Deskripsi Tanaman
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di
kawasan Asia tenggara, yaitu hutan belantara Kalimantan Timur di Indonesia atau semenanjung
Malaya. Tanaman ini tumbuh subur pada daerah yang mendapat banyak sinar matahari,
kelembaban tinggi, serta musim kering yang pendek (untuk menstimulasi perbungaan). Pada
kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembapan tanah. Tanaman ini dapat ditanam
hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut (20-40 ) di daerah tropis, namun biasanya
pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah (Nugroho, 2009).
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Guttiferanales
Famili : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L
Sumber: Bahri et al., 2012
a) Xanthone
Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi ini
memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-diabetes,
anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan
tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya. Yang
paling banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-mangostin dan
gamma-mangostin.
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan pembentukan
senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa xanthone juga
mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan
proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua turunan senyawa
xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi dengan jalan
menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki sifat
anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang selama ini
beredar di pasaran.
Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan penyakit
yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.
b) Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas
antioksidan yang mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare,
hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat
menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-
nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan
diformulasikan secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
c) Antosionin
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki
peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes,
kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya
banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Stroberry,
Rasberry, Apel, dan lainnya.
d) Anti-Inflamasi (Peradangan)
Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi (anti- peradangan).
Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah dengan memakai mangostin
dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas penghambatan terhadap pelepasan
nistamin dan sintesis prostagladin E2 sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak
etanol dalam kulit buah Manggis mampu meredam radikal bebas secara kuat.
e) Anti-Kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah
Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat
antiproliferasi untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu
menghancurkan sel kanker.
Efek Farmakologis
1. Menjaga Kesehatan Tubuh dan Meningkatkan Energi.
Jika dikonsumsi oleh kita secara rutin maka jus kulit buah manggis dapat meningkatkan
energi, memicu perasaan bahagia serta menambah stamina. Xanthone dari kulit manggis
yang merupakan antioksidan tingkat tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta
mengontrol berbagai serangan penyakit.
2. Memperbaiki Elastisitas Sel Tubuh dan Menurunkan Berat Badan.
Kandungan antioksidan yang sangat tinggi yang terdapat dalam kulit buah manggis dapat
meningkatkan regenerasi sel-sel sehingga dapat memperlambat proses penuaan.
Kandungan antioksidan pada kulit manggis yaitu 66,7 kali wortel dan 8,3 kali kulit jeruk.
Sebagai antioksidan, xanthone memiliki gugus hidroksida yang sangat efektif untuk
mengikat radikal bebas yang merupakan penyebab dari rusaknya sel tubuh. Selain itu,
antioksidan tersebut juga dapat membantu dalam hal penurunan berat badan dengan cara
menyeimbangkan kadar kortisol – yaitu hormon yang dapat menstimulasi penumpukan
lemak dalam tubuh.
3. Menyeimbangkan Sistem Kelenjar Endokrin.
Kulit manggis mengandung senyawa yang bernama “Xanthone” yang bekerja
menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin. Sistem kelenjar endokrin yang seimbang
menimbulkan keseimbangan yang baik dari semua hormon dan neurokimia yang
diproduksi oleh sistem endokrin. Xanthone juga dapat membantu mempercepat
penyembuhan luka, mengeluarkan racun dari hati, dan lain-lain.
4. Menjaga Kesehatan Otak.
Antioksidan yang ada di dalam kulit buah manggis juga dapat membantu mencegah
penurunan fungsi otak yang dapat mengakibatkan penyakit seperti demensia dan
Alzheimer, juga mencegah terjadinya faktor kerusakan sistem syaraf yang dapat
mengakibatkan penyakit Parkinson. Kandungan flavonoid di dalam kulit buah manggis
bekerja untuk menghentikan kerusakan ringan pada memori otak.
5. Meningkatkan Kemampuan Tubuh Dalam Mengatasi Stress.
Di saat terjadinya stress, tubuh kita akan memproduksi hormon kortisol secara berlebihan.
Zat Xanthone yang terdapat di dalam kulit manggis bekerja untuk menyeimbangkan kadar
hormon kortisol sehingga secara alami tubuh mampu menurunkan tingkat depresinya serta
meningkatkan mood.
6. Menjaga Kesehatan Pencernaan.
Kandungan antioksidan di dalam kulit buah manggis dapat membantu untuk melindungi
dan menurunkan kandungan asam yang tinggi pada lambung. Zat antimikroba dalam kulit
manggis dapat memerangi bakteri, parasit dan jamur dalam perut. Selain itu juga, zat
antimikroba tersebut bekerja untuk mengatasi iritasi usus besar dan usus kecil yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi pencernaan dan serta diare. Ekstrak kulit manggis juga
mampu mencegah radang usus besar dengan cara menghambat infeksi pada kantong-
kantong yang terdapat di lapisan usus besar.
7. Mencegah Batu Ginjal.
Mengkonsumsi ekstrak kulit manggis dalam jumlah tertentu secara rutin akan membuat
anda mengeluarkan air seni lebih sering sehingga anda dapat terhindar dari penyakit
infeksi saluran kemih dan juga masalah batu ginjal.
Aplikasi Penggunaan
a. Untuk dikonsumsi secara oral sebagai obat herbal
Ada beberapa cara penyajian yang bisa kita lakukan. Kulit manggis bisa disajikan dalam
bentuk ekstrak Jus, ekstrak bubuk, Wedang/ Minuman hangat, maupun dicampur dengan
buah yang lain.