PENDAHULUAN
Beragam jenis minuman tradisional indigenus atau asli dari Indonesia yang
merupakan hasil warisan nenek moyang secara turun-menurun sudah mulai
ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Kondisi ini disebabkan minuman tradisional
indigenus mulai tersingkirkan oleh produk-produk yang lebih instan, menarik, dan
modern. Padahal, terdapat banyak manfaat dari jenis minuman tradisional terutama
bagi kesehatan tubuh, karena tidak ditambahkan dengan zat kimia sintetik. Salah satu
minuman tradisional yang berasal dari Indonesia asli, adalah kunyit asem. Jamu
kunyit asem merupakan ramuan yang terbuat dari daun asam yang masih muda
(sinom) dicampur dengan kunyit. Oleh karena itu, masyarakat jawa lebih
mengenalnya dengan jamu sinom.
Kunyit dan asam jawa sering digunakan dalam berbagai obat-obatan
tradisional. Beberapa perusahaan telah menggunakan kunyit dan asam sebagai bahan
dasar pembuatan minuman fungsional. Bahan lain dasar lain yang sering digunakan
adalah gula jawa. Aktivitas antioksidan biasa digunakan sebagai dasar pembuatan
minuman atau makanan fungsional (Septiana, 2004). Minuman dasar sari kunyit dan
sari asam mempunyai aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa fenolik
(Yusup, 2001). Sari asam juga mengandung asam askorbat yang juga merupakan
antioksidan (Riana, 2001). Hasil penelitian Septiana (2004) menunjukkan bahwa
peningkatan proporsi asam jawa dari 40 menjadi 100 pada campuran kunyit asam
menyebabkan penghambatan aktivitas antioksidan. Fenomena ini terjadi karena
kadar senyawa fenolik yang terlalu tinggi dan aktivitas antioksidan asam jawa yang
lebih rendah dibandingkan kunyit.
Berhubungan dengan banyaknya khasiat yang terkandung didalam jamu
sinom, dan tingginya minat masyarakat terhadap produk jamu, maka kami akan
membuat inovasi dari jamu sinom yang merupakan minuman tradisional Indonesia
menjadi bentuk minuman instan yang lebih mudah digunakan, sehingga dapat
memperluas pasar minuman tradisional yakni tidak hanya didalam negeri tapi juga ke
mancanegara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tamarindus indica L.
: Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
Genus
: Tamarindus
Spesies
: Tamarindus indica L.
(Gembong, 1989).
antrakuinon flavonoid, saponin, alkaloid. Biji asam mengandung 2-hidroksi-30,40dihidroksiasetofenon, metil 3,4dihidroksifenilasetat dan (-)-epikatekein. Senyawa
fenol dalam biji mengandung prosianidin B2, epikatekin, prosianidin trimer,
prosianidin tetramer, prosianidin pentamer , prosianidin heksamer, tanin polimer.
2.1.1
aktivitas
efek
flavonoidnya.
dari
kandungan
Meskipun
kimia
demikian,
lain
tidak
seperti
tertutup
asam
juga
mengandung
asam
askorbat
yang
juga
merupakan
2.1.3
2.1.4
2.2
Curcuma domestica L.
Klasifikasi
Kingdom
: Spermatophyta
Sub-diviso
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zungiberaceae
Genus
: Curcuma
Species
pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5
cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang
rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan.
Kandungan Kimia
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat-zat
bermanfaat lainnya. Kandungan kurkuminoid : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %,
Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 5 %, Bisdemetoksikurkumin: R1 =
R2 = H, sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon
60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ), Lemak 1 -3 %,
Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral
(Zat besi, fosfor, dan kalsium). Komposisi kimia kunyit dan tepung kunyit dapat
dilihat pada tabel sbb:
2.2.1
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.3
Asam Jama
dan sinom
(tannins,
sapponis,
sesquiterpen
es, alkaloid,
dan
Dysminorrhea
Analgesik
Bahan Alam
Bahan Sintetik
Asam Mefenamat
Daun sinom
Mengandung triterpenoid
yaitu lupanon dan lupeol
Asam jawa
saponin, alkaloid, antrakinon,
dan glikosida, seskuiterpen
dan flavonoid
Kunyit
kurkuminoid
yang
terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin
serta zat-zat bermanfaat
lainnya
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
- Kunyit
ml
50
mg
- Asam jawa
50
mg
- Pisau
- Saringan
- Baskom
- Daun sinom
100 mg
- Gula pasir
200 mg
- Panci
- Garam
secukupnya
4.2
0 Alat :
- Air
200
Formula
R/
Daun sinom
50gram
Kunyit
25 gram
Asam jawa
25 gram
Gula jawa/pasir
100gram
Daun pandan
1 lembar
Air
100 ml
(Yulianto, 2013)
R/
Daun sinom
6 gram
Kunyit
10 gram
Kayu manis
0,05gram
Garam
secukupnya
(Minuman Tradisional Indonesia)
( Formula yang digunakan )
R/
Daun sinom
50gram
Kunyit
25 gram
Asam jawa
25 gram
Gula jawa/pasir
100 gram
- Sealer
Air
4.3
100 ml
Nama bahan
Daun sinom
Buah asam jawa
Rimpang kunyit
Gula pasir
Air
Jumlah
Skala laboratorium
50
25 gram
25 gram
100 gram
100 ml
100 gram
50 gram
50 gram
200 gram
200 ml
4.4
Ampas
Cairan
BAB V
EVALUASI SEDIAAN
Memenuhi syarat mutu yang ditetapkan :
BAB VI
RANCANGAN PEMBIAYAAN
Daun sinom
Buah asam jawa
Rimpang kunyit
Gula pasir
Aquadest
=
=
=
=
=
Rp 2.000/kg
Rp 10.000/kg
Rp 15.000/kg
Rp 15.000/kg
Rp 5.200/L
RINCIAN BIAYA :
Biaya Pembuatan Ekstrak sinom dan kunyit:
Daun sinom
Buah asam jawa
Rimpang kunyit
=
=
=
Rp 300
Rp 15000
Rp 1500
: 42.600/50 kaleng
852/kaleng
Biaya Lain-lain :
Listrik
Air
Pajak
Industri menengah
Lisensi BPOM
Perkamen
Kemasan
Gaji karyawan
:
:
= 300.000/bln
= 80.000/bln
= 10.000/hari
= 2.667/hari
= 50 kaleng
= 53,34 / kaleng
465.000/bln
= 15.500/hari
= 310 / kaleng
200.000/bln
= 7.000/hari
= 140/kaleng
= 2000/lembar
= 20.000/10lembar = 200/ kaleng
= 2500/kemasan
: 1.800.000/bln x 3 orang karyawan
= 5.400.000/bln : 30 hari
= 180.000/hari = 3600/ kaleng
= 5205,64
kemasan = 2500
= Rp 7705,64/ kaleng
Keuntungan 10%
Pajak Penjualan
Harga Jual
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun asam muda yang baru saja dipetik dari pohonnya dicuci dengan air bersih.
Kemudian dilakukan sortasi (pemisahan benda asing, termasuk daun tua, tangkai dan daun
yang dimakan oleh ulat). Kemudian daun asam muda dilepaskan dari tangkainya,
ditimbang dan dicampur dengan air (sesuai dengan formulasi yang telah didapatkan).
Kemudian campuran daun dan air tersebut direbus beberapa saat sampai air rebusan
berubah warna. Kemudian disaring untuk memisahkan ekstrak dengan daunnya. Lalu
ekstrak tersebut dimasukkan ke dalam panci dan ditambahkan dengan kunyit yang telah
dihancurkan dan buah asam. Kemudian dipekatkan. Setelah pekat, kemudian dicampur
dengan gula secukupnya. Untuk menyatukan rasa asam dan manisnya gula serta untuk
memberikan rasa gurih, tambahkan garam sedikit.
Saat penambahan gula harus sambil diaduk terus menerus dengan api kecil yang
kemudian lama-lama akan semakin berat dan mulai mengental. Saat mulai terasa berat, api
dimatikan sambil terus diaduk sampai menjadi serbuk kering. Kemudian serbuk yang
terbentuk itu disaring untuk mendapatkan ukuran yang seragam. Serbuk yang didapatkan
setelah disaring kemudian ditimbang sesuai berat yang diinginkan dan dimasukkan ke
dalam kemasan.
Tetapi selama penyimpanan ternyata serbuk menjadi lembab dan menggumpal.
Untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan menggunakan kaleng dan diberi silika.
Penambahan silika dimaksudkan untuk mencegah serbuk menjadi basah.
DAFTAR PUSTAKA
Ramadina, asri. 2013. Pengaruh penggunaan jumlah gula terhadap karateristik inderawi
minuman instan serbuk sari daun sirsak. Universitas Negeri Semarang
Afifah, nokdkk. 2011. Rancangan proses proses peoduksi minuman instan skala industri
kecil dari empon empon. Jawa Barat
Anindita, ahimsa yoga.2010. Pengaruh kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit asam
terhadap keluhan disminorrhea primer pada remaja putri dikota madya Surakarta.
Surakarta: Universitas sebelas maret
Vademekum tanaman obat. Jilid 1. 2012. Jakarta : kementrian kesehatan.
Vademekum tanaman obat. Jilid 3. 2012. Jakarta : kementrian kesehatan.