Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

KPEERAWATAN KELUARGA
“TERAPI HERBAL : BUBUR TOLAK ANGIN”

DISUSUN OLEH
NAMA : Muhammad Khairul Fikri
NIM : 1810913210020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya
alam hayati yang beraneka ragam jenisnya. Indonesia berada pada daerah
tropis sehingga banyak tanaman dan tumbuhan yang subur dihampir seluruh
negeri. Tumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa bahan alam hayati
yang memegang peranan penting dalam pemanfaatan zat kimia berkhasiat.
Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal karena pada sistem
metabolismenya menghasilkan suatu senyawa metabolit sekunder yang dapat
digunakan sebagai obat untuk penyakit tertentu. Pemanfaatan tanaman yang
mengandung metabolit sekunder yang dapat dijadikan sebagai obat
merupakan cara tepat untuk pemanfaatan tanaman dan tumbuhan yang ada di
bumi ini. Namun, beberapa tanaman yang tumbuh belum dimanfaatkan secara
maksimal. Bahkan ada tanaman yang tak dimanfaatkan karena tidak diketahui
khasiatnya. Penggunaan tanaman obat sebagai obat alternatif dalam
pengobatan oleh masyarakat semakin meningkat, sehingga diperlukan
penelitian agar penggunaannya sesuai dengan kaidah pelayanan kesehatan,
yaitu secara medis harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah tentang
khasiat, keamanan, dan standar kualitasnya (Riani, 2018).
Konsumsi makanan dalam jumlah dan kandungan gizi yang cukup
sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Komponen zat gizi yang
penting pada masa bayi diantaranya protein dan vitamin A (betakaroten).
Protein pada bayi berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel,
sedangkan vitamin A berperan dalam funsgi system imun, melindungi
integritas sel-sel epitel lapisan kulit, permukaan mata, bagian dalam mulut,
serta saluran pencernaan dan pernafasan.
Masalah pencernaan pada bayi sering disebabkan karena belum
matangnya organ-organ yang pada saluran pencernaan. Bayi yang awalnya
memperoleh nutrisi dari plasenta selama di dalam kandungan, ketika ia sudah
lahir akan system pencernaan anak mulai membiasakan untuk menyerap
nutrisi dan mencerna makanan. Harapannya orangtua telah paham untuk
mengenalkan makanan kepada anak sedikit-demi sedikit agar system
pencernaan anak dapat mulai membiasakan dan menyesuaikan dengan
makanan yang dikonsumsinya (Permatasari, 2020).
Kembung adalah suatu gejala dimana adanya udara/gas dalam usus
atau rongga abdomen.kembung pada anak masih belum diketahui, namun
adanya akumulasi gas akibat konsumsi makanan maupun ASI. Akumulasi
yang berlebihan akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut seperti
flatus dan nyeri perut serta mengakibatkan anak menjadi rewel (Permatasari,
2020).

2. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
Untuk mengetahui manfaat dan ccara pembuatan terapi herbal bubur
tolak angina.
b. Manfaat
1) Mengetahui tahapan pembuatan
2) Mengetahui nilai gizi
3) Mengetahui aplikasi dan keterimaan bubur tolak angin di
masyarakat

3. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Blender
2) Panic
3) Kompor
4) Pisau
b. Bahan
1) Wortel
2) Bawang merah
3) Kunyit
4) Garam
5) Telur
6) Daun salam
7) Santan
8) Nasi putih

4. Uraian
a. Bahan
1) Wortel
2) Bawang merah
3) Kunyit
4) Garam
5) Telur
6) Daun salam
7) Santan
8) Nasi putih

Cara Pembuatan
Bahan-bahan yang sudah bersih (wortel, bawang merah, kunyit) dan nasi
putih di blender, dimasak dengan santan, daun salam, garam, dan telur,
diaduk sampai mendidih. Sajikan.

b. Nilai Gizi
1) Wortel
Konsumsi makanan yang mengandung wortel dapat
menurunkan kolesterol dan meningkatkan pencernaan karena
mengandung unsur senyawa asam folat, asam pantotenat, dan
elemen penting lainnya antara lain Kalium, Natrium, Calsium,
Magnesium, Fosfat, Sulfur, Mangan, Fe, Cu, dan Zn. Selain itu
wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata,
dan mengandung pigmen beta karoten. Jumlah beta karoten 100
gram tanaman wortel hibrida sebanyak 19,6 mg (Sobari et al,
2017).
2) Bawang merah
Kandungan dan nilai gizi bawang merah mentah pada tabel.
Kandungan gizi (per 100 g)
Energy 72 kkal
Air 79,80 g
Karbohidrat 16,80 g
Gula total 7,87 g
Serat total 3,2 g
Protein 2,5 g
Lemak total 0,1 g
Asam lemak jenuh 0,089 g
Asam lemak tak jenuh tunggal 0,011 g
Asam lemak tak jenuh majemuk 0,249 g
Vitamin C 31,2 mg
Vitamin B1 0,20 mg
Vitamin B2 0,11 mg
Vitamin B3 0,7 mg
Vitamin B6 1,235 mg
Vitamin B9 3 ug
Vitamin A 9 IU
Vitamin E 0,08 mg
Vitamin K 1,7 ug
Kalsium 181 mg
Zat besi 1,7 mg
Magnesium 25 mg
Fosfor 153 mg
Kalium 401 mg
Natrium/sodium 17 mg
Seng 1,16 mg
Selenium 14,2 ug
Sumber : Kuswardhani (2016) dalam I Wayan R.A. (2019)

3) Kunyit
Menurut Dewi Ratna Marpaung (2018) kunyit banyak
mengandung nilai gizi baik untuk tubuh maupun pewarnaan pada
makanan. Kunyit mengandung Curcumin yang digunakan sebagai
perwarna alami, demethoxycurcumin, dan minyak atsiri seperti
turmeron, temeon, zingiberen, felandren, keton sesquiterpen,
sabinen, sineil, dan borneol. Selain itu mengandung lemak,
protein, pati, karbohidrat, garam mineral (P, Fe, dan Ca), dan
vitamin C (Marpaung, 2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakuka oleh Evi M.
Kuntorini (2018) pada kunyit memiliki nilai INP (Index Nilai
Penting) yang tinggi dibandingkan tanaman yang sejenis
dengannya. Nilai INP pada kunyit yaitu 3. Pada tumbuhan yang
memiliki nilai INP 3 memiliki nilai manfaat untuk mengobati
penyakit gangguan pernapasan. Selain itu juga dapat mengobati
pada permasalahan kulit, gangguan otot, masuk angina, dan
masalah pada system pencernaan (Kuntorini, E.M, 2018).
4) Telur
Komposisi zat gizi dalam 100 gram Telur Ayam Segar
Telur ayam segar
Komposisi Kimia Utuh Kuning Putih
telur telur
Kalori (kkal) 162 361 50
Protein (gram) 12,8 16,3 10,8
Lemak (gram) 11,5 31,9 0,0
Karbohidrat (gram) 0,7 0,7 0,8
Kalsium (gram) 54,0 147,0 6,0
Fosfor (gram) 180,0 586,0 17,0
Vitamin A (SI) 900,0 2000,0 0,0
Vitamin B (SI) 0,1 0,27 0,0
Sumber : Departemen Kesehatan (1972) dalam Fellyanus Haba
(2015)
5) Daun salam
Pada daun salam banyak mngandung zat pewarna, zat
sama, zat tannin, dan minyak atrisi yang bersifat antibakteri.
Manfaat daun salam secara tradisional sudah dikenal sejak dulu.
Daun salam banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat sakit
perut (Harismah, 2017). Selain itu daun salam mengandung
beberapa vitamin antara lain vitamin A, vitamin E, thiamin,
riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Beberapa
mineral pada daun salam yaitu selenium, kalsium, magnesium,
seng, sodium, potassium, besi dan phosphor (Harismah, 2017).
Pengobatan secara tradisional menggunakan daun salam untuk
mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, hipertensi, gastritis,
diare dan permasalahan pencernaan lainnya (Harismah, 2017).
6) Santan
Komposisi santan kelapan dan air sebanyak 100 g.
Komposisi Santan murni Santan dan air
Kalori (kalori) 324 122
Protein (gram) 4,2 2
Lemak (gram) 34,3 10
Karbohidrat (gram) 5,6 7,6
Kalsium (milligram) 14 25
Phosphor (milligram) 1,9 0,1
Air (gram) 54,9 80
Sumber : Sari Intan KAILAKU dkk (2012)
7) Garam
Komposisi garam dapur menurut SNI nomor 01-3556-
2000, terdiri atas natrium klorida, air, iodium sebagai KIO3,
oksida besi (FeO3), kalsium dan magnesium, dan sulfat (SO4-).
8) Nasi Putih
Nasi putih mengandung karbohidrat yang bermanfaat bagi
pembentukan energy. Karbohidrat utama yang terdapat pada nasi
banyak mengandung glukosa sebanyak 31,76% (Novianti, 2017).
c. Aplikasi
Makanan yang berasal dari bahan-bahan alami yang mengandung
nilai gizi yang baik mampu menberikan manfaat untuk menjaga
kesehatan maupun mengobati penyakit penggunanya. Pada bubur tolak
angin terbuat dari kunyit dan bawang merah yang berdasarkan penelitan
mengandung zat gizi yang mampu membantu system pencernaan, salah
satunya masuk angin/perut kembung (Kuntorini, E.M, 2018; I Wayan
R.A. 2019).
Bahan-bahan lainnya yang terdapat pada bubur tolak angina seperti
daun salam dan wortel banyak mengandung mineral dan vitamin yang
baik untuk kesehatan. Terutama pada daun salam yang baik sebagai
pengobatan pada permasalaahn penceraan. Dengan mengonsumsi daun
salam dan wortel dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari dan
menjaga kesehatan tubuh (Harismah, 2017; Sobari et al, 2017).
Nasi putih, santan dan telur yang terdapat pada bubur tolak angina
merupakan kombinasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan energy
sehari-hari. Tidak hanya menyembuhkan perut kembung/masuk angina
pada anak maupun orang dewasa, namun juga memenuhi kebutuhan
kalori dan energy untuk beraktivitas sehari-hari. Kandungan pada santan
dan telur juga bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan pada
anak yang mengonsumsinya. Selain itu penambahan garam pada bubur
tolak angin sebagai penambah citarasa pada bubur, namun juga
memberikan kebutuhan mineral bagi tubuh (Sari Intan KAILAKU dkk,
2012; Fellyanus Habba, 2015; Novianti, 2017;)

d. Keterimaan
Keterimaan bubur tolak angin di masyarakat Indonesia masih
belum diketahui ditunjukkan dari tidak adanya penelitian mengenai
bubur tolak angin. Namun masyarakat Indonesia sudah mengenal bubur
sebagai makanan. Untuk mengenalkan bubur tolak angin dengan
berbagai manfaatnya kepada masyarakat, perlunya sosialisasi dan
pelatihan kepada masyarakat agar mereka mampu membuatnya di rumah
masing-masing secara mandiri, tidak hanya sebagai salah satu
pengobatan alternative namun juga sebagai salah satu menu makanan
sehari-hari masyarakat karena banyak kandungan yang bermanfaat bagi
tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Sobari, E., & Fathurohman, F. (2017). Efektivitas Penyiangan Terhadap Hasil
Tanaman Wortel (Daucus carota L.) Lokal Cipanas Bogor. Jurnal
Biodjati, 2 (1), 1-8.
Sari, D. K. (2017). Profil Albumin dan Betakaroten Formula Bubur Bayi Instan.
JPHPI. Vol.20, No.3..
Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang merah dan manfaatnya bagi kesehatan. Widya
Kesehatan, 1(1), 29-35.
Kuntorini, E. M. (2018). Botani ekonomi suku Zingiberaceae sebagai obat
tradisional oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Bioscientiae, 2(1).
Marpaung, D. R. A. K. (2018). Tumbuhan obat dan kearifan lokal masyarakat di
sekitar kawasan TNBG, Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Mandailing
Natal. Jurnal biosains, 4(2), 85-91.
Permatasari, G., Pramesti, N. H., & Nurhayati, S. M. (2020). Pemberian Minyak
Telon dalam Upaya Mencegah Perut Kembung pada Bayi Baru
Lahir. Journal of Telenursing (JOTING), 2(1), 101-111.
ORA, Fellyanus Haba. (2015). Buku Ajar Struktur & Komponen Telur.
Yogyakarta: Deepublish. https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=p7KiDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6&dq=Buku+Ajar+Str
uktur+
%26+Komponen+Telur&ots=1Bxd9buVb0&sig=Ip6Ozak3usuTHvh4Ire8
bpRi3sk&redir_esc=y#v=onepage&q=Buku%20Ajar%20Struktur
%20%26%20Komponen%20Telur&f=false
Harismah, K. (2017). Pemanfaatan Daun Salam (Eugenia Polyantha) Sebagai
Obat Herbal Dan Rempah Penyedap Makanan. Warta Lpm, 19(2), 110-
118.
KAILAKU, S. I., Hidayat, T., & SETIABUDY, D. A. (2012). Pengaruh kondisi
homogenisasi terhadap karakteristik fisik dan mutu santan selama
penyimpanan. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 18(1), 31-39.
Riani, R. (2018). Perbandingan Efektivitas Daun Jarak+ Minyak Kayu Putih
Dengan Daun Jarak Tanpa Minyak Kayu Putih Terhadap Kesembuhan
Perut Kembung Pada Bayi 0–2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangkinang Kota Tahun 2017/2018. Jurnal Ners, 2(2).
Novianti, Muli., Tiwow, Vanny M.A., & Mustapa, Kasmudin. (2017). Analisis
Kadar Glukosa pada Nasi Putih dan Nasi Jagung dengan Menggunakan
Metode Spektronik 20. J.Akad.Kim. 6(2): 107-112.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai