Oleh:
INTAN JUITA
NIM. 17137009
Dosen Pengampu :
Dr. Fadhillah S.Pd.,M.Si
𝑹
𝑭 = 𝑭 ..................................................................................................... (1)
𝒑
Dimana,
F = Faktor kestabilan lereng,
R = Gaya penahan, berupa resultan gaya - gaya yang membuat lereng tetap
stabil,
Fp = Gaya penggerak, berupa resultan gaya-gaya yang menyebabkan
lereng longsor.
Pada keadaan F>1,25 lereng dalam keadaan stabil, F =1,0 lereng
dalam keadaan seimbang tetapi jika ada gangguan maka akan longsor atau
dapat dikatakan kritis apabila F<1,0 = lereng dalam keadaan tidak stabil
(Duncan, et al, 2004).
Suatu permukaan tanah yang miring yang membentuk sudut
tertentu terhadap bidang horisontal disebut sebagai lereng (slope).Lereng
dapat terjadi secara alamiah atau dibentuk oleh manusia dengan tujuan
tertentu.Jika permukaan membentuk suatu kemiringan maka komponen
massa tanah di atas bidang gelincir cenderung akan bergerak ke arah
bawah akibat gravitasi. Jika komponen gaya berat yang terjadi cukup
besar, dapat mengakibatkan longsor pada lereng tersebut. Kondisi ini
dapat dicegah jika gaya dorong (driving force) tidak melampaui gaya
perlawanan yang berasal dari kekuatan geser tanah sepanjang bidang
longsor seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.
6. Jenis-jenis Longsoran
Secara umum longsoran terdiri dari 4 jenis. Adapun 4 jenis
longsoran tersebut adalah sebagai berikut (Duncan, et al, 2004):
a. Longsoran Busur (Circular Failure)
Jenis longsoran ini adalah yang paling umum terjadi di alam
(tipikal longsoran tanah/soil).Pada batuan yang keras, jenis
longsoran ini hanya dapat terjadi jika batuan tersebut sudah lapuk
dan mempunyai bidang-bidang diskontinu yang rapat (heavily
jointed), atau menerus sepanjang sebagian lereng sehingga
menyebabkan longsoran geser dipermukaan. Longsoran busur dapat
dilihat pada Gambar 7.
Dasar Penelitian
“Simulasi Pengaruh Kadar Air Terhadap Parameter Mekanik pada Lereng
Tanah di Bukit Tui, kelurahan Tanah Hitam, kecamatan Padang panjang
barat, Padang panjang, provinsi sumatera Barat”.
Proses
Input
1. Menganalisis
Data Primer
Sifat Fisik dan Mekanik
1. Geometri Lereng (Tinggi
Tanah .
Lereng Sudut Lereng)
2. Menganalisis faktor
2. Nilai Bobot Isi, Berat Jenis,
keamanan lereng (FK)
Kadar Air.
aktual dengan
3. Nilai Kohesi dan Sudut Geser
menggunakan software
Dalam
Slide 6.0.
Data Sekunder
3. Menganalisis Seberapa
Data Curah Hujan, Peta
Topografi, Peta Geologi Regional, Pengaruh Kadar Air
Peta Hidrologi Tanah Terhadap
Parameter Mekanik
Pada Lereng
4. Mengnalisis hubungan
antara Masing-masing
Variable menggunakan
OUTPUT statistik Regresi Linear
Sederhana dan Analisis
Simulasi Pengaruh Kadar
Regresi Linear
Air Tehadap Parameter
Berganda
Mekanik dan Rekomendasi
Lereng Aman 5. Rekomendasi untuk
desain lereng yang
aman
58
Anaperta, Y.M. (2017). Evaluasi Kestabilan Lereng Tambang Di Pit Tambang Air
Laya (TAL) Barat Sekuen Januari 2017 Penampang C-C’ PT. Bukit Asam
(PERSERO) TBK. Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Jurnal Teknologi
Informasi dan Pendidikan, 10(1), 60-70.
Anonim. 2008. SNI 2437:1991 Cara Uji Sifat Fisik Batu. Badan Standardisasi
Nasional.
Arief, Saifuddin. 2008. “Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Irisan”. Buku
kompilasi tidak diterbitkan.
Bishop, A.W., 1955. The Use of Slip Surface in The Stability of Analysis Slopes,
Geotechnique, Vol 5. London.
Hoek, Evert & John Bray. 1981. Rock Slope Engineering. 3rd. (ed). London:
Taylor & FrancisRoutledge.
Hustrulid, W., M. Kucta & R Martin. 2006. Open Pit Mine Planning & Design 3rd.
(ed). London: CRC Press
Karnawati, D., 2005. Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan
Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi
Universitas Gadjah Mada.
Kesbangpol dan BPBD Kota Padang Panjang. 2018. Peta Geologi Kota Padang
Panjang. Kota Padang Panjang
Rahim, A., Heriyadi, B., & Anaperta, Y.M. (2015). Analisis Kestabilan Lereng
Untuk Menentukan Geometri Lereng Pada Area Penambangan Pit Muara
Tiga Besar Selatan PT. Bukit Asam (PERSERO) Tbk, Tanjung Enim,
Sumatera Selatan. Bina Tambang, 2(1), 271-284.
Sandra, Helky., & Anaperta, Y.M. (2018). “Analisis Kestabilan Lereng Studi
Kasus Area Tambang Rakyat di Bukit Tui S0028’43,15” E100024’16,24”-
S0028’43,15” E100024’15,28” Kecamatan Padang Panjang Barat Kabupaten
Padang Panjang. Bina Tambang, 3(4), 1657-1670.
Saptono, Singgih. 2012. “Pengembangan Metode Analisis Stabilitas Lereng
Berdasarkan Karakterisasi Batuan di Tambang Terbuka Batubara”.
Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: ITB.
Wyllie, Duncan C., & Christopher W. Mah. 2004. Rock Slope Engineering: Civil
and Mining. 4rd. (ed). New York: Spoon Press. London.