Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN II

OBAT-OBAT TRADISIONAL

Disusun Oleh:
ZILFA AZIMA PUTRI
(193310807)

Dosen Pembimbing :
Hj. Murniati Muchtar, SKM., M. Biomed

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ilmu
Dasar Keperawatan II dengan judul “Obat-obat Tradisional”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Padang, 29 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
3. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1. Pengertian Obat Tradisional........................................................................................................6
2. Penggolangan Obat Tradisional...................................................................................................7
3. Contoh Obat Tradisional..............................................................................................................9
4. Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik..............................................................................15
5. Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional..........................................................................17
SOP TERAPI JUS SIRSAK UNTUK PASIEN ASAM URAT................................................................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................21
1. Kesimpulan..................................................................................................................................21
2. Saran.............................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari
perkembangan obat di masa lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu
berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, disebut empiris. Empiris
berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun
hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut
Pengobatan Tradisional.
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti penyakit.
Ada obat yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti strychnine & kurare yang
digunakan sebagai racun-panah oleh penduduk pedalaman Afrika. Contoh yang
paling up to date adalah nitrogen-mustard (awalnya digunakan sebagai gas beracun saat
perang dunia pertama) sebagai obat kanker. 
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai “menampakkan
diri”. Aspirin salah satu indikator kemajuan obat kimia sintetis saat itu. Pada tahun 1935
terjadi gebrakan dalam penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfanilamid yang
disusulpenisilin pada tahun 1940. Seperti diketahui bersama, secara tradisional,
sebenarnya luka bernanah dapat disembuhkan dengan menutupinya dengan kapang-
kapang dari jenis tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki secara
ilmiah oleh Dr. Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr. Alexander Fleming,
ditemukanlah penisilin. 
Sejak saat itu, beribu-ribu zat sintetis diketemukan (diperkirakan sekitar 500 zat
per tahun-nya). Hal ini membuat perkembangan di bidang Farmakoterapi meningkat
pesat.  Secara umum, kebanyakan obat “kuno” telah ditinggalkan dan diganti obat yang
lebih “modern”. Tapi bukan berarti obat modern bisa “santai”, sebab persaingan
selanjutnya adalah antar sesama obat modern. Pasalnya obat modern dapat terganti
dengan obat modern yang lebih baru dan lebih berkhasiat serta lebih efektif. Meski
begitu, diperkirakan lebih dari 78% obat yang beredar sekarang adalah merupakan hasil
dari penemuan tiga dasawarsa terakhir
Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa
saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan
masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari
resep dokter. Contoh nyata penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti
Jeruk Nipis yang mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan
fellandren dan sitral digunakan dalam obat batuk Komix Jeruk Nipis, Daun Jambu biji
mengobati penyakit diare dengan kandungan komponen flavonoid seperti tanin sehingga
digunakan dalam komposisi obat Diapet. Itu adalah beberapa contoh tanaman herbal yang
digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun sering terjangkit di dalam masyarakat
sehingga menjadikan obat herbal tersebut sangat bermanfaat selain karena faktor mudah
didapatkan di alam, harganya cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek
samping seperti halnya yang diakibatkan oleh obat – obatan kimia.

2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Obat Tradisional?
b. Bagaimana Penggolangan Obat Tradisional?
c. Apa Contoh Obat Tradisional?
d. Bagaimana Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik?
e. Apa Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengertian Obat Tradisional
b. Untuk mengetahui Penggolangan Obat Tradisional
c. Untuk mengetahui Contoh Obat Tradisional
d. Untuk mengetahui Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik
e. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Obat Tradisional


Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun
zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi rasa sakit,
memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai
dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-


temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan
setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa
kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar,
rimpang, batang, buah, daun dan bunga.
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa
lalu yang berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, di sebut
empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan
secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau
Pengobatan Tradisional.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Pengobatan tradisional. (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan)
adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatannya yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat.

Obat tradisional Peraturan  menurut Menteri Kesehatan RI.No.


179/Men.Kes/Per/VII/1976 Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil adalah obat
jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan
atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai
data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman
- bahan alam
- bedasarkan pengalaman

Sejarah obat tradisional :

 Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh berkembang, terpeliharah


pada sekelompok / golongan masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu
budaya
 Kebiasaan lahir dari pengalaman
 Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, antara lain :
 mencoba-coba
 signatura
 petunjuk dari yang kuasa

Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya


direktorat pengawasan obat tradisional, pada direktorat pengawan obat  dan makanan,
departemen kesehatan.

Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan  paket deregulasi, yaitu
Peraturan Menteri Kesehatan R.I :

1.  No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat TradisionL

2.  No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional

3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan Penandaan Obat Tradisional.

2. Penggolangan Obat Tradisional


Penggolongan obat di atas adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal juga
dikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional. Obat
tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional
atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, telah
diciptakan peralatan berteknologi t inggi yang membantu proses produksi sehingga
industri jamu maupun industri farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat
ini obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan
fitofarmaka. 
 Jamu (Empirical based herbal medicine) 
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya
dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman
yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada
umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang
disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar
antara 5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah
digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin
ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk
tujuan kesehatan tertentu.
 Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine) 
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan
alam yang dapat berupa tanaman obat , binatang, maupun mineral. Untuk
melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan
berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses
produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan
pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian preklinik seperti standart
kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
 Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat
disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.
Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan
obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk
menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara
ilimiah.
3. Contoh Obat Tradisional
 Contoh Jamu
1) Kuku Bima
Indikasi:
Memberi kekuatan dan semangat baru. Menguatkan pinggang/ginjal terutama
bagi mereka yang lemah dan yang bekerja berat.

Kontra Indikasi:
N/A

Komposisi:
Eurycomae longifolia, Kaempferiae Rhizoma, Zingiberis Rhizoma, Zingiberis
aromaticae, Phyllanthi Herba, Bahan-bahan lain.

Cara pemakaian:
1 bungkus diseduh dengan 100 cc (? ½ gelas) air hangat. Minum secara teratur 1
bungkus setiap malam atau 3 x seminggu.

Kemasan:
10 Sachet serbuk, tablet.

Untuk pria.

Jenis: Serbuk

Produsen: PT Sido Muncul

2) Tolak Angin
Indikasi:
Meredakan mual, kembung, sakit perut, melegakan tenggorokan, dan
memperbaiki daya tahan tubuh.

Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Oryza sativa, Foeniculi Fructus, Isorae Fructus, Caryophylli Folium, Zingiberis
Rhizoma, Bahan-bahan lain.

Kegunaan:
Mengobati masuk angin karena kehujanan, kurang tidur, atau terlalu lelah. Gejala-
gejalanya seperti : mual, perut kembung/sakit (mules), pusing, lesu, demam, pilek,
badan terasa dingin, mata berair.

Menjaga stamina/kondisi tubuh di saat-saat bekerja keras/lembur dan melakukan


perjalanan jauh. Terutama petugas jaga malam dan pekerja berat.

Cara pemakaian:
1 bungkus diseduh dengan 100 cc (? ½ gelas) air hangat. Dapat ditambahkan air
jeruk nipis bila suka dan madu kembang Sido Muncul. Diminum 2 kali sehari @ 1
bungkus sampai sembuh.

Untuk pencegahan : 1 bungkus sehari atau 2-3 hari 1 bungkus.

Kemasan:
10 Sachet Serbuk
12 Sachet @ 15 ml
10 cacth cover @ 2 kaplet

Jenis: Saset
Produsen: PT Sido Muncul

3) Darsi
Indikasi:
Untuk penyakit darah kotor dan akibat yang ditimbulkan seperti penyakit kulit,
jerawat, bisul, bercak-bercak merah pada kulit, biduran (galigata), dsb dan
memperlancar peredaran darah.

Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
·         Pil:

Curcumae domesticae Rhizoma 10%


Zingiberis aromaticae Rhizoma 20%
Elephantopi Folium 5%
Sappan Lignum 10%
Zingiberis purpurei Rhizoma 20%
Andrographidis Herba 15%
Curcumae Rhizoma 20%

·         Kapsul:
Curcumae domesticae Rhizoma Extract 10%
Zingiberis aromaticae Rhizoma Extract 20%
Elephantopi Folium Extract 5%
Sappan Lignum Extract 10%
Zingiberis purpurei Rhizoma Extract 20%
Andrographidis Herba Extract 15%
Curcumae Rhizoma Extract 20%

Capa Pemakaian:

·         Pil:
Minumlah secara teratur 3 kali sehari @ 5 pil.
Untuk anak-anak cukup 3 kali sehari @ 3 pil.

·         Kapsul:
Minumlah secara teratur 3 kali sehari @ 2 kapsul.
Untuk anak-anak cukup 3 kali sehari @ 1 kapsul.
Anjuran:
Sebaiknya minum air putih sebanyak mungkin.
Jenis: Kapsul

Produsen: PT Jamu Borobudur

 Contoh Obat Herbal Terstandar


1) Habba Musyafa Plus Propolis Isi 60 Kapsul
Mengandung 100% ekstrak tumbuhan nigella sativa (habbatus sauda oil)
yang bermutu tinggi dalam kemasan kapsul lunak yang praktis, higienis dan
sangat bermanfaat dikonsumsi oleh anak dan dewasa sebagai suplemen
keluarga.
Mengandung Nutrisi lengkap dan seimbang yang dibutuhkan tubuh seperti
multivitamin (vitamin A, B1, B2, D dan Niasin) serta mineral (Calcium,
Ferrum, Zinc dan Phospor), 15 Asam Amino, Omega 3, Omega 6 dan
berbagai enzim yang dibutuhkan tubuh.

Manfaat Kapsul Minyak Habbatus Sauda Musyaffa:


1. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
2. Merupakan nutrisi sel otak untuk meningkatkan kecerdasan.
3. Memperbaiki sistem metabolisme tubuh.
4. Menyeimbangkan fungsi berbagai sistem tubuh.
5. Membantu dalam proses tumbuh kembang anak.

6. Menguatkan tulang dan gigi.


7. Meningkatkan produksi asi pada ibu menyusui.
8. Menghancurkan lemak dalam tubuh untuk mengurangi obesitas.

1 Botol isi 60 kapsul minyak

Aturan Pakai :

Pencegahan : 1x2 kaspul/hari

Pengobatan : 2x2 kapsul/hari

2)   Minyak Habbatussauda` Syathir Isi 60 Kapsul


Komposisi :
Minyak Habbatussauda (Nigella Sativa Oil) ............ 100%

Khasiat & Kegunaan :


1.  Membuang racun dalam tubuh dan membantu mengobati kanker.
2. Mengobati gangguan jantung, ginjal, liver, kencing manis, TBC, paru-paru
kronis, sesak napas, asthma, wasir, insomnia dan stroke.
3. Rematik, asam urat, peradangan tenggorokan, sendi, migrain, exim dan alergi.
4. Meningkatkan ASI, daya tahan tubuh/imunitas, kaki sering kesemutan.
5. Menormalkan/menstabilkan kolesterol, darah tinggi & anemia

Aturan Pakai :
1. Dewasa 1-2 kapsul pagi & sore
2. Anak-anak 1 kapsul pagi & sore

 Contoh Fitofarmaka

1)   Nodiar
Kategori :
Konsumen Produk Kesehatan (CHP)> HERBAL

Deskripsi :

Secara tradisional Psidii Folium Extract dan Curcuma domestica Rhizoma


Extract digunakan untuk menyembuhkan diare. Ekstrak Folium Psidii dikenal
memiliki efek farmakodinamik yang bekerja di otot polos usus sedangkan tanin
yang terkandung meliputi mukosa usus terutama di usus oleh penyerapan toksin
dan presipitasi protein. Curcuma domestica Rhizoma bekerja dengan efek
spasmolytical sebagai pendorong anti oleh antagonis kompetitif pada reseptor
asetilkolin non. Komposisi tersebut diperkuat dengan attapulgite. Attapulgite
melindungi usus dan menyerap racun bakteri dan juga meningkatkan konsistensi
feses dengan penyerapan cairan di lumen intestinals.

Komposisi:
Tiap tablet berisi Nodiar:
attapulgite ................ 300 mg
Folium Extract Psidii ......... .......... 50 mg
Ekstrak Curcuma domestica Rhizoma .... 7,5 mg

Indikasi :
Secara tradisional digunakan untuk pengobatan diare non spesifik

2)   X-gra
Komposisi:
Tiap kapsul berisi:
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
Ekstrak Ginseng 30 mg
Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg

Indikasi:
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina
pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dam X-gra, kanker prostat,
hipertensi berat dan gagal ginjal.

Dosis:
Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan.

Efek Samping:
Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi, sangat jarang
terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat, hasil uji klinis menyatakan tidak
adanya efek samping.

Kemasan:
Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul
4. Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek
yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar
produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan
sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses
produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.
Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem
jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah
dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan
yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai
tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis
dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Mengingat pentingnya
penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri obat
tradisional baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui
langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis
produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga
dalam bentuk Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik ini dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi
Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam CPOTB adalah:

1.      Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan


tumbuhan,bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran
daribahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk
pengobatanberdasarkan pengalaman.

2.       Bahan awal adalah bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan dalam
pembuatan suatu produk obat tradisional.

3.      Bahan baku adalah simplisia, sediaan galenik, bahan tambahan atau bahan lainnya,
baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang tidak
berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat tradisional,walaupun tidak semua bahan
tersebut masih terdapat didalam produk ruahan.

4.      Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang


belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain merupakan bahan
yang dikeringkan.

5.      Bahan pengemas adalah semua bahan yang digunakan untuk pengemasan produk


ruahan untuk menghasilkan produk jadi.

6.      Produk antara adalah bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau
lebih tahap pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan.

7.      Produk ruahan adalah bahan atau campuran bahan yang telah selesai diolah yang
masih memerlukan tahap pengemasan untuk menjadi produk jadi.

8.      Produk jadi adalah produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan obat
tradisional.

9.      Pembuatan adalah seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi pengadaan bahan awal


termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, pengemasan, pengawasan mutu sampai
diperoleh produk jadi yang siap untuk didistribusikan.

10.  Produksi adalah semua kegiatan pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal


termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan, sampai dengan pengemasan untuk
menghasilkan produk jadi.

11.  Pengolahan adalah seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penimbangan bahan baku


sampai dengan dihasilkannya produk ruahan.

12.  Pengemasan adalah kegiatan mewadahi, membungkus, memberi etiket dan atau


kegiatan lain yang dilakukan terhadap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi.

13.  Pengawasan dalam proses adalah pemeriksaan dan pengujian yang ditetapkan dan


dilakukan dalam suatu rangkaian proses produksi, termasuk pemeriksaan dan pengujian
5. Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional
 Keuntungan obat tradisonal
Kelebihan Obat Tradisional Dibandingkan obat-obat modern, memang
OT/TO memiliki beberapa kelebihan, antara lain : efek sampingnya relatif rendah,
dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung,
pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai
untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.
1. Efek samping OT relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
OT/TO akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik
takaran, waktu dan cara penggunaan, pemilihan bahan serta penyesuai
dengan indikasi tertentu.
2.      Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional/komponen bioaktif tanaman obat. Dalam suatu ramuan OT
umumnya terdiri dari beberapa jenis TO yang memiliki efek saling
mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan.
Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak
menimbulkan kontra indikasi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling
menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki. Sebagai ilustrasi dapat
dicontohkan bahwa suatu formulasi terdiri dari komponen utama sebagai
unsur pokok dalam tujuan pengobatan, asisten sebagai unsur pendukung atau
penunjang, ajudan untuk membantu menguatkan efek serta pesuruh sebagai
pelengkap atau penyeimbang dalam formulasi. Setiap unsur bisa terdiri lebih
dari 1 jenis TO sehingga komposisi OT lazimnya cukup komplek.
3.      Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi
Zat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder,
sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder;
sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek
farmakologi. Efek tersebut adakalanya saling mendukung (seperti pada
herba timi dan daun kumis kucing), tetapi ada juga yang seakan-akan saling
berlawanan atau kontradiksi (sperti pada akar kelembak). Sebagai contoh
misalnya pada rimpang temu lawak (Curcuma xanthoriza) yang disebutkan
memiliki beberapa efek farmakologi, antara lain : sebagai anti inflamasi
(anti radang), anti hiperlipidemia (penurun lipida darah), cholagogum
(merangsang pengeluaran produksi cairan empedu), hepatoprotektor
(mencegah peradangan hati) dan juga stomakikum (memacu nafsu makan).
4.      Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degeneratif. Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia
(bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang
terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik
degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang). Hal ini seiring dengan
laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai
penemuan baru yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan
kesejahteraan umat manusia.Pada periode sebelum tahun 1970-an banyak
terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan penanggulangan secara cepat
dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu jika hanya
mengunakan OT atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang bermakna
dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya hinga
sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang
potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab
penyakit infeksi. Akan tetapi timbul penyakit baru yang bukan disebabkan
oleh jasad renik, melainkan oleh gangguan metabolisme tubuh akibat
konsumsi berbagai jenis makanan yang tidak terkendali serta gangguan faal
tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit ini dikenal dengan sebutan
penyakit metabolik dan degeneratif. Yang termasuk penyakit metabolik
antara lain : diabetes (kecing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam
urat, batu ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif diantaranya :
rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak lambung),
haemorrhoid (ambaien/wasir) dan pikun (Lost of memory).
 Kelemahan obat tradisonal
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa
kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional
(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal).
Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang
lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines,
belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Menyadari akan hal ini maka pada upaya pengembangan OT ditempuh berbagai
cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan bentuk OT
yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa dipertanggung jawabkan secara
ilmiah serta memenuhi indikasi medis; yaitu kelompok obat fitoterapi atau
fitofarmaka Akan tetapi untuk melaju sampai ke produk fitofarmaka, tentu
melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa
menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut.
Efek farmakologis yang lemah dan lambat karena rendahnya kadar senyawa aktif
dalam bahan obat alam serta kompleknya zat balast/senyawa banar yang umum
terdapat pada tanaman. Hal ini bisa diupayakan dengan ekstrak terpurifikasi, yaitu
suatu hasil ekstraksi selektif yang hanya menyari senyawa-senyawa yang berguna
dan membatasi sekecil mungkin zat balast yang ikut tersari.
SOP

TERAPI JUS SIRSAK UNTUK PASIEN ASAM URAT

Herbal/obat tradisional adalah bahan atau ramuan


yang berupa bahan tumbuhan,bahan hewan,bahan
  mineral,atau campura dari bahan bahan tersebut.

Buah sirsak mengandung banyak senyawa bermanfaat


seperti;
PENGERTIAN
serat,karbohidrat,kalium,vitaminC,kalium,air,lemak.
Dari sinilah kita bisa memprediksikan bagaimana
manfaat buah sirsak bagi tubuh,
TUJUAN Untuk menurunkan kadar asam urat

KEBIJAKAN Pasien yang menderita asam urat

PERSIAPAN LINGKUNGAN Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman

BAHAN - BAHAN 1) 100 gr daging buah sirsak yang matang


dan sudah matang dan dia nuang bijinya

2) 1 sendok makan guka putih


3) 200 ml air putih matang
4) Es batu secukupnya
CARA MEMBUAT 1) Kupas buah sirsak pisahkan daging dengan
biji nya

2) Campurkan buah sirsak dengan gula,air


dalam blender
KOSUMSI 2 x 1 sehari

(pagi dan sore)


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat
bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan
semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang
membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu
membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan fitofarmaka.

2. Saran
Dalam memberikan obat kepada pasien kita sebagai perawat harus
memperhatikan jenis obat yang di berikan, terutama kelebihan dan kekurangan jenis obat
tersebut. Dalam makalah ini kami telah membahas farmakologi obat tradisional. Pada
satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-
penyakit metabolic dan degenera. Semoga bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya.


2013. Obat Tradisional yang Ada di Masyarakat Sekitar, (Online),
(http http://obatuntukpenyakit15.blogspot.com, diakses 30 maret 2020).

Anda mungkin juga menyukai