 2

c = kelas permeabilitas = 3

M = (25.30 + 18.90) (100 – 26.70)

= (44.2) (73.3)

= 3239.86

Jawab :

1.292 𝑥 2.1 𝑥 10 −4 𝑥 𝑀 1.14 12−𝑎 +3.25 𝑏−2 +2.5(𝑐−3)


K=
100

100 K = 1.292[2.1 x 3239.861.14(10-4)(12-3.74) + 3.25 (2-2) + 2.5 (3-


3)]
100 K = 1.292[17.43 + 0 + 0]
100 K = 1.292[17.43]
100 K = 22.52
22.52
K= 100

= 0.22
- Soal 2
Diketahui soal :
 Lempung = 26.50%, debu = 8.15%, pasir halus = 22.10%, dan
pasir kasar = 45%
 Struktur tanah : Granuler Halus
 Permeabilitas : Sangat lambat
 Kandungan BO : 3%
Diketahui : a =BO = 3%

b = kode struktur tanah = 2

c = kelas permeabilitas = 6

M = (8.15 + 22.10) (100 – 26.50)

= (30.25) (73.5)

= 2223.37

Jawab :

1.292 𝑥 2.1 𝑥 10 −4 𝑥 𝑀 1.14 12−𝑎 +3.25 𝑏−2 +2.5(𝑐−3)


K= 100

100 K = 1.292[2.1 x 222.37.14(10-4)(12-3) + 3.25 (2-2) + 2.5 (6-3)]


100 K = 1.292[12.36 + 0 + 7.5]
100 K = 1.292[19.86]
100 K = 25.66
25.66
K= 100

= 0.26
2. Tabel Nomograf Erodibilitas Tanah (Pengaplikasiannyaan sebutkan
nilai erodibilitasnya)
- Soal 1
Diketahui :
1. Partikel lempung = 26.70%
2. Debu = 25.30%
3. Pasir halus = 18.90%
4. Pasir kasar = 28.90%
5. Kandungan unsur hara = 3.74%
6. Permeabilitas = 4.50 cm/jam
7. Struktur tanah = Granuler halus
Jawab :
1. Presentase debu + pasir halus = 25.30% + 18.90% = 44.2%
2. Pasir kasar = 28.90%
3. Kadar unsur hara = 3.74% kode = 2
4. Struktur tanah = Granuler halus kode = 2
5. Permeabilitas = 4.50 cm/jam kode = 3
Nilai K yang diperoleh dari tabel Nomograf adalah 0.26
- Soal 2
Diketahui :
1. Partikel lempung = 26.50%
2. Debu = 8.15%
3. Pasir halus = 22.10%
4. Pasir kasar = 45%
5. Kandungan bahan organik = 3%
6. Permeabilitas = < 0.125 cm/jam
7. Struktur tanah = Granuler halus
Jawab :
1. Presentase debu + pasir halus = 8.15% + 22.10% = 30.25%
2. Pasir kasar = 45%
3. Kadar organik = 3% kode = 2
4. Struktur tanah = Granuler halus kode = 2
5. Permeabilitas = < 0.125 cm/jam kode = 6
Nilai K yang diperoleh dari tabel Nomograf adalah 0.49
VI. ANALISIS

Erosi acara 3 kali ini mempelajari tentang erodibilitas tanah. Dimana


praktikan mempelajari cara menghitung nilai K. Mengklarifikasikan sesuai
dengan tabel yang ada dan membuat tabel nomograf erodibilitas tanah. Soal
perhitungan erodibilitas tanah kali ini saya mendapatkan soal Nim genap.
Dimana soal nomor 1 hasil perhitungan nilai erodibilitas tanahnya yaitu 0,22
dengan klarifikasi nilai erodibilitasnya rendah dan hasil dari pembuatan
tabel nomograf memperoleh nilai K sebesar 0,26 dengan klarifikasi
menurut tabel rendah.
Sedangkan untuk soal nomor 2 hasil perhitungan nilai erodibilitas tanahnya
yaitu 0,26 dengan klarifikasi nilai erodibilitasnya rendah dan hasil dari
pembuatan tabel nomograf memperoleh nilai K sebesar 0,49 dengan
klarifikasi menurut tabel tinggi.
VII. KESIMPULAN

1. Menghitung nilai K
2. Menghitung nilai erodibilitas
3. Membuat tabel nomograf
DAFTAR PUSTAKA

Dian bahtiar, (17 Januari 2014). Kajian Erodibilitas Tanah di Kecamatan Pakem
Kabupaten Bondowoso. (ONLINE), dari :
http://repository.unej.ac.id/ (7 April 2021).

Rahman F, Faisal (2017). Analisa Nilai Erodibilitas Tanah Terhadap Laju


Kehilangan Tanah dengan Rainfall Simulator. (ONLINE), dari :
http://repository.ub.ac.id/2920/ (7 April 2021).

Yuhan Al khairi, (18 September 2019). Struktur tanah dan tekstur tanah,
pengertian, jenis, hingga fungsinya. (ONLINE), dari :
https://www.99.co/id/ (7 April 2021).
LEMBAR ISIAN ACARA III
DESKRIPSI TANAH DILAPANGAN

NAMA : FAHRUL ANDIKA CHEISYAWARDANA


NIM : E100190096
HARI/JAMPRAKTIKUM : SENIN, (9-10)

TempatPengamatan Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo,


Kabupaten Pati, Jawa Tengah
TanggalPengamatan 11 April 2021
Koordinat X: 497919
Y: 9247925
Elevasi(Z) 46,1
Topografi Desa Jambean Kidul memiliki topografi
rendah, dibagian utara terdapat bukit Pati ayam,
sedangkan dibagian barat, selatan dan utara
hanya ada area persawahan dan bertopografi
dataran rendah.
Vegetasi Vegetasi/tanaman yang ada di Desa Jambean
Kidul antara lain :
1. Pohon pisang (Musa)
2. Pohon mangga (Mangifera Indicia)
3. Padi (Oryza Sativa)
4. Ketela (Manihot Esculenta)
5. Jagung (Zea mays)
6. Pohon jati (Tectona Grandis)
7. Pohon randu (Ceiba Pentandra)
8. Pohon sengon (Albizia Chinensis)
9. Pohon Jambu (Psidium Guajava)
10. Pohon Kelapa (Cocos Nucifera
PenggunaanLahan Penggunaan lahan di Desa Jambean Kidul
antara lain sebagai area persawahan dan area
pemukiman.
KonsistensiTanah Tanah tidak mudah putus
PlastisitasTanah Tanah mudah dibentuk
TeksturTanah Tanah bertekstur liat

Anda mungkin juga menyukai