Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manggis
2.1.1. Buah Manggis

Manggis ( Garcinia Mangostana L ) merupakan salah satu tanaman buah asli


Indonesia. Sebagian besar kepustakaan mengenai tanaman manggis menunjuk Asia
Tenggara, khususnya Kepulauan Sunda Besar sebagai tanah asal tumbuhnya Manggis.
Pertumbuhan secara alamiah ditemukan juga di semenanjung Malasya, Myanmar, Thailand,
Kamboja, Vietnam hingga kepulauan Maluku. Penyebarannya kemudian meliputi juga
Srilanka, Filipina dan India bagian Selatan. Bahkan kini kebun manggis sudah bisa ditemui di
Australia bagian Utara, Amerika Tengah hingga ke Florida.( Alida,2013 )

Para peneliti hortikultura di awal abad ini pernah mengemukakan pendapat bahwa
tanaman manggis hanya bisa tumbuh baik bila di tanam dalam jangkauan lima derajat diutara
maupun selatan Khatulistiwa, akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya introduksi
tanaman ini keluar daerah asalnya ternyata cukup berhasil walaupun belum dalam skala
komersial.

Meskipun penyebaran pohonnya masih terbatas di daerah daerah sekitar


Khatulistiwa, ternyata buah manggis telah lebih dahulu dikenal di daratan Eropa. Ini berkat
para cerita penjelajah yang telah merasakan kelezatan buah manggis.
( Rismunandar,1996)

a. Klasifikasi Manggis

Kedudukan tanaman manggis dalam sistematika tumbuhan ( taksonomi )


diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Guttiferanales
Family : Guttiferae
Genus : Garcinia

Universitas Sumatera Utara


Spesies : Garcinia Mangostana L
Nama umum : Manggis
Nama Latin : Garcinia Mangostana, L ( Setiawan )

Spesies lain yang termasuk kerabat dekat manggis adalah Mundu atau Jawura (
G,dulcis ( Roxb ).Kuurz ), Ceuri atau Kiceuri (G.livingstonei T.Anders ), Baros ( G.celebica
L ) dan Menjing ( G.dioicia Bl ). Semua jenis tanaman ini pada umumnya masih tumbuh liar
dihutan hutan belantara terutama dikawasan hutan Kalimantan. Sumber genetik manggis
terdapat juga di Malaysia yaitu G.hombroniana Pierre dan G. malaccensis T. Anderson atau
dikenal sebagai manggis liar. ( Catur, 2013 )

Buah manggis berbentuk bulat dan berjuring ( bercupat ), sewaktu ,asih muda
permukaan kulit buah berwarna hujau namun setelah tua atau matang berubah menjadi ungu
kemerah - merahan atau merah muda. Pada bagian ujung buah terdapat juring atau cupat
berbentuk bintang sekaligus menunjukkan cirri dari jumlah segmen daging buah,
jumlahjuring buah ini berkisar 5 8 buah

Kulit buah manggis ukurannya tebal mencapai proporsi sepertiga bagian dari
buahnya, kulit buah ini banyak mengandung pektin,tannin katechin, rosin dn zat pewarna
sehingga sering didayagunakan sebagai bahan pembuat cat anti karat dan penyamak kulit.
Disamping itu kulit buah mengandung getah yang warnanya kuning dan cita rasamya pahit. (
Rahmat, 1995 )

b. Kandungan Gizi Pada Manggis


Biji buah manggis diselimuti oleh aril yang berwarna putih susu, lunak dan banyak
mengandung sari buah, kadang kadang warna aril tidak putih susu tetapi putih bening atau
transparan.
Kandungan gizi yang terdapat dalam daging buah manggis antara lain, sakrosa, dekstrosa,
dan levulosa. Dalam setiap 100 gr buah manggis mengandung 79,2 gram air, 0,5 gr protein,
19,8 gr karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg Fosfor, 0,9 mg besi.14 IU vitamin
A. 66 mg vitamin C, 0,09 mg vitamin B1 (thiamin), 0,06 vitamin B2 (riboflavin), dan 0,1 mg
vitamin B5 (niasin).
Masyarakat kebanyakan menganggap kulit manggis sebagai limbah, tapi bagi mereka yang
sudah tahu, kulit manggis merupakan obat, karena kulit buah manggis mengandung air

Universitas Sumatera Utara


62,05%. Abu 1,01%, lemak 0,63%, Magnesium 3,3%, Tembaga 0,7%, Mangan 1,3%,protein
0,71%, total gula 1,17% dan karbohidrat 35,61%. Lipid 1%( Setiawan,2011 )

Menurut M.Soedibyo ( 1998 ), kandungan kimia kulit manggis antara lain Xantone,
Mangostin, garsinon, Flavonoid dan tanin. Namun pada keterangan di Lina Mardiana ( 1011
), justru semua senyawa tesebut semua adalah bagian dari xanton itu sendiri. Artinya
kandungan kulit manggis didominasi oleh xanton, sebab setidaknya ada 40 jenis xanton yang
terdapat didalamnya. Diantaranya , mangostin, mangosttenol, alpha mangostin, gamma
mangostin, dan masih banyak lagi.

c. Manfaat Kulit Buah Manggis

Berikut merupakan manfaat dari buah Manggis yang sangat berguna terhadap kesehatan
tuhuh kita
a. Antibakteri
Secara definitif, bakteri merupakan makhluk hidup yang terkecil bersel tunggal yang
dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
kandungan senyawa xanthon dalam kulit manggis dapat menghambat reproduksi beberapa
jenis bakteri. Kandungan Mangostinnya menunjukkan aktivitas antibakteri yang tinggi
terhadap bakteri S,aureus, P.aeruginosa, Salmonella typhymurium dan Bacillus subtilis serta
aktivitas antibakteri yang sedang terhadap Proteus sp,Kleibsella sp, dan Escherhia coli.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Masniari dan Praptiwi (2010),
kulit buah manggis mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid, tanin, fenolik, flavonoid
yang merupakan senyawa pada tumbuhan yang mempunyai aktivitas antibakteri. Sapononin
merupakan zat aktif yang dapat meningkatkan permeabilitas membran sehingga terjadi
homolisis sel, apabila saponin berinteraksi dengan sel kuman, kuman tersebut akan pecah
atau lisis,.

Bakteri yang dihancurkan lainnya adalah salmonella, bakteri ini menjadi penyebab
keracunan makanan, semakin bertambah usia manusia, secara alamiah semakin berkurangnya
zat asam didalam perut. Kondisi tersebut meningkatkan bakteri didalam perut sehingga
menimbulkan penyakit diare, kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan
kelebihan gas. Gejala seperti ini bisa diatasi oleh xanton yang terkandung dalam buah dan

Universitas Sumatera Utara


kulit manggis, bahkan kulit sari manggis dapat mengatasi kelebihan bakteri dan
menyeimbangkan kembali kerja sistem pencernaan.

b. Antijamur

Jamur merupakan suatu mikroorganisme eukaryotic yaitu memiliki inti sel, memproduksi
spora, tidak mempunyai klorofil dan tidak dapat berkembang biak secara aseksual.

Salah satu jamur yang berbahaya adalah fusarium oxysporum.jamur ini dapat
ditumpas atau dihambat pertumbuhannya dengan sari kulit manggis. Jamur ini sering
menyerang tanaman dan membuat layu tanaman. Untuk membuktikan kandungan kulit
manggis yang berguna sebagai obat dan pembunuh jamur serta bakteri dapat dilakukan
percobaan sederhana. Setelah selesai memakan isinya, buanglah kulit manggis di tong
sampah dengan beberapa sampah organik lainnya. Kemudian biarkan kulit manggis tersebut
selama kurang lebih 1 bulan, setelah itu lihatlah kembali kulit manggis yang sudah dibuang.
Ternyata kulit manggis tersebut tidak mengalami pembusukan tidak di selimuti jamur
sebagaimana sampah organik lainnya. Hal ini terjadi karena adanya kandungan senyawa
xanton yang dapat menyangkal semua bakteri dan jamur penyebab kebusukan.

c. Antiinflamasi

Inflamasi atau peradangan merupan respons dari suatu organisme terhadap patogen dan
alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan
yang mengalami cedera, seperti karena terbakar atau terinfeksi. Xanton dalam kulit manggis
ternyata mampu menangkal dan menyembuhkan perangan tersebut, sejak ber abad-abad yang
lalu manggis telah dimanfaatkan penduduk Asia Tenggara untuk mengobati inflamasi dengan
cara diminum. Antioksidan manggis mencegah pembengkakan dan memperbaiki komunikasi
antar se-sel tubuh untuk melawan serangan dan perkembangan penyakit serta penyembuhan
dan pemulihan,

d. Antioksidan

Antioksidan berhubungan erat dengan radikal bebas didalam tubuh. Agung Endrohodori
Farmasi UGM melakukan penelitian aktivitas antioksidan beberapa ektrak kulit buah
manggis, yaitu ekstrak air, etanol 50 dan 90 % serta etil asetat. Metode yang digunakan
adalah penangkatapan radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidradzil. Hasil penelitian tersebut

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa semua ekstrak mempunyai potensi sebagai penangkal radikal bebas,
serta ekstrak air dan etanol mempunyai potensi lebih besar, berkaitan dengan aktivitas
antioksidan, kedua ekstrak tersebut mampu menunjukkan aktivitas neuroprotektif pada sel
NG108-15.

e. Antikanker

Menurut keterangan di Wikipedia, kanker merupakan segolongan penyakit yang ditandai


dengan pembelahan sel yang tidak terkendali, sehingga sel yang tidak terkendali tersebut
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang
bersebelahan atau dengan migrasi sel ketempat yang jauh.

Hingga saat ini, pengobatan kanker masih belum menunjukkan hasil memuaskan,oleh
karena itu penelitian untuk menemukan obat kanker masih gencar dilakukan. Salah satu
tanaman obat yang menjadi objek kajian adalah kulit buah manggis. Hal ini dibuktikan oleh
beberapa penelitian salah satunya oleh tim dari Tumor Pathology University di Okinawa,
Jepang. Dalam penelitian tersebut dilakukan percobaan terhadap mencit untuk melihat
kemampuan alpha mangostin dalam menghambat pertumbuhan sel-sel kanker kolon selama
lima minggu perlakuan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa senyawa dari bagian senyawa
xanton tersebut sangat berpotensi untuk digunakan sebagai penghambat pertumbuhan kanker.
( Setiawan, 2011 )

. 2.1.2. Kemasan Buah Manggis


Banyak produk makanan olahan yang beredar di pasaran dan banyak orang lebih
memilih makanan olahan karena lebih praktis dikonsumsi,cepat dan lebih praktis untuk
disajikan. Buah manggis yang diyakini memiliki beragam kandungan yang berguna bagi
tubuh manusia membuat ekstrak kulit manggis beragam diolah dalam bentuk jus, serbuk
kering, kapsul, dll. Buah manggis mengandung vitamin C, serat, kalium dan beberapa
senyawa aktif seperti katekin dan proan thocyanidins. Tetapi dalma jumlah berlebihan,
senyawa ini dapat menimbulkan hal yang tidak positif bagi tubuh. ( Liska, 2011 )

Universitas Sumatera Utara


a. Kapsul (Garcia)

Gambar 2.1. Kapsul Garcia


Garcia merupakan ekstrak kulit manggis yang dikemas dalam bentuk serbuk ekstrak
kapsul sehingga lebih praktis di konsumsi dan memiliki kandungan xanthone yang dapat
mencegah berbagai macam penyakit. Selain Garcia ada juga ekstrak kulit manggis dalam
bentuk kapsul, antara lain: 5m Garcinia extract, inayah kapsul kulit manggis,extract kulit
manggis samawi,mangostana 88,kapsul kulit manggis dll.
Garcia memiliki kandungan xanthone yang dapat mencegah berbagai macam penyakit.
Garcia Ekstrak Kulit Manggis terdiri dari 60 kapsul @400 mg. Garcia diproduksi oleh PT.
Zena Nirmala Sentosa, Bogor - Indonesia
Adapun kandungan garcia (dalam 400 mg ekstrak) : Vitamin A 0.01592 mg, Vitamin
B1 0.0002 mg, Vitamin B6 0.00012 mg, Vitamin E 0.00224 mg, Vitamin C 0.0034 mg, Serat
0.01716 mg. Sedangkan komposisinya antara lain Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana) 420 mg dan Gula Sukrosa 450 mg. (POM TR. 113 328 811 ).Untuk
memelihara kesehatan dapat diminum 3x1 kapsul perhari dan untuk pengobatan 3x2 kapsul
perhari. Untuk mempertahankan masa simpan, kapsul ini sebaiknya disimpan di tempat yang
kering dan bersuhu kamar, sekitar 250C.
( http://ratno38.blogspot.com/2014/05/kapsul-ekstrak-kulit-manggis-garcia.html )

Universitas Sumatera Utara


b. Jus Magosteen

Gambar 2.2. Jus Magosteen

Khasiat kulit manggis telah menjadi produk yang banyak beredar di masyarakat karena
dapat memberikan manfaat optimal bagi kesehatan tubuh dan juga menyembuhkan berbagai
penyakit. Khasiat kulit manggis ini bisa dinikmati dalam bentuk jus. Kulit manggis yang
terasa pahit dan sepat dapat diolah menjadi jus dengan campuran bahan bahan lain agar
lebih enak rasanya seperti buah-buahan, kulit manis, madu dan lainnya. Adapun jenis produk
kulit manggis dalam bentuk jus antara lain : Magosteen, Alive Jus Mastin, xango, Focco
mangosteen juice, magostin plus, xan max, organic mangosteen 100, mangho xan, MTX,
charge, mangosten with promeganate.

(http://www.juskulitmanggis.co.id/berita/cara-membuat-jus-kulit-manggis-323.php )

Jus Magosteen adalah kulit manggis yang diolah dengan komposisi antara lain madu,
ekstrak kulit manggis, habbatussauda, rosella, kayu manis, air. Netto magosteen adalah 350
gram. Jus Magosteen mengandung Xamthone, Antioksidan, Alfamangostin,
gammamangostin, dan garsinon-E. Selain mengandung anti-oksidan yang dipercaya mampu
memperlambat proses penuaan, ekstrak kulit manggis juga mnyimpan sejumlah nutrisi
lainnya, seperti serat, jenis mineral seperti Kalium, Calsium, zat besi, jenis vitamin seperti
Vitamin B1,B2,B6 dan Vitamin C. Dengan kandungan tersebut maka bila kita
mnengkonsumsi ekstrak jus kulit manggis secara teratur akan membantu mengatasi berbagai
masalah kesehatan dengan tanpa efek samping.

Universitas Sumatera Utara


(http://mangosteenplus.blogspot.com/2011/04/manfaat-ekstrak-kulit-mangosteen.html)

Jus ini dapat diminum setiap harinya yaitu pagi dan malam. Caranya dengan menuangkan
2-3 sendok makan dalam 1 gelas (+200ml), aduk sampai rata dan siap disajikan. Jika tubuh
manusia dalam kondisi normal tidak ada penyakit, maka jus magosteen paling ambang batas
bisa dikonsumsi sampai 2 botol. Jika ada penyakit tertentu dalam tubuh yang mungkin
mempengaruhi, maka harus tetap konsultasi dengan dokter. Karena dosis adalah 750 gram.

Berikut merupakan cara membuat Jus :


Pertama, siapkan bahan bahan yang diperlukan:
Kulit manggis sebanyak 2-3 butir
Air secukupnya
Madu atau pemanis lain yang rendah kalori secukupnya

Cara membuat:

Bersihkan kulit manggis terlebih dahulu, lalu keluarkan kulit bagian dalamnya dengan
cara mengeruknya dengan menggunakan sendok. Buang kulit bagian luar yang keras.
Rebus kulit manggis beberapa saat agar dapat mengurangi rasa pahit dan sepatnya.
Dinginkan kulit manggis yang telah direbus.
Setelah dingin, blender kulit manggis tersebut dengan mencampurkan madu atau
pemanis lain.
Gunakan air rebusan untuk memblender atau air matang sebanyak satu gelas.
Setelah halus, jus kulit manggis pun siap dikonsumsi.

(http://www.juskulitmanggis.co.id/berita/cara-membuat-jus-kulitmanggis323.php)

Jus kulit manggis merupakan cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menikmati
khasiat kulit manggis dengan nikmat. Jika rasa pahit atau sepat masih begitu pekat, Anda bisa
mencampur jus kulit manggis ini dengan buah buahan lainnya seperti pisang, apel,
strawberry, mangga, dan lain sebagainya sehingga lebih terasa segar dan nikmat. Untuk
mengkonsumsinya, cukup minum 3-4 sendok makan jus sebanyak 3 kali sehari setelah
makan. Simpan sisa jus di dalam didalam wadah tertutup dan lebih bagus jika disimpan
didalam lemari es. (Nuerchasanah.2012)

Universitas Sumatera Utara


Untuk merasakan khasiat kulit manggis tentunya kita harus dapat meluangkan waktu
untuk mempersiapkan bahan dan mengolahnya. Namun jika dirasa cukup merepotkan, Anda
bisa memilih untuk mengkonsumsi jus kulit manggis botolan, Mangosteen. Jus kulit manggis
ini sudah siap minum setiap saat, dan mengandung khasiat untuk meringankan gejala
berbagai penyakit.
(http://www.tokopedia.com/minyakangin/madu-jus-kulit-manggis-magosteen)

Manfaatnya bagi kesehatan tubuh antara lain, memelihara kesehatan, kekebalan


tubuh, memelihara sel tubuh dari inisiasi kanker dan pertumbuhan tumor, menghilangkan
rasa nyeri pada tubuh dan persendian, mempercantik dan menghaluskan kulit, awet muda
kulit mulus bebas jerawat, memperlancar BAB lancar, baik untuk wanita manapouse,
memulihkan kondisi badan pegal-pegal, lelah, baik untuk penderita kencing manis,
mengobati Darah tinggi , jantung, asam urat dan rematik. (Dea,E.2012)

c. Serbuk

Gambar 2.3. Serbuk Kulit Manggis


Serbuk kulit manggis terbuat dari buah manggis tanpa campuran. Serbuk ini
merupakan olahan kulit manggis ini yang cukup praktis untuk dikonsumsi. Caranya dengan
menyeduh 20 gram serbuk dengan 240 mililiter air matang bersuhu 150C. Seduhan
dikonsumsi beserta ampasnya dengan harapan kandungan senyawa yang larut bersama lemak
juga ikut diserap tubuh. Bila ingin lebih praktis, serbuk kulit manggis dikemas dalam kantong
menyerupai teh celup. Caranya dengan memasukkan serbuk ke dalam kantong, lalu rekatkan
hingga rapat. Setiap kantong berisi 10 gram serbuk kulit manggis. Untuk mengonsumsinya
cukup seduh kantong dengan air mendidih, dan teh kulit manggis pun dikonsumsi.
(http://oemahgrosir.blogspot.com/2012/04/serbuk-kulit-manggis-grosir-rp 40000.html )

Universitas Sumatera Utara


Serbuk Serbuk ini dapat diolah dengan cara memotong kulit manggis, mengeringkan
dengan cara menjemur, lalu menghancurkan dengan gilingan cabai menjadi serbuk.
Kemudian menyimpannya di wadah kedap udara atau lemari pendingin supaya lebih awet.
Adapun cara membuat serbuk kulit manggis antara lain sebagai berikut :

Gambar 2.4. Kulit Manggis dipotong kecil

Pertama kali yang harus kita lakukan adalah memotong atau mencacah kulit manggis sampai
berukuran 4cm.

Gambar 2.5. Potongan Kulit Manggis dijemur dibawah matahari

Kemudian kulit manggis yang telah dicacah itu kita jemur di bawah sinar matahari selama 2
sampai 3 hari atau sampai kering.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.6. Kulit manggis dihaluskan

Selanjutnya potongan kulit manggis yang telah kering dihancurkan dengan ditumbuk sampai
menjadi serbuk atau bubuk, kemudian dimasukkan dalam plastik kemasan, agar awet, simpan
serbuk di wadah kedap udara atau lemari pendingin.

2.2. Karakteristik Logam Berat

Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin
meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu
proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Cemaran logam Cu pada bahan pangan pada awalnya terjadi karena penggunaan pupuk dan
pestisida secara berlebihan. Meskipun demikian, pengaruh proses pengolahan akan dapat
mempengaruhi status keberadaan tersebut dalam bahan pangan. Sumber utama kontaminan
logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya
semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan
logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Logam berat dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar pada tanaman seperti
padi, rumput, beberapa jenis leguminosa untuk pakan ternak, dan sayuran. Logam berat
seperti Pb, Cd, Cu, dan Zn sering terakumulasi pada komoditi tanaman. emaran tembaga (Cu)
terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot dengan pestisida secara berlebihan.
( http://www.aguskuswanto.com/makalah/92-toksikologi-logam-berat.html )

Universitas Sumatera Utara


Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang mempunyai
berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang
mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian,
yang termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).
(http://edukasi.kompas.com/read/2008/09/21/11254074/Bahaya.Logam.Berat.dalam.Makana
n)

Logam Cu dan Zn adalah jenis logam yang dibutuhkan oleh tubuh (Supriyanto, 2007).
Oleh karena itu, logam-logam ini diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu. Namun, apabila
manusia mengkonsumsi makanan dengan konsentrasi Cu dan Zn yang berlebih maka
dapatmenimbulkan penyakit. Tingginya konsentrasi Cu dan Zn dalam makanan dapat terjadi
dikarenakan adanya kontaminasi dari lingkungan. Makanan yang dijajakan oleh penjual
jajanan umumnya tidak dipersiapkan secara baik dan bersih. Kebanyakan penjual jajanan
mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penanganan pangan yang aman, mereka juga
kurang mempunyai akses terhadap air bersih serta fasilitas cuci dan buang sampah.
Terjadinya EM 1-3 kontaminasi pada jajanan kaki lima dapat berupa kontaminasi baik dari
bahan baku, penjamah makanan yang tidak sehat, atau peralatan yang kurang bersih, juga
waktu dan temperatur penyimpanan yang tidak tepat.

2.2.1. Besi (Fe)


Besi yaitu logam berwarna putih perak kukuh dan liat, yang melebur pada 15350 C
dan mengandung sejumlah kecil karbida, salisida, serta sedikit grafit.
Fungsi dari zat besi adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan
menghilangkan racun dari tubuh dan jika kekurangan bagian bawah kelopak mata berwarna
pucat dan mudah lelah, namun jika Efek jika kelebihan juga dapat menyebabkan
pembengkakan pada hati. Besi dapat mencegah penyerapan obat. Sebaiknya tidak dikonsumsi
berlebihan jika sedang mengkonsumsi suatu obat agar khasiat obat tidak terbuang percuma.
Besi yang berlebih dapat menyebabkan pembengkakan pada hati dan mengurangi
kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga, besi diperoleh dari makanan misalnya hati
ayam, daging ayam, daging merah, ikan dan kacang polong.

Universitas Sumatera Utara


2.2.2 Tembaga (Cu)

Tembaga merupakan logam berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan


mempunyai titik didh 26000 C dan titik leleh 10800 C. Fungsi dari tembaga untuk
kesehatan tubuh yaitu membentuk hemoglobin, kolagen dan menjaga kesehatan saraf,jika
dalam tubuh kita kekurangan Tembaga bisa mengakibatkan penyakit seperti Anemia,
radanng sendi dan mudah lelah, namun jika kelebihan juga dapat menyebabkan keracunan
yang ditandai dengan muntah, pusing, lemas, sakit perut dan diare. Jika terjadi terus-menerus
dapat menyebabkan sakit jantung dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian, Tembaga
bisa diperoleh dari bahan makanan misalnya Seafood, gandum, jagung, polong-polongan.

2.2.3. Mangan ( Mn )

Mangan adalah logam dengan berwarna putih keabu-abuan dengan sifat yang keras
tapi rapuh, secara kimia mangan sangat reaktif dan terurai oleh air dingin secara perlahan,
Fungsi mangan tuntuk tubuh kita sangat penting untuk menjaga kesehatan otak, tulang,
berperan dalam pertumbuhan rambut dan kuku, dan membantu menghasilkan enzim untuk
metabolisme tubuh untuk mengubah karbohidrat dan protein membentuk energi yang akan
digunakan.jika kekurangan Mangan dapat beresiko terkena diabetes, osteoporosis, rematik
dan kolesterol tinggi namun jika kelebihan Mangan juga dapat menyebabkan kadar besi
dalam tubuh menurun sehingga meningkatkan resiko terkena anemia, gangguan kulit,
jantung, hati, pembuluh darah dan kerusakan otak. Selain itu, mangan yang berlebihan dapat
mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh. Mangan dapat kita peroleh dari makanan
misalnya telur, kacang-kacangan, polong-polongan, sayuran berdaun hijau, daging merah.
Pada buah-buahan terdapat pada buah strawberry, nanas, anggur.

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/311-logam-dalam-tubuh.html

2.3. Destruksi
Destruksi merupakan suatu cara perlakuan perombakan senyawa menjadi unsur-unsurnya
sehingga dapat dianalisis, dengan kata lain perombakan bentuk organik dari logam menjadi
bentuk logam-logam anorganik. Pada dasarnya ada dua jenis destruksi yang dikenal dalam
ilmu kimia yaitu destruksi basah (oksidasi basah) dan destruksi kering (oksidasi

Universitas Sumatera Utara


kering).Kedua destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan atau
pendestruksian yang berbeda.

2.3.1. Jenis-jenis Destruksi


a) Metode destruksi basah
Destruksi basah merupakan perombakan sampel dengan asam kuat baik tunggal
maupun campuran, kemudian dioksidasi dengan menggunakan zat oksidator.Pelarut yang
dapat digunakan untuk destruksi basah adalah asam nitrat, asam sulfat, asam perkhlorat, asam
klorida dan dapat digunakan secara tunggal maupun campuran.
b) Metode destruksi kering
Destruksi kering merupakan perombakan logam organik dalam sampel menjadi logam
anorganik dengan jalan pengabuan sampel dan memerlukan suhu pemanasan tertentu. Pada
umumnya dalam destruksi kering ini dibutuhkan suhu pemanasan antara 400-500oC, tetapi
suhu ini sangat tergantung terhadap jenis sampel yang akan dianalisis. Untuk menentukan
suhu pengabuan dengan sistem ini terlebih dahulu ditinjau jenis logam yang akan dianalisis.
Bila oksida-oksida logam yang terbentuk mudah menguap, maka perlakuan ini tidak
memberikan hasil yang baik, disebabkan pada suhu tertentu oksida logam tersebut sudah
habis menguap. (sumber: Vivianti, 2003)

2.4. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)


Spektrofotometer serapan atom adalah suatu metode pengukuran kuantitatif suatu unsur yang
terdapat dalam suatu cuplikan berdasarkan penyerapan cahaya pada panjang gelombang
tertentu oleh atom-atom bentuk gas dalam keadaan dasar.Telah lama ahli kimia menggunakan
pancaran radiasi oleh atom yang dieksitasikan dalam suatu nyala sebagai alat anlisis. Suatu
nyala yang lain, kebanyakan atom berada dalam keadaan tereksitasi. Fraksi atom-atom yang
tereksitasi berubah secara eksponensial dengan temperatur.Teknik ini digunakan untuk
penetapan sejumlah unsur, kebanyakan logam dan sampel yang sangat beraneka ragam.

2.4.1. Prinsip Dasar SSA


Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung atom-
atom bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Hal ini
merupakan dasar penentuan kuantitatif logam-logam dengan menggunakan SSA. (Sony,
2009)

Universitas Sumatera Utara


2.4.2. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom

A C D E F
B

Gambar 2. Skema Peralatan Ringkas Spektrofotometer Serapan Atom

Keterangan Gambar:
A = Lampu Katoda Berongga
B = Nyala
C = Monokromator
D = Detektor
E = Amplifier
F = Rekorder
(Sumber: Purworini, 2006)

2.4.3. Cara Kerja Spektrofotometer Serapan Atom

Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan
sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom
tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda
(Hollow Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya
penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis
logamnya. (Darmono, 1995).
Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan tungku.Untuk
mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas.
Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati agar proses atomisasinya
sempurna. Ionisasi harus dihindarkan dan ini dapat terjadi bila temperatur terlalu tinggi.
Bahan bakar dan gas oksidator dimasukkan dalam kamar pencampur kemudian
dilewatkan melalui baffle menuju pembakar. Nyala akan dihasilkan. Sampel dihisap masuk

Universitas Sumatera Utara


ke kamar pencampur.Dengan gas asetilen dan oksidator udara tekan, temperatur dapat
dikendalikan secara elektris.Biasanya temperatur dinaikkan secara bertahap, untuk
menguapkan dan sekaligus mendisosiasikan senyawa yang dianalisis.
(Khopkar,S.M, 1990)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai