OBAT-OBAT TRADISIONAL
Disusun Oleh:
ZILFA AZIMA PUTRI
(193310807)
Dosen Pembimbing :
Hj. Murniati Muchtar, SKM., M. Biomed
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ilmu
Dasar Keperawatan II dengan judul “Obat-obat Tradisional”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
3. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1. Pengertian Obat Tradisional........................................................................................................6
2. Penggolangan Obat Tradisional...................................................................................................7
3. Contoh Obat Tradisional..............................................................................................................9
4. Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik..............................................................................15
5. Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional..........................................................................17
SOP TERAPI JUS SIRSAK UNTUK PASIEN ASAM URAT................................................................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................21
1. Kesimpulan..................................................................................................................................21
2. Saran.............................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari
perkembangan obat di masa lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu
berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, disebut empiris. Empiris
berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun
hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut
Pengobatan Tradisional.
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti penyakit.
Ada obat yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti strychnine & kurare yang
digunakan sebagai racun-panah oleh penduduk pedalaman Afrika. Contoh yang
paling up to date adalah nitrogen-mustard (awalnya digunakan sebagai gas beracun saat
perang dunia pertama) sebagai obat kanker.
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai “menampakkan
diri”. Aspirin salah satu indikator kemajuan obat kimia sintetis saat itu. Pada tahun 1935
terjadi gebrakan dalam penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfanilamid yang
disusulpenisilin pada tahun 1940. Seperti diketahui bersama, secara tradisional,
sebenarnya luka bernanah dapat disembuhkan dengan menutupinya dengan kapang-
kapang dari jenis tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki secara
ilmiah oleh Dr. Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr. Alexander Fleming,
ditemukanlah penisilin.
Sejak saat itu, beribu-ribu zat sintetis diketemukan (diperkirakan sekitar 500 zat
per tahun-nya). Hal ini membuat perkembangan di bidang Farmakoterapi meningkat
pesat. Secara umum, kebanyakan obat “kuno” telah ditinggalkan dan diganti obat yang
lebih “modern”. Tapi bukan berarti obat modern bisa “santai”, sebab persaingan
selanjutnya adalah antar sesama obat modern. Pasalnya obat modern dapat terganti
dengan obat modern yang lebih baru dan lebih berkhasiat serta lebih efektif. Meski
begitu, diperkirakan lebih dari 78% obat yang beredar sekarang adalah merupakan hasil
dari penemuan tiga dasawarsa terakhir
Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa
saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan
masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari
resep dokter. Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti
Jeruk Nipis yang mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan
fellandren dan sitral digunakan dalam obat batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji
mengobati penyakit diare dengan kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga
digunakan dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal yang
digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di dalam masyarakat
sehingga menjadikan obat herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor mudah
didapatkan di alam, harganya cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek
samping seperti halnya yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia.
2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Obat Tradisional?
b. Bagaimana Penggolangan Obat Tradisional?
c. Apa Contoh Obat Tradisional?
d. Bagaimana Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik?
e. Apa Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengertian Obat Tradisional
b. Untuk mengetahui Penggolangan Obat Tradisional
c. Untuk mengetahui Contoh Obat Tradisional
d. Untuk mengetahui Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik
e. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional
BAB II
PEMBAHASAN
Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan R.I :
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Eurycomae longifolia, Kaempferiae Rhizoma, Zingiberis Rhizoma, Zingiberis
aromaticae, Phyllanthi Herba, Bahan-bahan lain.
Cara pemakaian:
1 bungkus diseduh dengan 100 cc (? ½ gelas) air hangat. Minum secara teratur 1
bungkus setiap malam atau 3 x seminggu.
Kemasan:
10 Sachet serbuk, tablet.
Untuk pria.
Jenis: Serbuk
2) Tolak Angin
Indikasi:
Meredakan mual, kembung, sakit perut, melegakan tenggorokan, dan
memperbaiki daya tahan tubuh.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Oryza sativa, Foeniculi Fructus, Isorae Fructus, Caryophylli Folium, Zingiberis
Rhizoma, Bahan-bahan lain.
Kegunaan:
Mengobati masuk angin karena kehujanan, kurang tidur, atau terlalu lelah. Gejala-
gejalanya seperti : mual, perut kembung/sakit (mules), pusing, lesu, demam, pilek,
badan terasa dingin, mata berair.
Cara pemakaian:
1 bungkus diseduh dengan 100 cc (? ½ gelas) air hangat. Dapat ditambahkan air
jeruk nipis bila suka dan madu kembang Sido Muncul. Diminum 2 kali sehari @ 1
bungkus sampai sembuh.
Kemasan:
10 Sachet Serbuk
12 Sachet @ 15 ml
10 cacth cover @ 2 kaplet
Jenis: Saset
Produsen: PT Sido Muncul
3) Darsi
Indikasi:
Untuk penyakit darah kotor dan akibat yang ditimbulkan seperti penyakit kulit,
jerawat, bisul, bercak-bercak merah pada kulit, biduran (galigata), dsb dan
memperlancar peredaran darah.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
· Pil:
· Kapsul:
Curcumae domesticae Rhizoma Extract 10%
Zingiberis aromaticae Rhizoma Extract 20%
Elephantopi Folium Extract 5%
Sappan Lignum Extract 10%
Zingiberis purpurei Rhizoma Extract 20%
Andrographidis Herba Extract 15%
Curcumae Rhizoma Extract 20%
Capa Pemakaian:
· Pil:
Minumlah secara teratur 3 kali sehari @ 5 pil.
Untuk anak-anak cukup 3 kali sehari @ 3 pil.
· Kapsul:
Minumlah secara teratur 3 kali sehari @ 2 kapsul.
Untuk anak-anak cukup 3 kali sehari @ 1 kapsul.
Anjuran:
Sebaiknya minum air putih sebanyak mungkin.
Jenis: Kapsul
Aturan Pakai :
Aturan Pakai :
1. Dewasa 1-2 kapsul pagi & sore
2. Anak-anak 1 kapsul pagi & sore
Contoh Fitofarmaka
1) Nodiar
Kategori :
Konsumen Produk Kesehatan (CHP)> HERBAL
Deskripsi :
Komposisi:
Tiap tablet berisi Nodiar:
attapulgite ................ 300 mg
Folium Extract Psidii ......... .......... 50 mg
Ekstrak Curcuma domestica Rhizoma .... 7,5 mg
Indikasi :
Secara tradisional digunakan untuk pengobatan diare non spesifik
2) X-gra
Komposisi:
Tiap kapsul berisi:
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
Ekstrak Ginseng 30 mg
Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg
Indikasi:
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina
pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dam X-gra, kanker prostat,
hipertensi berat dan gagal ginjal.
Dosis:
Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan.
Efek Samping:
Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi, sangat jarang
terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat, hasil uji klinis menyatakan tidak
adanya efek samping.
Kemasan:
Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul
4. Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek
yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar
produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan
sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses
produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.
Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem
jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah
dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan
yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai
tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis
dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Mengingat pentingnya
penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri obat
tradisional baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui
langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis
produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga
dalam bentuk Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik ini dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi
Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.
2. Bahan awal adalah bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan dalam
pembuatan suatu produk obat tradisional.
3. Bahan baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau bahan lainnya,
baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang tidak
berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional,walaupun tidak semua bahan
tersebut masih terdapat didalam produk ruahan.
6. Produk antara adalah bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau
lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.
7. Produk ruahan adalah bahan atau campuran bahan yang telah selesai diolah yang
masih memerlukan tahap pengemasan untuk menjadi produk jadi.
8. Produk jadi adalah produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan obat
tradisional.
1. Kesimpulan
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan
semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang
membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu
membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan fitofarmaka.
2. Saran
Dalam memberikan obat kepada pasien kita sebagai perawat harus
memperhatikan jenis obat yang di berikan, terutama kelebihan dan kekurangan jenis obat
tersebut. Dalam makalah ini kami telah membahas farmakologi obat tradisional. Pada
satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-
penyakit metabolic dan degenera. Semoga bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA