Technology
Prodi Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Ilmu Pangan Halal
Universitas Djuanda Bogor
Pendahu
Pendahu Pemanasan suhu tinggi memberikan efek destruksi panas yang
mampu membunuh mikroba dan menginaktivasi enzim yang terdapat
dalam bahan pangan.
Penggorengan akan menurunkan aktivitas air (aw) bahan pangan, baik
di bagian permukaan maupun seluruh bagian → mengurangi
ketersediaan air bebas dalam bahan pangan untuk digunakan mikroba
perusak dan pembusuk sehingga umur simpan menjadi lebih panjang.
https://www.alliedmarketresearch.com/fast-food-market
Karakteristik Proses
Thick products
Batered/breaded Thin products
foods
Deep Frying 02
Metode penggorengan dengan menggunakan
yang banyak sehingga bahan pangan yang
digoreng akan terendam seluruhnya.
Tekanan Atmosferik
Vakum
Penggorengan konvensional Penggorengan pada
di mana proses tekanan vakum. Suhu
penggorengan dilakukan penggorengan 70-85 oC
secara terbuka pada tekanan
atm. Titik didih 180 -200 0C
Perubahan pada Minyak selama Penggorengan
Bahan Remah2,
Minyak yang komponen
digoreng terlarut
Panas
Perubahan pada Minyak selama Penggorengan
Perubahan Bahan Pangan selama Penggorengan
Kemudahan
Kualitas Makan
Penaganan
ü Kualitas minyak: minyak yang baik dengan kekentalan yang sesuai akan
mengurangi penyerapan minyak. Semakin sering dipakai, kekentalannya
akan meningkat sehingga lebih banyak yang terserap dan menempel pada
bahan pangan.
ü Suhu dan lama proses: suhu penggorengan yang tinggi dan waktu
penggorengan yang terlalu lama akan menyebabkan minyak semakin
banyak terserap.
ü Komposisi bahan pangan yang digoreng: bahan pangan dengan kadar
air tinggi akan lebih banyak menyerap minyak
ü Bahan pangan yang dikeringkan akan lebih sedikit menyerap minyak.
Potato chips 33-38
Corn chips 30-38
Tortilla chips 23-30
Doughnuts 20-25
French fries 10-15
Fried noodle 14
Shaker & Arafat 2016
Air Frying
Air frying is a method of cooking that circulates hot air inside
your oven at a high speed through the use of convection fans.
This cooks food faster and creates a crispy, fried layer and
even-browning on all sides using little to no oil compared to
traditional deep frying.
Disadvantages:
- Longer cooking times
- Crowding
- Capacity
- High risk of burnt food
- Quick to dry out
- Development of acrylamide
- Little expensive
- Not a substitute for ovens
- Not good for large group
Emerging
Akrilamida: pangan s um ber pat i yang
digoreng atau dipanggang mengandung
komponen akrilamida. Sedangkan proses
perebusan tidak menyebabkan terbentuknya
akrilamida secara nyata.
Kadar akrilamida: 3500 ppb, pada proses
penggorengan yang berlebihan (overcooked)
terkandung akrilamida sebanyak 12000 ppb.
Senyawa krilamida memiliki potensi bahaya
bagi kesehatan karena kemungkinan bersifat
genotoxic carcinogen.