Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MINUMAN HERBAL KETUMBAR ASAM (Coriandrum

sativum L.) TERHADAP KESEHATAN

Kelompok 6
Eulalia Echa Julia Safara 161710101072
Muhammad Teguh Tanuwijaya 1617101010
Aji Gesang Prayogi 161710101078
Nency Veronica 161710101080
Sitti Musrifah 161710101085

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan obat tradisional pada saat ini mendapatkan perhatian besar
baik dari masyarakat maupun pemerintah. Hal tersebut, dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah industri obat tradisional dan fitofarmaka setiap tahun, serta
adanya dukungan dari pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI dalam
mengupayakan perluasan penggunaan obat tradisional dalam masyarakat. Upaya
pencarian dan uji khasiat berbagai tanaman obat telah banyak dilakukan
penelitian. Ketumbar (Coriandrum sativum L) merupakan salah satu jenis
tanaman bumbu-bumbuan yang sejak lama digunakan dan dimanfaatkan oleh
manusia sebagai obat atau untuk meningkatkan cita rasa bahan pangan
(Purseglove et al., 1981). Ketumbar (Coriandrum sativum L) memiliki reputasi
yang bagus sebagai komponen obat, minyak atsiri pada ketumbar memiliki
antioksidan (Wangensteen et al., 2004) dan efek stimulasi dalam proses
pencernaan (Cabuk et al., 2003). Ketumbar mengandung berbagai macam mineral
dan vitamin. Mineral utama yang terkandung pada ketumbar adalah kalsium,
phospor, magnesium dan besi. Kalsium selain berperan sebagi mineral tulang,
juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal (Fauci et al., 2008;
Astawan, 2011). Komponen tersebut menyebabkan ketumbar memiliki reputasi
sebagi bumbu atau rempah biji tanaman bernilai medis (Chithra dan Leelamma,
2002; Hadipoentyani dan Wahyuni; 2007; Astawan, 2011). Seiring dengan
perkembangan teknologi, terdapat berbagai macam produk diversifikasi berbahan
dasar ketumbar salah satunya adalah dalam bentuk minuman. Produk ini
memudahkan pengguna dalam mengkonsumsi karena praktis tanpa menurunkan
kandungan gizi didalamnya. Minuman ketumbar belum banyak beredar di
masyarakat bahkan jarang ditemukan di pasar modern. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian minuman ketumbar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kesehatan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh minuman
ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap kesehatan.

1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketumbar
Ketumbar (Coriandrum sativum L.) adalah salah satu jenis tanaman
rempah-rempah yang sudah sangat dikenal di masyarakat sebagai bumbu masakan
(Elshabrina, 2013). Ketumbar selain untuk bumbu masak juga mempunyai nilai
medis. Biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) sejak lama digunakan dan
dimanfaatkan oleh manusia sebagai obat atau untuk meningkatkan cita rasa bahan
pangan (Purseglove et al.,1981). Dalam sistem pengobatan tradisional, formulasi
yang mengandung ekstrak biji ketumbar telah digunakan sebagai stimulan,
karminatif, antispasmodik, diuretik dan anti-rematik (Singh B et al., 1996; Khare
CP, 2007). Biji ketumbar juga dilaporkan berpotensi sebagai antioksidan (Deepa
dan Anuradha, 2011).
Ketumber memiliki ciri-ciri berbentuk bulat kecil seperti butiran-butiran
kecil menyerupai lada/merica, tapi ukurannya lebih kecil. Aromanya juga khas,
mudah dibedakan dengan lada, ketumbar juga lebih ringan dari lada karena tidak
berisi. Ketumbar waktu masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna
kuning kecoklatan (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004).
Taksonomi tanaman ketumbar dapat diklasifikasikan sabagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum
(Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 2004).
2.2 Asam Jawa
Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya,
biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa
atau penambah rasa asam dalam makanan. Sejak dulu tanaman asam, khususnya
asam jawa, dikenal sebagai obat tradisional, bumbu dapur, kayu bangunan, dan
merupakan salah satu komoditas ekspor potensial. Tanaman asam berpotensi
untuk dikembangkan secara intensif dan berpola komersial karena nilai sosial dan
ekonominya cukup tinggi. Tanaman asam juga berfungsi sebagai bahan
penghijauan dan penahan angin serta banyak digunakan untuk memperbaiki
lingkungan yang gersang dan tandus (Rukmana, 2005).
Biji asam jawa bentuknya tidak beraturan warna coklat tua atau hitam
mengkilat. Biji dibagi dalam tiga bagian utama yaitu kulit biji (Spermodermis),
kulit ari tali pusar (Funiculus), dan inti biji (Nukleus seminis). Kulit biji terdiri
dari lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan kulit dalam. Inti biji asam terdiri dari
lembaga (Embrio), dan puti lembaga (albumen) yang berupa jaringan cadangan
makanan untuk permulaan pertumbuhan.
Klasifikasi tanaman asam jawa dapat diklasifikasikan sabagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L
Asam jawa atau Tamarindus indicia L., merupakan famili dikotiledon
yang termasuk ke dalam famili Leguminoceae sub family Caesalpiniaceae (Lewis
et al. 2005). Pulp asam jawa digunakan untuk minuman dan di India merupakan
sumber protein yang murah (Kumar et al. 1991). Asam jawa merupakan tanaman
yang digunakan pada obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti
demam, disentri, dan gangguan pencernaan (Kobayashi et al., 1996). Penelitian
farmakologis menunjukkan bahwa asam jawa mempunyai aktivitas antibakteri,
antikapang, efek hipoglikemik, efek hipokolesterolemik, anti-peradangan,
hipolipomik, dan aktivitas antioksidan (Ferrara, 2005).

2.3 Kandungan Gizi Ketumbar


Komponen aktif pada ketumbar adalah sabinene, myrcene, alfa-terpinene,
ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam
petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan
felandren. Komponen-komponen tersebutlah yang menyebabkan ketumbar
memiliki reputasi yang bagus sebagai komponen obat (Astawan, 2009). Aktivitas
biologis didalamnya dapat merangsang enzim pencernaan dan peningkatan fungsi
hati (Hernandez et al., 2004).
Biji ketumbar mengandung berbagai macam mineral. Mineral yang banyak
terkandung pada biji ketumbar adalah kalsium, fosfor, magnesium, potasium, dan
besi. Kalsium selain berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga
tekanan darah agar tetap normal. Mineral fosfor berperan dalam pembentukan dan
pertumbuhan tulang. Fosfor juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam
dan basa tubuh. Magnesium merupakan mineral yang berperan dalam
metabolisme kalsium dan potasium, serta membantu kerja enzim dalam
metabolisme energi. Potasium membantu keseimbangan cairan elektrolit dalam
tubuh. Besi merupakan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah
merah, hemoglobin, dan mioglobin otot (Fauci et al., 2008; Astawan, 2009).
Biji ketumbar juga banyak mengandung vitamin. Vitamin yang banyak
terkandung dalam biji ketumbar adalah vitamin C dan B. Vitamin C berberan
sebagai antioksidan. Antioksidan berperan dalam mencegah dan mengurangi
bahaya yang ditimbulkan radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu senyawa yang
dapat mengganggu metabolisme tubuh yang berbahaya bagi kesehatan
(Wangensteen et al., 2004). Niasin adalah salah satu jenis vitamin B yang
berperan penting dalam proses metabolisme tubuh, terutama metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk energi yang dapat digunakan oleh
tubuh.
Kandungan vitamin dan mineral yang dimiliki biji ketumbar ini sangat
berkhasiat sebagai stimulan atau membantu meningkatkan kesegaran tubuh
(Astawan, 2009). Ketumbar berfungsi sebagai antioksidan (Wangensteen et al.,
2004), antidiabetes (Gallagher et al., 2003) dan efek stimulasi dalam proses
pencernaan (Cabuk et al., 2003). Komposisi nilai nutrisi biji ketumbar disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Nutrien per 100 gram Biji Ketumbar
Komposisi Jumlah Satuan
Energi Metabolis 298 Kkal
Kadar Air 11,2 %
Protein 12,37 %
Lemak 17,77 %
Serat 41,9 %
Kalsium 0,709 %
Fosfor 0,409 %
Magnesium 0,330 %
Sodium 0,035 %
Potasium 1,267 %
Besi 0,016 %
Minyak Atsiri 1 %
Nirasin (B3) 2,13 Mg
Ribolfavin (B2) 0,29 Mg
Asam folat (B9) 0,1 Mg
Vitamin C 21 Mg
Sumber: USDA (2009)
Minyak atsiri pada biji ketumbar memiliki sifat antimikroba terhadap
spesies patogen seperti Salmonella (Isao et al. 2004). Zat yang terkandung pada
minyak atsiri adalah fenol dan flavonoid. Flavonoid bersifat antibakteri dan
antioksidan (Wangensteen et al., 2004), mampu meningkatkan kerja sistem imun
karena leukosit sebagai pemakan benda asing lebih cepat dihasilkan dan sistem
limfa lebih cepat diaktifkan (Angka, 2004).
Kadar minyak esensial yang terkandung pada biji ketumbar berjumlah
sekitar 0,5%-1% mampu menjadi antimikroba atau antibakteri, dan spesifik
terhadap spesies Salmonella, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari
serangan penyakit (Isao et al., 2004). Minyak esensial (atsiri) yang dikandungnya
berkhasiat sebagai stimulan, penguat organ pencernaan, merangsang enzim
pencernaan, dan peningkatan fungsi hati, sehingga dapat meningkatkan nafsu
makan (Hernandez et al., 2004). Chithra dan Leelamma (1997) memaparkan
bahwa penambahan biji ketumbar pada makanan dapat menurunkan produk
peroksida lipid dan kolesterol darah. Komponen aktif pada ketumbar adalah
linalool yang berjumlah sekitar 60%- 70% total minyak esensial dengan
komponen pendukung yang lainnya, yaitu geraniol 6 (1,6%-2,6%), geranil asetat
(2%-3%), kamfor (2%-4%), dan mengandung senyawa golongan hidrokarbon
berjumlah sekitar 20% (α-pinen, β-pinen, dipenten, p-simen, α-terpinen, γ-
terpinen, terpinolen dan fellandren) (Lawrence dan Reynolds, 1988; Guenther,
1990). Komponen-komponen tersebutlah yang menyebabkan biji ketumbar
memiliki reputasi sebagai bumbu atau rempah biji tanaman yang bernilai medis
(Chithra dan Leelamma, 1997; Isao et al., 2004; Hadipoentyani dan Wahyuni,
2004; Astawan, 2009).

2.4 Kandungan Gizi Asam Jawa


Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula,
serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat
masam. Pulp buah asam yang masak mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan
padat total 31,3-36,6%, protein 1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%,
selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas
kalium, silikon, natrium, fosfor, dan kalsium. Asam tartarat merupakan komponen
asam yang paling utama dalam pulp. Kandungan asam dalam pulp asam berkisar
antara 8-16%, sedangkan asam lainnya total hanya sekitar 3% dari berat pulp
(Rukmana, 2005).
Biji asam jawa mengandung zat aktif berupa tanin, minyak esensial dan
beberapa polimer alami seperti pati, getah dan albuminoid (Rao, 2005). Tanin
adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba yaitu dengan cara
menghambat kerja enzim seperti selulosa, pektinase, peroksida oksidatif dan lain-
lain (Utami, 2005). Menurut Sutresno (2006) fenol yang ada pada senyawa tanin
dikenal sebagai asam karbol yang dalam kosentrasi tinggi dapat beracun pada
bakteri dan biasanya digunakan untuk membunuh kuman. Tanin adalah senyawa
fenol yang larut dalam air dan dapat mengendapkan protein dari larutan. Koagulan
alami terutama polisakarida, lebih ramah lingkungan bila dibandingkan dengan
koagulan organik dan anorganik (Mishra dan Bajpai, 2005). Berdasarkan
pengamatan Rao (2005) tannin yang dikandung dalam tanaman merupakan zat
aktif yang menyebabkan proses koagulasi dan polimer alami seperti pati berfungsi
sebagai flokulan dan koagulan.
Miyak esensial (minyak aromatik) adalah kelompok minyak nabati yang
wujudnya cair kental dan pada suhu ruangan akan mudah menguap sehingga akan
menimbulkan aroma yang khas. Minyak ini digunakan untuk mengurangi bau
yang tidak sedap (Suprianti, 2006).
Pati adalah polimer glukosa yang bergranula (butiran) dan memiliki
diameter 2 mikron-100 mikron yang tersusun atas komponen-komponen polimer
lurus (amilosa) yang menyusun kurang lebih 25% pati dan polimer bercabang
(amilopektin).
Getah adalah senyawa polimer hidroksi karbon yang dihasilkan darikoloid.
Senyawa hidro karbon adalah senyawa kimia yang hanya mengandung karbon (C)
dan hidrogen (H). Getah digunakan sebagai pengental, bahan pengikat, emulsifer,
pensetabil, perekat, koagulan dan sebagai filter dalam industri tekstil (Khan,
2005). Komposisi biji asam jawa yang lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Biji Asam Jawa (%)
Senyawa Kandungan
Tanin 0,07 g/ml
Karbohidrat 0,0651-0,074 g/ml
Kalsium 0,00021 g/ml
ASH 0,025-0,032 g/ml
Lemak 0,06-0,074 g/ml
Serat 0,007-0,43 g/ml
Asam lenoleat 0,0278-0,0343 g/ml
Asam oleat 0,0163-0,021 g/ml
Fosfor 0,00237 g/ml
Protein 0,171-0,201 g/ml
Sumber: Duke’s (2007)
2.5 Manfaat dan Khasiat Ketumbar bagi Kesehatan
Manfaat ketumbar menurut Astawan (2009), sebagai berikut:
a. Menurunkan kadar kolesterol yang tinggi
Berbagai senyawa asam yang terkandung dalam ketumbar, yaitu asam
linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam stearat dan asam askorbat diketahui
efektif dalam menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Selain itu, senyawa-
senyawa tersebut juga diketahui mampu mengurangi deposit kolesterol dalam
dinding pembuluh darah arteri dan vena.
b. Mengatasi Anemia
Kandungan zat besi dalam ketumbar dapat membantu dalam mengatasi
anemia.
c. Membantu sistem pencernaan
Kandungan minyak esensial yang bervariasi dalam ketumbar dapat
membantu dalam sekresi enzim dan cairan pencernaan di dalam perut. Selain itu,
juga dapat merangsang proses pencernaan dengan meningkatkan gerakan
peristaltic di saluran pencernaan. Minyak esensial di dalam ketumbar juga
membantu dalam mengatasi anoreksia.
d. Mengatasi bengkak
Kandungan cineole, yang merupakan salah satu dari 11 komponen minyak
esensial, dan asam linoleat yang terdapat dalam ketumbar memiliki khasiat
antirematik dan anti-artritis, kedua khasiat tersebut adalah alasan bahwa ketumbar
dapat digunakan untuk mengatasi bengkak akibat rematik dan arthritis.
e. Mengatasi Diare
Komponen borneol dan linalool dalam ketumbar membantu proses
pencernaan serta meningkatkan fungsi hati dan proses pengikatan massa feses
pada usus, hal tersebut membantu dalam mengatasi diare. Selain melalui
mekanisme tersebut, komponen di dalam ketumbar seperti cineol, borneol,
limonene, alpha-pinene dan beta-phelandrene memiliki aktivitas antibakteri
sehingga berkhasiat dalam mengatasi diare ayang disebabkan oleh bakteri
f. Kelainan menstruasi
Ketumbar secara alami dapat menstimulasi dan membantu keteraturan
sekresi hormon dari kelenjar endokrin, sehingga bermanfaat dalam menjaga
keteraturan menstruasi serta mengurangi rasa sakit yang mungkin muncul.
g. Perawatan mata
Kandungan antioksidan, vitamin A, vitamin C dan mineral seperti fosfor di
dalam minyak esensial ketumbar berkhasiat dalam menjaga keremajaan mata,
menjaga mata dari degenarasi maskular serta menenangkan mata dalam melawan
stress akibat kelelahan melihat. Selain itu, kandungan antimikroba dalam
ketumbar juga bermanfaat dalam membantu mengatasi konjungtivitis.
h. Mengatasi kelainan pada kulit
Ketumbar juga berkhasiat dalam mengatasi eksim, kulit kering dan infeksi
oleh jamur pada kulit.
i. Mengurangi kadar gula darah yang tinggi
Efek stimulasi cumin, yang terkandung dalam ketumbar, pada kelenjar
endokrin akan meningkatkan sekresi insulin dari pancreas. Hal tersebut tentunya
akan membantu dalam mengubah gula menjadi glikogen hingga akhirnya kadar
gula darah yang tinggi bisa turun ke level normal. Kashia itu sangat bermanfaat
bagi para penderita diabetes.

2.6 Manfaat dan Khasiat Asam Jawa bagi Kesehatan


Hampir semua bagian tanaman asam jawa dapat digunakan untuk berbagai
keperluan sehingga tanaman ini disebut tanaman multiguna. Daun asam
digunakan sebagai bumbu masakan, bahan obat, dan kosmetika. Bunga tanaman
asam merupakan sumber madu yang penting bagi pengembangan budi daya lebah
madu. Daging buah asam dimanfaatkan sebagaai bumbu masakan dan campuran
obat tradisional. Buah asam banyak digunakan dalam industri minuman, es krim,
selai, manisan atau gula-gula, sirup dan obat tradisional (jamu) (Rukmana, 2005).
Dalam kehidupan sehari – hari asam jawa dapat juga digunakan untuk
meningkatkan nafsu makan, sebagai obat kumur untuk sakit tenggorokan dan
untuk mengobati luka, bahkan dapat untuk membantu dalam pemulihan sensasi
rasa dalam kasus kelumpuhan (Ahmed et al, 2005). Berdasarkan penelitian
Bhadorya et al (2011) mengenai potensial asam jawa, kandungan semua ekstrak
asam jawa termasuk kulit buah menunjukkan antioksidan yang baik, namun
kandungan yang paling tinggi terdapat pada daging buah asam jawa.
Asam jawa dapat digunakan sebagai obat tradisional, yaitu untuk obat luar
seperti bisul dan obat dalam yang disebabkan oleh gejala terjadinya serangan
bakteri seperti sariawan, demam dan batuk, serta bakteri yang menumpuk dimulut.
Beberapa manfaat asam jawa sebagai berikut:
a. Mengobati Gangguan Empedu
Kandungan air asam yang terkandung dalam buah disinyalir bisa mengobati
gangguanempedu. Selain itu, asam juga dikenal sebagai buah yang mampu membantu
tubuh untukmelawan infeksi karena virus.
b. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Minum ramuan Asam Jawa yang dicampur dengan madu atau gula jawa, bisa
membantuAnda meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, Asam
Jawa juga bisa membantu keberhasilan program diet.
c. Memperbaiki Kesehatan Perut
Nutrisi dan air asam dari buah ini dikatakan mampu melawan virus dan bakteri
dalamtubuh. Salah satunya adalah bakteri dan virus penyebab gangguan kesehatan perut.
BagiAnda yang mengalami radang usus, sakit maag ataupun lambung tentu tidak perlu
takutuntuk mengkonsumsi Asam Jawa. Campurkan Asam Jawa, susu, lemon dan madu
lalugunakan sebagai obat. Minum secara teratur dan dapatkan perut sehat.
d. Mengobati Diabetes
Asam Jawa mengandung sifat yang mampu memblokir karbohidrat lebih pada
tubuh.Tidak heran jika buah ini juga dikatakan sebagai buah yang mampu membatu
Andaterbebas dari penyakit diabetes. Tidak sedikit pengobatan tradisional menggunakan
asam jawa sebagai obat diabetes dan menurunkan gula darah dalam tubuh.
e. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Banyaknya zat antioksidan yang terdapat dalam buah ini, menjadikan Asam Jawa
sebagairamuan mujarab yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan
dari buah ini disinyalir mampu melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya.
f. Menjaga Kesehatan Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang banyak ditakuti oleh masyarakat dunia.
Demimenjaga diri dari gangguan jantung, Anda disarankan mengkonsumsi Asam
Jawa.Mengingat buah ini mampu mencegah proses oksidasi kolesterol, tidak heran jika
Asamdikatakan baik untuk jantung.
g. Mencegah Risiko Kanker
Antioksidan yang tinggi dari Asam Jawa dikatakan bisa menurunkan risiko
penyakitkanker.
h. Kesehatan Kulit
Air asam sangat baik untuk memperbaiki kesehatan kulit. Asam Jawa bisa
menjadi buahyang baik untuk mengobati luka bakar maupun luka lain pada kulit. Asam
memilikikandungan enzim, serat, vitamin B, vitamin C, dan asam alpha hydroxyl
dimanakandungan ini mampu mengangkat sel kulit mati.Itulah beberapa manfaat Asam
Jawa untuk kesehatan. Mengingat begitu banyak manfaat AsamJawa bagi kesehatan,
disarankan untuk Anda menggunakannya sebagai obat alami. Selain rendahrisiko, obat
alami dari Asam Jawa juga lebih murah dan mudah
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Mangkok
b. Panci
c. Kompor
d. Ayakan
e. Gelas
3.1.2 Bahan
a. Ketumbar 250 gr
b. Air 1 liter
c. Asam jawa 100 gr
d. Gula aren 100 gr
e. Garam ½ sendok teh
3.2 Skema kerja

Biji Ketumbar 250 gr

Penghalusan

Pengayakan

Bubuk ketumbar

Air mendidih Penyeduhan

Homogenisasi

Asam jawa Filtrat

Gula aren Perebusan

Garam
Minuman Herbal
Ketumbar Asam
BAB 4. PEMBAHASAN
BAB 5. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai