Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

KULIAH LAPANG PERTANIA TERPADU

Disusun Oleh :

Muhammad Ryan Raykhansyah (210210088)

David Tri Pambudi (210310014)

Mohammad Kresnhaparameswara (210210077)

Husni Mubarok Siregar (18012102)

Kadek Riko Aryadana Putra (210210076)

FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2023
DAFTAR NAMA KELOMPOK

1. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian


a. David Tri Pambudi 210310014
2. Program Studi Agroteknologi
a. Husni Mubarok Siregar 18012102
3. Program Studi Peternakan
a. Kadek Riko Aryadana Putra 210210076
b. Muhammad Kresnhaprameswara 210210077
c. Muhammad Ryan Raykhansyah 210210088
STRUKTUR KEANGGOTAAN

Ketua umum:

David Tri Pambudi

Sekertatis : Bendahara :
Muhammad Kadek Riko Aryadana
Kresnhaparameswara Putra

Seksi Dokumentasi : Seksi Penjualan :

Husni Mubarok Muhammad Ryan


Siregar Raykhansyah
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pertanian terpadu merupakan salah satu kegiatan diversifikasi


komoditas yang dapat dilakukan guna mengimbangi kebutuhan akan produk
pertanian yang terus meningkat melalui pemanfaatan hubungan simbiosis
mutualisme antar komoditas yang diusahakan, tanpa harus merusak lingkungan
serta serapan tenaga kerja yang tinggi. Penerapan sistem terpadu merupakan
pilihan yang tepat dalam upaya meningkatkan pendapatan petani dan sekaligus
memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal. Pengembangan sistem
pertanian terpadu (SPT) yang diarahkan pada kawasan pedesaan (rural) dan peri-
urban (rurban) diharapkan mampu membangun kemandirian petani yang
berkelanjutan (ekonomi dan sosial yang meningkat serta lingkungan lestari).
Keberhasilan pengembangan SPT diharapkan dapat mengendalikan alih fungsi
lahan. Pengembangan model SPT harus disesuaikan dengan sumberdaya lokal
agar keberhasilannya efektif dan efisien. Sistem pertanian terpadu tidak saja dapat
mengatasi kendala dari aspek ekonomi dan permasalahan ekologis, tetapi juga
menyediakan sarana produksi yang diperlukan seperti bahan bakar, pupuk, dan
makanan, di samping produktivitas terus meningkat. Hal itu dapat mengubah
sistem pertanian yang penuh resiko (terutama di negara-negara miskin) ke arah
sistem pertanian ekonomis dan kondisi ekologi seimbang.

Dalam sistem pertanian terpadu ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu aspek ekonomi, aspek sosial , dan aspek lingkungan. Pada aspek ekonomi,
pendapatan dan biaya dapat dilihat sebagai layak tidaknya sistem pertanian
terpadu dapat dilaksanakan. Karena dengan penggunaan sistem pertanian terpadu
diharapkan pendapatan petani secara ekonomi dapat meningkat. Sedangkan pada
aspek sosial, kearifan lokal dan modal sosial yang ada pada suatu daerah dapat
digunakan untuk melihat layak tidaknya sistem pertanian terpadu dapat
dilaksanakan. Dengan kearifan lokal serta modal sosial yang ada, dapat dilihat
apakah sistem pertanian terpadu ini dapat berjalan dengan baik kedepannya. Pada
aspek lingkungan, pemanfaatan limbah dan penggunaan bahan organik dapat
digunakan sebagai tolak ukur pada sistem pertanian terpadu. Hal ini dikarenakan
dalam sistem pertanian terpadu, limbah yang dihasilkan sebisa mungkin minim
dan input dari luar juga minim. Pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan
pertanian yang berupaya untuk memaksimalkan manfaat sosial dari pengelolaan
sumber daya biologis dengan syarat memelihara produktivitas dan efisiensi
produksi komoditas pertanian, memelihara kualitas lingkungan hidup, dan
produktivitas sumber daya sepanjang masa.

A. Tujuan
1. Melatih mahasiswa untuk melakukan praktikum kuliah lapang pertanian
terpadu secara baik dan benar.
2. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan di mata kuliah ke
lapangan.
3. Mahasiswa mampu mengolah tanah dan tanaman (bayam merah) yang di
tanam hingga pasca panen
4. Mahasiswa mampu mengolah tanaman pasca panen menjadi produk yang
bernilai tinggi.
BAB II

TINJAUAN BAHAN

A. Ayam Joper
Ayam Joper merupakan hasil persilangan antara ayam kampung jantan
dengan ayam petelur. Hasil persilangan tersebut mengakibatkan ayam tumbuh
lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Tujuan persilangan ayam
kampung betina dengan ayam ras jantan adalah untuk mempertahankan
penampilan fenotip dari persilangan tersebut dengan rasio komposisi darah
50%:50% saat proses klasifikasi dilakukan, hasil persilangannya mendekati ayam
ras. (Suprijatna et al., 2005)
Menurut Yaman (2010), perbedaan yang paling signifikan antara ayam
kampung pada umumnya dengan ayam kampung super adalah pada kemampuan
menghasilkan daging terutama pada bagian organ dan paha, serta perkembangan
ayam super lainnya. Dua jenis otot menunjukkan bahwa ayam kampung memiliki
kualitas yang bagus dengan ayam pedaging lainnya. Ciri-cirinya adalah otot dada
dan paha tumbuh lebih cepat dan lebih dominan dibandingkan bagian
lainnya. (Yaman, 2010).
B. Kompos
Kompos adalah pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari
penguraian (dekomposisi) sisa-sisa bahan organik seperti daun, jerami, alang-
alang, rerumputan, bekatul, batang jagung, ranting dan kotoran hewan yang telah
mengalami proses penguraian melalui penguraian mikroorganisme. . . Produksi
kompos dikendalikan, diproduksi dan diatur secara sadar, serta penyediaan air
untuk aerasi dan penambahan aktivator untuk produksi komponen humus. Proses
pengomposan dapat bersifat aerob dan anaerob yang pada kondisi lingkungan
tertentu saling mendukung. Kompos mengalami proses dekomposisi dengan cara
menghancurkan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
sifat tanah. Kompos mengandung unsur hara mineral yang penting bagi tanaman,
pada lingkungan alam terbuka proses pengomposan dapat berlangsung dengan
sendirinya. Melalui proses alami, rumput, daun, kotoran hewan, dan kotoran
lainnya terurai seiring waktu melalui interaksi mikroorganisme dan cuaca. Proses
ini dapat dipercepat dengan perawatan manusia yaitu dengan penambahan
mikroorganisme pembusuk, sehingga diperoleh kompos yang berkualitas baik
dalam waktu singkat (Yowono, 2005; Setyorini dkk., 2006).
Berikut adalah tabel. Komposisi kotoran ternak.
Komposisi Kotoran Ternak
Ternak
H2O (%) Senyawa organik (%) N (%) P205 (%)
Sapi 80 16 0,3 0,2
Kambing 64 31 0,7 0,4
Ayam 57 29 1,5 1,3

C. Tanaman Bayam Merah


Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) adalah sayuran dari keluarga
Amarantaceae. Di Indonesia, bayam merah merupakan sayuran berdaun yang
sangat bergizi dan digemari oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, bayam
merah mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C dan zat besi yang sangat
bermanfaat untuk pertumbuhan. Akar merah bayam juga dapat digunakan sebagai
obat tradisional, sedangkan daunnya dapat digunakan sebagai pewarna makanan
alami untuk mengurangi penggunaan pewarna sintetis (Rukmana, 2008).
Bayam merupakan sayuran yang bergizi dan sangat diperlukan bagi tubuh.
100 gram bayam merah mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin
(A, B1, E, C dan asam folat) dan mineral (kalsium, fosfor dan besi). Kandungan
zat besi pada bayam relatif tinggi dibandingkan sayuran lainnya sehingga sangat
bermanfaat bagi penderita anemia (Rizki, 2013). Bayam merah mengandung
pigmen antosianin dengan kandungan total padatan terlarut 5,8 °Brix, kandungan
antosianin 18,94 mg/ml (Saati, 2014).
Bayam merah memiliki daun lonjong yang ujungnya agak runcing dan
berwarna kemerahan di bagian pinggir dan tengah daun. Batang tumbuh vertikal,
tebal, berdaging dan banyak mengandung air (rerumputan), tumbuh tinggi di atas
tanah. Tanaman ini memiliki bunga yang tersusun dalam kolom-kolom yang
tumbuh secara vertikal yang muncul dari ujung tanaman atau dari 8 ketiak daun.
Bentuk akar bayam merah adalah akar tunggang yang menyebar dangkal hingga
kedalaman 20–40 cm(Bandini dan Azis, 2004).
Tabel 2. Kandungan zat gizi per 100 gram bayam merah
NO Zat gizi Satuan Jumlah Nutrisi per 100 gr
1 Kalori Kilo kalori 51,0
2 Karbohidrat g 5,4
3 Protein g 4,6
4 Lemak g 0,5
5 Vitamin A SI 5.800,0
6 Vitamin B1 mg 0,1
7 Vitamin E mg 1,7
8 Vitamin C mg 20
9 Folat mg 111,0
10 Kalsium (ca) mg 368
11 Fosfor mg 111,0
12 Zat besi mg 2,2
Sumber : Kementerian Kesehatan RI (2014)

D. Diversifikasi olahan
a. Keripik Bayam Merah
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan sayuran milik keluarga
buntut rubah. Di Indonesia ada bayam merah sayuran hijau yang bergizi tinggi
dan disukai semua lingkungan hadirin Selain itu, bayam merah banyak
mengandung vitamin A, vitamin B, Vitamin C dan zat besi yang sangat
berguna untuk pertumbuhan (Rukmana, 2008).
Sesuai dengan perkembangan teknologi pangan, bayam dapat dibuat
menjadi berbagai makanan ringan salah satunya keripik. Keripik merupakan
makanan bertekstur kering yang digemari masyarakat, termasuk keripik sayur
(Samin, 2012).
Berikut tabel kandungan gizi keripik bayam merah per 100 gr.
Zat Gizi Berat
Energi (kkal) 586
Lemak (g) 40,60
Protein (g) 4,90
Karbohidrat (g) 50,20
Sumber : NilaiGizi.com

b. Chicken katsu
Chicken katsu adalah hidangan terkenal dari negeri sakura dengan bahan
dasar
daging ayam dibalut tepung sehingga teksturnya renyah di luar dan lembut di
dalam.
Chicken teriyaki adalah salah satu makanan khas Jepang yang terbuat dari
dada ayam yang di fillet lalu dipotong dadu atau memanjang, dimasak dengan
saus teriyaki (Nuraeni, 2021).
Berikut tabel kandungan gizi chicken katsu.
Kandungan Gizi
Nama Hidangan
E (kal) P (g) L (g) KH (g)

397 10,4 24,3 17,6


Chicken katsu

Sumber : Nuraeni, 2021


BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Alat
1) Pemeliharaan Ayam Joper
a. Kandang
b. Alar pemanas ( Brooder)
c. Termometer
d. Wadah pakan dan Minum
e. Ember
2) Pembuatan Kompos
a. Cangkul
b. Ember
c. Karung / Plastik
d. Gembor
3) Budidaya Bayem merah
a. Sekop
b. Tanah
c. Air
d. Karung
e. Ember
f. Gunting
g. Pisau
h. Diversifikasi Olahan Pangan
i. Pisau
j. Saringan
k. Kompor gas
l. Spatula
m. Baskom
n. Wajan
B. Bahan
1) Pemeliharaan Ayam Joper
a. Bibit ayam joper
b. Pakan
c. Vaksinasi
d. Air
2) Pembuatan kompos
a. EM4
b. Kotoran kambing/ sapi
c. Sebat kayu
d. Molase/ air gula
e. Budidaya bayam merah
f. Bibit bayam merah
g. Air
h. Tanah yang telah dicampur kompos
i. Pestisida alami
3) Diversi pengolahan
A) Keripik bayam merah
a. Daum bayam merah segar
b. Tepung beras
c. Tepung kanji
d. Bawang putih
e. Ketumbar
f. Kemiri
g. Garam
h. Air
B) Keripik bayam merah
a. 2 ekor ayam
b. 1 kg tepung terigu
c. ¼ kg bawang putih
d. 2 liter Minyak
e. 1 penyedap rasa
f. 2 butir telor
g. Lada bubuk
h. 2 bungkus tepung serba guna

C. Cara Kerja
a. Pemeliharaan ayam joper

Memilih lokasi ayam, tempat yang tidak tergenang air dan terlindung dari angin
langsung

Menyiapkan kandang sebagai tempat tinggal dan berkembangbiak, kandang di


buat senyaman mungkin agar hewan ternak tidak stress

Memilih jenis ayam yang berkualitas dan sehat untuk yang akan di ternakan

Memberikan pakan ayam sesuai kebutuhan

Melakukan perawatan untuk mencegah penyakit

b. Pembuatan kompos

Menyiapkan semua bahan

Mengaduk rata kotoran kambing dengan sebat kayu

Menambahkan aktifator EM4 dan air gula, mengaduknya sekali lagi

Memasukkan kompos ke dalam karung dan menduamkannya selama 1 minggu

Mengoplosnya ke tanah lahan, tunggu 1 hari sebelum di tanami


c. Budidaya tanaman bayam merah

Memotong gelas plastik menjadi 2 bagian, atas dan bawah, bagian bawahnya di
bunang

Menancapkan gelas plastik bagian atas ke tempat penanaman, mengaturnya


sedemikian rupa

Memasukkan beberapa bibit bayam merah ke tengah gelas plastik

Menyiram 2x sehari, saat pagi dan sore hari

Membasmi hama dengan baik menggunakan pestisida alami dan menjauhkannya


dari binatang yang merusak

Memanennya ketika sudah berukuran 20 cm, memetiknya atau mencabut


langsung dari akar
d. Diversifikasi pangan
(Keripik Bayam Merah)

Mencuci bersih bahannya, termasuk daun bawang bayam merahnya

Menghaluskan bawang putih, kemiri, ketumbar, dan garam

Membuat adonan dari tepung beras dan kanji yang di campur air serta bumbu yang
telah di haluskan

Memanaskan minyak di wjan dengan api kecil, memasukkannyasatu persatu saat


minyak telah panas dan menggorengnya hingga kering

Menunggu keripik hingga hampir dingin, kemudian di kemas


(Chicken Katsu)

Memotong dada ayam menjadi dua bagian

Memukul masing-masing dada ayam dengan pemukul daging hingga melebar

Melumuri masing-masing dengan tepung terigu hingga rata

Mencelupkan ke dalam telur kocok hingga terlumuri merata

Melapisi masing-masing dengan tepung panko kasar sambil di tekan-tekan


melekat

Menggoreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning keemasan

Mengangkat jika sudah matang, lalu tiriskan

Memotong-motong melintang dan sajikan dengan saus BBQ dan salad


BAB IV

RENCANA ANGGARAN

A. Pemiliharaan Ayam Joper


No Nama bahan dan alat Jumlah Harga Harga total
Satuan
1. Kandang dan perlengkapan 1 buah - -
2. Ayam 2 ekor - -
3. Pakan 1 karung - -

B. Budidaya Tanaman Sawi

No Bahan dan Alat Jumlah Harga Harga Total


satuan
1. EM 4 1 liter - -
2. Molase 1 liter - -
3. Kompos 1 Ember - -
4. Sebat Kayu 1 biji - -
5. Bayam merah secukupnya - -
6. Cangku 2 buah - -
7. Sekop 1 buah - -
8. Ember 1 buah - -
9. Karung 1 karung - -
10. Gunting 2 buah - -
11. Pisau 2 buah - -
12. Petsida Nabati 1 botol - -
jumlah -
C. Pengolahan Hasil

No Bahan dan alat Jumlah Harga satuan Harga total


1. Ayam 2 ekor 30.000 60.000
2. Tepung Terigu 1 kilo 15. 000 15.000
3. Bawang putih ¼ kilo 8.000 8.000
4. Minyak 2 liter 19.000 38.000
5. Penyedap rasa 1 5.000 5.000
6. telor 2 butir 5.000 5.000
7. bayam 3 ikat 5.000 15.000
8. tepung serba guna 2 bungkus 8.000 16.000
9. baskom 3 buah 7.000 21.000
10. wajan 1 buah 50.000 50.000
11. gas 1 tabung 25.000 25.000
12. saringan 1 10.000 10.000
13. sepatula 1 6.000 6,000
14. pisau 1 20.000 20.000
Jumlah

Jumlah dana yang di butuhkan adalah RP.301.000.000

Catatan : * Harga yang tertera di tabel dalam satuan rupiah


BAB V

TIME SCHEDULE

Maret April Mei Juni


No Kegiatan 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pertemuan pertama
2 Pengumpulan proposal
3 Pembuatan Kompos
Penyiapan media tanam
4 di lahan

5 Penanaman benih

Persiapan kendang UTS dan


6 ternak dan sanitasi Libur
Perawatan Tanaman
7 dan Ternak
Penyemprotan pestisida
8
dan pembasmian hama
Panen Tanaman dan
9
Ternak
10 Pengolahan Hasil Panen
11 Display produk
12 Penjualan
13 Penghitungan laba
Presentasi (Draft
10
Laporan)
11 Pengumpulan Laporan
LAMPIRAN

Jadwal perawatan ternak dan tanaman ( pagi dan sore)

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu


Rian Kresna Kadek Rian Siregar Kadek Rian
Kadek Rian kresna David Kresna Rian Kresna
Kadek
David
Siregar
DAFTAR PUSTAKA

Suprijatna, E. U, Atmomarsono. R, Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.


Penebar Swadaya, Jakarta.

Yaman, A. 2010. Ayam Kampung Unggul 6 Minggu Panen. Penebar Swadaya.

Yuwono, Dipo. 2006. Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rukmana, Rahmat. 2008. Bayam, Bertanam dan Pengolahan Pascapanen. Yogyakarta:


Kanisius.

Bandini, Yusni dan Nurudin Aziz. 2004. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta:


Kementerian Kesehatan R

Anda mungkin juga menyukai