Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Mata Kuliah Teknologi Herbal

Daun Sirih (Piper betle L.): Informasi Botani, Etnomedik,


Fitokimia, Farmakologi, serta Teknik Isolasi dan Identifikasinya
oleh Farah Fauzia, 0906640791, Teknologi Bioproses

Informasi Botani dan Etnomedik


Sirih, yang dalam bahasa inggris dikenal sebagai betel, merupakan salah satu tanaman
tropis yang banyak tumbuh di daerah Asia Tenggara. Tanaman ini berasal dari wilayah Indo-
Malaya [2] dan telah menyebar di area tropis Asia dan Afrika Timur [3]; dengan tampak daun
tanaman seperti pada Gambar 1 dan profil taksonomi pada Tabel 1.
Tabel 1. Profil Taksonomi Tanaman Sirih [4]

Kingdom: Plantae
Division: magnoliphyta
Class: magnolipsida
Order: Piperales
Family: Piperacceae
Genus: Piper
Gambar 1. Daun Sirih [1] Species: Piper betle

Bagian tanaman sirih, khususnya daun, telah familiar dimanfaatkan untuk berbagai
aplikasi etnomedik tradisional seperti untuk mencegah atau mengobati: batuk, sakit
tenggorokan [5]; penyakit mata, penyakit kulit [2]; hidung berdarah, bisul, dan sariawan [6].
Selain itu, karena aroma serta rasanya yang kuat, daun sirih juga dimanfaatkan sebagai
penyegar mulut [7] serta pencegah dan penghilang bau badan dan keputihan [5].

Informasi Fitokimia
Karakteristik aroma dan rasa yang kuat dari sirih dilaporkan adalah karena kandungan
betel phenol [4]; di mana senyawa fenol ini banyak ditemukan dari identifikasi daun sirih.
Sementara itu, Tabel 2 berikut merangkum informasi konstituen dari daun sirih segar, ekstrak
daun sirih, serta minyak esensial daun sirih.

1 Farah Fauzia (0906640791) –Teknologi Bioproses DTK FTUI


Tugas 1
Mata Kuliah Teknologi Herbal

Tabel 2. Tabel Rangkuman Informasi Fitokimia Daun Sirih


Komposisi Nutrisi dari Daun Fitokonstituen Umum dalam Komposisi Kimia dari Minyak Esensial
Sirih Segar [8] Ekstrak Daun Sirih [7] Daun Sirih [2]
Air 85-90% Karbohidrat α -pinene 0.09%
Protein 3-3.5% Alkaloid Camphene 0.09%
Nitrogen 2-7% Glikosida β-myrcene 0.12%
Mineral 2.3-3.3% Vitamin L-limonene 0.28%
Serat 2.3% Gum Cis-ocimene 0.20%
Natrium 1.1-4.6% Steroid Phenyl acetylaldehyde 0.13%
Karbohidrat 0.5-6.1% Tannin, fenol* t -ocimene 0.66%
Lemak 0.4-1% Asam organik Linaly lacetate 0.20%
Kalsium 0.2-0.5% Decanal 0.18%
Tannin 0.1-1.3% *keterangan: Chavicol 0.55%
salah satu komponen utama Cyclohexene,4-methyl- 0.15%
Minyak
0.08-0.2% Eugenol 63.39%
esensial fenol ini dikenal dengan
hydroxychavicol; yang β-elemene 0.24%
Fosfor 0.05-0.6%
dilaporkan berperan dalam Methyl-eugenol 0.21%
Klorofil 0.01-0.25%
berbagai karakteristik Undecanal 0.43%
Besi 0.005-0.007%
bermanfaat dari daun sirih [3, 9] t-caryophyllene 4.22%
Vitamin C 0.005-0.01% Bicyclo (4.1.0)hept-3-en- 0.12%
Vitamin A 1.9-2.9 mg/100g α-humulene 0.68%
Asam 0.63-0.89 γ -muurolene 1.27%
nikotinik mg/100g Germacrene D 2.85%
Thiamin 10-70 µg/100g Germacrene B 0.81%
Iodin 3.4 µg/100g Acetyleugenol 14.05%
Riboflavin 1.9-3 µg/100 g Aluminum sulphate 0.34%
Energi 44 kcal/100g Ledene 0.18%
Globulol 0.12%
4-allyl-1 ,2-diacetoxybenzene 0.13%
γ -cadinene 3.85%
γ -muurolene 0.15%
t -caryophyllene 0.53%
Aluminum sulphate 0.10%
γ -ionene 0.13%

Aktivitas Farmakologi
Sejalan dengan utilisasi etnomediknya yang populer, berbagai literatur telah
melaporkan aktifitas farmakologi dari ekstrak maupun minyak esensial daun sirih, yaitu di
antaranya dirangkum dalam Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Tabel Rangkuman Informasi Aktivitas Farmakologi Daun Sirih
Jenis Aktivitas
Keterangan Referensi
Farmakologi
Menemukan radikal bebas; menginhibisi peroksidasi lemak akibat
Antioksidan [2, 4, 5, 10]
radiasi
Antikanker Memiliki sitotoksisitas tertentu terhadap sel kanker [7, 8]
Antifungal Memiliki aktivitas kuat melawan patogen/bakteri tertentu; mengubah [2, 4, 9]
struktur membran sel dan mengakibatkan disrupsi struktur membran
Antimikrobial [4, 5]
permiabel bakteri
Antidiabetik Menginhibisi xanthine oxidase [5]
Anti-inflammatory Menyerang respon inflammatory makrofag [4, 5]
Antihalitosis Melawan obligat oral anaerob yang menyebabkan halitosis [4]
Radioprotektif Mencegah kerusakan rantai DNA akibat radiasi [4, 5]
Imunomodulator Menunjukkan potensi dalam aktivitas imunosupresif [4, 5]

2 Farah Fauzia (0906640791) –Teknologi Bioproses DTK FTUI


Tugas 1
Mata Kuliah Teknologi Herbal

Teknik Isolasi dan Identifikasi


Teknik isolasi komponen tertentu dari daun sirih cukup bervariasi bergantung dari
karakteristik konstituen yang ingin diperoleh. Sebagian besar teknik adalah ekstraksi pelarut
atau maserasi selama waktu tertentu. Beberapa yang sudah digunakan adalah: air distilasi [3,
10, 11], kloroform [7, 9], etil asetat, etanol, metanol, dan n-heksana [5]. Sementara minyak
esensial daun sirih dapat diperoleh dengan menggunakan teknik hidrodistilasi [2].
Teknik analitik yang digunakan dalam mengidentifikasi dan menguantifikasi
komponen bioaktif dari ekstrak atau isolat daun sirih di antaranya adalah dengan HPLC-
PAD, HPLC-MS, GC/MS, TLC, kromatografi kolom; serta teknik baru yaitu DART-MS
(Direct Analysis in Real Time Mass Spectrometric) [4].

Daftar Referensi
[1] Das, S. and B. De, Acetylcholinesterase inhibitory property of Piper betle L. leaves.
Pharmacologyonline, 2011. 1: p. 700-704.
[2] Prakash, B., et al., Efficacy of chemically characterized Piper betle L. essential oil against
fungal and aflatoxin contamination of some edible commodities and its antioxidant activity.
International Journal of Food Microbiology, 2010. 142: p. 114-119.
[3] Pin, K.Y., et al. Aqueous Extraction of Hydroxychavicol from Piper Betle L. Leaves. in the 1st
International Conference on Natural Resources Engineering & Technology. 2006. Putrajaya,
Malaysia.
[4] Nagori, K., et al., Piper betle L.- A review on its ethnobotany, phytochemistry,
pharmacological profile and profiling by new hyphenated technique DART-MS (Direct
Analysis in Real Time Mass Spectrometry). Journal of Pharmacy Research, 2011. 4(9): p.
2991-2997.
[5] Kumar, N., et al., Piper betle Linn. a maligned Pan-Asiatic plant with an array of
pharmacological activities and prospects for drug discovery. Current Science, 2010. 99(7): p.
922-932.
[6] Kuncahyo, I. and D.H. Kumiasih, Pembuatan tablet kunyah ekstrak daun sirih (Piper betle
L.) dengan bahan pengikat gelatin secara granulasi basah. Jurnal Kimia dan Teknologi.
[7] Chaurasia, S., et al., Phytochemical Studies and In vitro Cytotoxicity Screening of Piper betle
Leaves Extracts. Journal of Pharmacy Research, 2011. 4(11): p. 4187-4189.
[8] Guha, P., Betel Leaf: The Neglected Green Gold of India. J. Hum. Ecol., 2006. 192(2): p. 87-
93.
[9] Ali, I., et al., In vitro antifungal activity of hydroxychavicol isolated from Piper betle L.
Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 2010. 9(7).
[10] Dasgupta, N. and B. De, Antioxidant activity of Piper betle L. leaf extract in vitro. Food
Chemistry, 2004. 88: p. 219-224.
[11] LEI, D., et al., Antioxidative and Antiplatelet Effects of Aqueous Inflorescence Piper betle
Extract. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2003. 51: p. 2083-2088.

3 Farah Fauzia (0906640791) –Teknologi Bioproses DTK FTUI

Anda mungkin juga menyukai