Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DAN PRINSIP PERTANIAN

BERKELANJUTAN
PADA PETANI KACANG PANJANG
(Vigna sinensis L.)

Oleh :
Isma Irfan Syah 230310034
Fadli Iwan Zikra 230310092
Zubir Yansyah Putra 230310184
Risma Ayu 230310152
Yeti Purnama Sari 230310022
Lisa Agustina 230310062
M. Fauziansyah 200310215

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat dan hidayah Nya serta kekuatan sehingga penyusun dapat
melaksanakan kegiatan praktikum dan menyelesaikan penyusunan laporan.
Laporan ini tersusun atas kerja sama antar kelompok. Pelaksanaan Praktikum
ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah SIMTEM
PERTANIAN BERKELANJUTAN. Penyusun menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca demi kesempurnaan laporan
ini .akhirnya penulis mengucapkan terimah kasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian , khususnya bagi kelompok kami

Reulet,19 Desember 2023

KELOMPOK 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................
2.1 Tanaman Kacang Panjang.................................................................................
2.2 Morfologi Tanaman Kacang Panjang................................................................
2.3 Syarat Tumbuh Kacang Panjang.......................................................................
2.4 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Hasil ..........................
2.5 Alat dan Tempat................................................................................................
2.6 Tahapan Praktikum............................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan
sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya
tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi
pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal
mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi: penggunaan sumberdaya,
kualitas dan kuantitas produksi serta lingkungannya. Pertanian berkelanjutan
adalah konsep green agriculture yang dapat didefenisikan sebagai usaha
pertanian maju dengan penerapan teknologi secara terkendali sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan sehingga diperoleh produktivitas optimal,
mutu produk tinggi, mutu lingkungan terpelihara dan pendapatan ekonomi
usaha tani yang optimal (Sumarno, 2010).
Pertanian berkelanjutan mempunyai beberapa prinsip yaitu: (a)
meggunakan sistem input luar yang efektif, produktif, murah, dan membuang
metode produksi yang menggunkan system input dari industry, (b) memahami
dan menghargai kearifan lokal serta lebih banyak melibatkan peran petani
dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pertanian, (c) melaksanakan
konservasi sumberdaya alam yang digunakan dalam sistem produksi. Salah
satu model pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian organik.Sistem
pertanian organik merupakan suatu sistem produksi pertanian dimana bahan
organik, baik makhluk hidup maupun yang sudah mati, menjadi faktor penting
dalam proses produksi usaha tani tanaman, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan. Penggunaan pupuk organik (alami atau buatan) dan
pupuk hayati serta pemberantasan hama, penyakit dan gulma secara biologi
adalah contoh-contoh aplikasi sistem pertanian organik.( Mayrowani, 2012).
Sistem pertanian organik merupakan sistem produksi pertanian yang
menjadikan bahan organik sebagai faktor utama dalam proses produksi usaha
tani. Pertanian organik dipandang sebagai suatu sistem pertanian berkelanjutan
yang memberikan manfaat bagi lingkungan alam dan manusia. Penggunaan
bahan-bahan organik secara maksimal akan menjaga kelestarian alam
sekaligus memberikan nilai tambah bagi konsumen. Limbah pertanian
diartikan sebagai bahan yang dibuang disekitar sektor pertanian seperti jerami
padi, jerami, jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, kotoran ternak, dan
limbah-limbah pertanian lainnya.Limbah pertanian dapat berbentuk bahan
buangan tidak terpakai yang berasal dari bahan sisa pertanian atau hasil
pengolahan.Limbah pertanian sebagai sumber bahan organik dan hara tanah
dan hara tanah termasuk didalamnya perkebunan dan peternakan seperti
jerami, sisa tanaman atau semak, kotoran ternak peliharaan atau sejenisnya
merupakan sumber bahan organik dan hara tanaman.
Tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.) adalah jenis tanaman kacang
kacangan yang buahnya berbentuk seperti tali yang panjang. Kacang panjang
tumbuh menjalar dan melilit tiang junjungnya, dan bukan merupakan
tumbuhan yang dapat berdiri tegak. Kacang panjang merupakan salah satu
komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kacang panjang juga
membutuhkan unsur hara nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh secara
maksimal.
Berdasarkan data BPS (2011), produksi kacang panjang pada tahun 2010-
2011 mengalami penurunan. Produksi kacang panjang pada tahun 2010
mencapai 7,92 ton/ha. Sedangkan pada tahun 2011 mencapai 5,85 ton/ha atau
turun sebesar 26,01% dengan luas lahan 182 ha.
Produksi kacang panjang dapat ditingkatkan melalui upaya budidaya
tanaman yang tepat, termasuk aspek pemeliharaannya, yaitu dengan
pemupukan. Pemupukan dapat meningkatkan hasil tanaman kacang panjang
jika diberikan berdasarkan dosis pemupukan dan jenis pupuk yang tepat.
Pemupukan pada tanaman kacang panjang dapat diberikan melalui pupuk
organik, baik organik padat maupun organik cair.
Pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang
digunakan untuk merangsang pertumbuhan organ tanaman yakni pada batang,
daun, dan akar. Sedangkan untuk hasil digunakan untuk merangsang
pertumbuhan bunga dan polong tanaman. Menurut Alqamari (2012), pupuk
kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu berbentuk
padat (kotoran) maupun cair (urin) sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan
kadar airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya, pupuk kandang tidak murni
seratus persen kotoran hewan, tetapi termasuk juga sisa makanan dan alas
tidurnya. Sebenarnya, kotoran dari semua jenis hewan dapat dipakai sebagai
pupuk. Namun kotoran yang berasal dari hewan–hewan peliharaan, seperti
kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam, kambing atau kuda adalah yang paling
sering digunakan. Pasalnya kotoran dari hewan peliharaan yang dikandangkan
gampang dikumpulkan. Pupuk kandang dari sapi mengandung 0,97 %
Nitrogen (N); 0,69 % Fosfor (P); 1,66 % Kalium (K).
Penggunaan pupuk kandang di lahan kering diberikan dengan berbagai
cara, seperti ditebarkan di atas tanah, dicampur saat pengolahan tanah,
diberikan dalam larikan, atau diberikan pada lubang tanam. Para petani
tanaman sayuran biasa memberikan pupuk kandang dalam jumlah besar
dengan dosis 20-75 ton per ha. Sedangkan untuk tanaman pangan, seperti
jagung dan kacang-kacangan lebih sedikit. Pemberian pupuk kandang tidak
langsung efektif pada musim tanam pertama, tapi akan memberikan hasil yang
signifikan setelah diberikan pada musim tanam kedua dan selanjutnya
Pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun
digunakan sesering mengkin. Selain itu pupuk ini juga memiliki bahan
pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa
langsung digunakan oleh tanaman. Pupuk organik nasa merupakan salah satu
pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
hasil kacang panjang. Pupuk organik cair ini berasal dari ekstraksi bahan
organik limbah ternak dan unggas, limbah tanaman, limbah alam, beberapa
jenis tanaman tertentu dan zat-zat alami lainnya. Pupuk ini dapat dijadikan
sebagai alternatif untuk mengatasi kekurangan atau kesulitan mendapatkan
pupuk kandang. Secara garis besar pupuk ini mempunyai fungsi utama dan
beberapa fungsi sampingan yaitu sebagai pupuk organik, memberikan unsur-
unsur hara (terutama mikro) yang diperlukan oleh tanaman (Syafruddin, dkk.
2012).
Kandungan zat pengaturan tumbuh (auxin, gibrelin, dan sitokinin) akan
mempercepat perkecambahan biji, pertumbuhan akar, perbanyakan umbi, fase
vegetatif/pertumbuhan tanaman serta memperbanyak dan mengurangi
kerontokan bunga dan buah. Aroma khas pupuk nasa akan mengurangi
serangan hama (insek). Pupuk ini akan memacu perbanyakan pembentukan
senyawa polyfenol untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
serangan penyakit. Jika serangan hama penyakit melebihi ambang batas
pestisida tetap digunakan secara bijaksana, pupuk organik cair nasa hanya
mengurangi serangan hama penyakit, bukan untuk menghilangkan sama sekali
(Rahmanuddin, 2013).
Penggunaan pupuk kandang sapi dilakukan sebelum penanaman,
sebagaimana Ariyanto (2011) menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang
sapi dilakukan sebelum penanaman dengan cara disebar merata dan dicampur
dengan tanah dengan takaran 5 ton/ha, 10 ton/ha, dan 15 ton/ha.
Penggunaan pupuk organic cair diberikan 1-2 minggu sekali semenjak
tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan 4-8 tutup POC
nasa/tangki. pupuk ini dianjurkan pada waktu pagi hari (sampai pukul 10.00).
hal ini dikarenakan pada waktu tersebut stomata daun membuka sempurna
Kebutuhan total pupuk ini untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20
botol/ha). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena
dapat mengganggu penyerbukan (Prabowo, 2013).
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian tentang pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.) melalui pemberian
dosis pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair yang berbeda perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman kacang panjang itu
sendiri. Pemanfaatan dari kedua pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan
produksi tanaman kacang panjang dalam usaha meningkatkan pendapatan
petani.

1.2 Rumusan Masalah


Jadi masalah yang kami angkat adalah bagaimana cara mengatasi hama
dan penyakit pada tanaman kacang Panjang dan bahan bahan apa saja yang di
gunakan untuk menanam kacang panjang

1.3 Tujuan
Mahasiswa mendapat informasi melalui wawancara tentang
pengetahuan/pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pertanian. Melalui
kegiatan diharapkan mahasiswa mampu menganalisis proses yang berlangsung
dalam budidaya pertanian .Arah pelaksaan wawancara lebih difokuskan pada
pengenalan proses, pengamatan,dan identifikasi kegiatan-kegiatan pertanian setiap
lokasi praktikumserta karakteristik wilayah pengembangan pertanian.
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Tanaman Kacang Panjang


Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim yang tumbuhnya
menjalar dan merambat. Daunya berupa daun majemuk, terdiri atas tiga helai,
batangnya liat dan sedikit berbulu. Akarnya mempunyai bintil yang dapat
memperkaya tanah di nodul pada akarnyadengan bantuan bakteri nitrogen dan
dapat mengikat nitrogen (N). bebas dari udaradan tanaman membuat makanannya.
Adapun Klasifikasi dari tanaman kacang adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
SubDivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae/Leguminosae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis (L.) (Tim Karya Tani Mandiri, 2011)
2.2 Morfologi Tanaman Kacang Panjang

Morfologi tanaman kacang panjang dibedakan atas akar, batang, daun,


bunga, buah, dan biji

1. Akar
Sistem perakaran tanaman kacang panjang memiliki akar tunggang serta
akar cabang yang membentuk bintil-bintil. Akar tanaman kacang panjang
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. yang mampu mengikat nitrogen
bebas di udara yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Bintil akar dengan
warna merah cerah, menandakan bahwa bintil tersebut efektif dalam
menambat nitrogen, sedangkan warna merah pucat menandakan bahwa bintil
tersebut kurang efektif dalam menambat nitrogen. Morfologi akar tanaman
kacang panjang varietas Black Seed

Tanaman kacang panjang ini memiliki sistem perakaran tunggangyang


terdiri dari akar cabang dan akar serabut berwarna coklat muda. Perakarannya
mencapai kedalaman ± 60 cm. Akar ini dapat bersimbiosis dengan bakteri
Rhizobium sp. Untuk mengikat unsur nitrogen (N2) dari udara sehingga
bermanfaaat untuk menyuburkan tanah.

2. Batang
Batang tanaman kacang panjang merupakan bagian tubuh tanaman sebagai
tempat tumbuh daun, bunga, buah dan sebagai jalan pengakutan hasil asimilasi
keseluruh bagian tanaman. Batang tanaman kacang panjang berwarna hijau
tua dan bercabang serta pada bagian percabangan batang mengalami
penebalan. Kacang panjang memiliki batang yang berbentuk bulat dengan
garis-garis vertikal yang ampak jelas, membelit penopang berlawanan arah
jarum jam. Morfologi batang tanaman kacang panjang varietas Black Seed.
Batang kacang panjang tegak, silindris, lunak, berbentuk bulat, berukuran
kecil dengan diameter 0,6-1 cm dan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batangnya
berwarna hijau atau hijau tua dengan permukaan licin. Batang tumbuh keatas
dan membelit kearah kanan pada tegakan yang didekatnya (Setyaningrum dan
Cahyo, 2011).

3. Daun
Tanaman kacang panjang memiki helai daun dengan bentuk tombak asimetris,
ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata dan pada permukaan bagian atas
bertekstur kasar (Ami dan Candra, 2019). Daun berwarna hijau muda sampai hijau
tua (Pitojo, 2006). Daun kacang panjang berbentuk lonjong dengan ujung daun
runcing, tepi daun rata dan tulang daun menyirip. Permukaan daun bagian atas
berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah barwarna lebih
muda. Panjang daun antara 9–15 cm dan lebar daun antara 5–8 cm tergantung pada
jenis dan varietasnya (Haryanto, dkk, 2007). Morfologi daun kacang panjang varietas
Black Seed

Daun kacang panjang berupa daun majemuk yang bersusun tiga helai.
Daun berbntuk lonjong dengan ujung daun runcing. Tepi daun rata dan
memiliki tulang daun menyirip. Kedudukan daun tegak agak mendatar dan
memiliki tangkai utama. Panjang daun antara 9-13 cm dan panjang tangkai
daun 0,6 cm. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua sedangkan
permukaan daun bagian bawah berwarna lebih muda. (Tim Karya Tani
Mandiri, 2011). Pigmen hijau daun mengandung klorofil yang merupakan zat
hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan hijau yang berfotosintesis.

4. Bunga
Tanaman kacang panjang memiliki bunga dengan bentuk menyerupai
kupuvngjkupu, dan terletak pada bagian lateral batang serta berwarna kuning
(Ami dan Candra, 2019). Panjang tangkai bunganya sekitar 20 cm. Kuntum
bunganya memiliki tiga daun mahkota yakni dua daun mahkota dibagian atas
dan bersebelahan, serta satu daun mahkota berada di bagian bawah. Bunga
kacang panjang memiliki benang sari dan putik (Samadi, 2003). Setiap tangkai
memiliki3-5 bunga namun hanya 1-4 bunga yang menjadi buah. Bunga dapat
menyerbuk sendiri maupun silang dengan bantuan serangga (Haryanto, 2007).
Morfologi bunga kacang panjang varietas Black Seed

Bunganya terdapat di ketiak daun, memiliki tangkai silindris dengan panjang ±


12 cm, berwarna hijau keputihan, memiliki mahkota berbentuk kupu- kupu
berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai dengan panjang ± 2cm berwarna
putih. Bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga sempurna,yakni dalam
satu bunga terdapat putik berwarna kuning dan benang sari berwarna kuning.
Bunganya menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga
dengan kemampuan 5% (Syukur, 2012)
5. Buah
Tanaman kacang panjang memiliki buah berbentuk gilig dengan panjang 10-
80 cm, berwarna hijau saat muda dan kuning pucat saat tua (Ami dan Candra,
2019). Polong muda sifatnya renyah dan mudah patah, sedangkan polong yang
sudah tua menjadi liat. Tiap polong biasanya berisi sekitar 8-20 biji (Haryanto,
2007). Selanjutnya, menurut Samadi (2013) buah kacang panjAang jika telah tua
kulit buahnya akan berubah warna menjadi kuning dan kecoklatkan dengan
tekstur yang lembek. Buah kacang panjang yang muncul pada tangkai pertama
biasanya lebih kuat, sedangkan buah berikutnya tidak sepanjang dan sebesar buah
yang muncul diawal. Morfologi buah kacang panjang varietas Black Seed,

Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping,dengan ukuran


panjang sekitar 10-80 cm. Polong muda berwarna hijau sampai keputihan,
sedangkan polong yang sudah tua berwarna kekuningan. Setiap polong berisi 8-20
biji (Tim Karya Tani Mandiri, 2011)
6. Biji
Biji kacang panjang berbentuk lonjong, berwarna putih atau ungu dan
memiliki panjang ± 1 cm (Ami dan Candra, 2019). Biji kacang panjang berbentuk
bulat memanjang atau memipih. Biji tua akan mongering, kulit biji berwarna
putih, merah keputih-putihan, coklat dan hitam. Pada satu polong terdapat 15 biji
atau lebih, tergantung panjang polong, pertumbuhan dan varietasnya (Samadi,
2013). Morfologi biji kacang panjang varietas Black Seed
Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih,tetapi
kadangkadang sedikit melengkung (Cahyono, 2010). Biji yang telah tua berwarna
beragam, kuning, coklat, kuning kemerahan, putih, hitam, merah, dan putih
bercak merah (merah putih), tergantung pada jenis dan varietasnya. Biji berukuran
besar (p x l), 8-9 mm x 5-6 mm. Biji biasanya terdapat 15 biji atau
lebih,tergantung panjang polong dan varietas kacang panjang (Sunarjono, 2011)
2.3 Syarat Tumbuh Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.)
Kondisi lingkungan tumbuh dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang panjang. Oleh karena itu, terlebih dahulu perlu
memahami persyaratan lingkungan tumbuhnya sebelum melakukan budidaya.
1. Tanah
Penyerapan unsur hara pada tanaman dipengaruhi oleh pH, jika pH tanah naik
maka akan menyebabkan unsur hara yang terdapat dalam tanah menjadi tersedia
sehingga tanaman dengan mudah untuk menyerapnya. Namun penyerapan unsur
hara akan terhambat apabila pH tanah terlalu asam atau basa. Ketersediaan unsur
hara P dan kandungan basa akan berkurang jika pH tanah rendah, tetapi akan
terjadi sebaliknya apabila pH terlalu tinggi maka akan tidak baik bagi
pertumbuhan tanaman (Budi dan Sasmita, 2015).
Menurut Samadi (2003) Tanaman kacang panjang dapat tumbuh pada Kondisi
tanah yang subur gembur, karena tanah yang gembur akan meningkatkan
perkembangan perakaran, sehingga penyerapan hara berlangsung dengan
baikyang berdampak bagi peningkatan pertumbuhan secara keseluruhan. Tanah
yang gembur memiliki drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok adalah regosol,
andosol, dan latosol yang merupakan tanah lempung ringan atau liat berpasir
dengan tekstur tanah pasir sampai lempung berdebu. Jenis tanah ini pula memiliki
daya ikat dan drainase yang baik. Menurur Kaharudi (2021) untuk mendapatkan
pertumbuhan yang baik, maka (pH) tanah berkisaran antara 5,5-6,5. Bila (pH)
terlalu kemasaman dapat menyebabkan tanaman tumbuh kurang maksimal karena
teracuni garam aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Bila (pH) terlalu basah
(diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar (Kamil,2013).
Ketersediaan unsur hara yang seimbang didalam tanah merupakan faktor
utama dalam kesuksesan seluruh kehidupan tanaman. Fungsi unsur hara tanaman
tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Kegiataan metabolisme akan
terganggu atau berhenti jika tidak terdapat unsur hara sama sekali. Tanaman yang
kekurangan unsur hara akan menampakkan gejala pada organ tertentu yang
spesifik dan biasanya disebut kekahatan. (Budi dan Sasmita, 2015).

2. Iklim
Kacang upu ka dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi dengan
ketinggian antara 0-1500 meter di atas permukaan laut (DPL). Kacang upu ka
biasanya digolongkan dallam sayuran dataran rendah pada ketinggian kurang dari
600 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat berkaitan erat dengan suhu
yang merupakan upu k penting bagi tanaman. Setiap kenaikan tempat 100 meter
diatas permukaan laut, suhu turun 0,5° C. Temperatur harian yang sesuai untuk
tanaman kacang upu ka adalah sekitar 18-32° C dengan suhu optimum 25° C
(Hariyanto et.al., 2008).
Kacang upu ka dapat ditanam sepanjang musim, baik musim kemarau
maupun musim penghujan, waktu beranam yang baik adalah pada awal atau akhir
musim hujan. Tanaman kacang upu ka membutuhkan curah hujan sekitar 600-
2000 mm/tahun. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari penuh. Lahan
yang terbuka didataran rendah lebih disukai, sedangkan bila ternaungi
produksinya kurang memuaskan (Cahyono, 2005)
2.4 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang
Panjang
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang upu ka
dapar dibagi menjadi dua upu k yaitu lingkungan dan upu ka. Lingkungan tumbuh
tanaman sendiri dapat dikelompokkan atas lingkungan biotik (tumbuhan lama,
hama, penyakit dan manusia). Dan upu ka (tanah dan iklim). Penjelasan dari upu k
tersebut meliputi :
1. Faktor Internal (dalam)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan adalah upu k upu ka (hereditas), enzim dan zat pengatur tumbuh
(hormon)
1. Gen merupakan upu k upu ka yang membawa kode-kode upu ka berupa triplet
basa nitrogen, gugus ula, dan juga gugus phosfat. Didalam gen terdapatasam
nukleat berupa DNA dan RNA. Gen juga berperan penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena gen tidaklah mungkin seluruh
aktivitas sel berlangsug dengan baik, sebab gen di produksi di dalam inti sel (upu
ka, pada makhluk hidup eukariotik, contoh hewan, tumbuhan, manusia, ganggang
hijau, dan lain sebagainya).
2. Enzim merupkan komponen kimiawi berupa protein fungsional dan upu kapa
yang diperoleh dari sintesis protein pada sel makhluk hidup. Enzim pada
pertumbuhan sanga berperan penting dalam merangsang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sebab fungsi enzim yang spesifik, maka beberapa enzim
pada tumbuhan akan memberi pengaruh reaksi upu kapa ataupun reaksi biokimia
pada tanaman.
3. Hormon, dalam hal ini hormon tumbuhan disebut sebagai “fitohormon”, dan
hormon pada tumbuhan ragamnya sangat banyak, diantaranya ada hormon
geberelin berperan dalam perkecambahan biji, hormon auksin ini adalah hormon
Paling benci dengan upu k, hormon rhizokalin berperan sebagai pembentukan
akar pada tanaman, hormon asam abssat (ABA) untuk
pengguguran/meranggas/absisi pada daun, gas etilen untuk pematangan buah, dan
lain sebagainya. Dalam pertumbuhan tanaman, satu atau beberapa kombinasi
hormon dapat memengaruhi dalam pertumbuhan tanaman, sebagai contoh hormon
giberelin dan sitokinin selain dapat merangsang dalam perkembangan biji juga
dapat meristematic sehingga volume/jumlah/massa sel hidup pada tanaman akan
bertambah.
2. Faktor Eksternal (luar)
Selain upu k internal, pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi
oleh upu k eksternal, upu k eksternal adalah upu k dari luar tumbuhan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
1. Kelembaban
Perkembangan hama dipengaruhi oleh upu k-faktor iklim bailangsung
maupun tidak langsung. Yaitu oleh upu kapa, kelembaban udara dan
fotoperiodisitas (perbedaan lamanya siangdan malam) berpengaruh langsung
terhadap siklus hidup, lama hidup, serta kemampuan diapause(masa hibernasi
atau estivasi). Kelembaba udara berarti kandungan uap air di udara. Kelembaban
dibutuhkan oleh tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan.
Kelembaban yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda tergantung pada jenisnya,
jika ingin mendapatkan produktivitas yang optimal, tanaman ada yang
membutuhkan kelembaban yang tinggi dan ada juga yang membutuhkan
kelembaban yang rendah.
Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi.
Jika kelembaban rendah, maka laju transpirasi meningkat dan dan penyerapan air
dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal ini akan meningkatkan ketersediaan
nutrisi untuk pertubuhan tanaman. Dan sebaliknya, jika kelembaban tinggi, maka
laju transpirasi renda dan penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah. Hal ini akan
mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga
pertumbuhan juga akan terhambat. Selain itu, kelembaban yang tinggi akan
menyebabkan tumbuhnya jamur yang dapat merusak atau membusukkan akar
tanaman. Dan apabila kelembabanya rendah akan menyebabkan timbulnya hama
yang dapat merusak tanaman
2. suhu
Suhu antara 20-30°C, iklimnya kering, curah hujan antara 600;1.500
mm/tahun. Sedangkan suhu maksimum untuk budidaya tanaman kacang upu ka
adalah 35°C dan suhu minimum 10°C. Budidaya kacang upu ka bisa dilakukan
sepanjang musim kemarau, namun kebiasaan petani menanamnya di awal musim
hujan, terkecuali untuk tanah sawah, petani biasanya menanam di musim
kemarau, kacang upu ka menyukai tanah gembur yang terkena langsung sinar
matahari dengan drainase yang baik (Kamil,2013).
3. Hara Dan
Air
Hara dan air memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tidak akan berlangsung. Hara dan air umumnya diambil tanaman dari
dalam tanah dalam bentuk ion. Unsur hara yang dibutuhkan tanamandapat dibagi
atas dua kelompok yaitu hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang
fibutuhkan tanaman dalam jumlah besar sedangkan hara makro dibutuhkan dalam
jumlah kecil. Nutrisi yang tergolong kedalam hara adalah Carbon., Hidrogen,
Oksigen, Nitrogen, Sulfur, Pospor, Kalium, Calsium, Ferrum. Sedangkan yang
termasuk golongan hara mikro adalah Boron, Mangan, Molibdenum, Zinkum
(seng) Cuprum (tembaga), dan Klor. Jika tanaman kekurangan dari salah satu
unsur tersebut diatas maka tanaman akan mengalamigejala definisi yang ber
akibat pada penghambatan pertumbuhan.
4. Curah Hujan
Kacang upu ka dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan
1,500-2,500 mm per tahun. Tanaman ini paling baik ditanam pada akhirmusim
kemarau (menjelang musim kemarau) atau akhir musim hujan(menjelang musim
kemarau). Pada saat peraliha, air hujan tidak begitu banyaksehingga cocok untuk
fase pertumbuhan awal kacang upu ka, fasepengisian dan pemasakan polong.
Pada fase tersebut dikhawatirkan terjadiserangan penyakit bercak bila curah
hujanterlalu tinggi (Kamil, 2013).
5. Tinggi Tempat
Kacang upu ka dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah
dan dataran tinggi dengan ketinggian 0-1000 mdpl, tetapi yang paling baik
didataran rendah pada ketinggian kurang dari 800 mdpl. Penanaman didataran
tinggi, umur panen upu kap lama, tingkat produksi maupun produktivitasnya lebih
rendah bila upu kapa dengan dataran rendah. Ketinggian tempat berkaitan erat
dengan suhu, yang merupakan upu k penting bagi tanaman. Tanaman kacang upu
ka memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal pula, tanaman kacang
upu ka sangat peka terhadap perubahan upu k lingkungan tumbuh, khususnya
tanah dan iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang
turun selam pertumbuhan, pengelolaan tanaman, serta umur varietas yang ditanam
(Kamil, 2013).
6. Tanah
Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya tanaman kacang upu ka,
namun yang paling baik adalah tanah subur, gembur, dan banyak mengandung
bahan upu ka dan drainasenya baik. Untuk mendapatkan pertumbuhan yangbaik,
maka (Ph) tanah berkisar antara 5,5-6,5. Bila (Ph) terlalu kemasaman dapat
menyebabkan tanaman tumbuh kurang maksimal karenateracuni garam
aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Bila (Ph) terlalu besah (diatas Ph 6,5)
menyebabkan pecahnya nodulanodula akar (Kamil, 2013).
7.Sinar Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya upu kap kecil saja yang diterima oleh bumi.
Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi dikarenakan
aliran energi matahari menuju kebumi tidak membutuhkan medium untuk
mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk
gelombang elektromognetik yang menjakar dengan kecepatan upu k. Panjang
gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron
(Tjasjono, 1995 dalam Narendra 2010).
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai
hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini
menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain
meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan upu k matahari biasanya
mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas
radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika aircukup
maka pertumbuhan dan produksi kacang upu ka upu k seluruhnyaditentukan oleh
suhu dan oleh radiasi matahari.
2.5 Alat dan Tempat
Jadi Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum wawancara
adalah sebagai berikut:
• Alat yang digunakan:
•Buku
•Pulpen
•handphone

•Tempat di lakukannya wawancara:


Jadi wawancara petani ini di lakukan di Jln.Darul Aman,Desa Palo Igeh, Krueng
Geukeuh, Kec. Dewantara,Kab. Aceh Utara
2.6 Tahapan Praktikum
1. Biodata Pemilik atau Petani
Data pribadi; Nama: Muhammad Nasier ;Jenis Kelamin: laki-laki ; Usia: 40 Tahun
; Status: Menikah ; Alamat: Jln.Drul Aman , Desa Palo Igeh, Krueng Geukuh,
Kecamatan, Dewantara, Kabupaten, Aceh Utara, Pendidikan, Sekolah Dasar (SD)
2.Gambaran Umum Lokasi Survey
Gampong Palo Igeh termasuk wilayah permukiman yang berada di Kecamatan
Dewantara, Kabupaten Aceh Utara lahan pertanian kacarang Panjang.
3.Penerapan Pertanian Berkelanjutan
1. Tanaman apa yang di tanam…
Tanaman yang di tanam adalah tanaman kacang Panjang dan alasan petani
memilih untuk menanam kacang Panjang adalah karena perawatannya yang
mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk masa panen, masa
panennya hanya membutuhkan waktu sekitar 55 hari saja.
2.Ternak apa yang pelihara…
Jadi petani ini tidak ada memelihara ternak apapun. Dan tidak ada
menggunakan kotoran ternak untuk menjadi pupuk organiknya.
3.Penggunaan benih varietas apa…
Petani ini menggunakan benih varietas Black Seed dan alasan petani untuk
memilih benih ini dikarnakan buahnya lebat dan tahan hama (penyakit) seperti
lalat kacang,ulat bunga, kutu daun,dan ulat grayak.
4.Pupuk apa saja yang digunakan…
Jadi petani ini menggunakan pupuk NPK 16-16-16. Kenapa petani ini memilih
pupuk NPK 16-16-16 itu di karnakan pupuk NPK ini mengandung nitrogen
sebanyak 16%, pospor 16%, dan kalium 16%. Selain itu pupuk NKP 16-16-16 ini
bagus untuk menumbuhkan dan menyuburkan tanaman, dan petani ini biasa
menggunakan pupuk NPK ini pada usia tanaman 20 hari dengan dosis 9 liter air
per 3 sendok makan pupuk NPK.
5.Pestisida apa saja yang digunakan…
Pestisida yang gunakan oleh petani kacang Panjang ini adalah insektisida
decis,alasan petani ini menggunakan insektisida jenis decis ini karena dapar
mengendalikan hama perusak daun dan lain-lain. Untuk pengaplikasiannya petani
ini menggunakan dosis 2 ml per liter air dan untuk penyemprotannya sendiri di
lakukan di pagi hari
6.Herbisida apa saja yang di gunakan…
Herbisida yang digunakan adalah roundup dan rhodiamine. Kenapa roundup
dan rhodiaminenya itu di campur?. Nah jadi alasan petani ini untuk mencampur
roundup dan rhodiamine itu di karnakan pada lahan terdapat banyak macam
gulma, mulai dari gulma yang berdaun sempit dan gulma berdaun lebar. Untuk
dosis yang di gunakan petani yaitu 100 ml roundup dan 50 ml untuk rhodiamine
per 16 liter air
7.Bagaimana pengaturan perairannya
Jadi petani menggunakan pengaturan perairan dengan system sedot
( menggunakan mesin) dan untuk airnya itu di ambil dari kolam.
8.Bagaiman penggunaan alat mesin pertanian pada bagian tahap proses produksi
hingga pengelolaan hasil panen…
Jadi petani ini tidak menggunakan mesin untuk pengelolaan tahap produksi
hingga pengelolaan hasil panen. Dan petani ini menggunakan alat berupa cangkul
untuk mengelola tanah dan panen secara manual.
9.Apa aja sih kendala yang di alami oleh petani…
Jadi ada beberapa kendala yang dialami oleh petani yaitu: harga pupuk yang
yang mahal,serangan pada hama,dan produktivitas masih rendah dan harga yang
tidak stabil.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulam
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa, tanaman kacang
Panjang merupakan tanaman Semak,menjalar,semusim dengan tinggi kurang
lebih 2,5 meter. Batang tanaman ini tegak, selindris, lunak berwarna hijau.bung
tanaman ini terdapat pada ketiak daun ,majemuk,tangkai silindris,Panjang buah
kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih putihan, mahkota berbentuk kupu-
kupu, berwarna putih keunguan benang sari bertangkai. Waktu panen yang baik
adalah pagi/ sore hari dan kacang Panjang siap panen sekitar 55 hari
3.2 Saran
Semoga dengan laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk
pembelajaran konsep dan perinsip pertanian berkelanjutan pada wawancara petani
kacang Panjang, gunakanlah laporan ini sebaik mungkin dan sebagaimana
mestinya. Dan kami mengkarapkan saran dan kritik dari ibuk dosen pengampuh
mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan demi kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Alfian Bayu Aji Kusuma,Saiful Bahri. 2022. Taksonomi Tanaman Kacang


Panjang. Jurnal Inovasi Pertanian . Surakarta. Vol.24 (1)
Djatmiko, Sri, R dan Sajadi. 2015. Pengaruh Berbagai Jenis dan Konsentrasi
Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang ( Vigna
ainensis). Jurnal Agroqua.Vol 13 (2)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai