Anda di halaman 1dari 6

Mentimun (Cucumis sativus Linn)

2.1 Mentimun Secara Umum

Mentimun (Cucumis sativus L) memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar tetapi daya
tembusnya relatif dangkal, sekitar kedalaman 30-60 cm. Oleh karena itu, tanaman mentimun
termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air.
Batang mentimun berupa batang lunak dan berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku-
buku, dan berwarna hijau segar. Batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Ruas batang
atau buku-buku batang berukuran 7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm. Diameter cabang
anakan lebih kecil dari batang utama. Pucuk batang aktif memanjang
Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun, dan ibu tulang daun.
Helaian daun mempunyai bangun dasar bulat atau bangun ginjal, bagian ujung daun runcing
berganda. Pangkal daun berlekuk, tepi daun bergerigi ganda. Daun mentimun dewasa
mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau tua hingga
hijau muda, permukaan daun berbulu halus dan berkerut.
Bunga mentimun berbentuk terompet dan berwarna kuning bila sudah mekar. Mentimun
termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan betina letaknya terpisah, tetapi masih
dalam satu tanaman. Bunga betina mempunyai bakal buah yang membengkak, terletak di bawah
mahkota bunga, sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bagian bakal buah yang
membengkak
Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga yang terdiri satu bakal
buah saja (Imdad dan Nawangsih, 2001). Buah berkedudukan menggantung dan dapat berbentuk
bulat, kotak, lonjong atau memanjang dengan ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri
atau kutil yang terserak pada ukuran buah beragam, biasanya lebih jelas terlihat pada buah muda.
Warna kulit buah juga beragam dari hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam
berwarna putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan berwarna putih.
Timun biasanya dipanen sebelum benar-benar matang. Ia termasuk tanaman semusim. Artinya setelah
berbunga dan berbuah ia akan mati. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah namun dalam budidaya
biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik. (MUTTAQIIN, ZAINAL
.2010)
Taksonomi mentimun adalah sebagai berikut:

a) Kingdom : Plantae

b) Divisi : Spermatophyta

c) Sub divisi : Angiospermae

d) Kelas : Dicotyledonae

e) Ordo : Cucurbitales

f) Keluarga : Cucurbitaceae

g) Genus : Cucumis

h) Spesies : Cucucmis sativus L

Gambar 1. Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)

2.2 Sentral Penanaman


Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir setiap negara.
Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini, budidaya mentimum sudah meluas ke
seluruh dunia baik wilayah tropis atau subtropis. Pusat penanaman mentimun di Indonesia adalah
Jawa Barat, DI Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Mentimun merupakan salah satu tanaman yang syarat tumbunya sangat fleksibel, Karena
memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap iklim lingkungan dan tidak memerlukan perawatan
khusus . Di Indonesia yang memiliki iklim panas (tropis), mentimun dapat ditanam didataran
rendah sampai dataran tinggi. Mentimun dapat tumbuh dan beradaptasi dengan hampir semua
jenis tanah. Tanah mineral yang berstruktur ringan sampai pada tanah yang berstruktur liat berat
dan juga pada tanah organik seperti tanah gambut dapat diusahakan sebagai lahan penanaman
mentimun.(Hermita,L.2011 , MUTTAQIIN, ZAINAL .2010)

2.3 Jenis Mentimun


Ada banyak jenis mentimun yang bisa ditemukan di pasaran. Mentimun-mentimun ini
bervariasi dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulitnya. Tetapi efek sehat yang terkandung
dalam masing-masing jenis ini sama ampuhnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit salah
satunya penyakit hipertensi.(Chapter II_2). Beberapa varietas mentimun yang terdapat di
Indonesia yaitu :

1) Varietas Roman
Varietas Roman merupakan varietas hibrida nasional, yaitu varietas mentimun hibrida
yang berasal dari dalam wilayah Indonesia. Tanaman mentimun varietas Roman ini
pertumbuhannya sangat kuat dan seragam serta mampu beradaptasi baik di dataran rendah
(20―165 m di atas permukaan laut) hingga dataran menengah. Buah berwarna hijau silindris dan
tidak pahit, memiliki panjang buah 22―24 cm dan berdiameter 5―5,5 cm dengan berat
390―400 gr/buah serta jumlah buah per tanaman 6-8 buah. Kebutuhan benih 500―550 g/ha
dengan jarak tanam 70 x 40 cm. Varietas roman ini dapat dipanen pada umur 34―35 hari setelah
pindah tanam dengan potensi hasil 59―72 ton/ha . (Rahmah Karim,Fauziah.2010)

2) Varietas Soarer
Varietas Soarer merupakan varietas hibrida introduksi, yaitu varietas mentimun hibrida
yang didatangkan dari luar wilayah Indonesia.Tanaman mentimun varietas soarer ini termasuk
dalam jenis mentimun jepang. Varietas soarer ini cocok ditanam pada dataran tinggi dan rendah,
panjang buah 21―22 cm, diameter 2,5―3 cm, berat 90―100 gram. Umur 28 hari sesudah
tanam sudah petik buah pertama.
Pada umumnya mentimun jepang berukuran panjang ramping, berdagaing lembut, dan
berkulit halus, rasanya manis dan renyah. Kandungan airnya rendah, berbeda dengan jenis
mentimun lainnya yang cenderung banyak mengandung air. Sesuai namanya mentimun ini
berasal dari Jepang. Varietasnya yang termasuk di dalamnya antara lain Chinesse Long Green,
Kyoto, Burple Tasty Green, dan Tokyo Slicer. Mentimun Jepang termasuk golongan mentimun
hibrida. Mentimun ini mempunyai buah yang panjang, berwarna hijau tua, daging buah tebal,
rasa renyah, dan pengkal buah tidak pahit
Jenis mentimun dibagi menjadi dua golongan, yaitu mentimun yang pada buahnya
terdapat bintil-bintil terutama bagian pangkalnya dan mentimun yang buahnya halus (tidak
berbintil).
1) Mentimun yang buahnya berbintil, dibedakan tiga macam:
a. Mentimun biasa
Mentimun biasa ditandai dengan penampilan kulit buah yang tipis, lunak dan pada saat buah
muda berwarna hijau keputih-putihan, tetapi setelah tua berwarna cokelat.
b. Mentimun watang
Memiliki ciri-ciri kulit buah tebal, agak keras, buah muda berwarna hijau keputih-putihan dan
setelah tua berwarna kuning tua.
c. Mentimun wuku
Mentimun wuku memiliki ciri-ciri kulit buah agak tebal dan warna buah mudanya agak
cokelat.
2) Mentimun yang buahnya halus . Golongan mentimun yang buahnya halus tidak berbintil ada
dua jenis, yaitu:
a.Krai
Krai buahnya besar dan memiliki ciri citarasa seperti mentimun biasa.
b.Mentimun suri atau mentimun puan
Memiliki ciri-ciri ukuran buahnya besar, bentuknya lonjong, rasanya manis renyah, dan
umumnya dipanen saat buah tua /masak (Rahmah Karim,Fauziah.2010)
2.2 Kandungan Mentimun (Cucumis sativus linn)

Banyak sekali studi yang mempelajari tentang manfaat jus mentimun (Cucumis sativus linn)
bagi kesehatan, seperti pengaruh mentimun(Cucumis sativus linn) sebagai antioksidan terhadap
perlindungan kerusukan membran sel akibat pemberian asap rokok. (Santoso Kp,2005) Nilai
gizi mentimun cukup baik karena sayuran ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Buah
mentimun dipercaya mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
belerang, vitamin A, B1, dan C. Mentimun mentah bersifat menurunkan panas badan, juga
meningkatkan stamina. Kandungan 100 g mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,19 g
pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 g tianin, 0,05 g riboflavin, 14 mg asam.
Menurut Zainal (2010) komposisi gizi sayuran buah mentimun tiap 100 gram buah segar adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kandungan gizi sayuran buah mentimun tiap 100 gram bahan mentah.
Komposis Gizi Kandungan Gizi
Energi (kalori) 120,00 cal. *) 12,00 cal. **)
Protein 0,60 gr 0,70 gr
Lemak 0,20 gr 0,10 gr
Karbohidrat 2,40 gr 2,70 gr
Serat 0,50 gr ―
Abu 0,40 gr ―
Kalsium 19,00 gr 10,00 mg
Fosfor 12,00 gr 21,00 mg
Kalium 122,00 mg ―
Zat Besi 0,40 mg 0,30 mg
Natrium 5,00 mg ―
Vitamin A 0 S.I 0 S.I
Vitamin B1 0,02 mg 0,03 mg
Vitamin B2 0,02 mg ―
Niacin 0,10 mg ―
Vitamin C 10,00 mg 8,00 mg
Air ― 96,10 gr
Sumber: *) Direktorat Gizi Depkes R.I. (1981),
**) Food and Nutrition Research Center, Manila (1964).

Anda mungkin juga menyukai