0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
208 tayangan41 halaman
Dokumen tersebut membahas pengaruh pemanenan terhadap nilai gizi pangan, khususnya buah manggis. Pemanenan yang tepat waktu dan menggunakan teknik yang baik dapat mempengaruhi kadar glukosa dan pati, serta mencegah penurunan kualitas dan kerusakan buah akibat serangan organisme dan mikroba. Penanganan pasca panen yang tepat seperti penyimpanan, sanitasi, dan antioksidan alami dap
Dokumen tersebut membahas pengaruh pemanenan terhadap nilai gizi pangan, khususnya buah manggis. Pemanenan yang tepat waktu dan menggunakan teknik yang baik dapat mempengaruhi kadar glukosa dan pati, serta mencegah penurunan kualitas dan kerusakan buah akibat serangan organisme dan mikroba. Penanganan pasca panen yang tepat seperti penyimpanan, sanitasi, dan antioksidan alami dap
Dokumen tersebut membahas pengaruh pemanenan terhadap nilai gizi pangan, khususnya buah manggis. Pemanenan yang tepat waktu dan menggunakan teknik yang baik dapat mempengaruhi kadar glukosa dan pati, serta mencegah penurunan kualitas dan kerusakan buah akibat serangan organisme dan mikroba. Penanganan pasca panen yang tepat seperti penyimpanan, sanitasi, dan antioksidan alami dap
PANGAN NURUL ISNAINI FITRIYANA,S.TP., MP. LINGKUP BAHASAN 1. Pemanenan a. Waktu panen b. Cara panen c. Penanganan bahan segar
2. Pasca panen
3.Penyimpanan a. Suhu rendah b. Suhu beku
4. Penggilingan 5. Ekstraksi 6. Pengurangan Kadar Air ~ Pemekatan
PEMANENAN A. Waktu pemanenan B. Teknik
WAKTU PANEN berpengaruh terhadap Glukosa - ? Pati - ?
TEKNIK : Tipe : Klimakterik >< Non-klimakterik Alat : Mesin >< Manual
POST HARVEST TECHNOLOGY FOR MANGOSTEEN TEMPERATURE TREATMENT M I N I M A L
P R O C E S S I N G SKOR WARNA PEMANENAN PEMANENAN Dilakukan saat kulit buah berwarna pink kemerahan (mature) Berat rata-rata (minimal) 70 g Pemetikan dilakukan secara MANUAL dengan kantong khusus Harus dihindari buah jatuh Tidak ada kontak dengan tanah Kelopak daun berwarna hijau segar Pencucian terutama di bagian bawah kelopak bunga
SORTASI DAN GRADING Keseragaman kualitas buah yang tinggi meliputi kenampakan dan rasa diperlukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat : Pemisahan buah dengan bentuk yang menyimpang, rusak oleh serangga Kerusakan buah oleh serangga di bawah kelopak daun, kulit yang terbakar matahari, daging buah tampak transparan, luka pada kulit, kulit pecah Cacat yang disebabkan oleh lateks, kadangkala sampai dalam daging buah Pada saat curah hujan tinggi kerusakan buah karena daging buah yang tampak transparan semakin tinggi SORTASI DAN GRADING KUALITAS SECARA UMUM ,MELIPUTI KRITERIA : Ukuran buah 100 g Kulit buah bersih, halus, tidak ada tanda cacat oleh serangga Tidak ada perubahan warna kulit Tidak ada sisa lateks pada kulit Tidak ada pengerasan kulit
Pola parut menunjukkan jumlah sisi daging buah Bagian bawah kelopak daun dapat menjadi tempat semut dan serangga KERUSAKAN OLEH SERANGGA Serangga bersembunyi di bagian bawah kelopak daun Tidak bisa dihilangkan oleh pencucian Tahan pada penyimpanan dengan suhu dingin Sanitasi dan desinfestasi pun tidak dapat menghilangkan secara keseluruhan serangga
CONTOH Mealybugs : Dysmicoccus neobrevipes, Pseudococcus cryptus, P. affinis (tahan selama 42 hari pada suhu 0C) Black ants : Technomyrmex butteli, Delichodeas sp. Lalat buah : Bactrocera carambole, B. dorsalis
KERUSAKAN Bercak di kulit, daging buah berwarna kuning, gagal matang, kulit pecah (luka), perubahan warna
KERUSAKAN BUAH MANGGIS KEHILANGAN PASCA PANEN 1. Tingkat kematangan yang tidak sempurna 2. Kualitas awal yang jelek 3. Kerusakan mekanis 4. Serangan serangga dan mikroorganisme 4. Sanitasi kurang 5. Perlakuan suhu tidak tepat 6. Kehilangan air 7. Tingkat 02, CO2, C2H4 8. Jarak antara tempat panen dengan pasar KEHILANGAN PASCA PANEN Umumnya sekitar 10 80% Jepang, Korea, Taiwan, China sebesar 10%, sedangkan di Filipina sebesar 15 35% KPP di ngara berkembang u,mumnya lebih tinggi daripada di negara maju, disebabkan oleh : 1. infrastruktur yang kurang 2. good agricultural practices (GAP) yang kurang baik 3. Pengetahuan dan teknologi tentang penanganan pasca panen yang kurang 4. sistem pemasaran yang tidak menentu 5. pengemasan, penyimpanan, transportasi sampai dengan dikonsumsi yang kurang terkendali Postharvest desinfestasion Pencelupan dalam larutan kimia Fumigasi dengan methylbromide Penyemprotan dengan air/udara bertekanan
Fresh cut mangosteen Penyimpanan suhu 13 C selama 3 minggu Pencelupan dalam larutan antibrowning Dikemas platik (65 L PE / LLDPE) Komposisi udara : 8% O2 ; 15% CO2 ; 77% N2 PENELITIAN ANTI BROWNING Menggunakan larutan anti browning yaitu : 1. Asam askorbat 2% 2. Asam sitrat 2% 3. CaCl2 0,05% Dikemas dalam kantong plastik micro perforated (P plus) disimpan pada suhu 13 C dapat mencegah pencoklatan (browning) selama 14 hari. SANITASI DAN PENCUCIAN Tujuan : 1. Mengurangi mikroba kontaminan dari permukaan buah selama pengupasan dan pemotonngan 2. Mengontrol mikroba patogen 3. Menurunkan suhu
Biasanya dilakukan dengan 1. Air hangat (50 C) 2. Peroxyacetic acid (80 mg/L) 3. Klorin (100 mg/L)
Kombinasi pencucian dan sanitasi menggunakan air hangat (50 C) yang mengandung klorin memberikan hasil terbaik dalam mereduksi total mikroba pada permukaan kulit dan ujung tangkai manggis.
SANITASI DAN PENCUCIAN PENELITIAN ANTI MIKROBA Pencucian dan sanitasi dapat menurunkan jumlah mikroba di permukaan kulit sampai tangkai buah manggis, namun mikroba dapat menkontaminasi dari luar Dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat apabila ada sedikit saja nutrisi yang keluar dari dalam sel buah Perlu ditambahkan agen antimikroba Menggunakan bahan alami yang diproduksi oleh tanaman yaitu Vanillin (4-hydroxy-3-methoxy-benzaldehyde) ; komponen fenolik berbentuk kristal dari bunga vanilla (Vanilla planifolia) Perlakuan pencelupan dalam larutan vanillin 80 mM dan ppenyimpanan pada suhu 10 C memberikan hasil terbaik. Buah tanpa ada tanda-tanda mikroba pembusuk. Tahan disimpan selama 3 minggu TOTAL MIKROBA KAPANG DAN KHAMIR QUICK FREEZING Deep freezing pada -18 sampai -27C selama dapat menjaga kualitas buah dan memperpanjang masa simpan sampai 6 bulan Dibungkus dengan polystiren
IRRADIATION Sumber : 1. Electron bean system (E-beam) 2. Sinar gamma (-rays) 3. Sinar x (x-rays) Keuntungan : 1. Mereduksi mikroba patogen penyebab penyakit pada sistem pencernaan (E. coli, Salmonella) 2. Mereduksi mikroba penyebab kebusukan 3. Desinfestasi serangga 4. Menghindari penggunaan bahan kimia beracun 5. Memperpanjang umur simpan 6. Menunda kematangan dan kebusukan 7. Menghindari pertunasan 8. dapat diaplikasikan setelah pengemasan
IRRADIATION Kerugian 1. Menggunakan material nuklir yang berbahaya 2. Menyebabkan bahan makanan yang di treatment menjadi radioactif 3. Menimbulkan kerusakan nutrisi 4. Mengandung bahan beracun 5. Tidak dicantumlan sebagai bagian proses pada label makanan Efek radiasi dalam menurunkan jumlah serangga di kulit, bagian bawah kelopak daun, dan tangkai PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Buah manggis mudah sekali mengalami kerusakan selama penmanganan pada waktu pemanenan dan setelah panen. Dibutuhkan kehati-hatian ekstra untuk menanganinya, untuk menghindari kerusakann, karena sedikit benturan mengakibatkan kerusakan pada kulit, yang merupakan awal kerusakan buah secara keseluruhan.
Biasanya buah dikemas dalam keranjang rotan, plastik, atau karton. Dengan kapasitas 20 35 kg Di pasar atau toko buah, bisanya digantung sebanyak 20 25 biji Penyimpanan optimal (4 minggu) pada ruangan dengan suhu 13 C (dengan waxing atau coating masing-masing buah, dapat menurunkan kehilangan air, menjaga aroma, rasa dan flavour) CONTOH TIPE PENGEMASAN North Queensland Hawaaii
MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING Plastik LDPE dengan ukuran 24 cm x 14 cm:, permeabilitas : 0.04 mm 5 buah Manggis dengan diameter 4 6 cm Penyimpanan pada suhu kamar : tahan sampai 2 ,minggu Penyimpanan pada suhu 13 C ; RH : 85% ; tahan selama 4 minggu
Penambahan adsorben etilen seperti KMnO4 atau MCP (1- aminvinyl glycine and 1-methylcyclopropene ) menurunkan produksi etilen sehingga menurunkan kecepatan metabolisme (respirasi) serta memperpanjang masa simpan. Demikian pula dengan penambahan adsorben CO2 seperti Ca(OH)2, adsrben O2 seperti bubub Fe APA YANG BERUBAH ????? PERUBAHAN PASCA PANEN PADA BUAH DAN SAYUR SECARA UMUM : 1. Pati Gula 2. Gula Pati 3. Pektin tidak larut Pektin larut 4. Peningkatan lignin 5. Perubahan asam organik, senyawa N dan lipid menjadi senyawa flavour 6. Perubahan kadar vitamin C
KOMPOSISI NILAI GIZI BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) PER 100 GRAM BDD = 29 % Energi = 63 kkal Protein = 0,6 gr Lemak = 0,6 gr Karbohidrat = 15,6 gr Kalsium = 8 mg Fosfor = 12 mg Zat Besi = 1 mg Vitamin A = 0 IU Vitamin B1 = 0,03 mg Vitamin C = 2 mg
NILAI GIZI BUAH MANGGIS % Nilai harian* Total Lemak 0.40 g 0.6 % Lemak Jenuh 0.100 g 0.5 % Kolesterol 0 mg 0.0 % Sodium 0 mg 0.0 % Total Karbohidrat 15.30 g 5.1 % Diet Serat 2.7 g 10.8 % Protein 0.20 g 0.4 % Vitamin C 10.0 % Vitamin B1 Thiamin 1.3 % Vitamin B2 Riboflavin 0.6 % Vitamin B3 Niasin 0.5 % Vitamin B5 Asam Pantotenat acid 0.6 % Vitamin B6 2.5 % Kalsium 0.7 % Besi 1.1 % Kalium 3.3 % Fosfor 0.7 % Magnesium 1.3 % Tembaga 2.0 % Mangan 2.5 % C Sistein 0.6 % F Fenilalanin 0.6 % I Isoleusin 0.6 % K Lisin 0.6 % L Leusin 0.4 % M Metionin 0.4 % T Treonin 0.7 % Tirosin 0.5 % V Valin 0.5 % W Triptofan 0.7 % NILAI GIZI BUAH MANGGIS PERUBAHAN NILAI GIZI PASCA PANEN TUGAS KELOMPOK DI KELAS Jelaskan perubahan nilai gizi yang terjadi pada buah manggis setelah pemanenan (tiap kelompok meninjau per komposisi nilai gizi)
TUGAS KELOMPOK TAKE HOME Buat presentasi tentang perubahan nilai gizi lepas panen pada : A. Kelompok bahan pangan nabati (tiap klompok berbeda komoditi) B. Kelompok bahan pangan hewani