Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep Komunikasi Terapeutik


Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus menerus. Komunikasi bertujuan
untuk memudahkan, melancarkan, melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan optimal, baik komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hubungan antara
manusia.
Sebagai tenaga kesehatan yang paling lama dan sering berinterksi dengan pasien /klien,
perawat diharapkan dapat menjadi “obat” secara psikologis. Kehadiran dan interaksi yang
dilakukan perawat hendaknya membawa kenyamanan dan kerinduan bagi klien.
Komunikasi yang direncanakan secara standar dan bertujuan serta kegiatannya
difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah
pada tujuan untuk menyembuhkan pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan
lainnya disebut sebagai komunikasi terapeutik oleh” Heri Purwanto (1945)  .
Hubungan perawat - klien yang terapeutik adalah pengalaman bersama dan pengalaman
perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik dengan
menggunakan berbagai tehnik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah yang positif
seoptimal mungkin. Untuk dapat melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif, perawat
harus mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami betul tentang dirinya.
Agar perawat dapat berperan efektif dan terapeutik, ia harus menganalisa dirinya:
kesadaran klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi model yang bertanggung jawab. Seluruh
prilaku dan pesan yang disampaikan perawat (verbal atau non verbal ) hendaknya bertujuan
terapeutik untuk klien. Analisa hubungan yang terapeutik perlu dilakukan untuk evaluasi
perkembangan hubungan dan menentukan teknik dan keterampilan yang tepat dalam setiap tahap
untuk mengatasi masalah klien dengan prinsip di sini dan saat ini (here and now).
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat- klien yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalan klien. Maksud komunikasi adalah mempengaruhi
pengaruh orang lain.
Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat-klien yang terapeutik tidak
mungkin  dicapai tanpa komunikasi (budi anna keliat).
Kalthner, dkk (1995) mengatakan bahwa komunikasi terapeutik terjadi dengan tujuan
menolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang profesional dengan menggunakan
pendekatan profesional berdasarkan perasaan dan emosi. Didalam komunikasi terapeutik ini
harus ada unsur kepercayaan.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan
dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi profesional
yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien ( heri purwanto, 1994)
Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik secara verbal dan nonverbal. ( Mulyana, 2000)

2. Prinsip-prinsip dalam Komunikasi Terapeutik


Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut bersifat terapeutik atau
tidak, maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan prinsip- prinsip berikut ini :
1.      Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta nilai
yang dianut.
2.      Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
3.      Perawat harus mamahami, menghayati nilai dianut oleh klien.
4.      Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
5.      Perawat harus menciptakan suasana yang mungkin pasien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tubuh makin matang dan dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
6.      Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi.
7.      Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.
8.      Memehami betul arti simpati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati yang
bukan tindakan terapeutik.
9.      Kejujuran dan komunikasi terbuka  merupakan dasar dari hubungan terapeutik.
10.  Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain
tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik,
mental, sosial, spiritual dan gaya hidup.
11.  Disarankan untuk mengekspresikan perasaan yang dianggap mengganggu.
12.  Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa
rasa takut.
13.  Altruisme, mendapatkan keputusan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
14.  Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan prinsip
kesejahteraan manusia.
15.  Bertanggung jawab dalam 2 dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas tindakan
yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain tentang apa yang dikomunikasikan.

Beberapa prinsip komunikasi terapeutik menurut Boyd & Nihart (1998) adalah:
1. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi.
2. Tingkah laku professional mengatur hubungna terapeutik.
3. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari.
4. Kerahasiaan klien harus dijaga.
5. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman.
6. Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari membuat penilaian tentang tingkah laku
klien dan memberi nasehat.
7.  Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan kembali pengalamannya secar rasional.
8. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan
subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien.
9.  Implementasi intervensi berdasarkan teori.
10. Membuka diri hanya digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai tujuan terapeutik.

Anda mungkin juga menyukai