Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

OBAT-OBATAN TRADISIONAL UNTUK BERMACAM

PENYAKIT DALAM LINGKUNGAN KELUARGA

DAN MASYARAKAT SEKITAR

Oleh

Tri Sulistyowati
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi
kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa
lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari coba-mencoba yang
dilakukan oleh manusia purba, disebut empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan
disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu
Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut Pengobatan Tradisional.
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti penyakit. Ada
obat yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti strychnine & kurare yang digunakan
sebagai racun-panah oleh penduduk pedalaman Afrika. Contoh yang paling up to date adalah
nitrogen-mustard (awalnya digunakan sebagai gas beracun saat perang dunia pertama) sebagai
obat kanker.
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai “menampakkan diri”.
Aspirin salah satu indikator kemajuan obat kimia sintetis saat itu. Pada tahun 1935 terjadi
gebrakan dalam penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfanilamid yang
disusulpenisilin pada tahun 1940. Seperti diketahui bersama, secara tradisional, sebenarnya
luka bernanah dapat disembuhkan dengan menutupinya dengan kapang-kapang dari jenis
tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki secara ilmiah oleh Dr.
Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr. Alexander Fleming, ditemukanlah penisilin.
Sejak saat itu, beribu-ribu zat sintetis diketemukan (diperkirakan sekitar 500 zat per
tahun-nya). Hal ini membuat perkembangan di bidang Farmakoterapi meningkat pesat.
Secara umum, kebanyakan obat “kuno” telah ditinggalkan dan diganti obat yang lebih
“modern”. Tapi bukan berarti obat modern bisa “santai”, sebab persaingan selanjutnya adalah
antar sesama obat modern. Pasalnya obat modern dapat terganti dengan obat modern yang
lebih baru dan lebih berkhasiat serta lebih efektif. Meski begitu, diperkirakan lebih dari 78%
obat yang beredar sekarang adalah merupakan hasil dari penemuan tiga dasawarsa terakhir
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa saja berbagai obat-obatan tradisional untuk bermacam penyakit yang ada di keluarga
dan masyarakat sekitar?
2. Bagaimana proses pembuatan atau pemakaian berbagai obat-obatan tradisional untuk
bermacam penyakit ?

1
2

C. Penutup
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi.
2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang berbagai obat-obatan tradisional
untuk bermacam penyakit yang ada di keluarga dan masyarakat sekitar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian obat tradisional


Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena
lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Bagian dari Obat
tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu yang
berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, di sebut empiris. Empiris
berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun
hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau Pengobatan Tradisional.
1. Kekurangan obat tradisional :
a Efek farmakologinya lemah
b Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
c Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
d Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
2. Kelebihan obat tradisional :
a. Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
b. Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
c. Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit metabolic dan degeneral.
B. Penyakit dan Obat Tradisional
1. Sakit gigi
a Cengkeh
Cengkeh atau cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia
dan memiliki beragam manfaat seperti penyedap rasa makanan juga untuk mengobati
berbagai macam penyakit

1). Mengobati sakit gigi.


Cara pemanfaatannya adalah sangrai 5 sampai 10 butir bunga cengkih lalu
ditumbuk hingga halus. Bubuk cengkeh yang dihasilkan kemudian ditaburkan di
bagian gigi yang sakit. Cara lainnya, 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk
hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang
berlubang lalu ditutup dengan kapas.

3
4

2). Mengatasi Infeksi Pernafasan


Menurut profesor dari Mount Sinai School of Medicine di New York City; Neil
Schachter, MD: Cengkeh bekerja sebagai ekspektoran. yaitu dapat mengencerkan
lendir yang ada di kerongkongan dan tenggorokan. Teh yang mengandung cengkeh
dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan.
3). Mengatasi noda jerawat
Menurut Cornelia Zicu (staf Elizabeth Arden Red Door Spas), kandungan senyawa
Euganol (dikenal sebagai antiseptik alami untuk menyeimbangkan kulit) yang
dikandung cengkeh dapat dimanfaatkan untuk mencegah timbulnya jerawat dan
menghilangkan noda bekas jerawat.
4). Pembersih Kuman alternatif
Senyawa Euganol atau antiseptik alami pada cengkeh bermanfaat untuk menjaga
kebersihan barang-barang anda. Minyak cengkeh dapat mengurangi bakteri atau
jamur yang ada pada perabotan rumah tangga dan mencegah kuman datang
kembali. Caranya yaitu dengan mencampur 1/2 sendok minyak cengkeh dengan dua
gelas air kemudian semprotkan ke tempat-tempat yang rentan terpapar bakteri atau
kuman, misalnya dinding kamar mandi.
5). Pewangi alami pakaian
Aroma cengkeh yang pedas secara alami akan menutupi bau tak sedap, selain itu
dapat menjaga kesegaran barang-barang. Caranya: simpanlah beberapa batang
cengkeh ke dalam lemari pakaian dan ganti setiap 2-4 minggu sekali, agar aroma
segar tetap terjaga
b Minyak cengkeh
Minyak cengkeh digunakan untuk mengobati sakit gigi yang berlubang. Cara
menggunakannya, buatlah butiran kapas steril kemudian teteskan minyak cengkeh,
jangan terlalu basah karna rasanya yang pahit, panas dan bagi yang sensitif akan
menimbulkan luka pada kulit atau gusi yang terkena. Masukkan butiran kapas steril
yang telah ditetesi minyak cengkeh ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril
lalu si penderita disuruh mengigit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama sakit akan menghilang.
c Bawang Putih
Bawang putih mengandung antiseptik alami. Caranya bawang putih di kupas hingga
kulitnya habis, potong kecil – kecil dan cuci dengan air hangat. Kemudian di lumatkan
hingga halus. Buatlah butiran kira-kira sebesar lobang pada gigi. Masukkan butiran
bawang putih yang telah di haluskan ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril
lalu si penderita disuruh menggit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi.
d Batok Kelapa
5

Sediakan 3 sampai 4 buah batok kelapa, kemudian bakar batok tersebut sampai
berminyak. Ambil kapas bersih untuk mengambil minyak yang keluar tersebut.
Selanjutnya masukkan ke dalam gigi yang sakit.
e Cabai hijau
Cabai hijau dipotong ujungnya sedikit lalu dibakar. Setelah panas, tempelkan cabai tsb
pada gigi yang sakit.
f Daun kembang sore
Daun kembang sore direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, lalu selagi hangat
digunakan berkumur-kumur.
2. Perut kambung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu
putih. Kemudian tempelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga,
gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu
tempelkan pada pusar si kecil.Mengkudu (pace) juga bisa digunakan Untuk meringankan
perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapa saat, lalu
olesi minyak kelapa. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa
kali.
3. Masuk angin
Ambil 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campur dengan air kapur
sirih secukupnya. Balurkan dipunggung, leher, perut dan kaki.
4. Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk
daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum
airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan
parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar,
boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah
garam lalu ditelan.
5. Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh
ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus.
Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Selain itu dengan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan
direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk
halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis.
Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam
jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
6

6. Muntaber
Air kelapa muda dapat digunakan untuk obat muntaber karena air kelapa muda
banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak muntaber. Dosisnya
tak ada takarannya, sekendak anak.
7. Kolik dan erupsi gigi
Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang
kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1 sdt
teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin,
larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya.
8. Penurun panas
Parut bawang merah, tambahkan minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu
putih, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar
dan ubun-ubun. Untuk penurun panas bisa juga parutan bawang merah yang ditambah
minyak kelapa dicampur air jeruk nipis lalu dioleskan pada seluruh tubuh anak.
9. Batuk
Ambil air jeruk nipis satu sendok makan beri kecap secukupnya dan sedikit garam
lalu panaskan hingga mendidih tunggu sampai hangat-hangat kuku, minumkan.
Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk) biasanya digunakan untuk
obat batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci kecil tertutup selama beberapa jam) satu
genggam (sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butir adas, 1 sendok makan
gula batu dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali/hari.
10. Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara kupas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan
seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit
madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari.
Selain itu, juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan
ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan
madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
11. Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya,
7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk
nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah
itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
12. Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1
siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok
makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
7

13. Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh
(bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kelapa /
minyak telon / minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti
minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7
atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung
seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
14. Mata bintitan
Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon
meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja,
jangan sampai terkena mata.
15. Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh
dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya
dalam air tersebut.
16. Sariawan
Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya.
Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit
gula. Beri anak minumam sari tomat tsb.
17. Tak nafsu makan
Hilangnya nafsu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk
angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan
sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin,
kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi
dengan minyak telon.Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1
ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan
saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari.
18. Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus.
Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang
putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
19. Keracunan
Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
20. Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung
anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi
bidara kupas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas,
kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
8

21. Benjol karena benturan


Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam.
Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol. Bisa juga diberi ramuan : awang putih
diparut dan dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
22. Keringat buntet
Sesering mungkin dibedaki tepung kanji. Selain itu kentang bisa juga digunakan
untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau keringat buntet (miliaria), karena
sifat kentang yang mendinginkan. Caranya parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan
parutan kentang segar dioleskan pada keringat buntet 3-4 kali per hari.
23. Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan
sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
24. Congekan
Cuci bersih 7 lembar daun sambiloto atau 3 lembar daun miana atau lengkuas
merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke
telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes
25. Digigit nyamuk
Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan
dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan
minyak sereh.
26. Luka-luka berdarah
Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas.
Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
27. Luka-luka dan gata-gatal akibat kudis (scabies)
Ambil 2-3 jari batang brotowali (Putrawali, andawali) dipotong kecil-kecil, rebus
dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama ½ jam. Saring air dan gunakan
untuk mengobati luka serta gatal-gatal.

28. Luka bakar


Oleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang menderita
luka bakar.
29. Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon.
Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan
garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari
1/4 gelas.
9

30. Kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle crap)


Ambil minyak zaitun sebanyak 1-2 kali per hari dioleskan pada kulit kepala .
31. Bisul
Parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kentang segar dioleskan
pada bisul 3-4 kali per hari.
32. Borok
Ambil 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci, diparut, lalu
dicampur dengan 2 sendok minyak kelapa baru. Hangatkan diatas api kecil sambil
diaduk. Setelah dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari
33. Koreng atau borok kelapa
Batang brotowali dipotong-potong se-banyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air,
oleskan pada bagian kepala.Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan
sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Bagian dari Obat tradisional yang bisa
dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.
1. Kekurangan obat tradisional :
a. Efek farmakologinya lemah
b. Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
c. Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
d. Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
2. Kelebihan obat tradisional :
a. Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
b. Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
c. Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit metabolic dan degeneral.
B. Saran
Berbagai obat tradisional dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti
sakit gigi, perut kembung, masuk angin, diare, muntah-muntah, muntaber, kolik dan
erupsi(kelurnya gigi), penurun panas, batuk, batuk seratus hari, batuk karena angin atau dahak
susah keluar, batuk berlendir, pilek, mata bintitan, mata merah, sariawan, tak nafsu makan,
asma, keracunan, mimisan, benjol karena benturan, keringat buntet, congekan, panu, koreng
atau borok kepala, digigit nyamuk, luka-luka berdarah, ,luka-luka dan gatal-gatal akibat kudis
(scabies), luka bakar, biduran atau kaligata, kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle
crap), bisul, borok dan lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

--------. 2013. Obat Tradisional yang Ada di Masyarakat Sekitar, (Online), (http
http://obatuntukpenyakit15.blogspot.com, diakses 25 Mei 2020).
--------. 2012. Obat Sakit Gigi Ilmiah dan Tradisional, (Online), (http://www.ngabidin.web.id,
diakses 25 Mei 2020).
--------. 2012. Obat Tradisional Untuk Berbagai Penyakit yang Terdapat dimasyarakat, (Online),
(http://blogobat.com, diakses 25 Mei 2020).
--------. 2012. Obat Alami Sakit, (Online), (http://www.bagi.me, diakses 25 Mei 2020).
--------. 2011. Obat-obatan Tradisional untuk Berbagai Penyakit, (Online),
(http://sinomido.blogspot.com, diakses 25 Mei 2020).
--------. 2012. Khasiat Daun Binahong dan Cengkeh untuk Kesehatan, (Online), (http://i-
herbal.blogspot.com, diakses 25 Mei 2020).
--------. 2020. Obat Sakit Gigi Ilmiah dan Tradisional, (Online), (http://i-herbal.blogspot.com,
diakses 25 Mei 2020).
--------. 2012. Makalah Obat Tradisional, (Online), (http://buktikanbisa.blogspot.com, diakses 25
Mei 2020).

11

Anda mungkin juga menyukai