PENDAHULUAN
. Tanaman Strowberrry
a. Daerah Penyebaran
Penyebaran tanaman stroberi yang tergolong sebagai tanaman buah
stroberi herba ini pertama kali di temukan di negara Chili, Amerika. Salah satu
spesiesnya yang terkenal adalah Fragaria chiloensis yang menyebar ke berbagai
belahan dunia, seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Selain itu, ada spesies F.
Vescayang lebih luas lagi penyebarnnya dan jenis stroberi inilah yang pertama
kali masuk ke Indonesia Sekarang ini ada lebih dari 700 macam
buah stroberi yang menyebar di seluruh penjuru dunia dan yang banyak kita
temukan di pasar swalayan adalah stroberi modern (komersil) Fragaria x
ananassa var Duchesne yang dihasilkan dari persilangan F. virgina L var
Duchesne asal Amerika Utara dengan F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili.
Stroberi
Tanaman stroberi dapat tumbuh subur pada wilayah dengan lama
penyinaran matahari yang berkisar antara 8-10 jam per hari. Curah hujannya
berkisar 600-700 mm per tahun. Untuk faktor suhu udara optimum antara 17oC-
20oC dan suhu udara minimum antara 4 oC-5oC, dengan kelembapan udara 80%-
90%. Didukung pula dengan ketinggian tempat yang ideal antara 1.000-2.000 m
dpl.
. Jenis-Jenis Strowberry
Buah Strawberry memiliki beberapa bentuk. Menurut penggolongan dari USDA
ada beberapa bentuk buah yang umum, yaitu oblate, globose, conic, conic, long
coni necked, long wedge, dan shop wedge. Buah yang berbentuk oblate dan
globose mempunyai ujung bulat, yang berbentuk conic memiliki ujung
meruncing, sedangkan yang wedge memiliki ujung mendatar.
Varietas Strawberry ini secara digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah
sangat besar, buahnya padat, pada bagian tengahnya bertekstur seperti busa, dan
menghasilkan panen yang tinggi.
Varietas Strawberry ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah ini antara
medium hingga kecil, buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan
terhadap serangan penyakit red stele dan embun tepung.
Secara umum, varietas Strawberry ini ditanam di PVC. Penampilan buah sangat
menarik, mengkilap, buah padat, memiliki rasa yang sangat manis, sangat cocok
untuk bahan makanan olahan seperti bahan baku kue. Buah Strawberry nyoho
memiliki bentuk yang agak mengerucut.
5.Hokowaze (Jepang)
Varietas Strawberry ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak,
sangat rentan terhadap Verticcilium dan antraknosa, tetapi tahan terhadap
serangan penyakit embun tepung.
Varietas Strawberry ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang
kuat. Varietas ini di gunakan sebagai buah meja dan olahan.
7..Chandler (California)
Varietas Strawberry ini telah ditanam secara luas di dunia. Ukuran buah besar,
hasil panen tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Selain varietas tersebut diatas, ada juga varietas lainnya, seperti varietas Pajero,
Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella, dan Gantlet. Varietas-
varietas tersebut telah banyak juga dibudidayakan, khususnya di daerah dataran
tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas, dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan
Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul
(Bali), dan Berastagi (Sumatra Utara).
3. Cara Panen
Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Dalam cuaca
panas, buahnya cepat lembek dan busuk. Ada teknik khusus pemanenan
strawberry. Caranya, buah dipetik bersamaan dengan tangkai dan kelopaknya
dengan tangan secara hati-hati atau dengan gunting.
Pascapanen stroberi bertujuan untuk mempertahankan kesegaran buah
sehingga akan memperpanjang umur simpan. Kegiatan pascapanen dimulai
dari pemanenan, pengumpulan buah secara hati-hati, sortasi dan grading,
dilanjutkan dengan pencucian, pencelupan dengan ks stroberi adalah dengan
pelapisan lilin pada permukaan buah. Pelapisan lilin bertujuan untuk
mencegah penguapan air sehingga dapat memperlambat kelayuan,
menghambat laju respirasi, dan membuat kulit buah mengkilap sehingga
menambah daya tarik bagi konsumen. Pelapisan lilin dengan kepekatan dan
ketebalan yang sesuai dapat menghindarkan keadaan aerobik pada buah dan
memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap luka/goresan pada
permukaan buah (Pantatisco, 1986). Proses pelapisan lilin sering
dikombinasikan dengan fungisida untuk mengendalikan pembusukan buah
selama penyimpanan. Fungisida dapat diberikan dengan cara mencelupkan
buah sebelum diberi lapisan lilin. Penggunaan benlate dengan konsentrasi
rendah tidak mempengaruhi rasa dan sekaligus dapat berfungsi sebagai bahan
antibopeng sehingga penampakan buah lebih baik (Eckert, 1996). Namun pada
stroberi tidak dianjurkan menggunakan fungisida karena buah umumnya
dimakan langsung.
4. Standar Mutu Stroberi
Ada dua standar yang dapat dijadikan acuan yaitu SNI No 8026 tahun
2014 atau Commission Implementing Regulation (2011), masing-masing
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia dan negara-negara di Eropa. Stroberi
diklasifikasikan dalam tiga kelas yaitu kelas ekstra/super, kelas I, dan kelas II.
Kategori pengkelasan berdasarkan visual, dimensi, dan batasan toleransi
minimum. Secara visual, persyaratan minimum stroberi untuk semua kelas
meliputi utuh, tidak rusak, tidak ada luka, bersih, dan bebas dari benda asing,
penampilan segar, bebas dari hama dan penyakit, kelopak dan tangkai harus
segar dan hijau, bebas dari kelembaban eksternal yang abnormal, bebas dari bau
dan/atau rasa asing. Indikasi lain yang menentukan kualitas adalah keutuhan
buah, yakni bebas luka mekanis, luka akibat penyimpanan dingin maupun akibat
kehilangan air dan bebas dari kebusukan yang disebabkan oleh Fusarium
lateritium, Aspergillus niger, dan Aspergillus flavus (Paull, 2014).
Sumber: (Sukasih dan Setyadjit, 2019)
(freezing injury). Apabila suhu 1℃ tidak bisa dipenuhi maka suhu maksimum
penyimpanan yang dapat dipakai adalah 10℃. Selain suhu, mikroba seperti
bakteri juga dapat mempengaruhi waktu penyimpanan stroberi. Demikian pula
keadaan buah. Buah yang basah mempercepat rusak, sehingga buah harus
benar-benar dalam keadaan tidak basah pada saat proses penyimpanan
dilakukan. Suhu penyimpanan optimum untuk stroberi adalah pada suhu 4℃
(Falah et al., 2018). Dalam penyimpanan hendaknya berhati-hati, karena
stroberi yang sudah mulai busuk dapat menular cepat ke buah yang lain yang
disimpan bersamaan. Stroberi tahan disimpan 4 hari dalam refrigerator, akan
tetapi pada freezer bisa bertahan lebih lama, mencapai hingga 1 bulan dengan
cara penyimpanan yang benar.
6. Pengangkutan
Pengangkutan atau transportasi merupakan kegiatan memindahkan buah
segar hasil panen dari lokasi panen ke lokasi lain. Kegiatan ini merupakan
bagian dari distribusi, antara lain ke pasar tradisional, pasar induk, supermarket
atau supermarket khusus buah. Selama ini, banyak pedagang yang mengeluhkan
buah yang dikirim sudah rusak sebelum tiba di tempatnya, sehingga merugikan
berbagai pihak, terutama petani. Pengangkutan yang kurang baik dapat
menyebabkan kerusakan buah 3050% (Kusumah, 2007). Fasilitas
pengangkutan stroberi harus mampu melindungi produk dari sengatan sinar
matahari langsung, menjaga produk dari benturan, gesekan, dan tekanan yang
terlalu berat yang dapat menimbulkan kerusakan. Sifat dan karakteristik
stroberi, lama perjalanan, dan alatsarana pengangkutan yang digunakan perlu
mendapatkan perhatian.
7. Keuntungan Pengolahan Stroberi
Di negara yang beriklim subtropis, stroberi menjadi salah satu sumber
devisa. Pengembangannya diintegrasikan dengan sektor pariwisata, antara lain
dengan membangun “kebun agrowisata”. Di Eropa, misalnya, kebun agrowisata
stroberi terdapat di berbagai negara. Di Belanda terdapat pusat kebun
agrowisata stroberi yang terletak di kawasan Kennermerland (Zuid Holland),
Bommlerwaard (Westland), dan Noord Brabant. Di Belgia, agrowisata stroberi
dapat dilihat di Duffel, Lint, Hoogstraten, Schepdaal, Borgloon, dan di
sepanjang sungai Maas di Wepion (Arfiadi, 2010). Di Indonesia juga telah
bermunculan kebun stroberi yang diperuntukkan bagi wisatawan melalui
destinasi petik stroberi. Selain dikonsumsi segar, stroberi juga dapat diolah
menjadi berbagai produk seperti sirup, jam, dan stup (compote) (Masyarakat
Hidroponik Indonesia, 2014). Produk olahan tersebut umumnya berasal dari
buah stroberi yang tidak memenuhi standar buah segar namun masih layak
dikonsumsi. Hal ini telah dikembangkan petani di Kalisoro Tawangmangu dan
sebuah perusahaan agribisnis di Cirebon. Bahkan petani di Lembang Jawa Barat
menggunakan varietas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat
makanan olahan seperti jam (Hanif and Ashari, 2012).
1. Melindungi jantung
Kandungan serat dan vitamin C pada stroberi merupakan perpaduan nutrisi
yang sempurna untuk mengurangi stres oksidatif. Dimana hal ini dapat
menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Selain itu, stroberi juga
mengandung potasium yang baik untuk kesehatan jantung.
Menurut pakar dari Akademi Nutrisi dan Diet, mengonsumsi makanan yang
tinggi potasium dan mengurangi sodium dapat menekan risiko hipertensi dan
stroke. Bahkan menurut penelitian dari Harvard, stroberi dapat megurangi
risiko serangan jantung.
Tidak hanya itu, penelitian di tahun 2014 membuktikan bahwa orang yang
mengonsumsi 3 cangkir stroberi beku (50 gram) per hari akan menurunkan
kadar kolestrol jahat dalam tubuh setelah 12 hari.
2. Menangkal kanker
Mengonsumsi buah-buahan berjenis beri, terutama stoberi, selalu dihubungkan
dengan penekanan sel kanker, termasuk kanker kerongkongan daan paru-paru.
Penelitian ini telah diuji dan berhasil pada hewan, namun masaih dalam
pengembangan lebih lanjut terhadap manusia. Hal ini memang sangat mungkin
karena stroberi menempati posisi 10 teratas dalam kategori buah dengan
kandungan anti oksidan yang tinggi.
3. Menjaga pencernaan
Salah satu cara menjaga kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi makanan
kaya serat. Stroberi dapat Anda andalkan dalam hal ini karena mengandung 3
gram serat dalam satu cangkir penyajian. Terkadang manusia kurang
memperhatikan pola makan, dengan mengonsumsi serat maka akan
menjauhkan dari sembelit bahkan kanker usus besar.
4. Mengurangi kembung
Ketika mengalami kembung, makanan yang mengandung air dan serat yang
tinggi dapat menangkal gas. Karena stroberi mengandung potasium, maka
akan membantu mengurangi kandungan air yang menyebabkan kembung.