Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. TANAMAN STRAWBERRY
1. Daerah Penyebaran
Strawberry (Fragaria x ananassa) merupakan tanaman buah potensial. Buah
strawberry banyak mengandung bahan fitokimia terutama adalah senyawa fenolik
yang bermanfaat bagi kesehatan (Hannum, 2004). Strawberry dapat ditumbuhkan
pada rentang geografis yang luas dari tropika hingga daerah artik (Hancock, 1999).
Strawberry pertama kali ditemukan di Chili, Amerika Latin. Perjalanan strawberry
Chili, Fragaria chiloensis Perancis pada tahun 1714 ialah peristiwa paling penting
dalam sejarah strawberry modern (Darrow, 1999).
Strawberry masuk Indonesia pada tahun 1980-an. Strawberry di Bali pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1983 di Dusun Bukit Catu Desa Candi Kuning yang
kemudian dikembangkan di tiga dusun lainnya yaitu Dusun Bukit Catu, Dusun
Pemuteran, dan Dusun Batu Sesa. Srawberry mulai diusahakan dan dikembangkan
oleh masyarakat sejak tahun 1991 yang dibuat oleh perusahaan PT Bali Berry Farms
yang berlokasi di Desa Pancasari (Wandra, 2007). Di Indonesia tanaman ini hanya
dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl, sehingga dapat
dikembangkan di Indonesia (Tohir, 1978). Tanaman strawberry di Indonesia dalam
setahun dapat berproduksi hingga lima kali, puncak produksi terjadi pada bulan Juli-
Agustus tergantung situasi lingkungan (Sukumalanandana dan Verheij, 1997).
Sebaran strawberry di Indonesia terdapat di daerah yang tinggi yaitu yang terdapat di
pulau Jawa, Sumatera, Bali dan dalam 5 tahun ini menyebar pula di daerah Sulawesi
dan NTT.

2. Jenis Strawberry
Jenis strawberry yang dapat di tanam di Indonesia
a. Sweet Charlie (Amerika Serikat)
Varietas strawberry ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berubah,
berbuah besar dengan warna jingga sampai merah, memiliki aroma yang
tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan Colletotrichum.
b. Oso Grande (California)
Varietas strawberry ini secara digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat
besar, buahnya padat, pada bagian tengahnya bertekstur seperti busa, dan
menghasilkan panen yang tinggi.
c. Tristar (Amerika Barat)
Varietas strawberry ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah ini antara
medium hingga kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap
serangan penyakit red stele dan embun tepung.
d. Nyoho (Jepang dan Korea Selatan)
Secara umum, varietas strawberry ini ditanam di PVC. Penampilan buah sangat
menarik, mengkilap, buah padat, memiliki rasa yang sangat manis, sangat cocok
untuk bahan makanan olahan seperti bahan baku kue. Buah strawberry nyoho
memiliki bentuk yang agak mengerucut.
e. Hokowaze (Jepang)
Varietas strawberry ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak,
sangat rentan terhadap Verticcilium dan antraknosa, tetapi tahan terhadap
serangan penyakit embun tepung.
f. Rosa Linda (Florida)
Varietas strawberry ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat.
Varietas ini di gunakan sebagai buah meja dan olahan.
g. Chandler (California)
Varietas strawberry ini telah ditanam secara luas di dunia. Ukuran buah besar,
hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.

Selain varietas tersebut diatas, ada juga varietas lainnya, seperti varietas Pajero, Selva,
Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella, dan Gantlet. Varietas-varietas
tersebut telah banyak juga dibudidayakan, khususnya di daerah dataran tinggi seperti
Lembang, Cianjur, Cipanas, dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan Situbondo (Jawa
Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali), dan Berastagi
(Sumatra Utara).

3. Kandungan Gizi
Buah stroberi (Strawberry) mengandung berbagai antioksidan, senyawa tumbuhan,
mangan dan vitamin C yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Tabel kandungan gizi buah stroberi pada setiap 100 gram-nya.


Jenis Gizi Kandungan AKG
Kalori 32 kcal -
Karbohidrat 7,7 g -
Air 91 % -
Protein 0,7 g -
Gula 4,9 g -
Serat 2g -
Lemak 0,3 g -
Vitamin A 1 μg -
Vitamin C 58,8 mg 65 %
Vitamin D - -
Vitamin E 0,29 mg 2%
Vitamin K 2,2 μg 2%
Vitamin B1 0,02 mg 2%
Vitamin B2 0,02 mg 2%
Vitamin B3 0,39 mg 2%
Vitamin B5 0,13 mg 2%
Vitamin B6 0,05 mg 4%
Vitamin B9 24 μg 6%
Vitamin B12 - -
Kalsium 16 mg 2%
Zat besi 0,41 mg 5%
Magnesium 13 mg 3%
Fosfor 24 mg 3%
Kalium 153 mg 3%
Sodium 1 mg -
Seng 0,14 mg 1%

B. PANEN DAN PENGOLAHAN


1. Tanda-Tanda Siap Panen
a) Buah buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau sekitar umur 1 – 2 bulan
(lebih sesuai dengan faktor perawatan)
b) Buah sudah agak kenyal dan agak empuk
c) Kulit buah didominasi warna merah 50 -75 % warna merah
d) Jika dicicipi maka buahnya mempunyai rasa yang khas (sedikit masam)
e) memiliki tangkai buah yang sudah agak cokelat kekuningan

2. Cara Panen
a) Memilih buah-buahan strawberry yang memiliki tanda-tanda siap panen
b) Memotong tangkai strawberry menggunakan gunting khusus pemetikan buah atau
pisau tajam.
c) Setelah buah dipetik, selanjutnya buah dicuci lalu dikering anginkan, kemudian
buah di paket-paket dalam bungkus plastik dan dapat langsung dijual di agen-agen
pemasaran buah, di toko swalayan, pasar tradisional, dan di toko buah-buahan
atau diolah menjadi selai, jus, sari buah, dan lain-lain.

3. Keuntungan Pengolahan Strawberry


a) Menyelamatkan kelebihan produksi pada saat terjadi panen raya di daerah sentra
produksi strawberry
b) Mendukung program penganekaragaman pangan
c) Meningkatkan nilai ekonomis
d) Menambah pendapatan keluarga
e) Menciptakan peluang usaha dan kerja
C. SERBA-SERBI SARI BUAH Strawberry
1. Manfaat Sari Buah Strawberry
a) Mencegah serangan jantung
b) Mengontrol tekanan darah
c) Baik untuk penderita diabetes
d) Meningkatkan kekebalan tubuh
e) Melawan kanker
f) Menurunkan berat badan
g) Menguatkan memori otak

2. Aspek Sosial Ekonomi


a) Petani strawberry belum semuanya mengenal cara memanfaatkan strawberry
menjadi bentuk olahan, misalnya dibuat sari buah yang dapat menghasilkan
keuntungan ganda.
b) Jika teknologi pembuatan sari buah strawberry ini dapat diterima dan
dilaksanakan masyarakat, maka diharapkan mereka dapat meningkatkan
kesejahteraannya.
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN

A. KEBUTUHAN BAHAN
1. Stroberi
a) Pilihlah stroberi yang sudah masak ( sesuai tanda-tanda siap panen )
b) Direncanakan mengolah stroberi sebanyak 15 kg setiap hari.

2. Gula Pasir
a) Penggunaan gula pasir dimaksudkan untuk menambah rasa manis.
b) Direncanakan membutuhkan gula pasir sebanyak 6 kg setiap hari.

3. Asam Sitrat
a) Penggunaan asam sitrat dimaksudkan sebagai bahan pengawet sari buah
strawberry.
b) Direncanakan membutuhkan asam sitrat sebanyak 4 g setiap hari.

4. Air
a) Penggunaan air dimaksudkan untuk membuat larutan gula.
b) Direncanakan membutuhkan air sebanyak 14 liter setiap hari.

B. KEBUTUHAN PERALATAN
1. Kompor : Untuk dapur memasak sari buah strawberry.
2. Baskom : Untuk tempat potongan strawberry
3. Panci besar : Untuk memasak sari buah strawberry.
4. Wajah besar : Untuk merebus botol-botol yang akan dipakai sebagai
wadah sari buah strawberry.
5. Sendok Stainless : Untuk membantu proses pemberian gula pasir.
6. Pisau dapur : Untuk mengiris buah strawberry.
7. Pengaduk kayu/plastik : Untuk mengaduk selama proses memasak sari buah
strawberry.
8. Botol : Untuk wadah sari buah strawberry.
9. Etiket : Untuk memberi nama produk pada botol.
10. Penyaring :Untuk menyaring larutan strawberry hingga
mendapatkan sari buahnya saja.

Anda mungkin juga menyukai