Anda di halaman 1dari 5

PREPARASI SIMPLISIA TANPA PENGERINGAN

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Untuk mengetahui cara preparasi simplisia tanpa pengeringan yaitu dengan proses
pembuatan yang memerlukan air dan dengan proses khusus.
 Untuk mengetahui randemen hasil preparasi sampel Bengkoang dan Lidah Buaya.

II. DASAR TEORI


Lidah Buaya
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari lidah buaya adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Family : Liliceae
Genus : Aloe
Species : Aloe vera L.

Gambar 1. Aloe Vera L.


Aloe merupakan tanaman Liliaceae yang mempunyai banyak jumlah spesies yang
berbeda, di antara spesies ini hanya satu jenis yang telah lazim digunakan sebagai tanaman
obat sejak ribuan tahun yang lalu yaitu Aloe vera atau yang sering disebut dengan nama lidah
buaya. Mesir mendokumentasikan kegunaannya dalam mengobati luka bakar, dan infeksi.
Lidah buaya dalam bentuk segar selalu digunakan Cleopatra untuk menjaga kulitnya agar tetap
halus dan awet mudah.
Kandungan Zat Gizi Lidah Buaya per 100 gram:
Zat gizi Kandungan per 100 gram baham
Energi (kal) 4,00
Protein (g) 0,10
Lemak (g) 0,20
Serat (g) 0,30
Fosfor (mg) 186,00
Kalsium (mg) 0,10
Besi (mg) 0,80
Vitamin C (mg) 3,476
Vitamin A (IU) 4,594
Vitamin B1 (mg) 0,01
Kadar air (g) 99,20
Sumber: Departemen Kesehatan R.I., (1992)
Lidah buaya sama seperti tanaman lainnya yang mempunyai struktur akar, batang,
daun dan bunga, namun yang sering digunakan di dalam pengobatan adalah bagian daun. Daun
lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian memanjang berupa
pelepah dengan panjang mencapai kisaran 40–60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8–13 cm
dan tebal antara 2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-
abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta bersifat sukulen, yakni mengandung air,
getah dan lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya
membulat (cembung). Daun lidah buaya muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai
putih. Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya dewasa. Namun tidak demikian halnya
dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor
genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
Adapun struktur daun lidah buaya terbagi atas tiga bagian :
a) Kulit daun
Kulit daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang berwarna
hijau. Sejauh ini belum ada tulisan mengenai zat yang terkandung di dalam kulit daun
namun penelitian yang dilakukan Agarry., et al (2005) menunjukkan bahwa ekstrak kulit
daun lidah buaya pada konsentrasi 25 mg/ml menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4 mm. Di dalam buku pengobatan
menyatakan bahwa teh yang terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat menghilangkan
kecanduan merokok.
b) Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan.
Eksudat berbentuk cair, berwarna kuning dan rasanya pahit. Zat- zat yang terkandung
di dalam eksudat adalah: 8- dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida (Aloins),
biasa digunakan untuk pencahar.
c) Gel
Gel adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam
daun setelah eksudat dikeluarkan. Ada beberapa zat terkandung di dalam gel seperti tabel 2.

Kandungan Asam Amino dalam Gel Lidah Buaya


Jenis asam amino Kandungan g/g
Lisin 8,27
Histidin 5,92
Arginin 4,81
Asam aspartate 14,37
Treonin 5,68
Asam glutamate 14,27
Glisin 7,80
Alanin 1,09
Sistin 0,02
Valin 6,85
Metionin 1,83
Isoleusin 3,72
Tirosin 3,24
Fenilalanin 4,47
Leusin 8,53
Prolin 0,07
Sumber : Djubaedah, 2003
Manfaat lidah buaya, kandungan dalam lidah buaya menyebabkan tanaman ini menjadi
tanaman multikhasiat. Kandungan tersebut berupa aloin, emodin, resin, lignin, saponin,
antrakuinon, vitamin, mineral, dan lain sebagainya. Selain itu lidah buaya tidak menyebabkan
keracunan baik pada tanaman ataupun pada hewan, sehingga dapat digunakan dalam industri
dengan diolah menjadi gel, serbuk, ekstrak, pakan ternak, atau berbagai produk yang lain.
Masing-masing kandungan dalam lidah buaya memiliki efek yang berbeda. Saponin pada lidah
buaya mempunyai efek yang dapat membunuh kuman. Antrakuinon dan kuinon berperan
sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Aloin dapat berperan sebagai obat pencahar.
Lignin pada gel lidah buaya mampu menembus ke dalam kulit sehingga membantu mencegah
hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit.
Lidah buaya juga mampu menyembuhkan penyakit sariawan (stomatitis aphtous). Lidah
buaya dapat menyembuhkan penyakit sariawan setelah dilakukan pengolesan selama kurang
lebih tiga hari. Penyembuhan ini terjadi dikarenakan lidah buaya memiliki enzim bradykinase
dan karboxypeptidase yang berperan sebagai antiinflamasi. Tingginya kadar lemak dalam darah
juga dapat diatasi dengan lidah buaya. Vitamin B (terutama B3 atau asam nikotinat)
memproduksi VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang berdampak pada menurunnya
kadar trigliserid, sedangkan antraquinon memberikan efek laxantia dengan membentuk jel
sehingga transport makanan di usus menjadi lebih cepat dan penyerapan lipid dapat dihambat.
Lidah buaya dapat digunakan secara internal (dimakan) maupun eksternal. Penggunaan
secara internal sangat sesuai untuk mereka yang memiliki masalah berat badan, karena
kalorinya yang rendah. Selain itu juga berfungsi sebagai pencahar dan membantu meningkatkan
kegiatan usus besar. Getahnya bila dicampur dengan gula dapat mengobati asma dan dalam
dosis rendah sebagai tonik untuk dyspepsia dan obat batuk.
Penggunaan secara eksternal umumnya dengan mengoleskan gel lidah buaya pada
rambut, kulit, dahi, perut, atau bagian lainnya. Pemakaian secara eksternal berfungsi untuk
menyuburkan rambut, perawatan kulit, obat luka, dan antimikrobia. Lidah buaya juga dapat
digunakan untuk mengobati luka bakar dan merangsang regenerasi kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Furnawathi, irni. 2001. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Depok: Agromedia Pustaka
Ir. Rostita. 2008. Sehat Cantik dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung: Qanita PT.
Mizan Pustaka.
Sudarto, Yudo. 1997. Tanaman Hias Lidah Buaya. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai