Anda di halaman 1dari 5

Daun serai

Gambar 1. Daun Serai

Dalam Wikipedia (2011) daun serai dapat diklasifikasikan kedalam golongan


sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Clasis : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Cymbopogon

Species : Cymbop

Serai merupakan salah satu jenis rumput-rumputan, tanaman ini hidup baik di

daerah yang udaranya panas maupun basah. Ada kemungkinan Malaysia dan srilangka
merupakan tempat asal tanaman ini. Serai banyak tersebar di daerah-daerah tropic

lainnya dan ditanam untuk diambil minyaknya, terutama didaerah-daerah berkembang.

Secara umum serai dibagi menjadi 2 jenis, yaitu serai dapur (lemograss). Keduanya

mempunyai aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di Indonesia

merupakan minyak sereh wangi ( citronella oil.)

Daun tanaman serai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang,

runcing dan memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau

citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam.

Tulang daun tanaman serai tersusun sejajar dan letaknya tersebar pada batang. Panjang

daunnya sekitar 50-100 cm sedangkan lebarnya kirakira 2 cm. Daging daun tipis, serta

pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus (Arzani dan Riyanto, 2011).

Tanaman serai mengandung minyak esensial atau minyak atsiri. Minyak atsiri dari

daun serai rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim hujan dan dapat mencapai 1,2%

pada musim kemarau). Minyak sulingan serai wangi berwarna kuning pucat (Khumaini,

2012).

Pada akar tanaman serai mengandung kira-kira 0,52% alkaloid dari 300 g bahan

tanaman. Daun dan akar tanaman serai mengandung flavonoid yaitu luteolin, luteolin 7-

O-glucoside (cynaroside), isoscoparin dan 2''-O-rhamnosyl isoorientin. Senyawa

flavonoid lain yang diisolasi dari bagian aerial tanaman serai yaitu quercetin, kaempferol

dan apigenin (Santoso, 2007).


Rasa serai adalah pedas dan bersifat hangat, serai mengandung minyak atsiri

dengan komponen citronellai, citrai, geraniol, methylheptone, eugenol methyleteer,

dipenten, eugenol, kadinen, kedinol, dan limonene. Minyak atsiri sereh banyak diguakan

dalam pembuatan sabun dan detergen. Seluruh tanaman di atas tanah (segar atau kering)

dan minyak atsiri dapat digunakan. (Wikipedia, 2011)

a. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Daun Serai

Serai atau Cymbopogon citratus dipercaya memiliki banyak manfaat untuk

tubuh.Bagian tanaman ini yang biasa digunakan dimanfaatkan adalah bagian batang dan

sedikit dari bagian daunnya. Manfaat daun serai ini tentunya ada berkat kandungan yang

ada dalam daun ini.

Berdasarkan pada beberapa penelitian mengenai tanaman serai, ekstrak daunnya

mengandung senyawa senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol dan steroid

yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan melalui penghambatannya terhadap radikal

bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan nilai IC50 terbaik pada ekstrak etanol

70% sebesar 79,444 mg/L (Rahmah, 2014).

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Agbafor dan Akubugwo (2010), ekstrak

serai dengan dosis 100 mg/KgBB dan 200 mg/KgBB yang diberikan selama 7 hari

memiliki efek sebagai hipokolesterolemia. Aktivitas kolesterol ditunjukkan dengan

adanya senyawa flavonoid yang dapat memperbaiki profil lipid secara bermakna, hal ini

terjadi karena flavonoid berperan sebagai antioksidan dan dapat menekan terbentuknya
interleukin proinflamasi. Flavonoid mampu memperbaiki endotel pembuluh darah, dapat

mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas (Arifin, 2011).

Berikut adalah rincian kandungan nutrisi yang ada dalam 100 gram sereh
berdasarkan USDA National Nutrient Database:

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Daun Serai


No Komponen Jumlah (g)
1 Kalori 99
2 Protein 1.82
3 Lemak 0.49
4 Karbohidrat 25.31
5 Kalsium 65
6 Asam folat 75
7 Vitamin A 6
8 Vitamin B1 0.065
9 Vitamin B2 0.135
10 Vitamin C 2.6
Sumber : USDA National Nutrient Database

DAFTAR PUSTAKA
Arzani, M. N dan Riyanto, R. 1992. Aktifitas antimikrobia minyak atsiri daun
serai,Laporan Penelitian. Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Khumaini, A. 2012. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun serai. Surya Agritama Volume 2
Nomor 1 Maret 2013. Program Studi Peternakan. Fakultas Peternakan.Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.

Arifin. 2011. Pengaruh ekstrak daun serai terhadap kualitas daging ayam broiler (Gallus
Sp). Buletin Anatomi dan Fisiologi 18:39-46.

Santoso, B.M. 2007. Sereh Wangi Bertanam dan Penyulingan, Cetakan ke 10. Penerbit
Kanisius.Yogyakarta. Halaman 29-34

Rahmah, DA., 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Serai (Cymbopogon citratus)
Dan Potensinya Sebagai Pencegah Oksidasi Lipid. IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai