Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AGROINDUSTRI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

“KOMODITI CABAI”

DOSEN PENGAMPUH:
Dr.Ir. Sitti Nurmiah, M.Si

DI SUSUN OLEH :
FIFI MAYA NUR/2022060018
ANJAS MILA/2022060008
ISNAWATI/2022060024

D-IV AGROINDUSTRI
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE
KEPULAUAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan
cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.
Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya
di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan.
Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan,
produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi.
Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.
Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi,
hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur),
tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-
obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk
hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum sp. Cabai diduga berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah,
serta wilayah Andes di Amerika Selatan. Sebelum menyebar ke belahan dunia
lain, cabai terlebih dahulu menyebar ke Eropa melalui Spanyol dan terkenal
sebagai chili pepper atau geinea pepper. Diprakirakan ada dua puluh spesies yang
sebagian besar hidup di negara asalnya. Masyarakat di Indonesia pada umumnya
hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni cabai merah, cabai keriting, cabai
rawit, dan paprika(Suriana, 2012).
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman famili
terung-terungan (Solanaceae). Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim
atau tanaman yang berumur pendek. Asal tanaman ini dari daerah tropik Amerika
dan telah tumbuh di Amerika Utara dan Selatan sejak 2000 tahun yang lalu. Cabai
adalah sayuran utama di negara-negara Asia Tenggara. Di Indonesia, cabai
merupakan sayuran dataran rendah yang paling penting, terutama luas areal tanam
dan nilai produksinya. Kegunaan lebih khusus juga sebagai rempah-rempah, obat,
penghias masakan, dan bahan pewarna makanan (Prajananta, 2007).
Menurut kementrian pertanian Republik Indonesia (2020) pada tahun 2017
produksi cabai rawit di Indonesia mencapai 1,15 juta ton,pada tahun 2018
mencapai 1,33 juta ton. Tingkat produktivitas cabai secara nasional selama 2
tahun terakhir adalah 7,33 ton/ha.Permintaan cabai rawit yang merata sepanjang
tahun membuat petani melakukan penanaman secara terus menerus tanpa
memperhatikan faktor lingkungan yang menyebabkan produksi tanaman cabai
rawit menurun. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan produksi tanaman cabai
rawit menurun yakni, rendahnya tingkat kesuburan tanah, tingginya penguapan air
yang disebabkan oleh suhu udara serta serangan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) (Rukaman, 2002).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian cabai

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran
yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi namun memiliki umur simpan
yang relatif pendek. Kerusakan pada cabai disebabkan oleh beberapa faktor
seperti perlakuan saat pemanenan, transportasi, penyimpanan maupun proses
pembusukan yang berasal dari proses fisiologis setelah panen. Pada saat panen
raya, produksi cabai meningkat secara pesat. Namun tidak diimbangi dengan
permintaan oleh konsumen yang menyebabkan harga cabai menurun drastis,
sehingga petani membiarkan cabainya membusuk di ladang. (Persagi, 2009),
menyatakan Cabai merah memiliki sifat mudah rusak, yang dipengaruhi oleh
kadar air dalam cabai yang sangat tinggi sekitar 90% dari kandungan cabai merah
itu sendiri. Semakin tinggi kadar air yang ada pada cabai maka semakin tinggi
pula peluang kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Menurut Sudaro (2000),
setelah dipanen cabai merah mudah sekali mengalami kerusakan-kerusakan.
Harga cabai selalu befluktuasi dan mengikuti permintaan pasar. seperti saat hari
raya harga cabai menjadi mahal, sementara pada saat panen raya, harga cabai
menjadi sangat murah. Sebagai bahan pangan yang mudah rusak, cabai tidak
tahan disimpan dalam bentuk segar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, cabe segar
dapat diolah menjadi berbagai produk seperti cabai kering, cabai bubuk dan pasta
cabai, sehingga mampu memberikan nilai tambah yang besar.
Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat
digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
pemanfaatannya. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia
Tenggara sebagai penguat rasa untuk makanan.
Tanaman cabai (Capsicum annum. L) berasal dari daerah tropika dan subtropika
Benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan, dan terus menyebar ke
Amerika Latin.
Jenis cabai merah sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu cabai merah besar dan
cabai merah keriting. Cabai merah besar memiliki ciri warna merah menyala
dengan bentuk yang agak gemuk, panjang, dan dengan ujung yang lancip.

B. Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
C. Morfologi
Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata.
Daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung
atau membulat, ujung daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya
majemuk bulir, bentuknya bulat panjang atau silindris, dan ujungnya mengecil.

D. Kandungan Gizi Cabai Merah

Tabel 2.1 Kandungan gizi cabai merah segar

Kandungan gizi Konsentrasi %

Kalori (Kal) 31

Protein (g) 1,0

Lemak (g) 0,4

Karbohidrat (g) 7,3

Kalsium (mg) 29

Fosfor (mg) 24

Besi (mg) 0,5

Vitamin A (mg) 470

Vitamin B1 (mg) 0,05

Vitamin C (mg) 84

Air (g) 90,9

b.d.d (%) 85
Tabel 2.2 Kandungan gizi cabai merah kering
Kandungan gizi Konsentrasi %

Kalori (Kal) 331

Protein (g) 15,9

Lemak (g) 6,2

Karbohidrat (g) 61,8

Kalsium (mg) 160

Fosfor (mg) 370

Besi (mg) 2,3

Vitamin A (mg) 576

Vitamin B1 (mg) 0,40

Vitamin C (mg) 50

Air (g) 10

b.d.d (%) 85
BAB III
PEMBAHASAN

A. Produk Olahan Cabai


Produk olahan cabai terbagi atas dua yaitu :
1. Produk olahan setengah jadi
Produk olahan setengah jadi dibuat untuk mengantisipasi jika produksi
melimpah, sehingga harga jualnya sangat rendah. Produk ini bisa juga di jual
untuk keperluan industry rumah tangga seperti pada pembuatan kripik, industry
mi instant, makanan kaleng dan aneka makanan lainnya seperti cabai kering,
cabai bubuk dan pasta cabai
a. Cabai Kering
Cabai kering merupakan bentuk alternatif yang ideal untuk mengawetkan
cabai ketika hasil panen di lapangan berlimpah. Cabe merah kering bisa
jadi alternatif bumbu yang tak kalah pedas dengan canai segar. Namun,
perlu diperhatikan pemakaiannya. Di Sumatra, cabe merah kering lebih
disukai karena punya rasa pedas yang lebih tajam. cabe merah ada yang
dimemarkan kasar (flakes) dan bubuk (powder). Cabai kering dapat
digunakan sebagai pelengkap saus, sup dan hidangan lainnya.
Bahan: 0,5 kg cabai
Cara Membuat:
1) Pilih cabai segar dan berkualitas baik
2) Cuci dengan air hangat lalu lap dengan kain hingga kering
3) Letakkan cabai pada baki tahan panas kemudian masukkan dalam oven
4) Atur oven menjadi sekitar 49-60 0C
5) Balikkan cabai setiap 1 jam agar keringnya merata, lalu keluarkan dari
oven dan tempatkan dlam wadah kedap udara
6) Simpan dalam kantong plastic tertutup atau toples.

b. Bubuk Cabai
Bahan : Cabai merah segar dengan tingkat kematangan 60-90 %
Cara Membuat :
1) Buang tangkai buah ,lalu cuci bersih dan tiriskan
2) Belah cabai merah membujur, tanpa membuang biji
3) Rendam cabai dalam air hangat bersuhu 87 – 990C selama 3-5 menit
4) Keringkan cabai dengan menggunakan oven pengering pada suhu 600C
selama 20 – 25 jam.
5) Hasil pengeringan berkisar 40 – 50 % dengan susut bobot 50 – 60 % ,
dihitung dari berat cabai merah bersih dengan ciri cabai akan terasa kering
jika diremas dengan telapak tangan
6) Giling cabai merah kering sampai halus ( sekitar 50 mesh) menggunakan
hammer mill atau blender jika jumlah bahan yang akan diolah tidak
banyak
7) Kemas cabai merah bubuk dalam kantong plastic yang tertutup rapat lalu
simpan ditempat kering dan tidak panas

Flowchart produk olahan setengah jadi

2. Produk Olahan Jadi.


Produk olahan jadi adalah produk olahan langsung jadi yang berbentuk pasta
yang dapat langsung digunakan seperti saos cabai dan abon cabai.
a. Saos Cabai
Saos cabai merupakan produk olahan langsung jadi yang berbentuk pasta
yang dapat langsung digunakan, untuk membuat saos cabe, dapat
ditambahkan bahan campuran lainnya seperti papaya, singkong atau ubi jalar
(tergantung bahan yang ada )
Alat :
 Pisau
 Timbangan  kompor
 baskom  kukusan
 saringan  blender
 panci  penutup botol
 sendok  panci stainless steel
 pengaduk  penjepit botol
 botol plastik

Bahan campuran dan bumbu:


 Pepaya
 Sinkong dan ubi merah (dapat dipakai salah satu)
 gula pasir
 garam
 cuka
 bawang putih.

Cara pengolahan
1) Bahan dibersihkan, kupas, dicuci, dipotong dan ditimbang
2) Kukus cabe 5-10 menit
3) Blnder cabe dan bawang putih
4) Masak sampai adonan kental sambil diaduk
5) Masukkan gula dan garam dalam adonan, masak dengan adonan kecil
6) Masukkan Natrium Benzoat dan cuka 25% aduk selama 2 menit

Flowchart pembuatan saos cabai

b. Abon cabai
Bahan:
 1 kg cabai merah keriting
 ½ kg cabai rawit
 20 siung bawang putih
 10 siung bawang merah
 2 sdm ketumbar, 2 sdm gula merah
 Garam dan bumbu masak sesuai selera
Cara pengolahan :
1) Cuci cabai, tiriskan dan keringkan kemudian dihaluskan (blender)
2) Haluskan semua bumbu, tumis sampai harum
3) Masukkan cabe yang sudah halus ke dalam wajan, aduk sampai semua
bumbu tercampur rata
4) Diamkan sampai dingin lalu simpan dalam wadah tertutup
5)
B. Pohon industry Cabai
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas


sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi namun memiliki
umur simpan yang relatif pendek.
2. Cabai dapat di olah menjadi produk berbagai macam produk baik produk
olahan setengah jadi maupun produk olahan jadi seperti, cabai kering, cabai
bubuk, saos cabai, dan abon cabai.

Anda mungkin juga menyukai