Disusun Oleh :
FAKULTAS AGROINDUSTRI
2023
DAFTAR NAMA KELOMPOK
Ketua umum:
Sekertatis : Bendahara :
Muhammad Kadek Riko Aryadana
Kresnhaparameswara Putra
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sistem pertanian terpadu ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu aspek ekonomi, aspek sosial , dan aspek lingkungan. Pada aspek ekonomi,
pendapatan dan biaya dapat dilihat sebagai layak tidaknya sistem pertanian
terpadu dapat dilaksanakan. Karena dengan penggunaan sistem pertanian terpadu
diharapkan pendapatan petani secara ekonomi dapat meningkat. Sedangkan pada
aspek sosial, kearifan lokal dan modal sosial yang ada pada suatu daerah dapat
digunakan untuk melihat layak tidaknya sistem pertanian terpadu dapat
dilaksanakan. Dengan kearifan lokal serta modal sosial yang ada, dapat dilihat
apakah sistem pertanian terpadu ini dapat berjalan dengan baik kedepannya. Pada
aspek lingkungan, pemanfaatan limbah dan penggunaan bahan organik dapat
digunakan sebagai tolak ukur pada sistem pertanian terpadu. Hal ini dikarenakan
dalam sistem pertanian terpadu, limbah yang dihasilkan sebisa mungkin minim
dan input dari luar juga minim. Pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan
pertanian yang berupaya untuk memaksimalkan manfaat sosial dari pengelolaan
sumber daya biologis dengan syarat memelihara produktivitas dan efisiensi
produksi komoditas pertanian, memelihara kualitas lingkungan hidup, dan
produktivitas sumber daya sepanjang masa.
A. Tujuan
1. Melatih mahasiswa untuk melakukan praktikum kuliah lapang pertanian
terpadu secara baik dan benar.
2. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan di mata kuliah ke
lapangan.
3. Mahasiswa mampu mengolah tanah dan tanaman (bayam merah) yang di
tanam hingga pasca panen
4. Mahasiswa mampu mengolah tanaman pasca panen menjadi produk yang
bernilai tinggi.
BAB II
TINJAUAN BAHAN
A. Ayam Joper
Ayam Joper merupakan hasil persilangan antara ayam kampung jantan
dengan ayam petelur. Hasil persilangan tersebut mengakibatkan ayam tumbuh
lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Tujuan persilangan ayam
kampung betina dengan ayam ras jantan adalah untuk mempertahankan
penampilan fenotip dari persilangan tersebut dengan rasio komposisi darah
50%:50% saat proses klasifikasi dilakukan, hasil persilangannya mendekati ayam
ras. (Suprijatna et al., 2005)
Menurut Yaman (2010), perbedaan yang paling signifikan antara ayam
kampung pada umumnya dengan ayam kampung super adalah pada kemampuan
menghasilkan daging terutama pada bagian organ dan paha, serta perkembangan
ayam super lainnya. Dua jenis otot menunjukkan bahwa ayam kampung memiliki
kualitas yang bagus dengan ayam pedaging lainnya. Ciri-cirinya adalah otot dada
dan paha tumbuh lebih cepat dan lebih dominan dibandingkan bagian
lainnya. (Yaman, 2010).
B. Kompos
Kompos adalah pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari
penguraian (dekomposisi) sisa-sisa bahan organik seperti daun, jerami, alang-
alang, rerumputan, bekatul, batang jagung, ranting dan kotoran hewan yang telah
mengalami proses penguraian melalui penguraian mikroorganisme. . . Produksi
kompos dikendalikan, diproduksi dan diatur secara sadar, serta penyediaan air
untuk aerasi dan penambahan aktivator untuk produksi komponen humus. Proses
pengomposan dapat bersifat aerob dan anaerob yang pada kondisi lingkungan
tertentu saling mendukung. Kompos mengalami proses dekomposisi dengan cara
menghancurkan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
sifat tanah. Kompos mengandung unsur hara mineral yang penting bagi tanaman,
pada lingkungan alam terbuka proses pengomposan dapat berlangsung dengan
sendirinya. Melalui proses alami, rumput, daun, kotoran hewan, dan kotoran
lainnya terurai seiring waktu melalui interaksi mikroorganisme dan cuaca. Proses
ini dapat dipercepat dengan perawatan manusia yaitu dengan penambahan
mikroorganisme pembusuk, sehingga diperoleh kompos yang berkualitas baik
dalam waktu singkat (Yowono, 2005; Setyorini dkk., 2006).
Berikut adalah tabel. Komposisi kotoran ternak.
Komposisi Kotoran Ternak
Ternak
H2O (%) Senyawa organik (%) N (%) P205 (%)
Sapi 80 16 0,3 0,2
Kambing 64 31 0,7 0,4
Ayam 57 29 1,5 1,3
D. Diversifikasi olahan
a. Keripik Bayam Merah
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan sayuran milik keluarga
buntut rubah. Di Indonesia ada bayam merah sayuran hijau yang bergizi tinggi
dan disukai semua lingkungan hadirin Selain itu, bayam merah banyak
mengandung vitamin A, vitamin B, Vitamin C dan zat besi yang sangat
berguna untuk pertumbuhan (Rukmana, 2008).
Sesuai dengan perkembangan teknologi pangan, bayam dapat dibuat
menjadi berbagai makanan ringan salah satunya keripik. Keripik merupakan
makanan bertekstur kering yang digemari masyarakat, termasuk keripik sayur
(Samin, 2012).
Berikut tabel kandungan gizi keripik bayam merah per 100 gr.
Zat Gizi Berat
Energi (kkal) 586
Lemak (g) 40,60
Protein (g) 4,90
Karbohidrat (g) 50,20
Sumber : NilaiGizi.com
b. Chicken katsu
Chicken katsu adalah hidangan terkenal dari negeri sakura dengan bahan
dasar
daging ayam dibalut tepung sehingga teksturnya renyah di luar dan lembut di
dalam.
Chicken teriyaki adalah salah satu makanan khas Jepang yang terbuat dari
dada ayam yang di fillet lalu dipotong dadu atau memanjang, dimasak dengan
saus teriyaki (Nuraeni, 2021).
Berikut tabel kandungan gizi chicken katsu.
Kandungan Gizi
Nama Hidangan
E (kal) P (g) L (g) KH (g)
METODE PELAKSANAAN
A. Alat
1) Pemeliharaan Ayam Joper
a. Kandang
b. Alar pemanas ( Brooder)
c. Termometer
d. Wadah pakan dan Minum
e. Ember
2) Pembuatan Kompos
a. Cangkul
b. Ember
c. Karung / Plastik
d. Gembor
3) Budidaya Bayem merah
a. Sekop
b. Tanah
c. Air
d. Karung
e. Ember
f. Gunting
g. Pisau
h. Diversifikasi Olahan Pangan
i. Pisau
j. Saringan
k. Kompor gas
l. Spatula
m. Baskom
n. Wajan
B. Bahan
1) Pemeliharaan Ayam Joper
a. Bibit ayam joper
b. Pakan
c. Vaksinasi
d. Air
2) Pembuatan kompos
a. EM4
b. Kotoran kambing/ sapi
c. Sebat kayu
d. Molase/ air gula
e. Budidaya bayam merah
f. Bibit bayam merah
g. Air
h. Tanah yang telah dicampur kompos
i. Pestisida alami
3) Diversi pengolahan
A) Keripik bayam merah
a. Daum bayam merah segar
b. Tepung beras
c. Tepung kanji
d. Bawang putih
e. Ketumbar
f. Kemiri
g. Garam
h. Air
B) Keripik bayam merah
a. 2 ekor ayam
b. 1 kg tepung terigu
c. ¼ kg bawang putih
d. 2 liter Minyak
e. 1 penyedap rasa
f. 2 butir telor
g. Lada bubuk
h. 2 bungkus tepung serba guna
C. Cara Kerja
a. Pemeliharaan ayam joper
Memilih lokasi ayam, tempat yang tidak tergenang air dan terlindung dari angin
langsung
Memilih jenis ayam yang berkualitas dan sehat untuk yang akan di ternakan
b. Pembuatan kompos
Memotong gelas plastik menjadi 2 bagian, atas dan bawah, bagian bawahnya di
bunang
Membuat adonan dari tepung beras dan kanji yang di campur air serta bumbu yang
telah di haluskan
RENCANA ANGGARAN
TIME SCHEDULE
5 Penanaman benih
Bandini, Yusni dan Nurudin Aziz. 2004. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.