PENDAHULUAN
Beragam jenis minuman tradisional indigenus atau asli dari Indonesia yang
merupakan hasil warisan nenek moyang secara turun-menurun sudah mulai
ditinggalkan oleh sebagian masyarakat. Kondisi ini disebabkan minuman tradisional
indigenus mulai tersingkirkan oleh produk-produk yang lebih instan, menarik, dan
modern. Padahal, terdapat banyak manfaat dari jenis minuman tradisional terutama
bagi kesehatan tubuh, karena tidak ditambahkan dengan zat kimia sintetik. Salah satu
minuman tradisional yang berasal dari Indonesia asli, adalah kunyit asem. Jamu
kunyit asem merupakan ramuan yang terbuat dari daun asam yang masih muda
(sinom) dicampur dengan kunyit. Oleh karena itu, masyarakat jawa lebih
mengenalnya dengan jamu sinom.
Kandungan
Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula,
serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam.
Warna asli daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh
pengolahan, warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Pulp buah asam yang
masak mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan padat total 31,3-36,6%, protein
1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-
1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor, dan
kalsium. Asam tartarat merupakan komponen asam yang paling utama dalam pulp.
Kandungan asam dalam pulp asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam lainnya
total hanya sekitar 3% dari berat pulp (Rukmana, 2005).
Klasifikasi
Kingdom : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.
Morfologi Curcuma domestica L.
Tanaman kunyit tumbuh dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan
batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan
dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur
(lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip
dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari
pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5
cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang
rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan.
Kandungan Kimia
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat-zat
bermanfaat lainnya. Kandungan kurkuminoid : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %,
Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 %, Bisdemetoksikurkumin: R1 =
R2 = H, sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon
60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ), Lemak 1 -3 %,
Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral
(Zat besi, fosfor, dan kalsium). Komposisi kimia kunyit dan tepung kunyit dapat
dilihat pada tabel sbb:
Dysminorrhea
Analgesik
← - Kunyit 50
mg
← - Asam jawa 50
mg
- Garam secukupnya
← - Air 200
ml
0 Alat :
← - Pisau
← - Saringan
← - Baskom
- Panci
- Sealer
4.2 Formula
R/ Daun sinom 50gram
Kunyit 25 gram
Asam jawa 25 gram
Gula jawa/pasir 100gram
Daun pandan 1 lembar
Air 100 ml
(Yulianto, 2013)
R/ Daun sinom 6 gram
Kunyit 10 gram
Kayu manis 0,05gram
Garam secukupnya
(Minuman Tradisional Indonesia)
( Formula yang digunakan )
R/ Daun sinom 50gram
Kunyit 25 gram
Asam jawa 25 gram
Gula jawa/pasir 100 gram
Air 100 ml
Daun sinom
Sortasi
Pencucian
Penimbangan
Ampas Cairan
Masukan cairan hasil blender
kedalam wajan. Tambahkan
garam secukupnya
BAB V
EVALUASI SEDIAAN
RINCIAN BIAYA :
Biaya Lain-lain :
kemasan = 2500
= Rp 7705,64/ kaleng
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun asam muda yang baru saja dipetik dari pohonnya dicuci dengan air bersih.
Kemudian dilakukan sortasi (pemisahan benda asing, termasuk daun tua, tangkai dan daun
yang dimakan oleh ulat). Kemudian daun asam muda dilepaskan dari tangkainya,
ditimbang dan dicampur dengan air (sesuai dengan formulasi yang telah didapatkan).
Kemudian campuran daun dan air tersebut direbus beberapa saat sampai air rebusan
berubah warna. Kemudian disaring untuk memisahkan ekstrak dengan daunnya. Lalu
ekstrak tersebut dimasukkan ke dalam panci dan ditambahkan dengan kunyit yang telah
dihancurkan dan buah asam. Kemudian dipekatkan. Setelah pekat, kemudian dicampur
dengan gula secukupnya. Untuk menyatukan rasa asam dan manisnya gula serta untuk
memberikan rasa gurih, tambahkan garam sedikit.
Saat penambahan gula harus sambil diaduk terus menerus dengan api kecil yang
kemudian lama-lama akan semakin berat dan mulai mengental. Saat mulai terasa berat, api
dimatikan sambil terus diaduk sampai menjadi serbuk kering. Kemudian serbuk yang
terbentuk itu disaring untuk mendapatkan ukuran yang seragam. Serbuk yang didapatkan
setelah disaring kemudian ditimbang sesuai berat yang diinginkan dan dimasukkan ke
dalam kemasan.
Tetapi selama penyimpanan ternyata serbuk menjadi lembab dan menggumpal.
Untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan menggunakan kaleng dan diberi silika.
Penambahan silika dimaksudkan untuk mencegah serbuk menjadi basah.
DAFTAR PUSTAKA
Ramadina, asri. 2013. Pengaruh penggunaan jumlah gula terhadap karateristik inderawi
minuman instan serbuk sari daun sirsak. Universitas Negeri Semarang
Afifah, nokdkk. 2011. Rancangan proses proses peoduksi minuman instan skala industri
kecil dari empon – empon. Jawa Barat
Anindita, ahimsa yoga.2010. Pengaruh kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit asam
terhadap keluhan disminorrhea primer pada remaja putri dikota madya Surakarta.
Surakarta: Universitas sebelas maret
Vademekum tanaman obat. Jilid 1. 2012. Jakarta : kementrian kesehatan.
Vademekum tanaman obat. Jilid 3. 2012. Jakarta : kementrian kesehatan.