Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
2022
BAB I
Kondisi Geologi
Lokasi Proyek Pengambilan borehole di lokasi perbukitan yang memiliki kemiringan dimana
lokasi ini berada di sebelah barat daya dari puncak perbukitan. Dari sebelah tenggara
perbukitan ada spillway dan adanya aliran sungai yang terlihat.Satuan Geologi
Berdasarkan data core yang di dapat litologi atau satuan yang terdapat pada lokasi ini adalah
satuan Andesite, batulempung, dan batupasir satuan ini yang terlihat dari lokasi ini.
Struktur Geologi
Struktur dilokasi ini yang terlihat dan diperkiraan adalah sesar yang memiliki orientasi
NW-SE, terlihat juga ada sungai di sebelah barat dan kontur yang rapat.
Pengaruh Kondisi Geologi Terhadap Properti Batuan Berdasarkan analisis yang kita buat dari
satuan dan struktur geologi yang berada di lokasi ini sangat mempengaruhi property property
dari batuan batuang yang ada pada lokasi ini seperti densitas, porositas dan permeabilitas.
Dan struktur struktur di lokasi ini dapat memunculkan fracture yang ada seperti sesar. Selain
dari pada struktur yang ada pelapukan pelapukan dari batuan tersebut yang membuat kondisi
dari batuan berubah dan dapat membuat lereng tidak stabil dan dapat menimbulkan longsor.
BAB II
Penampang A-A’
Penjelasan Litologi
A. Sandstone
Lapisan Sandstone memiliki warna abu-abu telah sangat lapuk, lembab, dan tidak kompak,
serta ditemukan sisipan serpih berwarna abu-abu gelap dengan ketebalan hingga 20mm, rata
rata ketebalan sandstone yang teramati dari setiap lubang bor adalah 2,5 meter hingga 4
meter. Tingkat kelapukan Extremely weathering – Distinctly weathering. Tingkat kekuatan
Very Low -Medium. Selain itu terdapat pula joint berbentuk slickenside dan undulating yang
telah sangat lapuk. Joints ini memiliki lebar sekitar 3-5mm dan telah terisi oleh lempung.
Gambar 2.2 Borehole 1
B. Mudstone
Lapisan sandstone memiliki warna gelap dengan masif mudstone, tingkat kelapukan Slightly
weathering – fresh. Dengan tingkat kekuatan Medium-High. Ketebalan rata-rata mudstone
pada setiap lubang bor adalah 5,5 meter-8 meter. Selain itu teramati adanya permukaan joint
yang sedikit kasar dan sedikit lapuk. Tidak teramati adanya lempung diatas permukaan joint.
Bukaan joint kurang dari 1mm.
Gambar 2.3 Borehole 2
C. Andesite
Memiliki kekerasan yang sangat keras dan memiliki ketebalan yang paling tebal. Ketebalan
rata-rata dari litologi ini adalah 8-12 meter. Tingkat kelapukan Slightly weathering-fresh
dengan tingkat kekerasan sangat keras. Terdapat joint yang cukup kasar.
Gambar 2.4 Borehole 3
Identifikasi permasalahan
Permasalahan Teknik yang kemungkinan besar akan terjadi adalah longsor pada
lapisan sandstone. Hal tersebut bisa terjadi karena lapisan sandstone merupakan lapisan
paling atas dari lapisan lereng serta memiliki tingkat pelapukan yang tinggi serta kekuatan
yang sangat lemah ditambah dengan kehadiran joint. Berdasarkan data tersebut diketahui
lapisan batu pasir tidak kompak, sehingga kemungkinan runtuh sangat besar mengingat
kemiringan lereng yang cukup besar menambah kemungkinan longsor terjadi. Longsor bisa
terjadi ketika curah hujan yang tinggi sehingga air yang meresap kedalam lapisan batu pasir
akan membuat lapisan tersebut semakin tidak kompak dan membuatnya runtuh.
BAB III
ANALISIS DATA LABORATORIUM
Untuk mendapatkan nilai kohesi dan besar sudut dalam, hasil uji laboratorium
diolah terlebih dahulu menjadi grafik untuk mendapatkan nilai regresinya sebelum
nilai kohesi dan nilai besar sudut geser didapatkan. Data uji batupasir diolah dalam
grafik Mohr-Coulomb dan didapatkan hasil berikut:
Gambar 3.1 Grafik Mohr-Coulomb batupasir
Nilai kohesi dan sudut geser dalam didapatkan melalui persamaan berikut:
Tan2 (45o + φ/2)
σ1 = Principle stress 1
σ3 = Principle stress 3
C = Kohesi
φ = 39o
Kohesi
C = 0.57 Mpa
Hasil uji laboratorium dari batulempung diolah dalam bentuk grafik dan
didapatkan hasil berikut:
Gambar 3.2 Grafik Mohr-Coulomb batulempung
Nilai dari kohesi dan sudut geser dalam didapatkan melalui persamaan berikut:
Tn = C + σn tan φ
Melalui rumus tersebut didapatkan nilai besar sudut dalam dan kohesi sebagai
berikut:
φ = 21o
Kohesi
T1 = C + σ1 tan φ
C1 = 138.87
T2 = C + σ2 tan φ
C2 = 146.94
T3 = C + σ3 tan φ
950 = C + 2050 tan 21o
C3 = 163.07
= 149.62
BAB IV
Gambar 4.1 Kemiringan Lereng pada lokasi proyek menggunakan aplikasi Geostudio
Gambar 4.2 Hubungan faktor keamanan lereng dan intensitas longsor (Bowles,1989)
BAB V
Masalah teknik yang timbul yaitu, kemungkinan terjadi masalah pada lereng yang
berlitologi sandstone, berdasarkan nilai RMR termasuk dalam tipe batuan poor rock, masalah
yang mungkin terjadi yaitu terjadi banyak discontinuity dengan persistence of bedding planes
and schistosity, tingginya slickensided, highly weathered (terjadi di permukaan). Masalah
keteknikan yang dapat muncul berupa runtuhan atau longsoran dari rekahan yang cukup
intens akibat perubahan cuaca yang ekstrim, khususnya pada musim hujan yang akan
memperbesar rekahan. Kemungkinan terjadinya masalah pada lereng dengan litologi
mudstone lebih kecil daripada litologi sandstone. Litologi andesite dengan masalah yang
mungkin terjadi dengan adanya struktur blocky, dengan kondisi permukaan yang kasar dan
slightly weathered. Masalah yang perlu di tangani adalah permukaan dam yang berlitologi
sandstone terlebih dahulu.
Masalah yang berpotensi timbul pada tunnel (terowongan) yaitu, terowongan berada
dalam zona patahan yang dapat berbahaya bila terowongan di bangun pada area sekitar
bendungan. Oleh karena itu sarah dari sesar terhadap terowongan harus di pertimbangkan.
Selain itu, Efek dari joint spacing pada terowongan, jika bidang dari permukaan joint lebar
dan sejajar pada terowongan dapat menimbulkan masalah dikemudian hari. Dan aliran air
yang masuk ke terowongan harus diamati karena dapat mengakibatkan masalah serius. Hal
ini bisa dicegah dengan pembuatan sistem ventilasi .
LAMPIRAN
101220128 Hanna Aurellia Qotrunnada Membuat dan menganalisis kondisi kestabilan lereng
101220028 Echwanul Pebriyan Menghitung nilai kohesi dan sudut geser dalam
101220112 Andi Muhammad Analisa Litologi dan Permasalahan yang mungkin muncul
Ismunandar
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E. 1989. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Erlangga. Jakarta.