Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Investasi

Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang pranan

cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak

mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

penting untuk kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh. . Ada beberapa

macam olahan daging seperti nugget, bakso, abon, sosis, dan lainnya.

Nugget ayam adalah produk olahan ayam yang dibuat dari campuran

daging ayam dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain, dengan atau

tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan, dicetak (kukus

cetak atau beku cetak), diberi bahan pelapis, dengan atau tanpa digoreng dan

dibekukan (SNI 6683:2014).

Menigkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi dan kesehatan

mendorong masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan mempunyai efek menyehatkan. Salah satu upaya

untuk memenuhi keinginan konsumen adalah upaya pengembangan produk

baru, sehingga dalam praktikum Laboratorium Terpadu ini dilakukan

pengembangan produk baru berbasis nugget ayam dengan penambahan

sayuran yaitu wortel dan bayam. Tujuan utama penambahan wortel dan bayam

adalah untuk menambah nilai gizi nugget ayam. Selain itu, sekarang ini banyak

anak kecil yang tidak suka makan sayuran sehingga pada pengembangan

1
produk ini kami memilih nugget ayam dengan penambahan sayuran yaitu

wortel dan bayam agar anak kecil dapat mengonsumsi sayuran.

Ada beberapa alasan mengapa wortel dan bayam dipilih sebagai sayuran

yang ditambahkan pada nugget ayam. Salah satunya adalah wortel dan bayam

merupakan tumbuhan yang sudah populer. Produk hortikultura ini telah dikenal

oleh masyarakat luas karena kandungan gizinya. Wortel (Daucus carota

Linneus) dan bayam (Amarantus sp.) terkenal sebagai sayuran sumber

provitamin A karena kandungan β-karotennya yang tinggi. Kondisi ini

diharapkan dapat memudahkan perusahaan dalam memasarkan produk nugget

ayam berbasis wortel dan bayam.

Selain kandungan vitamin dan mineralnya, wortel dan bayam juga

merupakan sumber serat yang baik. Meskipun tidak memiliki nilai gizi,

ternyata serat makanan diakui memberikan pengaruh positif bagi metabolisme

zat gizi dan kesehatan tubuh. Peranan serat makanan untuk kesehatan tubuh

seringkali dikaitkan penyakit konstipasi, kegemukan (obesitas) serta

memberikan efek hipokolesterolemik dengan cara mengikat asam empedu dan

membuangnya ke feses. Peranan berakhir ini berkaitan erat dengan

pencegahan penyakit jantung koroner.

1.2 Tujuan Pendirian Industri/Perusahaan

1. Menambah nilai gizi nugget ayam

2. Memudahkan anak kecil mengonsumsi sayuran terutama wortel dan

bayam

2
1.3 Deskripsi Rencana Industri

Industri PT. Double Mad merupakan industri rumahan yang

menyediakan produk nugget ayam dengan pengembangan produk baru yang

berbasis sayuran khususnya wortel dan bayan. Pengembangan produk baru

dibuat dengan maksud untuk menambah nilai gizi produk nugget ayam. Selain

itu, dengan adanya pengembangan produk baru nugget ayam berbasis wortel

dan bayam dapat memudahkan seorang ibu untuk memberikan anaknya

sayuran untuk dikonsumsi karena sekarang ini banyak anak kecil yang tidak

suka mengonsumsi sayuran.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jenis Bahan Baku Nugget

Nugget merupakan salah satu jenis produk beku siap saji yaitu produk

yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked),

kemudian dibekukan. Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu

penggorengan selama satu menit pada suhu 150oC. Ketika digoreng nugget

beku setengah matang akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan kering.

Tekstur nugget tergantung dari bahan dasarnya.

Produk nugget yang telah dimasak (digoreng) dan dibekukan sebelum

dikemas dan di distribusikan dalam kondisi beku. Proses distribusi dalam

keadaan beku membuat kerusakan produk karena pertumbuhan mikroba

biasanya tidak terjadi. Kerusakan kerena pertumbuhan mikroba tidak menjadi

faktor pembatas umur simpan produk, dan produk tidak memerlukan pengawet

yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroba.

2.1.1 Daging ayam

Daging ayam merupakan salah satu produk yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi protein yang mengandung asam

amino yang lengkap. Daging memiliki kandungan gizi yang lengkap,

sehingga keseimbangan gizi untuk hidup dapat terpenuhi. Nilai kalori

daging tergantung pada jumlah daging yang dimakan. Secara 4elative

4
kandungan gizi daging dari berbagai bangsa ternak berbeda, tapi setiap

gram daging dapat memenuhi kebutuhan gizi seorang dewasa setiap 10%

kalori, 50% protein, 35% zat besi. Komposisi kimia daging ayam dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Ayam per 100 gram Bahan

Komposisi Jumlah
Kalori (kal) 302
Protein (g) 18,2
Lemak (g) 25,0
Karbohidrat (g) 0
Kalsium (mg) 14
Fosfor (mg) 400
Besi (mg) 1,5
Nilai vitamin A (SI) 820
Vitamin B1 (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 55,9
b.d.d (%) 58
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I, (1996)

2.1.2 Wortel

Wortel memiliki kandungan gizi yang banyak diperlukan oleh

tubuh terutama sebagai sumber vitamin A. komposisi kimia umbi

wortel dapat dilihat pada Tabel 2. Umbi wortel banyak mengandung

vitamin A yang disebabkan oleh tingginya kandungan karoten, yakni

satu senyawa kimia untuk pembentukan vitamin A atau provitamin A.

5
Senyawa ini pula yang membuat umbi wortel berwarna kuning

kemerahan.

Tabel 2. Komposisi Zat Wortel per 100 gram Bahan

Komposisi Jumlah
Kalori (kal) 42
Protein (g) 1,20
Lemak (g) 0,30
Karbohidrat (g) 9,30
Kalsium (mg) 39,0
Fosfor (mg) 37,0
Besi (mg) 0,80
Nilai vitamin A (SI) 12.000
Vitamin B1 (mg) 0,06
Vitamin C (mg) 6,00
Air (g) 88,22
b.d.d (%) 88,00
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I, (1996)

Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam dan

alkali. Sayangnya mempnyai sifat yang sangat mudah teroksodasi oleh

udara dan akan rusak bila dipanaskan pada shu tinggi bersama udara,

sinar dan lemak yang sudah tengik.

Karoten pada sayuran tidak dapat diserap seluruhnya oleh

tubuh. Kisaran kemampuan menyerap karoten yang berasal dari

sayuran hanya 33-58% atau ratarata 50%. Tidak semua karoten yang

terserap tersebut akan diubah menjadi vitamin A. Kelompok FAO-

WHO telah mengadakan perhitungan bahwa separuh dari karoten

6
tersebut akan dirubah menjadi vitamin A, jadi kira-kira hanya1/6 dari

kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan

dimanfaatkan oleh tubuh.

2.1.3 Bayam

Bayam mempunyai kandungan klorofil yang tinggi, sehingga laju

fotosintesisnya juga tinggi. Selain mengandung serat, bayam juga kaya

betakaroten. 1 gelas bayam yang sudah dipetik bisa memenuhi 70%

kebutuhan betakaroten per hari. Betakaroten (vitamin A), ditambah

vitamin C membuat bayam bersifat antioksidan yang baik. Bayam juga

mengandung asam folat, zat besi, dan seng. berikut Komposisi Kimia

dalam 100 gr bayam dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi Zat Bayam per 100 gram Bahan

Komposisi Jumlah
Energi (kkal) 36
Protein (g) 3,5
Serat (g) 0,8
Karbohidrat (g) 6,5
Kalsium (mg) 276
Fosfor (mg) 67
Zat Besi (mg) 3,9
Vitamin A (IU) 6090
Vitamin B1 (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 80
Sumber: Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (keju.blogspot.com)

7
2. 1.4 Tepung Terigu

Tepung terigu diperoleh dari penggilingan biji gandum yang baik yang telah

dibersihkan. Tepung terigu hasil penggilingan harus bersifat mudah

tercurah, kering, tidak boleh menggumpal bila ditekan, warna putih, bebas

dari kulit partikel, tidak berbau asing seperti busuk, berjamur atau bebas dari

serangga, kotoran dan kontaminasi lainnya. Komposisi kimia tepung terigu

dapat dilihat pada Tabel 4.

Table 4. Komposisi Kimia Tepung Terigu Dalam 100 gram Bahan

Komposisi Jumlah
Kalori (kal) 365
Protein (g) 8,9
Lemak (g) 1,3
Karbohidrat (g) 77,3
Kalsium (mg) 16
Fosfor (mg) 106
Besi (mg) 1,2
Nilai vitamin A (SI) 0
Bitamin B1 (mg) 0,12
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 12,0
b.d.d (%) 100
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I, (1996)

Bahan pengikat adalah bahan bukan daging yang menaikan daya ikat

air dan emulsi lemak, sedangkan bahan pengisi mempunyai kemampuan

untuk mengikat air tetapi tidak berperan untuk pembentukan emulsi.

Perbedaan bahan pengikat dan bahan pengisi adalah bahan pengikat

8
mengandung protein lebih tinggi dibandikan bahan pengisi yang banyak

mengandung karbohidrat. Bahan yang dapat digunakan sebagai pengikat

adalah susu, skim, konsetrat protein kedelai, tepung terigu dan tepung roti.

2.2. Studi Kelayakan

Suatu produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat

diterima dan dapat diproduksi secara mudah. Sejauh ini produk yang

ditawarkan dapat diterima masyarakat karena kami menerima pesanan dari

konsumen yang telah membeli produk “NuggetCu”.

9
BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Permintaan dan Penawaran

Setiap usaha pada dasarnya adalah menjual produk yang dihasilkan untuk

digunakan atau dibeli oleh masyarakat tergantung dari kebutuhan masyarakat

pada umumnya dan persediaan produk yang dibutuhkan. Sebelum menentukan

jenis produk yang akan dijual, perlu diidentifikasi terlebih dahulu produk apa

yang disukai, misalnya seperti produk nugget ayam. Untuk mengetahui berapa

besar permintaan dan bagaimana persaingannya, maka diperlukan

pengumpulan data untuk menilai apakah produk nugget ayam layak dipasarkan

di pasaran. Saat ini untuk produk nugget ayam masih kurang permintaan karena

belum terlalu banyak yang mengenal produk kami. Akan tetapi, sampai saat ini

kami masih menawarkan produk kami kepada masyarakat.

3.2 Rencana Pemasaran

Produk nugget ayam berbasis wortel dan bayam akan dipasarkan di

kalangan masyarakat seperti teman dekat, tetangga, dan masyarat lain yang

dikenal. Prediksi pasar sudah dapat ditentukan untuk produk ini, karena

permintaannya bisa jadi meningkat. Untuk lebih menarik perhatian konsumen,

kemasan yang digunakan didesain semenarik mungkin, karena desain kemasan

salah satu yang berpengaruh terhadap produk yang dipasarkan.

10
3.2.1 Segmentasi Pasar

Dilihat dari segi daya saing, nugget ayam cukup kompetitif

karena sudah banyak yang mengolah nugget ayam, namun praktikan

membuat nugget ayam dengan pengembangan produk yaitu

penambahan sayuran terutama wortel dan bayam. Pengembangan

produk dengan penambahan sayuran guna untuk menambah nilai gizi

nugget ayam. Selain itu, sekarang ini banyak anak kecil yang tidak suka

makan sayuran sehingga pada pengembangan produk ini dipilih nugget

ayam dengan penambahan sayuran yaitu wortel dan bayam sehingga

dalam hal ini segmentasi pasar ditujukan untuk semua umur terutama

untuk anak kecil.

3.2.2 Harga

Salah satu yang harus dicermati dalam dunia usaha adalah

perkembangan harga jual dari produk yang diproduksi atau

diperdagangkan. Keberhasilan seorang pengusaha diukur dari

kecepatannya memperoleh informasi tentang perkembangan harga

barang. Harga yang ditawarkan sesuai dengan harga pasar sehingga harga

produk yang ditawarkan dapat diterima masyarakat.

3.2.3 Distribusi

11
Distribusi yang dilakukan dalam memasarkan produk dilakukan

dengan menjual produk ini pada beberapa lokasi yang dapat dijangkau

seperti:

1. Di kampus

2. Di lingkungan tempat tinggal

3.2.4 Promosi

Promosi yang dilakukan dengan menawarkan kepada teman-

teman dan tetangga. Selain itu, promosi dilakukan lewat media sosial.

12
BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

4.1. Penentuan Kapasitas Optimal Produksi

Pemasaran dilakukan di kalangan masyarakat terutama kepada teman-

teman di jurusan maupun di luar jurusan. Untuk produksi awal dilakukan dalam

skala kecil atau skala produksi industri rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 15

bungkus per minggu.

4.2. Jumlah Produksi Dan Manajemen Persediaan

Ketersediaan jumlah modal dan peralatan produksi yang ada maka jumlah

produksi dari produk sebanyak 15 bungkus/bulan dengan rincian 8 bungkus nugget

ayam berbasis wortel dan 7 bungkus nugget ayam berbasis bayam. Jumlah produksi

tersebut habis terjual tiap produksinya sehingga modal kembali.

Daging ayam dibeli di pasar tradisional Daya dan digiling di tempat.

Sehingga manajemen persediaan bahan untuk produksi tetap berjalan.

4.3 Pemilihan Teknologi

4.3.1 Pembuatan Nugget Ayam yang Mengandung Wortel

13
Wortel Daging
Ayam
Bawang Merah
Bawang Putih
Pengupasan
Penggilingan
Pencuncian Pengupasan/Pember
sihan

Penghalusan Penimbangan Penghalusan

Pencampuran Telur, Tepung Terigu,


Bahan Tepung Maizena,
Garam, Masako, lada
Adonan

Pengukusan

Pencetakan

Pelapisan

Nugget Ayam Berbasis


Wortel

Pengemasan

Pembekuan

Gambar 1: Proses Pembuatan Nugget Ayam yang Mengandung Wortel

14
4.3.2 Pembuatan Nugget Ayam yang Mengandung Bayam

Bayam Daging
Ayam
Bawang Merah
Bawang Putih
Pengupasan
Penggilingan
Pencuncian Pengupasan/Pember
sihan

Penghalusan Penimbangan Penghalusan

Pencampuran Telur, Tepung Terigu,


Bahan Tepung Maizena,
Garam, Masako, lada
Adonan

Pengukusan

Pencetakan

Pelapisan

Nugget Ayam Berbasis


Wortel

Pengemasan

Pembekuan
Gambar 2: Proses Pembuatan Nugget Ayam yang Mengandung Bayam

15
4.3.3 Analisa Produk Nugget Ayam

Analisa produk Nugget Ayam “NuggetCu”

Analisa Kadar Analisa Kadar Analisa Analisa


Air Lemak Karbohidrat Protein

Gambar 3: Analisa Produk Nugget Ayam

1. Analisa Kadar Air

Langkah kerja analisa kadar lemak nugget ayam yaitu:

1) Menimbang 5 gram sampel ke dalam cawaan petridis

2) Mengeringkan dalam oven pada suhu 105oC kemudian didinginkan

dalam desikator

3) Mengulangi langkah tersebut hingga diperoleh bobot konstan

Rumus menentukan kadar air

ml air yang dibaca


Kadar Air = × 100%
bobot sampel

2. Analisa Kadar Lemak

Langkah kerja analisa kadar lemak nugget ayam yaitu:

1) Membuat hulls dari kertas saring biasa.

2) Memasukkan sampel kering bekas penetapan kadar air ke dalam

hulls

16
3) Memasukkan hulls yang berisi sampel ke dalam soxlet dan diberi

pemberat

4) Menyambungkan soxlet dengan labu lemak (erlenmeyer) berisi batu

didih yang diketahui bobotnya

5) Memasukkan pelarut lemak melalui soxlet sebanyak ½ labu

6) Menyambungkan dengan pendingin dan diekstraksi selama 4 jam.

Pelarut disulingkan kembali

7) Memasukkan kembali hasil sulingan ke dalam botol heksana.

8) Memanaskan sisa lemak dalam labu untuk menghilangkan sisa

heksana lalu didinginkan, kemudian ditimbang.

Rumus menentukan kadar lemak

bobot lemak
Kadar Lemak = × 100%
bobot sampel

3. Analisa Karbohidrat

Langkah kerja analisa kadar lemak nugget ayam yaitu:

1) Menimbang 3 gram sampel dalam erlenmeyer

2) Menambahkan 25 ml H2SO4 25%

3) Mendidihkan dengan menggunakan pendingin tegak selama 2 jam

kemudian didinginkan.

4) Memasukkan seluruh larutan ke dalam labu ukur 250 ml

5) Menetralkan dengan menambahkan larutan NaOH 3,25% (dengan

indikator PP)

17
6) Mengimpitkan dengan air suling hingga tanda batas garis lalu

disaring

7) Memipet 10 ml hasil saringan ke dalam erlenmeyer asa

8) Menambahkan 25 ml larutan Luff dan 15 ml air, kemudian

dididihkan dengan menggunakan pendingin tegak selama 10 menit

9) Mendinginkan larutan dengan cepat, lalu menambahkan 10 ml KI

30% dan 25 ml H2SO4 25%. Penambahan H2SO4 25% perlahan-

perlahan melalui dinding erlenmeyer

10) Menitrasi larutan dengan larutan tiosulfat 0,1 N hingga titik akhir.

Sebagai indikator digunakan larutan kanji.

Rumus menentukan kadar karbohidrat

fp × mg glukosa × 0,90
Kadar Karbohidrat = × 100%
mg sampel

4. Analisa Protein

Langkah kerja analisa kadar lemak nugget ayam yaitu:

1) Menimbang 1 gram sampel kemudian ditambahkan 1 gram katalis

campuran

2) Menambahkan 25 ml H2SO4 pekat

3) Memanaskan dengan menggunakan mantel pemanas di ruang asam

sampai menghasilkan larutan jernih kuning kehijauan lalu

didinginkan

4) Memindahkan larutan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian

menghimpitkannya dengan air suling hingga tanda garis.

18
5) Memipet1 0 ml larutan kemudian dimasukkan ke dalam alat destilasi

6) Menambahkan indikator PP dan NaOH 30% kemudian menjalankan

destilasi selama 15 menit. Destilat ditampung dalam erlenmeyer

yang berisi larutan asam borat 5% dan indikator MM

7) Menitrasi dengan HCl 0,1 N

Rumus menentukan protein

fp × ml (blanko − sampel) × Bst N


Kadar Nitrogen (N) = × 100%
mg sampel

Kadar Protein = Kadar N x Faktor koreksi

Tabel 5: Hasil Analisa Nugget Ayam

Nugget ayam Nugget ayam berbasis


Jenis Analisa
berbasis Wortel Bayam
Kadar Air 56% 65%
Kadar Lemak 16% 14%
Karbohidrat 53% 53%
Protein 20% 20%

4.4 Bahan Baku dan Bahan Penunjang

4.4.1 Bahan Baku

a) Nugget Ayam berbasis Wortel: Daging ayam dengan wortel (67% :

33%), Tepung Terigu, Tepung Maizena.

b) Nugget Ayam berbasis Bayam: Daging ayam dengan bayam (82% :

18%), Tepung Terigu, Tepung Maizena.

19
4.4.1 Bahan Penunjang

a) Bumbu-Bumbu: bawang merah, bawang putih, dan lada

b) Penyedap Rasa: garam dan masako

c) Bahan Pelapis: telur dan tepung roti

4.5. Peralatan dan Bahan

Tabel 6: Peralatan dan Bahan untuk Nugget Ayam

Fasilitas dan Mesin Jumlah Kegunaan Alat


Penggiling daging 1 ekor Untuk menggiling daging ayam
Baskom 2 buah Sebagai wadah pencampuran
Cetakan 2 buah Sebagai wadah mencetak nugget ayam
Pisau 3 buah Penunjang proses pengolahan
Timbangan 1 buah Penunjang proses pengolahan
Sendok 5 buah Penunjang proses pengolahan
Piring 3 buah Penunjang proses pengolahan
Mangkuk 1 buah Penunjang proses pengolahan
Blender 1 buah Penunjang proses pengolahan
Panci kukus 1 buah Penunjang proses pengolahan
Kompor dan gas 1 buah Penunjang proses pengolahan
Plastik 1 paket Sebagai kemasan
Kertas 1 paket Sebagai labeling
Printer 1 buah Penunjang mencetak label
Seperangkat alat soxhlet 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Erlenmeyer 2 buah Keperluan analisa bahan produk
Pipet ukur 2 buah Keperluan analisa bahan produk
Labu ukur 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Bulb 1 buah Keperluan analisa bahan produk

20
Tabel 6: Peralatan dan Bahan untuk Nugget Ayam (Lanjutan)

Fasilitas dan Mesin Jumlah Kegunaan Alat


Gelas kimia 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Corong kaca 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Labu semprot 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Cawan petridis 2 buah Keperluan analisa bahan produk
Hotplate 1 buah Keperluan analisa bahan produk
Mantel pemanas 2 buah Keperluan analisa bahan produk
Lemari asam 1 buah Keperluan analisa bahan produk

4.6. Lokasi Industri

Industri PT. Double Mad berada di BTN Mangga 3 Blok D2/19 a, Daya,

Makassar. Lokasi industri ini dipilih karena ini dekat dengan tempat Pasar

Tradisional Daya. Selain itu, alat yang digunakan tersedia di tempat tersebut.

4.7. Tata Letak Industri

Gambar 4: Peta Lokasi Industri

21
4.8. Aspek Lingkungan, Ekonomi dan Sosial

Proses berdirinya usaha ini hingga proses produksi di industri akan

mempengaruhi beberapa hal yang penting, yaitu:

 Lingkungan

Setiap proses di industri pasti akan menghasilkan limbah yang akan menjadi

pencemar yang dapat menganggu keseimbangan dilingkungan. Oleh sebab

itu, maka perlu dilakukan proses pengolahan limbah agar tidak memcemari

lingkungan.

 Ekonomi

Proses produksi dan proses penjualan yang berjalan secara lancar akan di

peroleh keuntungan berbagai pihak masyarakat seperti karyawan pada

usaha ini. Pajak industri akan diberikan pada negara sehingga meningkatkan

penghasilan negara dan menguntungkan pada pemilik perusahaan.

 Sosial

Untuk mendirikan usaha hingga menjalankan proses didalamnya maka akan

memerlukan banyak tenaga kerja. Berkembangnya perusahaan akan

membutuhkan banyak tenaga kerja. Diharapkan perusahaan ini dapat

berkembang pesat sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja .

22
BAB V

ASPEK MANAJEMEN OPERASIONAL

5.1. Organisasi Tim

Nama perusahaan : PT. Double Mad

Alamat : BTN Mangga 3 Blok D2/19 a, Daya, Makassar

Organisasi perusahaan ini dibawah kendali pemilik perusahaan dan

pemegang saham pribadi dan beberapa pelaksana yang bertugas menangani

kinerja karyawan secara langsung.

a. Nama : Islamuddin Jafar, S.ST

Posisi : General Manager

Latar belakang pendidikan : Lulusan S1 Teknologi Kimia Industri

b. Nama : Putri, S.ST

Posisi : Bagian Keuangan

Latar belakang pendidikan : S1 Teknologi Kimia Industri

c. Nama : Musdalifah, S.ST

Posisi : Bagian Produksi

Latar belakang pendidikan : S1 Teknologi Kimia Industri

d. Nama : Ridha Aulia, S.ST

Posisi : Bagian Pemasaran

Latar belakang pendidikan : S1 Teknologi Kimia Industri

23
e. Nama : Sry Wahyuny Umar L, S.ST

Posisi : Bagian Pemasaran

Latar belakang pendidikan : S1 Teknologi Kimia Industri

f. Nama : Zulfikar AR, S.ST

Posisi : Bagian Pengendalian Proses

Latar belakang pendidikan : S1 Teknologi Kimia Industri

Struktur Organisasi:

General Manager

Islamuddin Jafar, S.ST

Bagian Bagian Bagian Bagian Pemasaran


Keuangan Produksi Pengendalian
Musdalifah, S.ST Ridha Aulia, S.ST
Putri, S.ST Proses
Sry Wahyuny Umar L, S.ST
Zulfikar AR, S.ST

Gambar 5: Struktur Organisasi PT. Double Mad

5.2. Tenaga Kerja

Dalam usaha yang didirikan ini, dibutuhkan 5 orang karyawan produksi

dengan spesifikasi:

 Pendidikan/ijazah terakhir SMA

 Dapat bekerja dengan jujur dan telaten

 Disiplin waktu

24
 Mampu bekerja sama dengan baik

Dua karyawan pemasaran dengan spesifikasi:

 Pendidikan/ijazah terakhir SMA

 Dapat bekerja dengan jujur dan telaten

 Disiplin waktu dan mampu berkomunikasi dengan baik

 Mampu bekerja sama dengan baik

 Memiliki kendaraan bermotor pribadi

25
BAB VI

ASPEK EKONOMI FINANSIAL

6.1 Kapasitas Produksi

Industri ini merupakan industri rumahan, dimana proses produksi

dilakukan secara sederhana. Oleh karena itu, kapasistas produksi yang

dihasilkan tidaklah terlalu banyak. Untuk setiap produksinya kami dapat

menghasilkan Nugget sebanyak 15 bungkus.

6.2 Analisis Biaya

 Biaya Operasional (Produksi)

Bahan Baku

Nama Barang Jumlah Harga


Ayam Potong 1 Ekor Rp 50.000
Wortel ½ Kg Rp 5.000
Bayam 1 Ikat Rp 5.000
Tepung Terigu 1 Kg Rp 10.000
Tepung Panir 1 Kg Rp 5.000
Bawang Merah 1 ons Rp 3.000
Bawang Putih 1 ons Rp 3.000
Telur Ayam 1 Rak Rp 36.000
Garam Halus 1 Bungkus Rp 2.000
Masako 1 Gantung Rp 5.000
TOTAL Rp124.000

26
Biaya Tambahan

Jenis Harga
Penggiliangan Daging Rp 15.000

TOTAL Rp 15.000

Sewa Alat

Nama Alat Intensitas Hara Sewa


Pemakaian
Panci Kukusan Selama Produksi Rp 3.000
Baskom Selama Produksi Rp 2.000
Pisau Selama Produksi Rp 2.000
Blender Selama Produksi Rp 3.000
Kompor Selama Produksi Rp 3.000
Peralatan Tambahan (Sendok, Selama Produksi Rp 2.000
Piring, Mangkuk dll)
Gas LPG 3 Kg Selama Produksi Rp 1.000
TOTAL Rp 16.000

REKAPITULASI MODAL

Bahan Baku Rp 124.000


Biaya Tambahan Rp 15.000
Sewa Alat Rp 16.000

TOTAL Rp 155.000

 Harga Jual Produk

Setiap Produk baik nugget ayam berbasis Bayam ataupun nugget ayam

bebasis Wortel dijual seharga Rp 15.000/150 gram

27
 Keuntungan

 Hingga saat ini produksi telah berjalan sebanyak 7 kali produksi

= Harga Jual X Jumlah produk tiap produksi

= Rp 15.000 X 15 Bungkus

= Rp 225.000

 Pemasukan Kotor hingga saat ini adalah :

= Harga jual X Jumlah Produk tiap produksi X jumlah produksi

= Rp 15.000 X 15 Bungkus X 7

= Rp 1.757.000

 Keuntungan setiap produksi

= Harga Jual – Biaya Operasional

= Rp 225.000 – Rp 155.000

= Rp 70.000

 Total Keuntungan hingga saat ini

= Keuntungan tiap produksi X Jumlah produksi

= Rp 70.000 X 7

= Rp 490.000

28
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Proses pembuatan produk nugget ayam berbasis Wortel dan Bayam dengan

merek “NuggetCu” terdiri dari penggilingan daging, pencampuran bahan-

bahan termasuk wortel dan bayam, pengukusan, pencetakan, pelapisan,

pengemasan, dan pembekuan.

2. Hasil analisa produk “NuggetCu” yaitu pada nugget ayam berbasis wortel

memiliki kadar air 56%, lemak 16%, karohidrat 53% dan protein 20%

sedangkan nugget ayam berbasis bayam memiliki kadar air 65%, lemak

14%, karohidrat 53% dan protein 20%.

3. Keuntungan yang diperoleh selama 7 kali produksi dengan setiap produksi

sebanyak 15 bungkus adalah Rp 490.000.

7.2 Saran

Produk “NuggetCu” nugget ayam berbasis sayuran terutama wortel

dan bayam merupakan produk yang potensial untuk diterapkan dalam industri.

Diharapkan produk tersebut dapat berkembang.

29
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (www.nitropdf.com)

Bebagai Publikasi Keementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(keju.blogspot.com)

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan

Makanan. Bhrata Karya Aksara. Jakarta

Suwoyo, Heru. 2006. Pengembangan Produk Chicken Nugget Vetebale Beerbahan

Dasar Daging SBB (Skinless Boneless Breast) dengan Penambahan

Flakes Wortel Di PT. Charoen Pokphand Indonesia Chicken Processing

Plant, Cikande-Serang. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

30
LAMPIRAN

Proses Produksi

Penghalusan bahan Penimbangan bahan

Adonan Pengukusan

Pencetakan Pelapisan dengan telur dan


tepung rori

Produk Nuggeet Ayan “NuggtCu”

31

Anda mungkin juga menyukai