TINJAUAN PUSTAKA
Kebab (kebap, kabab, kebob, kabob, kibob, kebhav, atau kephav) adalah
tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum dijumpai dalam masakan Laut
Tengah, masakan Kaukasus, masakan Asia Tengah, masakan Asia Selatan, dan
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kebab terdiri dari bahan
baku kulit, bahan baku daging dan bahan baku pengolahan kebab (Khairi, 2015).
Adapun bahan baku kulit pada pembuatan kebab ini adalah sebagai
berikut: tepung terigu, garam, baking powder, gula, minyak goreng, dan susu cair
(Khairi, 2015).
A. Tepung terigu
Jenis-jenis tepung terigu ada 3 yaitu terigu protein tinggi (12-13 %), terigu
protein sedang (10-11 %), dan terigu protein rendah (8-9 %). Adanya kandungan
glutenin dan gliadin dalam tepung terigu akan membentuk gluten karena adanya
mengembang bila dicampur dengan air. Gluten akan menentukan hasil produk
mempengaruhi baik tidaknya produk. Baik tidaknya produk akan ditentukan oleh
baik atau tidaknya jaringan, baik tidaknya jaringan akan ditentukan oleh kuat atau
6
tidaknya jaringan gluten, kuat atau tidaknya gluten akan dipengaruhi banyak
tidaknya kandungan protein yang akan ditentukan oleh jenis tepung yang
Protein yang terdapat di dalam tepung terigu terdiri dari gliadin, glutenin
dan mesonin yang tidak dapat larut di dalam air. Apabila ditambahkan air ke
berlangsung akan menyerap gliadin, mesonin dan sebagian protein yang dapat
larut, kemudian akan membentuk suatu bahan baru yang disebut gluten (US.
pembuatan kulit kebab. Komposisi kimia tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 1.
B. Garam
Menurut U.S Wheat Associates (1981) dan Rahzarni (2009), garam biasa
atau garam dapur digunakan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan lain
yang digunakan untuk membuat cake dan produk-produk lainnya. Garam yang
memperkuat jaringan gluten, tekstur yang dihasilkan akan lebih lunak dan halus.
7
C. Baking powder
Baking powder adalah bahan peragi hasil reaksi asam dengan natrium
bikarbonat. Baking powder terdiri dari 3 bagian yaitu soda kue (Sodium
bicarbonate), garam asam (acid salt), dan bahan pengisi (filler). Baking powder
dalam adonan akan melepaskan gas hingga jenuh dengan gas karbondioksida, lalu
D. Minyak goreng
lemak. Menurut Ketaren (2008), minyak goreng merupakan salah satu bahan yang
termasuk dalam lemak, baik yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari
panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam
makanan. Minyak goreng tersusun dari beberapa senyawa seperti asam lemak
dan trigliserida.
E. Susu
Susu adalah bagian yang sangat kecil dalam kelarutan protein cair, gula,
dan mineral. Susu dapat membuat struktur adonan makin kokoh, kuat dan stabil
serta memberi warna, meningkatkan rasa, nilai gizi, adanya kandungan kalsium
dalam susu akan memperkuat gluten adonan (Rahzarni, 2009). Komposisi susu
F. Gula pasir
Menurut Trimedona (2004), gula pasir merupakan hasil dari batang tebu
yang digiling dan dipres airnya kemudian cairannya yang manis diolah menjadi
gula, gula pasir atau sukrosa. Gula tersebut tergolong disakarida yang tersusun
menampakkan warna kerak yang lebih bagus pada hasil akhir produk. Gula juga
akan membentuk warna yang kecoklatan, sebagai pembentuk flavor karamel, dan
gula juga dapat membuat susunan dan butiran adonan menjadi halus (Rahzarni,
2009).
G. Wortel
Selain sebagai sumber vitamin dan mineral, wortel bermanfaat untuk kesehatan
keracunan makanan, serta mengatasi hipertensi dan rabun senja. Komposisi gizi
Adapun bahan baku daging pada pembuatan kebab ini adalah sebagai
berikut: daging sapi, bawang putih, jahe, ketumbar, youghurt, garam, cabai merah
A. Daging sapi
salah satu komoditi pertanian yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat gizi protein, karena protein daging mengandung susunan asam amino
yang lengkap. Secara umum dapat dikatakan bahwa daging terdiri dari air dan
mengandung nitrogen, mineral, garam, dan abu. Lebih kurang 20 % dari semua
10
bahan padat dalam daging adalah protein. Komposisi kimia daging sapi dapat
B. Bawang putih
Kadar gizi umbi bawang putih (Allium sativum L.) terdiri dari zat organik
seperti protein, lemak dan karbohidrat. Disamping itu mengandung zat-zat hara
C. Jahe
officinale Rosc.) mengandung lemak, protein, zat pati, damar, asam organik,
11
oleoresin (gingerin), dan minyak atsiri. Komponen minyak asiri jahe adalah
D. Ketumbar
kalium, seng, tembaga, dan selenium yang baik. Ketumbar juga merupakan
sumber kalsium, zat besi, magnesium, dan mangan yang sangat baik. Komposisi
E. Yoghurt
Eropa Timur yang dikenal dengan sebutan Bulgaria. Yoghurt dapat dibuat dari
bahan baku susu sapi yang diolah dengan cara pengasaman atau fermentasi.
Proses fermentasi menghasilkan asam laktat menentukan rasa asam yang khas
Rasa asam laktat ini dapat dihasilkan hanya apabila kedua bakteri starter
F. Cabai merah
(Capsicum annuum L.) adalah sumber riboflavin, niasin, zat besi, magnesium, dan
kalium yang baik. Cabai merah juga merupakan sumber vitamin A, vitamin C,
vitamin E, (alfa tokoferol), vitamin K, vitamin B6, dan mangan yang sangat baik.
Cabai mengandung kapsaisin yang memberi rasa pedas dan hangat saat digunakan
G. Lada
Menurut Kurniawati dan Tim Redaksi Qanita (2010), lada (Piper nigrum
L.) atau merica adalah bumbu dapur yang banyak dipakai untuk memberi cita rasa
pedas dan aroma khas pada masakan. Lada mengandung minyak asiri, filandrena,
alkaloid piperina, dan kavisina. Kandungan zat lainnya dalam lada adalah
14
piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Serbuk lada yang mengandung
zat piperin sering kali menyebabkan orang bersin. Beberapa studi menunjukkan
kurkumin, juga nutrisi lainnya. Lada juga mengandung sedikit safrol, senyawa
Rasa pedas pada lada sebagian besar berasal dari senyawa piperin yang
ditemukan pada buah dan bijinya. Rasa dan aroma lada mudah menguap sehingga
lebih baik disimpan dalam wadah kedap udara agar cita rasa aslinya bertahan
lebih lama. Lada juga bisa berkurang rasa pedasnya jika terpapar cahaya, yang
mengubah piperin menjadi isokavisin yang hampir tanpa rasa. Karena aromanya
daging sapi dengan daging ayam dan jamur tiram. Selain itu untuk meningkatkan
cita rasanya juga ditambahkan tepung maizena, gula dan susu bubuk.
15
H. Ayam
gizi yang lebih tinggi dibandingkan hewan lainnya. Kandungan protein dalam
daging ayam sangat baik kerena mengandung semua asam amino essensial yang
mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Kandungan gizi daging ayam dapat dilihat
I. Jamur tiram
sebesar 10-30 % dan mengandung asam amino esensial yang tidak bisa disintesis
dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin,
histidin dan fenilalanin. Selain itu jamur tiram digunakan untuk mengatasi
berbagai macam penyakit seperti kandungan zat besi dan niasinnya dapat
bagi ibu hamil (Suriawira, 1986 ; Aditya dan Saraswati, 2012). Didalam 100
gram jamur tiram terkandung 367 kalori, 10,5-30,4 % protein, 56,6 % karbohidrat,
16
1,7-2,2 % lemak, 0,2 mg thianin, 4,7-4,9 mg riboflavin, 77,2 mg niasin, dan 314
J. Tepung Maizena
H. Susu bubuk
Susu bubuk adalah produk susu yang diperoleh dengan cara mengurangi
sebagian besar air melalui proses pengeringan susu segar atau susu rekombinasi
yang telah dipasteurisasi, dengan atau tanpa penambahan vitamin, mineral, dan
bahan tambahan pangan yang diizinkan. Umur simpan susu bubuk maksimal
adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk rentan
2012b).
Menurut Khairi (2015), bahan baku pada pengolahan kebab ini adalah
sebagai berikut: kulit kebab, daging kebab, margarin, bawang bombai, selada,
A. Margarin
Margarin adalah lemak yang berasal dari lemak nabati yang melalui proses
creaming dan emulsi yang baik. Margarin mengandung 80-90 % lemak, 16 % air,
B. Bawang bombai
dimemarkan juga akan mengeluarkan enzim allinase yang akan mengubah trans-
menimbulkan rasa pedas dan merangsang keluarnya air mata. Iritasi pada mata
akibat bawang bombai yang dimemarkan akan melepaskan senyawa lain yang
(terutama quercetin), phenolic acid, sterols, saponin, pektin, minyak yang dapat
menguap (volatile oil), biotin, kromium, asam folat, serat, dan vitamin (C, B6, B1,
K). Kandungan gizi bawang bombai dapat dilihat pada Tabel 11.
C. Selada
mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Hampir tidak ada batasan jumlah
karena permukaan daun selada yang lebar lebih mudah terkena residu pestisida.
Agar terbebas dari residu pestisida disarankan mengonsumsi daun selada yang
selada yang warna hijau yang warna hijau disisi luarnya lebih dominan. Daun
selada yang sudah dicuci dan disobek cepat kehilangan kandungan vitamin C dan
asam folat. Fungsi asam folat antara lain membantu pembentukan sel darah
merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang. Kandungan gizi daun selada
D. Tomat
saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, asam pantothenat, asam salisilat,
merah bernama likopen), adenin, biotin, trigonelline, kholin, mineral (Ca, Mg, P,
K, Na, Fe, sulfur, klorin), vitamin (A, B1, B2, B6, C, E, K, niasin), histamin,
protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), dan serat. Setiap 100 g tomat yang
masak mengandung 32 kalori dengan 2 g serat. Jumlah likopen pada tomat sangat
pada tomat berperan sebagai anti inflamasi atau anti radang. Zat tomatin terbukti
likopena berkhasiat sebagai antioksidan. Secara kimia, struktur senyawa ini unik
melindungi tubuh dari efek perusakan dari radikal bebas dan berbagai penyakit
degeneratif.
E. Mentimun
merupakan sumber vitamin C, A, dan asam folat. Kulitnya yang keras kaya akan
serat dan mineral penting seperti silika, kalium, magnesium, dan molibdenum.
lemak, karbohidrat, vitamin (C, A, dan B), beta karoten, dan mineral (silika,
F. Saus sambal
Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang
diperoleh dari bahan utama cabai (Capsicum sp) yang matang dan baik, dengan
atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan digunakan sebagai penyedap
Saus cabe atau saus sambal adalah saus yang diperoleh dari bahan utama
cabe besar, cabe keriting, atau cabe rawit merah dengan atau tanpa dicampur
dengan bahan lainnya seperti bauh nanas, pepaya matang, mangga ubi merah atau
mangga. Bahan yang digunakan dalam pembuatan saus cabai antara lain cabai
merah besar, bawang putih, gula pasir, garam, minyak wijen, kecap inggris, air,
I. Mayonais
semi padat (semi solid) antara minyak nabati dengan cuka atau juice
lemon, dan kuning telur sebagai emulsifier. Disamping itu ditambahkan garam
21
dan gula secukupnya dan hasil akhir tidak kurang dari 60-75 % minyak nabati
(Evawati, 2005).
kuning telur. Secara fisik mayonais terdiri dari fase internal berupa butiran
minyak yang terdispersi dalam fase eksternal yang terdiri dari cuka, kuning telur
dan bumbu lainnya yang menimbulkan flavor dari mayonais yang dihasilkan
(Evawati, 2015).
kulit kebab, proses pengolahan daging kebab dan proses pengolahan kebab
(Khairi, 2015).
Adapun proses pengolahan kulit kebab ini terdiri dari: persiapan bahan,
(Khairi, 2015).
A. Persiapan bahan
suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan
B. Pencampuran
seragam diperoleh dari dua atau lebih komponen dengan mendispersikan dalam
yang lainnya (Fellows, 2000). Tujuan dari pencampuran ialah membuat dan
sebagian besar protein akan mengambil suatu bentuk zat yang disebut dengan
C. Pengistirahatan adonan I
E. Pengistirahatan adonan II
F. Pembentukan lembaran
dilakukan dengan cara memipihkan dan menggiling adonan dengan rolling pin
G. Pemanggangan
pemanggangan dengan panas basah (Elida, 2004). Pada pembuatan kulit kebab
di atas frying pan, dimana penghantar panasnya secara konduksi. Minyak atau
lemak yang dioles pada pan hanya untuk mencegah makanan tersebut melengket
pada alat. Sebelum dipanggang, pan dipanaskan terlebih dahulu, crust yang
terbentuk akan menumpuk pada dasar pan sehingga akan meningkatkan flavor.
terlebih dahulu pan dadar teflon, selanjutnya kulit kebab dipanggang hingga
Adapun proses pengolahan daging kebab ini terdiri dari: persiapan bahan,
A. Persiapan bahan
suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan
dengan formulasi yang ditentukan (Rahzarni, 2015). Bahan yang digunakan dalam
B. Pencampuran
C. Pendiaman
C. Pemanggangan
teflon dengan api kecil hingga daging matang, sebelum dilakukan pemanggangan
Adapun proses pengolahan kebab ini terdiri dari: persiapan bahan dan alat,
A. Persiapan bahan
suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan
dengan formulasi yang ditentukan (Rahzarni, 2015). Bahan yang digunakan dalam
B. Pemanggangan
dengan api kecil, sebelum dilakukan pemanggangan pan dadar teflon panaskan
terlebih dahulu. Kemudian kulit kebab dipanggang sebentar saja di atas pan atau
C. Penyajian
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi
makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat
dengan meletakkan kulit kebab di atas piring, kemudian ditata bawang bombai,
selada, mentimun, dan tomat di tengah kulit kebab dengan bentuk memanjang.
dan dipadatkan.
D. Pengemasan
pengemasan yang baik akan memberikan nilai estetika yang baik pula bagi produk
kemasan juga berfungsi untuk melindungi produk dari kontaminasi fisik dan
mikrobiologi.
mengemas suatu produk yang telah dilengkapi dengan tulisan, label dan
person, dan expire date. Tujuan pengemasan pangan adalah agar bahan pangan
terkait, kondisi apa yang ditampilkan dan apa yang disajikan. Baik buruknya mutu
dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh cara penyajiannya. Dengan demikian
performance merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh besar dalam suatu
28
kegiatan usaha. Pengendalian konsep mutu secara terpadu dapat dibagi menjadi
(Thaib, 2002a).
fungsional yang sampai saat ini terus berlanjut dalam penyempurnaan, termasuk
mikrobiologi, maupun nilai gizi yang ada pada produk yang akan dihasilkan.
2.3.1 Rendemen
ekonomis dan efektifitas suatu produk bahan pangan. Maka rendemen dapat
persentase perbandingan antara bobot bagian bahan yang akan dicari nilai
rendemennya dengan berat total keseluruhan bahan dikalikan seratus persen. Nilai
rendemen ini berbanding lurus dengan nilai ekonomisnya, Semakin besar nilai
rendemen suatu bahan, maka dapat dikatakan nilai ekonomis bahan pangan
tersebut semakin tinggi. Sebaliknya, jika nilai rendemennya rendah maka nilai
Analisa kimia yang dilakukan pada kebab yang dihasilkan meliputi uji
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan karena air dapat
mempengaruhi kenampakan, tekstur dan cita rasa dari produk yang dihasilkan.
Kadar air dalam suatu bahan pangan dapat ditentukan dalam metode pengeringan
(Termogravimetri). Prinsip dari metode ini yaitu menguapkan air yang ada pada
bahan pangan dengan cara pemanasan dalam oven pada suhu 105-110 oC sampai
B. Kadar Abu
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara
Penentuan kadar abu dapat dibagi dengan dua cara yaitu pengabuan kering dan
pengabuan basah. Pengabuan kering menggunakan tanur dengan suhu yang tinggi
yaitu sekitar 500-600 oC. Bahan yang mempunyai kandungan zat yang mudah
menguap dan berlemak dilakukan dengan menggunakan suhu rendah dulu sampai
asam hilang, baru dinaikkan suhu sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan
proses pengabuan. Berbagai bahan kimia yang sering digunakan dalam pengabuan
ini adalah asam sulfat, campuran asam sulfat dan kalium sulfat atau campuran
pengabuan (furnace), tanpa terjadi nyala api, sampai terbentuk abu berwarna putih
keabuan dan berat konstan tercapai. Residu yang didapatkan merupakan total abu
dari suatu sampel. Penentuan kadar abu yaitu abu dalam bahan ditetapkan dengan
C. Kadar Protein
total untuk mewakili jumlah protein yang ada pada suatu produk pangan sehingga
kebutuhan tubuh (Trimedona, 2014). Kadar protein didalam bahan pangan atau
kjeldahl, sampel yang akan dianalisa harus dihancurkan (destruksi) dahulu secara
sempurna, sehingga seluruh karbon dan hidrogen teroksidasi dan nitrogen diubah
menambahkan asam kuat pekat (asam sulfat) ke dalam contoh dan proses
pemanasan pada suhu tinggi, sehingga dihasilkan larutan berwarna jernih yang
yang berisi larutan asam borat. Ion borat ini kemudian dititrasi dengan
D. Kadar Lemak
setiap gram lemak yang dimakan menghasilkan 9 kalori, sedangkan protein dan
dapat dilakukan dengan metoda solven extraction dan metoda folch. Ekstraksi
lemak dengan pelarut (solven extraction) adalah suatu cara ekstraksi yang
melarutkan lemak dalam pelarut yang bersifat non-polar, yaitu senyawa yang
dapat melarutkan minyak. Ekstraksi minyak dengan metoda folch yaitu selain
E. Kadar Karbohidrat
(Winarno, 2004).
aroma, tekstur dan kenampakan terhadap 20 panelis. Salah satu metode yang
hedonik yaitu uji yang meminta tanggapan pribadi panelis tentang kesukaan atau
Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain
dapat mendugadaya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai
Uji mikrobiologi yang akan dilakukan adalah adalah uji Total Plate Count
(TPC). Uji ini bertujuan mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada pada
produk yang akan diuji. Kelayakan produk makanan yang akan dikonsumsi yang
atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi
kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan gizi berbeda dengan
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat bahan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu
penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan
patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan
berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan
(Almatsier, 2001).
2.4 Pemasaran
efesiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial terhadap produk yang dibuat.
internet marketing, dan menjalin hubungan baik dengan konsumen (Tadda, 2013).
Komunikasi ini dibentuk dalam suatu stuktur organisasi dimana tugas dan
tanggungjawabnya berbeda.
34
jenis yaitu:
namun sering kritis dalam menanggapi suatu hal yang bersifat kolektif, dan
produk yang sama, proses yang sama, dan berlokasi didaerah yang sama di
g. Team structure, yaitu stuktur organisasi ini menggunakan tim permanen atau
h. Network structure yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat
2.6.1 Sanitasi
2015).
Bahan baku adalah segala macam bahan dari hasil pertanian ataupun yang
lainnya yang menjadi komponen dasar dalam pengolahan pangan atau produk
pangan. Sanitasi bahan pangan adalah suatu upaya untuk mencegah pangan dari
B. Sanitasi Pekerja
sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. Memakai
36
perhiasan pada saat bekerja dan kuku harus dipotong. Mikroorganisme yang
sering terdapat pada kulit adalah bakteri pembentuk spora dan stapilokoki
C. Sanitasi Alat
Sanitasi pada alat dapat dilakukan dengan cara mencuci peralatan sebelum
air mengalir hingga bersih dan sebelum berkerja alat yang telah dicuci
kontaminasi pada produk yang dapat dilakukan dengan cara menyapu dan
mengepel ruangan dengan desinfektan yang ada agar bakteri dan kuman yang ada
pada lantai mati. Selain itu pertukaran udara melalui ventilasi harus juga berjalan
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki oleh lingkungan karena tidak
a. Open dump yaitu menempatkan sampah diareal tanah yang terbuka tanpa
makanan bagi tikus. Sampah dicincang menjadi ukuran kecil sambil dicampur
sejumlah energi.
Menurut Aswafi dan Yuantari (2014), sistem penanganan limbah cair ada
yang berbentuk kolam resapan (cesspool) dan bentuk bak pengurai (septic tank).
Cara kerja kolam limbah adalah kebalikan dari sumur. Air limbah yang
tidak diolah dimasukkan ke dalam suatu lubang di dalam tanah, sehingga air
dilapisi dengan pasangan batu bata atau batu tanpa diberi matriks perekat (adukan
dimasukkan ke dalam septic tank dan ditahan dan sedapat mungkin tidak bergerak
38
(mengalir) selama sekitar 24 jam pada septic tank rumah tangga. Selama periode
lumpur (sludge) yang terakumulasi pada da-sar tanki, sedangkan air hasil
pengolahan diresapkan ke tanah sekitar yang jauh dari sumber air minum.
Menurut Thaib (2002b), analisa finansial adalah suatu kegiatan usaha yang
akan dilaksanakan harus dikaji kelayakannya baik kelayakan secara teknis, sosial
atau tidak.
Menurut Novita dan Violalita (2014), biaya tidak tetap (biaya variabel)
adalah biaya yang berubah sebanding denga biaya produk. Biaya tidak tetap
terdiri dari biaya bahan baku, sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya
tidak berubah dengan perubahan kegiatan bisnis, dalam periode waktu atau
volume waktu tertentu. Contoh biaya tetap adalah sewa, biaya penyusutan dan
bunga modal.
antara lain Break Even Point (BEP), R/C ratio, dan Benefit Cost Ratio (B/C).
Break Even Point (BEP) merupakan titik dimana jumlah pendapatan sama dengan
pada BEP adalah menentukan jumlah penjualan minimum untuk mencapai titik
impas tersebut, atau laba sama dengan nol. R/C ratio merupakan perbandingan
antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan dalam
value dari benefit dengan present value dari biaya. Kegiatan usaha dikatakan
layak apabila B/C ratio > 1,00. Bila B/C ratio< 1,00 maka kegiatan usaha