Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan ringan atau snack adalahistilah bagi makanan yang bukan merupakan menu
utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan ringan
adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu,
memberi sedikit suplai energy ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya
(Harper, 1981).
Konsumsi terhadap produk makanan ringan atau snack food juga menunjukan
peningkatan yang terus menerus sejalan dengan kesibukan masyarakat yang terkadang
memaksa harus bisa makan, terutama pada remaja. Akibatnya, produk snack saat ini bukan hanya
sebagai makanan selingan namun sebagai pelepas rasa lapar. Makanan yang tergolong sebagai
snack food diduga telah memberikan sumbangan nyata bagi pemenuhan gizi dan kalori
masyarakat Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan adanya perubahan gaya hidup dan pola
makan masyarakat Indonesia. Masyarakat yang semakin sibuk akan cenderung tidak memiliki
waktu untuk makan seperti biasanya, sehingga terpaksa mereka harus mengonsumsi snack
untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya (Sulaeman 2003).

2.1 Cookies
Cookies atau kue keringmerupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak,
berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongannya bertekstur
padat (BSN, 1992).
Tabel 1. Syarat mutu cookiesdi Indonesia tercantum menurut SNI 01-2973-1992 dan 2011
sebagai berikut:
Kriteria Uji Syarat
Energi (kkal/100 gram) Min. 400
Air (%) Maks. 5
Protein (%) Min. 5*
Lemak (%) Min. 9,5
Karbohidrat (%) Min.70
Abu (%) Maks. 1,6
Serat Kasar (%) Maks. 0,5
Logam berbahaya Negatif
Bau dan rasa Normal dan tidak tengik
Warna Normal
Sumber : SNI 01-2973-1992
* SNI -2973-2011
Menurut Matz (1972), bahan pembuat cookiesdibagi menjadi dua menurut fungsinya
yaitu bahan pembentuk struktur dan bahan pendukung kerenyahan. Bahan pembentuk struktur
meliputi tepung, susu skim dan putih telur sedangkan bahan pendukung kerenyahan meliputi
gula, shortening, bahan pengembang, dan kuning telur.

2.2 Bahan
2.2.1 Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Pusat
penyebaran tanaman diduga berada di daerah Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Bersama
pelayar-pelayar bangsa Portugis di abad ke 16, tanaman ini turut menyebar ke berbagai benua
dan Negara, termasuk ke benua Afrika dan Asia serta negara India. Dari India, tanaman ini
menyebar ke berbagai Negara tropis lainnya, termasuk Indonesia dan pulau-pulau di Lautan
Pasifik di abad ke 17(Kalie, M.B, 2000).
Meski semakin banyak jenis dan ragam buah impor, pepaya tetap populer di Indonesia.
Selain murah, zat gizi yang dikandungnya pun lengkap. Biji, daun, batang, dan akarnya sangat
bermanafaat sebagai obat.Pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak
rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi
pepaya sebagai buah idola (Anonim, 2010).
Disamping gizinya yang tinggi, pepaya adalah buah yang memiliki kandungan tinggi
antioksidan. Ini termasuk vitamin C, flavonoid, folat, vitamin A, mineral, magnesium, vitamin E,
kalium, serat dan vitamin B. Antioksidan memerangi radikal bebas dalam tubuh dan menjaga
kesehatan sistem kardiovaskular dan memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar
(Superkunam,2010).
Karena pepaya merupakan sumber antioksidan yang sangat baik, buah pepaya membantu
mencegah oksidasi kolesterol dalam hati. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung
dan stroke. Ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi buah pepaya secara teratur. Selain itu ppaya
juga sarat akan serat yang kemudian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam hati.
Asam folat yang ditemukan dalam pepaya menghilangkan zat-zat berbahaya yang dapat merusak
dinding pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung. Salah satu manfaat buah pepaya
lainnya yaitu sebagai pencegahanpenyakit jantung, dan diabetes.
Tabel 2. Komposisi gizi buah pepaya masak, pepaya muda, dan daun pepaya per 100 gram.
Zat Gizi Buah Pepaya Masak Buah Pepaya Muda Daun Pepaya
Energi (kkal) 46 26 79
Protein (g) 0,5 2,1 8,0
Lemak (g) 0 0,1 2,0
Karbohidrat (g) 12,2 4,9 11,9
Kalsium (mg) 23 50 353
Fosfor (mg) 12 16 63
Besi (mg) 1,7 0,4 0,8
Vitamin A (SI) 365 50 18.250
Vitamin B1 (mg) 0,04 0,02 0,15
Vitamin C (mg) 78 19 140
Air (g) 86,7 92,3 75,4
Sumber: Anonim, 2010
Buah pepaya banyak mengandung vitamin A yang diperlukan untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Dengan mengkonsumsi buah pepaya diyakini dapat memperkuat system
kekebalan tubuh dan mencegah beberapa penyakit yang terjadi sebagai hasil menurunkan
kekebalan, seperti pilek dan batuk, infeksi dan flu. Pepaya juga mengandung enzim papain dan
enzim chymopapain yang dapat mengurangi peradangan sehingga membantu tubuh dalam
penyembuhan luka bakar dan luka lainnya. Beberapa penyakit tertentu menjadi lebih buruk
ketika tubuh meradang. Karena itu disarankan bahwa orang-orang yang menderita kondisi ini
harus mengkonsumsi buah pepaya (Superkunam, 2010).
Manfaat buah pepaya yang tidak kalah pentingnya adalah berperan dalam mencegah
kanker usus besar. Ini tidak lepas karena banyaknya kandungan serat. Serat ini juga sangat
berguna bagi mereka yang kesulitan buang air besar. Vitamin A yang ada dalam buah pepaya,
sangat bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki paru-paru yang lemah. Termasuk pepaya
dalam makanan mereka, akan mengurangi kemungkinan mereka tertular penyakit yang muncul
sebagai hasil dari paru-paru yang lemah, seperti bronkitis, kanker dan lain-lain (Superkunam,
2010).
2.2.2 Brokoli
Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk
dalam suku kubis - kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan
sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama
(sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Setangkai brokoli berukuran
medium memberikan kontribusi vitamin C setara 220 persen AKG (Angka Kecukupan Gizi) dan
vitamin A 15 persen AKG. Kelebihan vitamin C di dalam tubuh akan dibuang, karena menurut
AKG vitamin C yang dibutuhkan tubuh sebanyak 60 mg. Tetapi ini mungkin masih belum cukup
melindungi diri dari tinggi nya kolesterol. Suplemen vitamin C sebesar 500 mg menurut
penelitian tidak memberikan efek samping berarti bagi tubuh. Konsumsi 220 AKG masih dapat
diterima oleh tubuh (Khomsan,2009)
Asam folat yang terkandung didalam brokoli apabila dilakukan proses perebusan akan
menghilangkan sekitar 50 % asam folat. Pengolahan brokoli dengan cara direbus sebaiknya tidak
terlalu lama maksimal sekitar 5 menit. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanandalam
jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami
senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane) dan senyawa istiosianat yang memiliki aktivitas
antikanker. Brokoli juga berguna untuk mencegah kanker payudara,sehingga baik untuk wanita
mengonsumsi brokoli. Indole pada brokoli meningkatkan ekskresi yang diikat pada kanker
payudara. Selain kanker payudara,mengonsumsi brokoli juga dapat menurunkan risiko kanker
rahim(Wirakusumah,2006)
Manfaat dari brokolisecara garis besar dapat meningkatkan daya kerja otak, mengatur
tingkat gula darah, menetralkan zat penyebab kanker, menurunkan kolesterol jahat, bagi wanita
hamil baik dikonsumsi karena mengandung asam folat, dan karena mengandung vitamin C juga
berperan sebagai antioksidan.
Tabel 3. Komposisi gizi buah brokoli per 100 gram.
Kandungan Gizi Jumlah
Energi 22,0 kal
Protein 2,10 g
Lemak 0,10 g
Karbohidrat 4,50 g
Kalsium 52,00 mg
Fosfor 54,00 mg
Serat 0,50 g
Besi 0,80 mg
Vitamin A 210,00 RE
Vitamin B1 0,09 mg
Vitamin B2 0,08 mg
Vitamin C 68.00 mg
Niacin 0,50 mg
Sumber : Wirakusumah (2005)
2.2.3 Labu Kuning
Tanaman labu kuning berasal dari Amerika utara. Jenis-jenis tanaman yang serumpun
dengan tanaman labu kuning adalah timun (Cucumis sativus L), semangka (Citrullu vulgaris),
melon (Cucumis melo L), blewah (Cucumis melo L), labu siam (Sechium edule Sw), pare
(Momordica charantia L), dan lain-lain. Labu kuning dikenal juga dengan nama waluh (Jawa),
pumpkin (Inggris), labu parang (Jawa Barat), labu merah dan labu manis (Sudarto, 2000 : 11).
Labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A, B, dan C,
mineral, serta karbonhidrat namun labu kuning tidak tinggi kalori sehingga tidak
mengkhawatirkan bagi yang sedang diet rendah kalori. Dalam 100 gram labu kuning hanya
mengandung 29 kalori sehingga cukup aman dikonsumsi walaupun sudah diberi beberapa bahan
penunjang seperti tepung terigu atau beras. Daging buahnya pun mengandung antioksidan
sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Sifat labu kuning yang lunak dan mudah dicerna serta
mengandung karoten (pro vitamin A) cukup tinggi, serta dapat menambah warna menarik dalam
olahan pangan lainnya. Tetapi sejauh ini pemanfaatannya belum optimal. Umumnya labu kuning
hanya diolah menjadi kolak ataupun sayuran. Penyebabnya adalah terbatasnya pengetahuan
masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut. (Widayatidan Darmayati, 2007 : 5).
Tabel 4. Komposisi gizi labu kuning per 100 gram.
No Kandungan gizi Kadar
1 Energi(kal) 2,9
2 Protein (g) 1,1
3 Lemak(g) 0,3
4 Karbohidrat /pati (g) 6,6
5 Kalsium (mg) 4,5
6 Fosfor (mg) 64,0
7 Zat besi (mg) 1,4
8 Vitamin A (SI) 180,0
9 Vitamin B (mg) 0,9
10 Vitamin C (mg) 52,0
11 Air (%) 91,20
12 BDD (%) 77,0
Sumber : (Sudarto, 2000 : 16)

2.2.4 Sarden
Ikan Sarden (Sardinella longiceps) merupakan ikan olahan yang dikemas dalam kaleng
yang banyak diproduksi didalam dan luar negeri. Kelebihan pengemasan ikan dalam kaleng
diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat disimpan lebih lama
dan dapat meminimalisir kontaminasi dari luar seperti bakteri. Namun dalam penggunaannya
perlu diwaspadai karena pada makanan kaleng dapat terjadi kontaminasi logam berat dari
pengemasnya tersebut (Rahayu, 1992).
Sarden adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Clupeidae. Ikan ini
mampu bertahan hingga kedalaman lebih dari 1.000 meter. Ikan ini cocok digunakan sebagai
makanan dihidangkan dengan saus cabe atau saus tomat. Sarden media saos tomat adalah produk
yang dibuat dari jenis sarden segar maupun beku dari spesies Clupea harengus yang mengalami
penyiangan, dengan media saos tomat, dikemas secara kedap (hermetis) dan disterilisasi dengan
pemanasan (Firman, 2011).

2.2.5 Telur
Menurut Sudaryani (2003), telur merupakan produk peternakan yang memberikan
sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan
gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang sangat baik & mudah dicerna.
Oleh karenanya telur merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk anak anak yang sedang
tumbuh dan memerlukan protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan
diberikan kepada orang yang sedang sakit untuk mempercepat proses kesembuhannya.
Menurut Rasyaf (1990), telur merupakan kumpulan makanan yang disediakan induk
unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan
semakin habis begitu telur telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur,
bagian cairan bening, & bagian cairan yang bewarna kuning.
Menurut Sudaryani (2003), telur mempunyai kandungan protein tinggi dan mempunyai
susunan protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya juga tinggi.
Secara umum telur ayam & telur itik merupakan teluryang paling sering dikonsumsi oleh
masyarakat karena mengandung gizi yang melimpah, telur sangat bagus dikonsumsi oleh anak
anak dalam masa pertumbuhan.
Menurut Akoso (1993), telur sangat tahan terhadap kehilangan isi karena ketahanan
kerabang terhadap penyusup zat cair atau perbanyak jasad renik. Telur utuh terdiri atas beberapa
komponen yaitu air 66% dan bahan kering 34% yang tersusun atas protein 12%, lemak 10%,
karbohidrat 1% dan abu 11%. Kuning telur adalah salah satu komponen yang mengandung
nutrisi terbanyak dalam telur. Kuning telur mengandung air sekitar 48% dan lemak 33%. Kuning
telur juga mengandung vitamin, mineral,pigmen, & kolestrol. Putih telur terdiri atas protein
terutama lisosin yang memiliki kemampuan anti bakteri untuk membantu mengurangi kerusakan
telur.
Menurut Stadellman (1995), putih telur atau albumen mempunyai proporsi yang tinggi
dalam komposisi telur mencapai 60% dari total berat telur. Presentasi putih telur pada ayam &
umur dari telur. Kuning telur merupakan bagian paling penting bagi isi telur, sebab pada bagian
inilah terdapat dan tempat tumbuh embrio hewan, khususnya pada telur yang telah dibuahi.
Bagian kuning telur ini terbungkus semacam selaput tipis yang sangat kuat dan elastis yang
disebut membrane vetelina, kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap daripada
putih telur dan terdiri dari air lemak, karbohidrat, mineral & vitamin.

2.2.6 Gula
Menurut Wahyudi (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan
makanan atau minuma. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan
enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energiyang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai
sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Gula merupakan hal paling banyak
digunakan dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Berbagai makanan dan
minuman menggunakan bahan dari gula untuk pemanis misalnya dari makanan kue, biskuit, roti,
martabak manis dan sebagainya. Karena kebutuhan gula semakin bertambah hampir 95%, maka
produksi gula semakin meningkat. Mengenai sejarah negara-negara maju gula sangat di perlukan
selamanya sehingga kebutuhan akan gula semakin meningkat

2.2.7 Tepung Terigu


Tepung terigu diperoleh dari pengolahan biji gandum yang sehat dan telah dibersihkan.
Tepung terigu hasil penggilingan harus bersifat mudah tercurah, kering, tidak mudah
menggumpal jika ditekan, berwarna putih, bebas dari kulit, tidak berbau asing seperti busuk,
tidak berjamur atau tengik, juga bebas dari serangga, tikus, kotoran, dan kontaminasi benda-
benda asing lainnya. Yang harus dipertimbangkan adalah terutama kadar protein tepung terigu
dan kadar abunya. Kadar protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan
kadar abu erat hubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan (Sunaryo, 1985).
Tepung terigu yang digunakan sebaiknya yang mengandung glutein 8 12%. Terigu ini
tergolong medium hard flour di pasaran dikenal dengan merek segitiga Biru atau Gunung Bromo.
Glutein adalah protein yang terdapat pada terigu. Glutein bersifat elastis sehingga akan
mempengaruhi sifat elastisitas dan tekstur roti yang dihasilkan (Widyaningsih dan Murtini,
2006).
Mutu tepung terigu ditentukan diantaranya oleh kandungan gluteinnya. Bila dicampur
dengan air, partikel-partikel glutein terhidrasi dan bila dikocok atau diaduk terjadi
kecenderungan memanjang atau membentuk serabut-serabut (Winarno, 1983).
Pada biji gandum terdapat suatu jenis protein yang disebut glutein (85% dari total
protein). Glutein ini tersusun atas gliadin (BM kecil) dan glutein (BM besar). Keduanya berperan
didalam pembentukan adonan roti, karena sifatnya yang plastis dan elastis (Syarief dan Irawati,
1988). Tepung terigu diperoleh dari hasil penggilingan gandum dan banyak digunakan dalam
industri pangan. Komponen terbanyak dalam tepung gandum adalah pati dengan kandungan
amilosa 20 26% dan amilopektin 70 - 75%. Sedangakan suhu gelatinisasinya sekitar 56 62oC
(Belitz dan Grosch, 1987). Komposisi kimia tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Komposisi Kimia Tepung Terigu dalam 100 g Bahan
Komposisi Jumlah
Kalori (kal) 365
Protein (g) 8.9
Lemak (g) 1,3
Karbohidrat (g) 77.3
Kalsium (mg) 16
Fosfor (mg) 106
Besi (mg) 1.2
Vit A (SI) 0
Vit B1 (mg) 0.12
Vit C (mg) 0
Air (g) 12.0
Bdd ( %) 100
Sumber : Departemen Kesehatan RI (1996).
2.2.8 Susu Bubuk
Susu merupakan cairan nutrien yang diproduksi dari kelenjar mamae hewani untuk
tumbuh besar anak-anaknya Susu berarti sekresi lakteal, praktis bebas dari kolostrum, yang
diperoleh dengan pemerahan lengkap dari satu atau lebih sapi yang sehat, yang dapat
diklarifikasi dan dapat disesuaikan dengan memisahkan lemak hingga menghasilkan susu murni,
susu reconstitud atau susu bubuk (Dorlands Medical Dictionary 2007; Vaclavik dan
Christian,2008).
Susu bubuk full cream mengandungi 513 kalori dan 3,5 g air. Lemak yang terdapat dalam
susu bubuk full cream ialah 30 g. Kandungan kalsium susu ini ialah 895 mg. Susu bubuk skim
memiliki 359 kalori dan kandungan air sebanyak 35 g. Susu ini mengandungi 0,1 g lemak dan 52
g karbohidrat. Kandungan kalsium susu bubuk skim adalah yang tertinggi yaitu 1300 mg
(Hutagalung, Damanik, Manik, Karim, Ganie, 2007).

2.2.9 Tepung Jagung


Tepung jagung adalah bentuk hasil pengolahan bahan dengan cara penggilingan atau
penepungan. Tepung jagung adalah produk setengah jadi dari biji jagung kering pipilan yang
dihaluskan dengan cara penggilingan kemudian di ayak. (Suryawijaya, 2009).
Menurut SNI 01-3727-1995, tepung jagung adalah tepung yang diperoleh dengan cara
menggiling biji jagung (Zea mays L.) yang bersih dan baik melalui proses pemisahan kulit,
endosperm, lembaga, dan tip cap. Endosperm merupakan bagian biji jagung yang digiling
menjadi tepung dan memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Kulit memiliki kandungan serat
yang tinggi sehingga kulit harus dipisahkan dari endosperm karena dapat membuat tepung
bertekstur kasar, sedangkan lembaga merupakan bagian biji jagung yang paling tinggi
kandungan lemaknya sehingga harus dipisahkan karena lemak yang terkandung di dalam
lembaga dapat membuat tepung tengik. Tip cap merupakan tempat melekatnya biji jagung pada
tongkol jagung yang harus dipisahkan sebelum proses penepungan agar tidak terdapat butir-butir
hitam pada tepung (Johnson dan May, 2003 dalam Anggraini 2004).

2.2.10 Margarin
Margarin pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh Mege Mouries pada tahun
1870 di Perancis dengan menggunakan lemak sapi. Margarin dimaksudkan sebagai pengganti
mentega dengan rupa, bau, kosistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi Water in Oil (W/O) yaitu fase air berada dalam
fase minyak atau lemak (Ketaren,1986).
Syarat umum suatu margarin antara lain mengandung tidak kurang 80% lemak, air, bahan
pengemulsi, garam, bahan pengawet, pewarna, pewangi (dalam batas yang aman) serta vitamin.
Margarin berbeda dengan shortening, karena shortening tidak mengandung air, serta tidak
memiliki rasa asin. Adapun komposisi kimia margarin dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5. Komposisi gizi margarine per 100 gram.
Komposisi % berat
Lemak 80,899
Lechitin 0,5
Garam 3
TBHQ 0,005
Vitamin A 0,002
B-Carothen 0,003
Na-Benzoat 0,1
Skim milk 15,491
(Sumber : Pamina Adolina,2008)
Lemak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewani atau
lemak nabati. Lemak hewan yang biasa digunakan adalah lemak babi (lard) dan lemak sapi
(tallow), sedangkan minyak nabati yang biasanya digunakan adalah minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kedelai, minyak jagung,dan minyak
gandum.
Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan margarin harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Bilangan Iod yang rendah
2. Warna minyak kuning muda
3. Flavor minyak yang baik
4. Titik beku dan titik cair disekitar suhu kamar
5. Asam lemak yang stabil
6. Jenis minyak yang digunakan sebagai bahan baku harus banyak terdapat disuatu
daerah. (Ketaren, 1986)
2.3 Alat
2.3.1 Oven
Oven adalah salah satu peralatan penukar panas dengan pembakaran bahan bakar (fuel oil
dan fuel gas) dalam burner sebagai sumber panas. Peralatan dari furnace secara umum adalah :
1. heat transfer
2. ventilasi (lubang udara)
Idealnya oven harus memanaskan bahan secukupnya sampai mencapai suhu yang
diperlukan dengan bahan bakar sesedikit mungkin. Kunci dari operasi oven yang efisien terletak
pada pemanasa bahan bakar yang sempurna dengan udara berlebih yang minim. Untuk furnace
nilai efisiensi berada pada sekitar 720 % dibandingkan dengan peralatan pemanasan lainnya
seperti boiler (dengan efisiensi lebih dari 90 persen). Hal ini disebabkan oleh kehilangan panas
yang cukup signifikan melalui cerobong atau lubang ventilasi udara.

2.3.2 Mixer
Mixer adalah alat utama dalam pembuatan kue. Mixer berguna untuk mencampur semua
bahan yang akan digunakan. Dalam pembuatan brownies, penulis menggunakan balloon whisk
untuk mengaduk adonan.

2.3.3 Bowl
Bowl dalam pembuatan brownies digunakan untuk menaruh bahan-bahan yang akan
digunakan, seperti gula, garam, telur, dan lainnya.
2.3.4 Tusuk Gigi
Zaman dahulu sebelum adanya Dokter gigi, nenek moyang bangsa Spanyol diketahui
melakukan perawatan kebersihan gigi dengan bahan-bahan alami yang ada disekitar mereka
seperti ranting-ranting pohon dimana terlihat dari fosil-fosil manusia purba yang telah diteliti
secara mikroskopis, diduga hal ini menjadi awal dikembangkannya tusuk gigi pada era modern
seperti sekarang, tusuk gigi telah ada selama ribuan tahun, mungkin sebagai alat tertua untuk
membersihkan gigi. Tusuk gigi dikenal di semua budaya. Sebelum sikat gigi diciptakan, orang
membersihkan giginya dengan kayu pembersih gigi yang keras maupun lembut. Kini, dengan
kemajuan ilmu kedokteran gigi modern, penggunaan tusuk gigi agak ditolak, dan alat-alat bantu
lainnya seperti benang gigi dan sikat gigi lebih disukai (Lozano, dkk 2013).
Benda kecil yang berfungsi untuk membersihkan sela-sela gigi ini memang sudah dikenal
dari era prasejarah. Banyak bukti menunjukkan saat itu, manusia menggunakan ranting untuk
membersihkan gigi. Pada era perunggu, tusuk gigi dibuat lebih rapi dengan bahan logam,
tapiprosesnyamasih manual danbelumdikomersialkan (Rohatgi dkk.2011).
Tusuk gigi kayu polos adalah salah satu hal-hal sederhana yang telah diproduksi. Tusuk
gigi terdiri dari satu bagian, yang terbuat dari bahan tunggal, dan dimaksudkan untuk satu tujuan,
membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi (Atmasari, 2013).

2.3.5 Timbangan
Timbangan makanan adalah alat utama lain selain mixer. Timbangan digunakan untuk
menimbang bahan yang akan dipakai supaya hasil yang didapat akan sama dengan hasil yang
sebelumnya.

2.3.6 Loyang
Loyang digunakan untuk tempat adonan yang sudah jadi untuk dipanggang. Loyang
memiliki beragam bentuk dan ukuran tergantung kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai