TINJAUAN PUSTAKA
tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bukan hanya daging buahnya
saja yang dapat dikomsumsi dan dipercaya bermanfaat bagi kesehatan, namun
menurut penelitian dalam kulit buah manggis juga terdapat sejumlah besar zat
kimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di luar negeri manggis dijuluki
sebagai “Quen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari
rasa asam manis yang tidak di punyai oleh komoditas buah lainnya.
dari daerah Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar.
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Diluar negeri manggis dijuluki sebagai
“Quen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam
3
4
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyt
SubDivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
2.1.3. Morfologi
kulitnya berwarna unggu tua karena mengandung banyak antosianin dan isi
berwarna putih. Dalam satu buah terdapat 5-6 daging buah. Mempunyai 1-3 biji,
selaput biji tebal berair, putih serta dapat dimakan. Pohon selalu hijau, tinggi
6-20 m. Batang tegak, batang pokok jelas, kulit batang coklat, memiliki getah
hijau terang, bentuk elips memanjang, 12-23 x 4,5-10 cm, tangkai 1,5-2 cm.
Bunga betina 1-3 di ujung batang, susunan menggarpu, garis tengah 5-6 cm.
Kelopak daun kelopak, dua daun kelopak yang terluar hijau kuning, 2 yang
terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, tumpul. Mahkota terdiri
dari 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau kuning, tepi
merah atau hampir semua merah. Bakal buah beruang 4-8, kepala putik berjari-
jari 4-6. Buah berbentuk bola tertekan, garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua, dengan
6
kepala putik duduk (tetap), kelopak tetap, dinding buah tebal, berdaging, ungu,
dibandingkan buah lainnya. Bukan hanya daging buahnya saja, namun kulit buah
manggispun sangat kaya dengan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Buah manggis
terkenal dengan rasa asam-manis yang berasal dari perpaduan kandungan kadar
gula dan kadar asam. Selain itu buah manggis dan kulitnya terbukti mengandung
antioksidan yang sangat tinggi yakni senyawa yang dapat bereaksi dengan radikal
4 Karbohidrat 15,60 mg
5 Kalsium 8,00 mg
6 Fosfor 12,00 mg
8 Vitamin A 0 mg
9 Vitamin B1 0,03 mg
10 Vitamin C 2,00 mg
Gartanin). [8]
b. Catechins
vitamin C.
d. Stilbenes
tubuh.
c. Getah Kuning
anti-aging.
metode DPPH dan berhasil menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis
mempunyai daya antioksidan yang sangat kuat dengan nilai EC 50 kurang dari 50
μg/ml yakni sebesar 8,55539 μg/ml dan kadar antosianin total 59,3 mg/100 gram.
9
Antosianin adalah pigmen yang bisa larut dalam air dan secara kimiawi dapat
dikelompokkan dalam golongan flavanoid dan fenolik [9]. Zat tersebut berperan
dalam pemberian warna terhadap bunga atau bagian tanaman lain dari mulai
merah, biru, ungu, dan kuning [10]. Ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia
glikosida, saponin, tannin, dan steroid/triterpenoid [11]. Ini menjadi dasar bahwa
kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alami dan
sumber zat warna alami. Penelitian lain yang dilakukan oleh Nugroho,
dalam kulit buah manggis merupakan antioksidan yang sangat tinggi yang
20.000 ORAC (Oxygen radical Absorbance Capacity). Per 100 ons (sekitar 2835
gram kulit), lebih besar dari wortel dan jeruk yang kadar ORAC- nya hanya 300
dan 2.400 [12]. Selain itu, menurut Polytechnic Full Education Website
Competition, kulit buah manggis juga dapat digunakan untuk mengobati sariawan,
disentri, nyeri urat, sembelit, bahkan juga sebagai Anti-fatigue, Anti-obesity, dan
dan kulit Manggis secara rutin dapat menghilangkan resiko terhadap kanker.
alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam
tubuh kita. Antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor
kuat dibanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan antioksidan bergantung
dari seberapa kuat daya iksidasinya dibanding dengan molekul yang lain. Semakin
merupakan zat yang mampu melindungi sel melawan kerusakan yang ditimbulkan
oleh radikal bebas (Reactive Oxygen Species), seperti singlet oksigen, superoksid,
senyawa yang tidak dikategorikan sebagai zat gizi, tetapi mempunyai aktivitas
Senyawa Fenol :
- Zingeron Jahe
Senyawa Polifenol:
Tanin :
Komponen tetrapirolik
- Virofeofrin ganggang.
12
rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini
memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol
oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa
tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem
seperti besi dan tembaga yang mampu mengkatalisa reaksi oksidasi lemak.
dalam senyawa jenis fenol atau polyphenolic. Karena itulah, senyawa xanthone
dapat digolongkan sebagai senyawa polar. Senyawa ini memiliki rumus molekul
C13H8O2, sehingga memiliki massa molar sebesar 196,19 gram/ mol. Dalam
pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom
disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberi atom hidrogen
secara cepat ke radikal lipida (R•, ROO•) atau mengubahnya ke bentuk stabil,
sementara turunan radikal antioksidan (A•) tersebut memiliki keadaan lebih stabil
14
pada lipida dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun
stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul
+ A•
Radikal bebas adalah atom atau gugus apa saja yang memiliki satu atau
lebih elektron tidak berpasangan. Karena jumlah elektron ganjil, maka tidak
semua elektron dapat berpasangan. Suatu radikal bebas dapat bermuatan positif
atau negatif, maka spesies semacam ini sangat reaktif karena adanya elektron
tidak berpasangan. Sumber radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh kita
Radikal bebas dapat pula diperoleh luar tubuh (eksogen) yang berasal dari
polusi udara, asap kendaraan, berbagai bahan kimia, makanan, yang telah hangus
(carbonated). Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh akan merusak sel
15
target seperti lemak, protein, karbohidrat dan DNA. Radikal bebas disebut juga
sebagai spesies oksigen yang reaktif (ROS), suatu istilah yang mencakup semua
molekul yang berisi oksigen yang sangat reaktif. Istilah ROS merupakan radikal
oksigen yang memusat seperti superoksid (O2) dan hidroksil (OH) dan juga
spesies bukan radikal yang berasal dari oksigen seperti hidrogen peroksida (H 2O2)
fenolik. Metode DPPH berfungsi untuk mengukur elektron tunggal seperti transfer
Campuran reaksi berupa larutan sampel dan DPPH yang dilarutkan dalam
etanol absolut dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 30 menit dan dibaca pada
panjang gelombang 517 nm. Metode ini sering digunakan untuk mendeteksi
dibandingkan dengan absorbansi kontrol yang tidak diberi dengan senyawa uji
bawah ini.
2.6. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan proses pemisahan zat aktif yang dapat larut dari
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Hasil dari ekstraksi adalah
ekstrak yang merupakan berwujud seperti pasta kental yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani setelah
pelarutnya diuapkan.
non toksik dan tidak mudah terbakar (nonflammable) walapun persyaratan ini
sangat sulit untuk dilaksanakan. Pelarut untuk ekstraksi senyawa organik terbagi
menjadi golongan pelarut yang memiliki densitas lebih rendah dari pada air dan
pelarut yang memiliki densitas lebih tinggi dari pada air. Kebanyakan pelarut
dietil eter, etil asetat, dan hidrokarbon (light petroleum, heksan dan toluen).
yang termasuk dalam golongan pelarut kedua. Pelarut ini memiliki toksisitas yang
rendah tetapi mudah membentuk emulsi. Beberapa pelarut yang biasa digunakan
untuk ekstraksi diantaranya adalah metanol, etanol, etil asetat, aseton dan
asetonitril dengan air dan atau HCl. Toksisitas pelarut yang digunakan merupakan
hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam ekstraksi antioksidan, karena zat
berdasarkan tingkat kepolaran pelarut tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Polaritas dan Senyawa Kimia yang Diekstrak oleh berbagai Pelarut
Organik
terkandung dan dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
pelarut yang sesuai pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan pelarut
akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan pelarut dengan
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Endapan
yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Keuntungan dari metode ini
pelarut untuk mengekstraksi semua golongan flavonoid. Pelarut yang lebih polar
berantai
Secara empiris kulit manggis diketahui memiliki banyak manfaat salah satunya
Untuk dapat mengetahui aktifitas antioksidan yang terdapat pada kulit buah
dengan DPPH
METODE PENELITIAN
Jumlah artikel ada 3 yaitu terdiri dari 2 artikel jurnal nasional dan 1 artikel
jurnal internasional.
Uji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi kulit buah manggis (Garcinia
20
21
3.3.1. Keyword
2. Uji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi kulit buah manggis (Garcinia
kromatografi Kolom.
maceration time.
Faktor eksklusi : -
2. Artikel : Uji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi kulit buah manggis
metode DPPH.
22
Faktor eksklusi : perbandingan nilai IC50 antara ekstrak dan fraksi dengan
Memiliki faktor inklusi aktivitas antioksidan pada kulit buah manggis, maka
data yang akan di bahas hanya aktivitas antioksidan pada kulit buah manggis.
2. Artikel – Uji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi kulit buah manggis
ekstrak dan fraksi kulit buah manggis untuk memperoleh perbandingan nilai
IC50.
Memiliki faktor inklusi aktivitas antioksidan kulit buah manggis. Pada artikel
yang berbeda pada waktu yang berbeda, namun penelitian awal mahasiswa
23
HASIL PENELITIAN
(RESUME ARTIKEL)
1. Aktivitas Uji -
- Stevi G. Jurnal FMIP
antioksida aktivitas
Dungir UNSRAT
n ekstrak antioksida
- Dewa G. ONLINE 1
fenolik n pada
Katja (1).11.15,201
dari kulit kulit buah
- Vanda S. 2
buah manggis
Kamu
manggis
(Garcinia
mangosta
na L)
24
25
2. Uji Uji -
- N.P.A.D. Jurnal Kimia
aktivitas aktivitas
Wijayanti 12 (1)
antioksida antioksida
- A.A.G.R.Y. Januari 2018 :
n ekstrak Putra n pada
74-78
dan fraksi kulit buah
- I.A.P.
kulit buah manggis
Suryantari
manggis G.A.D.
(Garcinia Dwiantari
mangosta
na L)
mengguna
kan
metode
DPPH
26
using yang
different berbeda
solvents at
the
different
times
27
• Instrumen :
Timbangan
analitik.
28
Desain penelitian;
Judul Data yang
No. Sampel;Variabel; Hasil Penelitian
Artikel akan dibahas
Instrumen
Uji aktivitas • Desain penelitian : Aktivitas
2 Uji
Eksperimental antioksidan
antioksidan
aktivitas
• Sampel : kulit buah sangat kuat
dari kulit
antioksida manggis dengan nilai
analitik. kandungan
kimia flavonoid
dan polifenol
yang mampu
meredam
radikal bebas
DPPH
29
PEMBAHASAN
5.1 Artikel ”Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis
ekstrak kulit buah manggis. Sampel yang digunakan adalah kulit buah manggis
segar dan kering, diekstraksi dengan pelarut air panas dan metanol selama 24 jam.
DPPH. Kandungan total senyawa fenolik tertinggi pada ekstrak metanol sampel
kering (MK), diikuti ekstrak metanol sampel basah (MB), ekstrak air sampel
kering (AK), dan ekstrak air sampel basah (AB). Aktivitas antioksidan sebagai
penangkal radikal bebas DPPH yang besar diketahui dengan nilai IC 50 yang kecil,
yaitu aktivitas antioksidan tertinggi pada MK sebesar 44,49 mg/L, diikuti MB,
5.2 Artikel ”Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Kulit Buah
Penelitian mengenai uji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi kulit buah
perbandingan nilai IC50 antara ekstrak dan fraksi sehingga diperoleh aktivitas
antioksidan yang optimum serta mengetahui golongan senyawa dari fraksi aktif.
30
31
pelarut bergradien n-hexana: etil asetat (9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9,
berturut-turut sebesar 27,51 g/mL, 22,46 g/mL, 22,72 /mL, 10,71 /mL,
15,71 /mL. Fraksi C merupakan fraksi yang memiliki aktivitas lebih kuat jika
manggis menggunakan pelarut pada waktu yang berbeda. Waktu ekstraksi perlu
pelarut yang paling efisien. Ekstraksi kulit manggis dilakukan dengan perendaman
dalam pelarut pada waktu tertentu (umumnya 1-2 hari) tanpa pemanasan. Tujuan :
penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pelarut yang berbeda dan
waktu maserasi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis. Bahan dan
menggunakan etanol (EtOH), aseton (Ace), etil asetat (EtOAC), metanol (MeOH),
heksana (HX), asam asetat (AceAc) dan aquadest (Aqua) pada suhu 24, 36 dan
pelarut yang paling optimal untuk aktivitas antioksidan di waktu ekstraksi selama
24 jam (IC50 + 9,468 + 0,324 ppm). Diperlukan pengujian lebih lanjut untuk
terletak pada bahan sampel yang digunakan, metode yang dipakai pada penelitian
dan tujuan dari dilakukannya penelitian tersebut. Bahan sampel yang digunakan
DPPH. Dari ketiga artikel di atas mempunyai tujuan penelitian yang sama, yaitu
untuk uji aktivitas antioksidan yang terdapat pada kulit buah manggis (Garcinia
Mangostana L).
hexana, etil asetat kloroform dan metanol. Pada artikel 3, diketahui bahwa pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan etanol, aseton, etil asetat, metanol,
(RESUME ARTIKEL)
6.1. Kesimpulan
dibuktikan dari hasil uji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH secara
6.2. Saran
metanol – air yang tepat digunakan dalam proses ekstraksi antioksidan kulit
33