Kelompok 6
Eulalia Echa Julia Safara 161710101072
Muhammad Teguh Tanuwijaya 1617101010
Aji Gesang Prayogi 161710101078
Nency Veronica 161710101080
Sitti Musrifah 161710101085
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh minuman
ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap kesehatan.
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketumbar
Ketumbar (Coriandrum sativum L.) adalah salah satu jenis tanaman
rempah-rempah yang sudah sangat dikenal di masyarakat sebagai bumbu masakan
(Elshabrina, 2013). Ketumbar selain untuk bumbu masak juga mempunyai nilai
medis. Biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) sejak lama digunakan dan
dimanfaatkan oleh manusia sebagai obat atau untuk meningkatkan cita rasa bahan
pangan (Purseglove et al.,1981). Dalam sistem pengobatan tradisional, formulasi
yang mengandung ekstrak biji ketumbar telah digunakan sebagai stimulan,
karminatif, antispasmodik, diuretik dan anti-rematik (Singh B et al., 1996; Khare
CP, 2007). Biji ketumbar juga dilaporkan berpotensi sebagai antioksidan (Deepa
dan Anuradha, 2011).
Ketumber memiliki ciri-ciri berbentuk bulat kecil seperti butiran-butiran
kecil menyerupai lada/merica, tapi ukurannya lebih kecil. Aromanya juga khas,
mudah dibedakan dengan lada, ketumbar juga lebih ringan dari lada karena tidak
berisi. Ketumbar waktu masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna
kuning kecoklatan (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004).
Taksonomi tanaman ketumbar dapat diklasifikasikan sabagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum
(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 2004).
2.2 Asam Jawa
Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya,
biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa
atau penambah rasa asam dalam makanan. Sejak dulu tanaman asam, khususnya
asam jawa, dikenal sebagai obat tradisional, bumbu dapur, kayu bangunan, dan
merupakan salah satu komoditas ekspor potensial. Tanaman asam berpotensi
untuk dikembangkan secara intensif dan berpola komersial karena nilai sosial dan
ekonominya cukup tinggi. Tanaman asam juga berfungsi sebagai bahan
penghijauan dan penahan angin serta banyak digunakan untuk memperbaiki
lingkungan yang gersang dan tandus (Rukmana, 2005).
Biji asam jawa bentuknya tidak beraturan warna coklat tua atau hitam
mengkilat. Biji dibagi dalam tiga bagian utama yaitu kulit biji (Spermodermis),
kulit ari tali pusar (Funiculus), dan inti biji (Nukleus seminis). Kulit biji terdiri
dari lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan kulit dalam. Inti biji asam terdiri dari
lembaga (Embrio), dan puti lembaga (albumen) yang berupa jaringan cadangan
makanan untuk permulaan pertumbuhan.
Klasifikasi tanaman asam jawa dapat diklasifikasikan sabagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L
Asam jawa atau Tamarindus indicia L., merupakan famili dikotiledon
yang termasuk ke dalam famili Leguminoceae sub family Caesalpiniaceae (Lewis
et al. 2005). Pulp asam jawa digunakan untuk minuman dan di India merupakan
sumber protein yang murah (Kumar et al. 1991). Asam jawa merupakan tanaman
yang digunakan pada obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti
demam, disentri, dan gangguan pencernaan (Kobayashi et al., 1996). Penelitian
farmakologis menunjukkan bahwa asam jawa mempunyai aktivitas antibakteri,
antikapang, efek hipoglikemik, efek hipokolesterolemik, anti-peradangan,
hipolipomik, dan aktivitas antioksidan (Ferrara, 2005).
Penghalusan
Pengayakan
Bubuk ketumbar
Homogenisasi
Garam
Minuman Herbal
Ketumbar Asam
BAB 4. PEMBAHASAN
BAB 5. PENUTUP