Anda di halaman 1dari 5

Classifications & Characteristics

Manggis dengan nama latin Garnicia mangostana merupakan tanaman buah berupa pohon
yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, seperti di
Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini menyebar ke berbagai pelosok daerah tropis
lain, seperti Sri Lanka, Malagasi, Karibia Hawaii, Australia Utara, hingga ke Amerika Tengah.
Di indonesia, tanaman manggis mudah dijumpai dari Sabang hingga Merauke. Tanaman ini
diambil dari nama penjelajah Perancis, yaitu Laurent Garcin. Selain itu, manggis juga memiliki
banyak sebutan lokal. Di Jawa Barat, buah manggis disebut sebagai manggu, di Nanggroe Aceh
Darussalam disebut manggoita, di Lampung disebut manggus, di Sulawesi Utara disebut
manggusto, di Sumatera Barat disebut manggista, dan di Maluku disebut manggustan.
Secara ilmiah manggis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom (Kerajaan) : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Division (Divisi) : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class (Kelas) :  Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Malpighiales
Famili   : Clusiaceae
Genus : Garcinia L.
Spesies : Garcinia mangostana L.

Selain di habitat aslinya, manggis sudah sejak lama dibudayakan. Selain di Kalimantan Timur
dan Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatera Barat, penanaman tanaman manggis juga meluas
sampai ke Riau dan Sulawesi Utara. Di sana, tanaman manggis ditanam di daerah dengan
ketinggian sampai sekitar 1.500 mdpl.
Baik di habitat alami maupun habitat budidaya, Manggis dapat mencapai tinggi 25m dengan
diameter batang mendapai 45m. Tanaman manggis dapat tumbuh di dataran rendah.
Pertumbuhan terbaik dicapai di daerah dengan ketinggian 500-600 m dpl. Suhu udara rata-rata
20-30 derajat celcius, pH tanah berkisar5-7. Pada lahan dengan pH asam seperti di lahan
gambut, manggis tetap mampu tumbuh dengan baik. Curah hujan yang sesuai untuk
pertumbuhan manggis berkisar 1.500-3.000mm/tahun yang merata sepanjang tahun.
Secara fisiologis, manggis memiliki cabang yang teratur, berkulit cokelat dan bergetah. Bentuk
buahnya khas, kulitnya berwana merah keunguan ketika matang, meski terdapat varian warna
lain di kulit yaitu warna merah cerah. Buah manggis memiliki beberapa ruang dengan 1 biji tiap
ruangnya. Namun, yang dapat menjadi biji sempurna hanya1-3 bii. Setiap biji diselubungi oleh
selaput buah berwarna putih bersih, halus, disertai rasa segar.
Karakteristik morfologis organ-organ pada tanaman manggis yaitu:
1. Daun
Daun pada tanaman manggis memiliki warna hijau yang mengkilap di bagian atas permukaan
daun, sedangkan untuk bagian bawahnya memiliki warna kekuning-kuningan. Daun pada
tanaman manggis merupakan jenis daun tunggal. Bentuk daun pada tanaman manggis ini bulat
oval hingga bulat memanjang, memiliki tangkai daun yang pendek dan tidak memiliki daun
penumpu (stipulae). Daun tanaman manggis memiliki panjang sekitar 14-17 cm dengan lebar
7,5-14 cm. Tiap helai pada daun manggis memiliki bersifat kaku dan tebal.

2. Batang
Tanaman manggis memiliki batang yang berkayu dan struktur yang keras. Batang dan ranting
tanaman manggis memiliki jumlah percabangan yang jumlahnya banyak sehingga dapat
membentuk tajuk atau mahkota yang tinggi, rimbun, dan rindang serta memiliki lebar yang
mencapai 12 m. Batang tanaman manggis dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari 25 m.
tekstur kulit batang manggis tidak rata dan bewarna kecoklatan

3. Bunga
Buah manggis memiliki bunga yang bentuknya menyerupai lonceng. Bunga manggis memiliki 4
kelopak yang tersusun dalam 2 pasang. Mahkota pada kelopak bunganya memiliki warna hijau
kekuningan dengan sedikit warna merah pada bagian pinggirnya, serta berjumlah 4 helai
mahkota. Bunga dari buah manggis sendiri biasanya tumbuh di bagian ujung ranting dengan
tangkai yang pendek, tebal dan teratur. Di dalam bunganya juga memiliki benang sari yang
banyak dan bakal buah yang memiliki 4 hingga 8 ruang dengan 4 -8 kuping kepala putik. Bakal
buah yang ada pada tanaman manggis berbentuk bulat dan mengandung 1-3 bakal biji. Bunga
manggis merupakan bunga yang sempurna, karena memiliki alat kelaman jantan dan alat
kelamin betina. Meskipun memiliki alat kelamin jantan, alat kelamin jantannya tidak mampu
untuk membuahi sel telur karena alat kelamin jantannya berukuran kecil dan mudah
mengalami pengeringan pada selnya sehingga buah manggis yang terbentuk pun terjadi tanpa
melalui penyerbukan. Hal inilah yang menyebabkan bunga manggis juga disebut Apomiksis.
Maksud dari apomiksis adalah biji yang dapat berkembang atau dapat tumbuh tanpa melalui
adanya proses penyerbukan terlebih dahulu.
4. Akar
Manggis memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggangnya sangat kuat dan menjulur
dalam ke tanah. Sedangkan akar serabutnya menjulur ke samping dengan pertumbuhan yang
cukup dalam. Warna akar tanaman manggis ini adalah cokelat serta putih tetapi sedikit kusam
5. Buah
Buah manggis memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan berjuring yang berdiameter 4-7 cm
dengan kelopak yang masih menempel pada buahnya. Daging buah manggis berwarna putih,
bertekstur halus dan lembut serta memiliki biji berwarna putih kecokelatan. Tangkai dan kulit
pada buah manggis juga tebal. Saat masih muda, buah manggis berwarna hijau. Setelah
matang, buah manggis akan bewarna merah-keunguan hingga kecoklatan. Buah manggis yang
masak biasanya memiliki berat berkisar antara 30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah
berwarna kuning, warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm. rasa buah
manggis adalah sedikit asam dan manisnya menyegarkan.
6. Biji
Biji dari buah manggis sendiri berbentuk bulat dan agak pipih serta merupakan biji berkeping
dua atau biasa disebut dengan dikotil. Warna dari biji manggis ini adalah coklat muda dan
dibalut arillode yang bewarna putih. Biji buah manggis bersifat Polinucellus yang artinya dapat
tumbuh lebih dari satu semaian tiap bijinya.

NUTRITION
Buah manggis memiliki nutrisi yang cukup lengkap bagi tubuh. Buah manggis mengandung
kalori, lemak, protein, mineral, karbohidrat, kalsium, besi, fosfor, vitamin B1, vitamin C dan air.
Pada bagian dalam kulit buah manggis, terdapat zat-zat seperti zat petein, catechin, tannin, dan
rosin.
a. Kandungan Senyawa Buah Manggis
Informasi Nilai Gizi Manggis per 100 gram BDD (Berat Dapat Dimakan)
%AKG
Air 83g -
Energi 63kkal 2.93%
Protein 0.6g 1%
Lemak 0.6g 0.90%
Karbohidrat Total 15.6g 4.80%
Serat 1.50g 5%
Abu 0.2g -
Kalsium 8mg 0.73%
Fosfor 12mg 1.71%
Besi 0.8mg 3.64%
Natrium 10mg 0.67%
Kalium 61.90mg 1.32%
Tembaga 100mcg 12.50%
Seng 0,10mcg 0.77%
B-Karoten 0mcg -
Vitamin A 0mcg 0%
Vitamin B1 0.03mcg 3%
Vitamin B2 0.03mg 3%
Vitamin B3 0.30mg 2%
Vitamin C 5mg 5.56%

b. Kandungan senyawa didalam Kulit Buah Manggis


1. Senyawa Aktif Xanthone
Xanthone adalah substansi kimia alami yang tergolong senyawa polyphenolic. Senyawa
Xanthone pada kulit manggis memiliki fungsi antioksidan tinggi sehingga dapat
menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang memicu munculnya penyakit
degeneratif, seperti kanker, jantung, arthritis, katarak, dan diabetes mellitus. Xanthone
tidak terdapat pada buah-buahan lain, hanya terdapat pada manggis. Oleh karena itu
manggis mendapat julukan Queen of Fruits.
2. Antosianin
3. Getah Kuning
4. Senyawa Pektin, Tanin, dan Resin

N Nama Senyawa
o
1 Alpha mangostin
2 Beta mangostin
3 Gama mangostin
4 Mangostanol
5 1-Isomangostin
6 1-Isomangostin hydrate
7 3-Isomangostin
8 3-Isomangostin hydrate
9 1,6-Dihydroxy-7-methoxy-8-isoprenyl-60, 60-dimethylpyrano (20,30 : 3,2) Xanthone
10 Toxyloxanthone A
11 Calabaxanthone
12 Demethylcalanaxanthone
13 Caloxanthone
14 Macluraxanthone
15 1,7-dihydroxyanthone
16 Euxanthone
17 Cudraxanthone
18 8-hydroxycudraxanthone
19 Esmeatxanthone
20 BR-xanthone A
21 BR-xanthone B
22 Garcinone C
23 Garcinone D
24 Garcinone E
25 Garcimangosone A
26 Garcimangosone B
27 Tovophyllin A
28 Tovophyllin B
29 2,7-Diisoprenyl-1,3,8-trihydroxy-4-methylxanthone
30 8-Deoxygartanin
31 1,3,7-Trihydroxy-2,8-di-(3-methylbut-2-enyl) xanthone
32 Trihydroxyxanthone

Bibliography
indra, K. (2016, November 7). Klasifikasi Dan Morfologi Manggis. Retrieved from teorieno.com:
https://www.teorieno.com/2016/11/klasifikasi-dan-morfologi-manggis.html
Mardiana, L. (2012). Ramuan & Khasiat Kulit Manggis. Jakarta: Penebar swadaya.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2009). TABEL KOMPOSISI PANGAN INDONESIA. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Winarno. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai