OBAT HERBAL”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
MELISA SUKASIH
BAIDA LISMA
NIRWANA
YANTI
JURUSAN GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMUR
2021
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis menyusun proposal penelitian yang berjudul "MANFAAT KULIT
MANGGIS SEBAGAI OBAT HERBAL."
Penulisan proposal penelitian ini diajukan guna untuk tugas kuliah pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Prodi Gizi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna karena
pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan proposal di masa mendatang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
Dalam proposal ini akan dibahas tentang pemanfaatan buah manggis sebagai
obat herbal yang mampu mengatasi dan mencegah beberapa penyakit tertentu . Dan
juga bisa dimanfaatkan sebagai penambah stamina.
B. Pembatasan Masalah
Dalam proposal ini hanya akan dibahas mengenai pemanfaatan kulit manggis
untuk berbagai macam pengobatan untuk penyakit tertentu.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Kandungan apa saja yang terdapat dalam kulit buah manggis?
2. Bagaimana pemanfaatan kulit buah manggis untuk kesehatan?
3. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan kulit buah manggis?
4. Bagaimana cara mengelola kulit buah manggis untuk mengobati, mencegah penyakit
kanker?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari proposal ini untuk mendapatkan nilai tetapi juga untuk
memberikan informasi kepada pembaca agar tahu tentang pemanfaatan kulit buah
manggis yang dapat menjadi obat dari berbagai penyakit.
4
0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak 35,61%. Dibawah ini adalah zat-zat yang
terkandung dalam kulit manggis.
1. Xanthone
Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi
ini memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan,
antidiabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu
meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya.
Yang paling banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-mangostin
dan gamma-mangostin.
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan
pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa
xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat
dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan
penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua turunan
senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi
dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki
sifat anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang
selama ini beredar di pasaran.
Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan
penyakit yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.
2. Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas
antioksidan yang mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare,
hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat
menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut
anti-nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan
diformulasikan secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
5
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan
memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti
kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan
biasanya banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti
Manggis, Stroberry, Rasberry, Apel, dan lainnya.
3. Anti-Inflamasi (Peradangan)
Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi
(antiperadangan). Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah
dengan memakai mangostin dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas
penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2 sebagai
perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah Manggis mampu
meredam radikal bebas secara kuat.
4. Anti-Kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah
Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat
antiproliferasi untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu
menghancurkan sel kanker.
6
d. Cara Mengolah Manggis Sebagai Obat Kanker
Ada berbagai cara mengolah manggis sebagai obat, kulit manggis ada yang
direbus lalu diminum airnya, dan ada juga kulit manggis dijemur sampai kering lalu
dicelupkan kedalam air panas. Berikut adalh cara mengolah manggis menjadi obat
yang siap dikonsumsi.
Cara I
1. Timbang berat awal kulit manggis sebanyak 150 gram.
2. Iris-iris Kecil Kemudian Jemur Selama 7 hari.
3.Tumbuk irisan kulit manggis tersebut kemudian masukan kedalam kapsul kosong.
Cara II
1. Ambil Kulit buah manggis iris kecil kemudian jemur sampai kering.
2. Ambil 1 gelas air panas, celupkan 2-3 iris kulit buah manggis kering tadi.
3. Minum ramuan setelah hangat dan warna air jadi ungu. Rasa agak sepet enak
Cara III
Dari 2 buah manggis, dicuci dan dipotong potong, direbus dengan 4 gelas air
sampal volume tinggal 1/2 nya, setelah dingin disaring Ialu diminum dengan madu
bila perlu (2 x sehari 3/4gelas).
B. Hipotesis
Kulit buah Manggis sangat kaya akan anti-oksidan, terutama xanthone, tanin,
asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung air
sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak
35,61%. Dibawah ini adalah zat-zat yang terkandung dalam kulit manggis.
Kulit manggis mengandung banyak manfaat seperti menyembuhkan penyakit
jantung, kanker, stroke, diabetes, ginjal, hepatitis, AIDS, dan lain-lain.
7
BAB III METEODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
a. Metode Kualitatif
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti
kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi
yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)
mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
8
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Terdapat kesalahan pemahaman di dalam masyarakat bahwa yang dinamakan
sebagai kegiatan penelitian adalah penelitian yang bercorak survei. Ditambah lagi ada
pemahaman lain bahwa penelitian yang benar jika menggunakan sebuah daftar
pertanyaan dan datanya dianalisa dengan menggunakan teknik statistik. Pemahaman
ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran positivistik dengan metode penelitian
kuantitatif
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis,
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih
menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah
belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi
sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti
sejarah perkembangan.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai
alat. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan
mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Dengan demikian, peneliti harus dapat
diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang
tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapanungkapan
yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden.
B. Pengempulan Data
Metode penelitian yang saya gunakan yaitu pengumpulan data yang terdapat dalam
internet dan saya meringkasnya dan menyimpulkannya.
C. Instrumen Penelitian
Alat yang saya gunakan untuk penelitian sangat sederhana. Dengan
menggunakan sebuah pisau untuk mengupas kulit buah manggis.
9
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
10
menyembuhkan berbagai penyakit pula seperti kanker hati dan mengobati tekanan
darah tinggi.
B. Saran
Memanfaatkan pengobatan tradisional itu lebih baik dibanding menggunakan
pengobatan kimia . Banyak manfaat dari kulit manggis , utamanya untuk mengobati
penyakit . Untuk itu perlu kesadaran masyarakat untuk mengerti betapa pentingnya
kulit manggis untuk kesehatan . Mulai dari membantu penyembuhan sampai
pencegahan terhadap penyakit . Itu karena kulit buah manggis mengandung banyak
zat-zat yang baik untuk tubuh . Oleh sebab itu masyarakat baiknya memikirkan
tentang manfaat kulit buah manggis.
11