Disusun Oleh :
Patricia Putri Oktaviani 5404419019
Muhammad Nurul Huda 5404419052
Aris Hariyanto 5404419057
Zakiyyatul Mustafidah 5404419060
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Sudah kita ketahui bersama bahwasannya keanekaragaman hayati negeri surga ini, negeri
yang tongkat kayu dan batu jadi tanaman, yakni Indonesia. Begitu tinggi keanekaragamannya
baik dari jenis flora maupun faunanya, hal ini tentu saja haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dna juga masyarakat dunia. Keanekaragaman
hayati adalah istilah yang digunakan secara umum untuk derajat keanekaragaman sumberdaya
alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu
daerah.
Sejarah Buah Manggis
Buah manggis merupakan buah tropis yang eksotik dan digemari banyak orang. Tahun
1770 seorang penjelajah asal Inggris yang bernama Kapten Cook menemukan buah manggis di
Jakarta. Tahun 1789 manggis mulai dikenal di Inggris. Tahun 1800 tanaman manggis dibawa ke
Srilangka. Pada abad ke-19 tanaman manggis dicoba ditanam di India. Tahun 1854 manggis
mulai dikenal di Australia dan pada tahun 1901 manggis mulai dikenal di Madagaskar.
Manggis merupakan buah tropis yang tumbuh disuhu hangat dan stabil dan dikenal
sebagai salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling lambat,tetapi umurnya
juga paling panjang. Buah manggis memiliki cita rasa yang khas dan tidak dimiliki oleh buah-
buahan lain, yakni perpaduan antara manis, asam, dan sepat. Manggis diyakini berasal dari
semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan Nusantara. Pohon manggis hanya bisa tumbuh
didataran tinggi yang beriklim tropis seperti di Indonesia, Filipina,Malaysia,Vietnam,Myanmar
dan Thailand serta di Hawaii dan Australia Utara.
Nama manggis diambil dari bahasa melayu, namun dibeberapa daerah di Indonesia
memiliki sebutan lain; di daerah Sunda menyebut manggis dengan sebutan manggu , di daerah
Minangkabau manggis disebut manggih, di daerah Halmahera manggis disebut busulang, di
Dayak disebut sungkup, dan di Mentawai disebut lokopa. Sedangkan nama latin manggis yaitu
Garcinia Mangostana, digolongkan ke dalam suku Garcinia keluarga Clusiaceae.
Klasifikasi Manggis
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia Mangostana
Kandungan Buah Manggis
Buah manggis banyak mengandung antioksidan, antioksidan merupakan senyawa yang
memiliki fungsi untuk menetralisir kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas
dan bisa berdampak pada munculnya beberapa jenis penyakit kronis. Sementara itu kandungan
vitamin dan mineral dalam buah manggis meliputi vitamin C, B9 (folat), B1 (thiamin), B2
(riboflavin), mangan, tembaga, serta magnesium.
Selain buahnya ternyata kulit manggis banyak kandungannya ,walaupun kulitnya yang
keras dan berserat, kulit manggis mengandung Xanthone. Penelitian menunjukan bahwa Xantone
memiliki sifat ; antidiabetes,antikanker, anti peradangan, hepatoprotektif, meningkatkan
kekebalan tubuh, aromatase inhibitor, antibakteri, antiplasmodial, antifungi, dan memiliki
aktivitas sitotoksik. Xanthone juga bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dan
tumor. Selain itu kulit buah manggis mengandung mangostin. Mangostin merupakan tipe baru
dari histamin. Mangostin yang merupakan hasil isolasi dari kulit buah manggis mempunyai
aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Karena kandungan kulit manggis sangat bermanfaat bagi
tubuh manusia, banyak perusahaan yang mengekstrak kulit manggis untuk dijadikan obat herbal.
Dan juga kulit manggis dipercaya sebagai obat antikanker, antioksidan, jantung koroner, dan
HIV.
Kandungan gizi dalam 100 gram buah manggis adalah sebagai berikut :
Kandungan Jumlah
Kadar Air
83 g
Kalori
63 kal
Protein
0,6 g
Lemak
0,6 g
Karbohidrat
15,6 mg
Kalsium
8 mg
Fosfor
12 mg
Besi
0,8 SI
Vitamin A
0
Vitamin B1
0,03 mg
Vitamin C
2,00 mg