- Morfologi
a. Batang
Tanaman lidah buaya berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan
karena tertutup oleh daun daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya
menjadi anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari
batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
Batang lidah buaya juga dapat distek untuk perbanyakan tanaman.
Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan
batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-
tunas baru atau anakan.
b. Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainnya, daun tanaman lidah buaya
berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging
tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat Sukulen
(banyak mengandung air), dan banyak mengandung getah atau lender
(gel) sebagai bahan baku obat. Lendir ini mendominasi isi daun. Apalagi
di kupas kulit luarnya, akan kelihatan lendir mengeras. Gel ini merupakan
lapisan air yang tipis, seperti cairan yang tidak berwarna (transparan).
Jadi, daun tebal tersebut merupakan penimbunan cadangan makanan.
c. Bunga
Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun. Nunga berukuran kecil,tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1
meter. Bunga biasanya muncul bila tanaman di pegunungan, sedangkan di
daerah daratan tanaman jarang berbunga.
d. Akar
Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang pendek dengan serabut
yang panjangnya bisa mencapai 30-40 cm.
(Yudo,2002)
- Manfaat
Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam daging lidah buaya
menurut para peneliti antara lain : lignin, saponin, anthraquinone, vitamin,
mineral, gula dan enzim, monosakarida dan polisakarida, asam-asam amino
essensial dan non essensial yang secara bersamaan dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan yang menyangkut kesehatan tubuh. Kekayaan akan
kandungan bahan yang didapat berfungsi sebagai bahan kosmetik, obat dan
pelengkap gizi menjadikan lidah buaya sebagai tanaman ajaib, karena tidak
ada lagi tanaman lain yang mengandung bahan yang menguntungkan bagi
kesehatan selengkap yang dimiliki tanaman tersebut. Di samping itu
keistimewaan lidah buaya terletak pada selnya yang mampu untuk meresap di
dalam jaringan kulit, sehingga banyak menahan kehilangan cairan yang
terlalu banyak dari dalam kulit (Hartanto dan Lubis, 2002).
Menurut Henry (1979), unsur utama dari cairan lidah buaya adalah
aloin, emodin, resin, gum dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi
kandungan nutrisi, gel atau lendir daun lidah buaya mengandung beberapa
mineral seperti Zn, K. Fe dan vitamin seperti vitamin A.
Lidah buaya tidak menyebabkan keracunan pada manusia maupun
hewan, sehingga sebagai bahan industri lidah buaya dapat diolah menjadi
produk makanan dalam bentuk serbuk, gel, jus dan ekstrak. Cairan yang
keluar dari potongan lidah buaya tadi bila diuapkan menjadi bentuk setengah
padat, dapat digunakan sebagai alat pencuci perut atau obat pencahar
(Suryowidodo, 1998).
- Karateristik
Lidah buaya sama seperti tanaman lainnya yang mempunyai struktur
akar, batang, daun dan bunga, namun yang sering digunakan di dalam
pengobatan adalah bagian daun. Daun lidah buaya merupakan daun tunggal
berbentuk tombak dengan helaian memanjang berupa pelepah dengan
panjang mencapai kisaran 40–60 cm dan lebar pelepah bagian bawah 8–13
cm dan tebal antara 2–3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang,
berwarna hijau keabu- abuan dan mempunyai lapisan lilin di permukaan serta
bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah dan lendir yang mendominasi
daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung).
Daun lidah buaya muda memiliki bercak berwarna hijau pucat sampai putih.
Bercak ini akan hilang saat daun lidah buaya dewasa.
Namun tidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil
atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang
tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.
Berbagai produk olahan lidah buaya yang dapat dikonsumsi menjadi
produk makanan dan minuman adalah selai lidah buaya, jus lidah buaya, teh
lidah buaya, nata de aloe vera, dodol lidah buaya, cendol lidah buaya dan
kerupuk lidah buaya. (Sulaeman, 2008)