Anda di halaman 1dari 61

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA

MATA KULIAH PENGKAJIAN KELAYAKAN INDUSTRI PANGAN


DOSEN : Dr. Ir. Hj. Hasnelly, Msie

Oleh :
Shifa Atiyatul Hasanah 178050012
Sarah Maharani 178050005
Asrie Dwi Lestari 188050006

MAGISTER TEKNOLOGI PANGAN


UNIVERSITAS PASUNDAN
2019
PROPOSAL

CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS


TEKNOLOGI DARI PERGURUAN TINGGI
TAHUN 2019

Inovasi pembuatan dimsum berbahan dasar vegetarian tanpa bahan pengawet dan
pewarna alami pada kulit dimsum
Bidang Fokus : Produk Pangan

Oleh :
Shifa Atiyatul Hasanah 178050012
Sarah Maharani 178050005
Asrie Dwi Lestari 188050006

MAGISTER TEKNOLOGI PANGAN


UNIVERSITAS PASUNDAN
2019
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jamur merupakan salah satu komoditi yang mempunyai harapan di masa depan,

mengingat permintaan pasar cukup tinggi sedangkan produksi rendah. Singapura misalnya,

membutuhkan 100 ton jamur merang setiap bulan dan Malaysia membutuhkan jamur merang

sekitar 15 ton tiap minggunya.Kebutuhan jamur merang di pasaran dalam negeri juga

mempunyai prospek yang sangat cerah. Kebutuhan jamur merang untuk Jakarta, Bogor,

Sukabumi, Bandung, dan sekitarnya rata-rata 15 ton setiap harinya (Mayun,2007).

Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan di Cina

sekitar tahun 1650, dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1950. Secara taksonomi

menurut Singer (1975) jamur merang masuk dalam klasifikasi sebagai berikut :

Kelas : Basidiomycetes

Subkelas : Homobasidiomycetes

Ordo : Agaricales

Famili : Plutaceae

Genus : Volvariella

Spesies : Volvariella volvaceae

Gambar 1. Jamur Merang


Jamur mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan

vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Oleh karena itu

jamur sangat baik bagi kesehatan. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan

istimewa, sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Tabel 1. Kandungan Gizi Jamur Merang Per 100 gram


Zat Gizi Jumlah

Protein 26,8 g

Lemak 22,4 g

Karbohidrat 26.0 g

Abu 9,1 mg

Air 91,364 mg

Sumber data : Kusnandar, dkk, 2011)

Menurut Nurman dan Kahar (1990), jamur merang mengandung protein 2,68%, lemak

2,24%, karbohidrat 2,6%, vitamin C 206,27 mg, kalsium 0,75%, fosfor 36,6% dan kalium

44,2%. Bahkan Manyun (2007) berpendapat bahwa mineral yang terkandung dalam jamur

merang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terkandung dalam daging sapi dan domba.

Kandungan protein jamur merang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada

tumbuh-tumbuhan lain secara umum.

Jamur merang (Volvariella volvacea L.) merupakan jamur yang paling banyak

digunakan untuk campuran aneka bahan pangan seperti soup, pizza, pasta dan lain-lain. Rasa,

tekstur, dan kandungan gizi yang tinggi menyebabkan jamur semakin banyak digunakan dan

nilai ekonomi yang semakin meningkat (Sinaga, 2008).

Jamur merang merupakan bahan makanan kaya akan protein, mineral serta vitamin.

Jamur merang memiliki kandungan gizi yang lebih baik, dalam setiap 100 gram jamur

merang menghasilkan kandungan nutrisi, antara lain: protein 1,8%, lemak 0,3%, karbohidrat
12-48% dari berat kering, kalsium 30 mg, zat besi 0,9 mg, tiamin (vitamin B) 0,03 mg,

riboflavin 0,01 mg, niacin 1,7 mg, vitamin C 1,7 mg, kalori 24 mg, serta kandungan air 93,3

% (Rahmawati N dkk, 2016).

Wortel termasuk sayur-sayuran yang paling luas dikenal manusia. Manusia mulai

mengkonsumsi wortel setelah mengetahui beberapa manfaat kesehatan yang terkandung di

dalamnya (Sunanto, 2002). Wortel merupakan tanaman khas dataran tinggi dengan

ketinggian 1.200-1.500 mdpl untuk pertumbuhan terbaiknya. Suhu yang cocok untuk

tanaman ini sekitar 22-24°C dengan kelembaban dan sinar matahari yang cukup.

Menurut Muchtadi (2000), sayuran yang tergolong memiliki kadar serat pangan tinggi,

baik serat pangan larut maupun serat pangan tidak larut adalah wortel. Serat pangan larut

lebih efektif dalam mereduksi plasma kolesterol yaitu low density lipoprotein (LDL), serta

meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL). Serat pangan larut juga dapat membantu

mengurangi terjadinya obesitas, penyakit jantung dan mencegah penyakit divertikulosis.

Serat pangan tidak larut sangat penting peranannya dalam pencegahan disfungsi alat

pencernaan seperti konstipasi (susah buang air besar), ambeien, kanker usus besar dan infeksi

usus buntu.

Gambar 2. Wortel (Daucus carota L.)

Dalam taksonomi tumbuhan, wortel diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)


Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Umbelliferales

Famili : Umbelliferae (Apiaceae)

Genus : Daucus

Spesies : Daucus carrota L.

Nama Inggris wortel adalah carrot yang memiliki beberapa cultivar, diantaranya adalah

kuroda, pusaka, ideal, red judy dan red sky (Susila, Anas. D, 2006 ).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa tanaman wortel memiliki kandungan senyawa

aktif, yaitu: protein, karbohidrat, lemak, serat, gula alamiah, pektin, glutatin, asparaginin,

geraniol, flavonoida, pinena, limonena dan beta karoten.

Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Wortel per 100 g berat basah


Komposisi Zat Gizi Satuan Jumlah

Energi Kcal 41

Protein G 0.93

Lemak G 0.24

Karbohidrat G 9.58

Serat G 2.8

Abu G 0.97

Gula Total G 4.74

Pati G 1.43

Air G 88.29

Mineral

Kalsium mg 33

Besi mg 0.30

Magnesium mg 12
Fosfor mg 35

Kalium mg 320

Natrium mg 69

Seng mg 0.24

Tembaga mg 0.045

Mangan mg 0.143

Fluor mcg 3.2

Selenium mcg 0.1

Vitamin

Vitamin C, total asam mg 5.9


askorbat

Thiamin mg 0.066

Riboflavin mg 0.058

Niacin mg 0.983

Pantothenic acid mg 0.273

Vitamin B-6 mg 0.138

Folate mg 19

Kolin mg 8.8

Aktivitas Vitamin A, IU IU 16706

Aktivitas Vitamin A mcg-RAE 835

Vitamin E mg 0.66
(alphatocopherol)

Tocopherol, beta mg 0.01

Vit K(phylloquinone) mcg 13.2

Lainnya

Karoten, beta mcg 8285

Karoten, alpha mcg 3477

Lycopene mcg 1

Lutein + zeaxanthin mcg 256


Sumber data : USDA National Nutrient Database for Standard Reference (2007)

Karoten memberikan karakteristik warna jingga pada wortel (Suojala, 2000). Warna

umbi kuning kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel juga

mengandung vitamin B, Vitamin C dan mineral (Pohan, 2008). Wortel ini juga kaya akan

vitamin A, B kompleks, C, D, E, K, dan antioksidan (Sunanto, 2002).

Selain karena faktor pengolahan, ada pula faktor mengenai camilan atau snack di

pasaran yang kurang baik bagi kesehatan serta kurangnya produk-produk dalam negeri yang

memperhatikan kearifan lokal. Dari beberapa faktor tersebut diatas, inovator mengubah

permasalahan yang ada dan menemukan solusinya yaitu dengan memanfaatkan jamur dan

wortel untuk dijadikan sebagai Dimsum (Siomay) yang dikemas dengan sangat menarik,

elegan, bernilai jual, dan bisa menjadi buah tangan dengan konsep melestarikan warisan

kuliner leluhur Indonesia.

Disamping itu, kami percaya bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, mulai dari

adat istiadat, suku, hingga kuliner. Negara kepulauan ini memiliki aset kuliner yang sangat

berharga dan menjadi identitas bangsa. Alasan ini pula yang menjadikan kami optimis dan

percaya diri untuk memperkenalkan Dimsum dari sisi lain, dengan menonjolkan sisi kearifan

lokal serta menunjukkan kekayan budaya tersebut melalui sebuah produk.

B. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan usaha pembuatan krupuk rajungan ini adalah sebaga berikut.

1. Memaksimalkan potensi alam serta membuat rantai bisnis yang bermanfaat untuk

masyarakat dan lingkungan.

2. Mengoptimalkan potensi alam yang ada dengan memperhatikan zero waste dan eco green

environment.
3. Membuat masyatakat Indonesia lebih mencintai produk lokal dan menjadikan Indonesia

lebih dikenal dengan oleh-oleh khas yang tidak hanya enak soal rasa namun juga canggih

dalam bidang teknologi produksi dan packaging.

C. MANFAAT KEGIATAN

Output dari rancangan CPPBT ini adalah memanfaatkan jamur dan wortel menjadi

produk kuliner Dimsum Vegetarian. Dimsum yang diolah menggunakan jamur, wortel, dan

tepung mocaf memiliki kualitas produk yang lebih baik. Karena dapat menghasilkan produk

sebagai alternatif pangan sehingga menjamin kualitas Dimsum Vegetarian yang dihasilkan.

Disisi lain waktu yang digunakan untuk produksi relatif lebih cepat dan biaya lebih murah.

Sedangkan untuk outcome adalah berdirinya perusahaan berbasis Dimsum Vegetarian yang

dapat digunakan untuk menerapkan ilmu dan teknologi bagi dosen dan mahasiswa. Selain itu

bagi masyarakat, produk ini dapat meningkatkan daya saing di pasaran serta meningkatkan

kesejahteraan.
BAB II. ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI

A. DESKRIPSI PRODUK INOVASI

Produk Dimsum Vegetarian merupakan camilan atau makanan ringan yang dapat

dinikmati/dikonsumsi dimanapun, saat bersantai atau menjadi camila bekal diperjalanan.

Cara penyajiannya yang sangat praktis dan mudah, dan memiliki manfaat baik untuk tubuh.

Produk Dimsum Vegetarian merupakan produk makanan ringan yang berbahan dasar

jamur merang, wortel, dan tepung mocaf dengan teknologi Instanisasi. Penggunaan Jamur

dan Wortel sebagai bahan baku utama produk Dimsum ini karena Jamur merang dan Wortel

merupakan salah satu jenis protein nabati yang tinggi dan kandungan beta karoten dan

dikenal mempunyai nilai ekonomis serta kandungan gizi yang baik jika dikonsumsi.

Penggunaan Jamur Merang dan Wortel sebagai bahan utama produk ini karena jamur

merang dan wortel merupakan salah satu jenis makanan yang baik untuk tubuh dalam setiap

100 gram jamur merang menghasilkan kandungan nutrisi, antara lain: protein 1,8%, lemak

0,3%, karbohidrat 12-48% dari berat kering, kalsium 30 mg, zat besi 0,9 mg, tiamin (vitamin

B) 0,03 mg, riboflavin 0,01 mg, niacin 1,7 mg, vitamin C 1,7 mg, kalori 24 mg, serta

kandungan air 93,3 %.

B. LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN PRODUK

Dimsum salah satu makanan ringan yang berasal dari negera China yang biasa

disajikan dengan cara dikukus maupun digoreng. Makanan ini biasa dinikmati bersama saat

minum teh (yam cha). Penyajiannya yang praktis dan penyediaan kalori yang cukup tinggi,

sebesar 138 kal /100g membuat dimsum banyak diminati masyarakat yang menerapkan gaya

hidup praktis. Banyak jenis dimsum yang ada dan telah diadaptasi dengan cita rasa Indonesia

seperti hakau, siomay, mantau, char siu baau dan jenis-jenis lainnya.
Dibawah ini merupakan latar belakang pengembangan produk teknologi Dimsum

Vegetarian.

a. Jamur merang dan wortel yang belum diolah secara optimal

Ide pembuatan Dimsum Vegetarian yang terbuat dari jamur merang dan wortel ini didapat

dari kenyataan dilapangan karena masih banyak jamur dan wortel yang belum dimanfaatkan

secara optimal.

b. Banyak jamur merang dan wortel yang jarang dimanfaatkan

Selain itu sebagian masyarakat yang belum tahu bahwa jamur memiiki protein yang yang

cukup tinggi yang berasal dari nabati sebagai alternatif bagi vegetarian dan bisa

dimanfaatkan, terlebih kandungan gizi yang terkandung didalamnya cukup baik untuk

kesehatan. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi dalam bidang teknologi yang mampu

mengolah Dimsum vegetarian menjadi salah satu bahan baku yang layak konsumsi dan

memiliki nilai jual, sehingga produk tersebut tidak hanya memiliki keunggulan dalam hal

inovasi bahan baku, namun juga dalam bidang teknologi yang bermanfaat baik bagi

kesehatan.

c. Peluang di pasar yang cukup tinggi

Ada banyak permintaan yang masuk dipasaran untuk produk Dimsum vegetarian ini sebagai

produk pangan alternatif inovasi berbahan baku nabati yang memikat konsumen ke beberapa

daerah di Indonesia.

C. KETERBAHARUAN PRODUK

Olahan Dimsum vegetarian yang terbuat dari jamur dan wortel belum ada di Jawa

Barat, khususnya di kota Bandung. Kebanyakan masyarakat hanya mengambil daging

jamurnya saja untuk dikemas dan diekspor.

Sedangkan kulit dimsum dibuat dari tepung mocaf bukan terigu yang diolah menjadi kulit

dimsum.
Kami mengolah Dimsum vegetarian dengan sangat memperhatikan keamanan pangan,

mulai dari pembuatan kulit dimsum hingga pengolahan dimsum isi jamur dan wortel. Alasan

kelompok kami memilih produk dimsum vegetarian karena saat ini dimsum merupakan salah

satu produk yang diminati pangsa pasar modern saat ini tentunya dengan nilai tambah

berbasis nabati dan vegetarian yang eksistensinya serta lebih tahan lama sehingga

meminimalisir kerugian dalam penjualan. Tak hanya itu saja, peluang yang cukup besar

dikarenakan masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan dimsum ini.

D. SPESIFIKASI TEKNIS PRODUK TEKNOLOGI

Secara teknis, produk dimsum jamur wortel “Dimsum Vegetarian” memiliki

keunggulan yaitu pada proses pembuatan dengan sentuhan teknologi sederhana namun

berdampak baik pada kualitas produk yang kaya akan nutrisi dan sehat bagi tubuh. Selain itu

juga terbuat dari bahan alami yang kemudian dikemas dengan packaging yang tidak hanya

eye catching namun juga high-end quality product. Tidak hanya memperhatikan keunggulan

produksi, kami juga sangat selektif dalam hal pemasaran, dan teknik yang paling cocok untuk

produk kami di era digital ini adalah metode growth hacking yang mampu menjadi alat untuk

memasarkan produk secara cepat dan luas. Teknologi sangat berperan penting dalam

keberhasilan usaha produksi dan penjualan dimsum jamur wortel “Dimsum Vegetarian”.

E. KEGUNAAN/MANFAAT PRODUK

Berikut adalah kegunaan dimsum jamur dan wortel dengan tepung mocaf yang sudah

dikomersialisasikan.

a. Kuliner yang terbuat dari bahan alami dan baik untuk kesehatan

Produk ini diharapkan bisa menjadi alternatif pangan yang bukan hanya rasa bangga, namun

juga konsumen mendapatkan produk yang sehat dengan nilai gizi tinggi, aman dikonsumsi

untuk semua kalangan dari berbagai usia, bahkan aman untuk para konsumen yang sedang

diet.
b. Buah tangan yang unik dan modern

Pariwisata merupakan salah satu industri yang tidak pernah ada matinya dan mampu

memberikan sumbangan besar untuk kemajuan ekonomi bangsa. Buah tangan pun menjadi

poin penting yang tidak boleh tertinggal dan sudah menjadi identitas dari suatu daerah. Besar

harapan kami produk dimsum jamur wortel ini bisa mendunia dengan tampilan yang lebih

modern serta bernilai jual tinggi sehingga bisa membuat daya tarik pembeli.

F. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PRODUK

Analisis SWOT Produk Dimsum Vegetarian

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


(Strenght) (Weakness) (Opportunity) (Threats)

Gaya hidup
masyarakat yang
serba instan dan
Bahan baku mudah praktis, beralih
Variasi masih
didapat, harga pada pola makan
kurang untuk
ekonomis/terjangkau, vegetarian Jika ada
awal mula
praktis, umur simpan sehingga lebih saingan yang
produksi produk
produk lebih banyak dicari sama
ini dan produk
awet/lama dan lebih oleh masyarakat
baru.
menarik untuk pemasaran
produk
vegetarian
dimsum

G. KEPEMILIKAN PRODUK INOVASI

Berikut adalah informasi inovator produk teknologi.

Nama inovator teknologi : Shifa Atiyatul Hasanah, ST.


Sarah Maharani, ST.

Asrie Dwi Lestari, ST.

Asal institusi innovator : Universitas Pasundan Bandung

Jenis pekerjaan inovator : Mahasiswi

Instansi produk teknologi dikembangkan : Universitas Pasundan Bandung

H. KEKAYAAN INTELEKTUAL (KI)


Jenis Status (Belum, Nomor Tahun
Kekayaan Didaftarkan, Registrasi (Pendaftaran
No. Keterangan
Intelektual Pendaftaran, (Pendaftaran atau Granted)
Granted) atau Granted)

1. Hak Paten Belum didaftarkan - - On progress

Merek On progress
2. Belum didaftarkan - -
Dagang

I. PERIZINAN/SERTIFIKASI DAN STANDARISASI PRODUK


No. Jenis Sertifikasi / Nomor Tahun Keterangan
Standarisasi / Izin Edar Perolehan
1. SNI Belum

2. P-IRT On progress

3. Halal MUI On progress


BAB III. PENGEMBANGAN PRODUK

Bab ini akan membahas mengenai: (1) Roadmap Pengembangan Produk, (2) Pengujian
Produk, dan (3) Pendanaan Pengembangan Produk

A. Roadmap Pengembangan Produk


Aktivitas
Nama Hasil/Output
Tahun Riset/Pengemb Tujuan
Riset/Pengembangan
angan
Menggunakan
zat warna alami Memenuhi
seperti merah Membuat keinginan
(kulit buah naga, inovasi dengan konsumen
Variasi warna kulit bit), warna cara memberi serta
2020
dimsum kuning (sari variasi warna
meningkatka
wortel), warna agar lebih
n pendapatan
biru spirulina), menarik
perusahaan
warna hijau
(suji)

Membuat
inovasi dan
Penggantian Memenuhi
variasi produk
jamur dengan keinginan
/ diversifikasi
buah lokal lain konsumen
Penggantian jamur dan pangan dari
sehingga dapat
wortel dengan sumber 2020 segi warna, serta
mengangkat
pangan lokal lain rasa, bentuk, meningkatka
daya saing buah
bahan baku n pendapatan
lokal dan mudah
serta merubah perusahaan
dikonsumsi
nilai gizi yang
terkandung

Business Model Canvas

KEY KEY VALUE CUSTOMER CUSTOMER


PARTNER ACTIVITIES PROPORTION REATIONSHIP SEGMENTS

PT. - Pemilihan - Rasa dan Promosi via Semua


Veggie bahan kualitas media sosial kalangan
Jaya - Membeli produk masyarakat
Indonesia peralatan terjamin
- Pembuatan - Harga
produk terjangkau
- Recruitment - Mudah didapat
karyawan
KEY CHANNELS
RESOURCE
Pemasaran
Tenaga kerja : langsung
karyawan
Pemasaran
dengan partner
COST STRUCTURE REVENUE STREAMS

Pembelian bahan Pendapatan dari penjualan


Pembelian peralatan persediaan bahan baku
Gaji pegawai

B. PENGUJIAN PRODUK

Produk Dimsum Veggie dengan isian jamur akan dilakukan pengujian produk di

Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, yang meliputi pengujian kadar air,

karbohidrat, protein sehingga akan diketahui kandungan gizi dari produk Dimsum. Produk

Dimsum Veggie ini diharapkan memiliki kandungan gizi yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan gizi masyarakat.

C. PENDANAAN PENGEMBANGAN PRODUK

Analisa Pendirian Perusahaan meliputi Kebutuhan Investasi, Sumber Pembiayaan, Biaya

Produksi, Analisa Arus Kas, Penggunaan Dana. Kebutuhan Investasi terdiri dari Penyediaan

Alat, Penyediaan Tempat, Riset dan Development.

No Pengadaan Awal Detail Jumlah

Pengadaan sarana dan Rp. 6.000.000.,


1.
prasarana sederhana
Pengembangan produk dan Rp. 155.000.000.,
2.
SDM
Pelaksanaan sarana Rp. 25.000.000.,
3.
penunjang

4. Rp. 25.000.000.,
Honor/Gaji

5. Rp. 23.000.000.,
Lain-lain

Rp. 234.000.000.,
Total pengadaan

Sumber-sumber pembiayaan

100% Rp. 234.000.000.,


Kemenristek

Total kebutuhan dana untuk tahun 2019 yaitu Rp. 234.000.000.,Dana Rp. 234.000.000.,

digunakan untuk riset dan pengembangan produk yang akan dipasarkan.

No Tahun Judul Proposal Jenis Nilai


Pengajuan Program Pendanaan

1. 2019 Dimsum Veggie isi CPPBT Rp.


jamur dan wortel
Kemenristek 234.000.000
dengan tepung mocaf
yang dibuat dalam
bentuk frozen
BAB IV. ASPEK POTENSI PASAR

A. TARGET PASAR

Dimsum Vegetarian merupakan salah satu jenis produk pangan yang baru yang belum

luas pangsa pasarnya sehingga sebagian di kalangan masyarakat belum tentu mengenal.

Dengan kondisi seperti ini maka produk dimsum vegetarian merupakan produk yang inovatif

dan tidak memiliki pesaing.

Promosi akan dilakukan dengan berbagai cara seperti pembuatan website untuk

pemasaran secara online dan promosi, sosial media, radio, dan lewat iklan televisi. Target

dari pemasaran ini adalah untuk semua kalangan dari berbagai usia, kemudian akan

dikembangkan sampai layak untuk diekspor.

B. PANGSA PASAR PRODUK

Pangsa pasar yang dimiliki oleh Dimsum Vegetarian ini masih cukup besar.

Diperkirakan masih tersedia sekitar 70% pangsa pasar untuk industri The Dimsum. Hal

tersebut karena industri Dimsum Vegetarian masih sangat jarang di Indonesia. Sehingga

masih terbuka luas untuk memproduksi serta memasarkan produk tersebut.

C. PENETAPAN BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL PRODUK

1. Biaya Produksi Kopi Single Origin


A. Fixed Cost

Lokasi Pabrik
No Uraian
Bandung Subang
1 Mesin dan Peralatan Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.000,-
2 Bangunan Rp. 72.000.000,-
Pemeliharaan Mesin
2 Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
dan Peralatan
Gaji :
- Gaji Direktur (@
1 Orang) Rp. 8.000.000,- Rp. 6.000.000,-

3 Rp. 24.000.000,-
- Gaji Staf Ahli Rp. 24.000.000,-
(@ 6 orang)
- Gaji Tenaga Kerja Rp 56.000.000,- Rp.54.000.000,-
(@ 20 orang)
4 Asuransi Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,-

5 Perizinan Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-

Jumlah Rp. 280.000.000,- Rp. 204.000.000,-

B. Variable Cost

Lokasi pabrik
No Uraian
Bandung Subang
1 Bahan Baku Utama Rp. 2.790.720,- Rp. 2.790.720,-
2 Bahan Baku Penunjang Rp. 3.808.000,- Rp. 3.808.000,-
3 Listrik Rp. 3.010.000,- Rp. 3.010.000,-
4 Kemasan Rp. 5.232.600,- Rp. 5.232.600,
Jumlah Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000,-

C. Analisa biaya total

Fix cost 280.000.000

Variable cost 194.840.870

Biaya produksi 474.840.870

Jumlah produksi /tahun 261.120

Jumlah produksi yang dipasarkan 235.008


/tahun
Harga pokok 1.404
Keuntungan 7.021

Harga jual 8.425

Hasil penjualan /tahun 1.980.000.000

Keuntungan bersih 1.452.000.000

BEP unit 5.935

BEP Rupiah 287.253.886

Profit 170.000.000

% Profit 3,400

PBP 1,941 (1 tahun 9 bulan)

Berdasarkan analisa BEP (Break Even Point) pada pabrik Veggie dimsum sesuai
perhitungan Fixed Cost dan Variable Cost dengan estimasi BEP Unit sebanyak 5.935
Unit atau setara dengan BEP Rupiah (Omzet) Rp. 287.253.886,- selama 1 tahun 9 bulan.
ROI
1. Investasi awal = biaya tetap + modal kerja
Rp. 280.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
Rp. 300.000.00
2. Umur pabrik : 10 tahun
3. Pendapatan : Rp. 1.782.000.000,00
4. Suku Bunga 6 %
Analisa BCR
EAC = modal tetap (A/P. 10,6) + biaya produksi
= Rp. 280.000.000,00 (0,1359) + Rp. 330.000.000,00
= Rp. 368.052.000,00
BCR proyek = Hasil penjualan / EAC
= Rp. 1.980.000.000,00 / Rp. 368.052.000,00
= 5,379
BCR produk = EAC / biaya produksi
= Rp. 368. 052.000,00 / Rp. 330.000.000,00
= 1,15
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui nilai BCR > 1, maka industri
“Veggies Dimsum” layak untuk didirikan.

D. RENCANA PEMASARAN PRODUK

Sistem pemasaran yang akan digunakan berbentuk free test kepada

konsumen,kemudian apabila mendapatkan respon yang bagus akan dilanjutkan dengan

pemasaran secara langsung kepada distributor dan konsumen, disamping itu juga dilakukan

promosi kepada masyarakat sehingga produk ini menjadi dikenal. Promosi akan dilakukan

dengan berbagai cara seperti pembuatan website untuk pemasaran secara online dan promosi,

sosial media, radio, dan lewat iklan televisi. Target dari pemasaran ini adalah untuk semua

kalangan dari berbagai umur, kemudian akan dikembangkan sampai layak untuk diekspor.
BAB V TIM PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Nama : Shifa Atiyatul Hasanah, ST.

Tempat/Tanggal lahir : Kuningan, 4 Februari 1994.

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Mahasiswi

Instansi : Universitas Pasundan

Pengalaman Penelitian :Optimalisasi Pembuatan Enzyme Modified Cheese (EMC) Dengan

Kecepatan Pengadukan dan Suhu Fermentasi yang Bervariasi.

2. Nama : Sarah Maharani, ST.

Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 20 Juni 1995.

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Mahasiswi

Instansi : Universitas Pasundan

Pengalaman Penelitian : Pengaruh Varietas Beras Merah dan Metode Pemasakan Bertekanan

Terhadap Karakteristik Beras Merah(Oryza Nivara L.) Instan.

3. Nama : Asrie Dwi Lestari, ST.

Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 15 Agustus 1996.

Pendidikan Terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Mahasiswi

Instansi : Universitas Pasundan

Pengalaman Penelitian : Pengaruh Perbandingan Jenis Keju dan Konsentrasi Penstabil

terhadap Karakteristik Cheese Spread.


BAB VI RENCANA KEGIATAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Pengembangan Produk

Pembuatan kulit Adanya penambahan Agustus 2019


dimsum beta karoten dari wortel

Pembuatan dimsum Menggunakan kulit Agustus 2019


vegetarian pangsit dan jamur

Pengurusan perizinan, setrifikasi, dan standarisasi


Pendaftaran merk Ke kemenhumkam September 2019
dagang

Pendaftaran paten Ke Dirjen HKI Desember 2019

P-IRT Mengajukan P-IRT ke Februari 2020


dinas kesehatan setempat

Sertifikat Halal Mengajukan Halal ke April 2020


MUI
Pengembangan SDM

Training Seminar Food Safety Mei 2020

Uji Coba Setelah training, diuji Mei 2020


oleh departemen agar
lebih spesifik
Pemberian reward Reward kepada SDM Mei 2020
(jika mencapai target
sehingga meningkatkan
kinerja)
Promosi
Promosi secara Promosi kepada teman, Juni 2020
langsung komunitas, di pameran,
di toko.
Promosi secara Website, media sosial, Juli 2020
tidak langsung penjualan secara online
VII. OUTPUT KEGIATAN
No. Jenis Output Jumlah Waktu Keterangan

Penyelesaian

1. Pendaftaran P-IRT 1 Mei 2020 On progress

2. Sertifikasi Halal 1 Mei 2020 On progress

Pembelian alat dan trial On progress


3. 8
alat

4. Trial produk On progress

5. Pendaftaran BPOM 1 Mei 2020 On progress

6. Produk yang diproduksi Mei 2020 On progress

7. Pengujian akhir produk 4 Mei 2020 On progress

8. Pameran Inovasi 3 Mei 2020 On progress


BAB VIII. RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN

A. RENCANA ANGGARAN BIAYA A.1. Biaya Personil (Gaji, Upah dan Honor)

Gaji, Upah dan Honor

Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total Biaya

Direktur 1 Orang Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000

Staff Ahli 6 Orang Rp. 6.000.000 Rp. 24.000.000

Tenaga Kerja 20 Orang Rp. 2.7000.000 Rp. 56.000.000

Sub Total Rp. 88.000.000

A.2. Biaya Non Personil

Pengembangan Produk

Harga
Uraian Jumlah/Volume Satuan Total Biaya
Satuan

Sub Total

Perjalanan Dinas

Harga
Uraian Jumlah/Volume Satuan Total Biaya
Satuan
Training

Sub Total
Promosi

Harga
Uraian Jumlah/Volume Satuan Total Biaya
Satuan

Sub Total

Lain-lainnya

Harga
Uraian Jumlah/Volume Satuan Total Biaya
Satuan

Sub Total

B. REKAPITULASI ANGGARAN

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Gaji, Upah dan Honor

2. Pengembangan Produk

3. Perjalanan Dinas

4. Promosi

5. Lain-lainnya
Latar Belakang Pemilihan Lokasi Pabrik

Lokasi merupakan hal penting bagi perusahaan, karena akan mempengaruhi kedudukan

perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Sebelum suatu perusahaan memulai operasi produksinya, pimpinan atau pemilik perusahaan

itu harus menentukan lebih dahulu dimana letak gedung perusahaan tersebut.

Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan

didapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat

akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka

panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan.

Alasan utama terjadinya perbedaan dan pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan

kebutuhan masing-masing perusahaan. Secara umum faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan :

1. Lingkungan masyarakat

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi baik, konsekuensi

positif, maupun konsekuensi negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan

suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi

dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik seringg memproduksi limbah dalam

berbagai bentuk seperti air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar dan terdengar

polusi suara. Masyarakat yang menerima adanya pabrik di lingkungan mereka sangat

membuat perusahaan tersebut nyaman mendirikan di tempat tersebut.

2. Kedekatan Dengan Pasar

Tempat yang memiliki daya juang yang tinggi biasanya menjadi prioritas untuk

mendirikan suatu pabrik. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan akan mengurangi biaya distribusi.
3. Tenaga Kerja

Dimana pun lokasi perusahaan harus mempunyai tenaga kerja karena itu cukup

tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang

kebiasaan dan sikap calon tenaga kerja suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan

pendidikan karena jarang perusahaan yang dapa tmenemukan tenaga kerja baru yang telah

siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi,

sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru.

Orang-orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari

daerah lain seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka.

Di samping itu, penarikan tenaga kerja kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta

persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja berkualitas tinggi, perlu

diperhatikan perusahaan.

4. Kedekatan dengan Bahan Mentah dan Supplier

Apabila bahan mentah berat dan berkurang cukup besar dalam proses produksi maka

perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan sumber bahan mentah, misalnya pabrik semen,

kayu, kertas dan baja. Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar dan bernilai rendah maka

lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah cepat rusak, seperti perusahaan

buah-buahan dalam kaleng lebih baik lokasi perusahaan dekat dengan sum berbahan mentah.

Lebih dekat dengan bahan mentah dan para penyedia (supplier) memungkinkan suatu

perusahaan mendapatkanp elayanan supplier yang lebih baik dan menghemat biaya

pengadaan.

5. Fasilitas dan Biaya Transportasi

Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara dan air akan melancarkan

pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Untuk banyak

perusahaan perbedaan biaya transportasi tidak sepenting perbedaan upah tenagakerja. Tetapi
bagaimana pun juga biaya transportasi tidak dapat dihilangkan dimanapun perusahan

berlokasi, karena produk perusahaan harus disalurkan dari produsen ke konsumen jadi

fasilitas seharusnya berlokasi diantara sumber bahan mentah dan pasar yang memininumkan

biaya transportasi dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan

mentah tetapi biaya pengangkutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya, lokasi

dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutan produk tetapi meningkatkan biaya

pengangkutan bahan mentah.

6. Sumber daya alam lainnya

Perusahaan-perusahaan seperti pabrik gula, kertas, karet dll sangat memerlukan air

dalam kualitas air selain itu hamper setiap industry memerlukan baik tenaga yang

dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin dll. Oleh sebab itu perlu diperhatikan

tersedianya sumber daya yang murah dan mencukupi.

Selain faktor-faktor di atas berbagai faktor lainnya berikut ini perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan lokasi : harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga kerja

(laborlaws) dan relokasi, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain

perusahaan maupun para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim,

keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang peraturan hidup.

Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat

membantu perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.

Ini berarti bahwa dalam menentukan lokasi perusahaan/pabrik perlu diperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dan biaya distribusi dari barang-barang

atau jasa yang dihasilkan sehingga biaya-biaya ini dapat menyediakan dan menyerahkan

barang-barang tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas serta harga yang layak dan masih

dapat memperoleh keuntungan. Dengan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik yang tepat

atau baik akan menentukan :


1. Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan

2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinyu dengan harga yang layak.

3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.

4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.

Berikut merupakan pilihan tempat untuk mendirikan pabrik pengolahan jamur dan

wortel yaitu Dimsum Veggie diantaranya yaitu Bandung, Bogor, dan Subang.

 Bandung (Lokasi A)

Kabupaten Bandung beriklim tropis yang dipengaruhi oleh iklim muson dengan curah

hujan rata-rata antara 1.500 mm sampai dengan 4.000 mm per tahun. Suhu udara berkisar

antara 120 C sampai 240 C dengan kelembaban antara 78 % pada musim hujan dan 70 % pada

musim kemarau. Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang

lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah

hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.

 Subang (Lokasi B)

Kabupaten subang secara umum beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun

2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian , serta ditunjang

oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas

tanah kabupaten subang digunakan untuk pertanian.

Tingkat kemiringan dan iklim dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80,80%

wilayah kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0o – 17o , 10,64 % dengan tingkat kemiringan

18o - 45o, sedangkan sisanya (8,56% memiliki kemiringan diatas 45o).

Analisa Biaya

Perolehan data

Dalam pemilihan dan pembuatan lokasi pabrik produksi pembuatan Dimsum Veggie

yang akan dibangun, dipertimbangkan dua lokasi dengan luas bangunan yang akan disewa
ditentukan adalah 300 m2 dan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 27 orang karyawan yang

terdiri dari 1 orang direktur, 6 orang staf ahli, dan 20 orang tenaga kerja (operator).

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan untuk produksi Dimsum Veggie ini sebanyak 27 orang

karyawan yang terdiri dari 1 orang direktur, 6 orang staf ahli, dan 20 orang tenaga kerja.

Lokasi A: 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 8.000.000,-/bulan, 6 orang staf ahli

dibayar sebesar Rp. 4.000.000,-/bulan, dan 20 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.

2.800.000,-/bulan.

Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi A/bulan adalah :

a. Direktur, 1 orang = Rp. 8.000.000,-

b. Staf ahli, 6 orang = Rp. 24.000.000,-

c. Tenaga kerja, 20 orang = Rp. 56.000.000,-

Total Rp. 88.000.000,-

Lokasi B: 1 orang direktur dibayar sebesar Rp. 6.000.000,-/bulan, 6 orang staf ahli

dibayar sebesar Rp. 4.000.000,-/bulan, dan 20 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp.

2.700.000,-/bulan.

Maka total biaya tenaga kerja pada lokasi A/bulan adalah :

a. Direktur, 1 orang = Rp. 6.000.000,-

b. Staf ahli, 6 orang = Rp. 24.000.000,-

c. Tenaga kerja, 20 orang = Rp. 54.000.000,-

Total Rp. 84.000.000,-

Bahan Baku

Rencana penjualan adalah 1 unit seberat 25 g. Target penjualan adalah 323 Karton per

hari, mengacu pada target tersebut maka diperlukan bahan baku sebanyak 40 Kg.
Lokasi A : harga bahan baku Rp. 40.000,-/kg Total Rp. 2.790.720,-

Lokasi B : harga bahan baku Rp. 40.000,-/kg Total Rp. 2.790.720,-

Biaya-Biaya (Cost)

Tabel 3. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Lokasi Pabrik
No Uraian
Bandung Subang
1 Mesin dan Peralatan Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.000,-
Pemeliharaan Mesin
2 Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
dan Peralatan
Gaji :
- Gaji Direktur (@ Rp. 8.000.000,- Rp. 6.000.000,-
1 Orang)
3 Rp. 24.000.000,-
- Gaji Staf Ahli Rp. 24.000.000,-
(@ 6 orang)
- Gaji Tenaga Kerja Rp 56.000.000,- Rp.54.000.000,-
(@ 20 orang)
4 Asuransi Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,-

5 Perizinan Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-

Jumlah Rp. 208.000.000,- Rp. 204.000.000,-

Tabel 4. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)


Lokasi pabrik
No Uraian
Bandung Subang
1 Sewa Bangunan Rp. 180.000.000,- Rp. 96.000.000,-
2 Bahan Baku Utama Rp. 2.790.720,- Rp. 2.790.720,-
3 Bahan Baku Penunjang Rp. 3.808.000,- Rp. 3.808.000,-
4 Listrik Rp. 3.010.000,- Rp. 3.010.000,-
5 Kemasan Rp. 5.232.600,- Rp. 5.232.600,
Jumlah Rp. 194.840.870,- Rp. 186.440.870,-

Persamaan Umum (FC + VC.X)


a. Bandung = 208.000.000 + 194.840.870 x ……(A)
b. Subang = 204.000.000 + 186.440.870 x …....(B)

Total Cost (TC)


TCA = TCB
Jika TCA = TCB
FCA + VCA = FCB + VCB
208.000.000 + 194.840.870 x = 204.000.000 + 186.440.870 x
8.400.000 x = 4.000.000
x = 2.1
TC = FC + VC.X
Untuk 400 unit
TCA = 208.000.000 + 194.840.870 (400)
= 208.000.000 + 77.936.348.000
= 78.144.348.000
TCB = 204.000.000 + 186.440.870 (400)
= 74.784.348.000

1.7. Grafik BEP


Gambar 1. Grafik Perbandingan Biaya dan Jumlah Produksi

Dilihat dari prospek pemasaran dan jarak distribusi dari produsen

ke konsumen, dan ketersediaan bahan baku, untuk memproduksi 400 unit kami memilih

VCB minat konsumen di


daerah Bandung sebagai termpat produksi Dimsum Veggie. Karena

daerah kota Bandung lebih tinggi dibanding di daerah Subang.

OPERATION PROCESS CHART (OPC) DAN


MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)

Tabel 7. Simbol – simbol Aktifitas dalam OPC


Gambar Keterangan

Operasi (Suatu tugas atau kegiatan kerja)

Transportasi (Pemindahan bahan dari satu


tempat ke tempat lain)

Inspeksi atau Pemeriksaan (Pemeriksaan


kuantitas atau kualitas produk)

Aktivitas Gabungan (Kegiatan operasi dan


pemeriksaan yang dilakukan bersamaan)

Penyimpanan atau Storage ( Persediaan


bahan menunggu proses operasi selanjutnya)
2.6. OPERATION PROCESS CHART

Tabel 5 . Keterangan OPC Air

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek: Air Total Waktu: 20’

Nomor Peta: 01 Nama Mesin: Pompa Air dan


Storage Drum

Air

t = 15' Pompa Air

t = 5' Penyimpanan atau Storage Drum

Tabel 6 . Keterangan OPC Jamur

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek: Jamur Total Waktu: 30’’

Nomor Peta: 02 Nama Mesin: -


Jamur

t =30’' Timbangan Kapasitas 150 Kg

PE dan Storage
t = 5'

Tabel 7 . Keterangan OPC Mocaf

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek: Mocaf Total Waktu: 30’’

Nomor Peta: 03 Nama Mesin: -

Mocaf

t = 30’' Timbangan Kapasitas 150 Kg

PE dan storage
t = 5'

Tabel 8 . Keterangan OPC Flavour

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek: Flavour Total Waktu: 30’’

Nama Mesin: Timbangan Kap


Nomor Peta: 04
6 Kg
Flavour

t =30’' Timbangan Kapasitas 6 Kg

PE dan storage
t = 5'

Tabel 9 . Keterangan OPC Pewarna

OPERATION PROCESS CHART

Nama Objek: Pewarna Total Waktu: 30’’

Nama Mesin: Timbangan Kap


Nomor Peta: 05
6 Kg

Pewar na

t = 30’’ Timbangan Kapasitas 6 Kg

PE dan storage
t = 5'
MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC)
Tabel 10. Keterangan MPPC Kulit Dimsum
MULTI PRODUCT PROCESS CHART
Nama Objek : Kulit Dimsum
Nomor Peta : 01 Total Waktu : 22 Menit

Bahan Kulit
Dimsum

1‘ Timbangan

3‘ Mixer

Hopper

Mesin Pencetak
10 ‘ dan Pemotong

5‘ Kemasan (PE)

3‘ Chiller (Storage)
Tabel 11. Keterangan MPPC Dimsum
MULTI PRODUCT PROCESS CHART
Nama Objek : Dimsum
Total Waktu : 30 Menit
Nomor Peta : 02

Isian Dimsum

2‘ Timbangan

Kulit Dimsum 3 ‘ Mixer

Hopper

Mesin Pencetak
10 ‘ dan Pemotong

10‘
Steamer

5‘ Bon Sealer

± 24 Jam Storage
ROUTING SHEET
NAMA KAPASITAS PRODUKSI EFISIENSI WAKTU PRODUK KEBUTUHAN
NO. SCRAP PRODUK YANG MESIN
DESKRIPSI MESIN MESIN MESIN MESIN OPS. YANG
OPS 10% DIPERSIAPKAN
(ALAT) (JAM) /HARI (%) (JAM) DIMINTA TEORI AKTUAL
“ Veggies
1496 Pc 13600 Pc 14960 Pc
Dimsum “
Carton
Pengemasan Packaging
O-07 2.500 Unit 17000 Unit 85% 8 1645 Pc 14960 Pc 16456 Pc 0,96 1
Sekunder Machine
for Bowl
Food Grade
Pengemasan
O-06 Alumuniu 2.700 Unit 18360 Unit 85% 8 1810,2 Pc 16456 Pc 18101,6 Pc 0,98 1
Primer
m Foil

O-05 Pengukusan Steamer 3.000 Unit 20400 Unit 85% 8 1991,2 Pc 18101,6 Pc 19911.76 Pc 0,97 1
Automatic
Machine
Pencetakan
Pencetak
O-04 dan 3.400 Unit 23120 Unit 85% 8 2190,3 Pc 19911.76 Pc 21902,94 Pc 0,95 1
dan
Pemotongan
Pemotong
Dimsum

Pengepresan
O-03 Hopper 3.600 Kg 24480 Kg 85% 8 2409,3 21902,94 Pc 24093,23 Pc 0,98 1
Adonan

O-02 Pencampuran Mixer 4.000 Kg 27200 Unit 85% 8 2650,2 Pc 24093,23 Pc 26502,55 Pc 0,97 1

Timbangan 2915,3
O-01 Penimbangan 5.000 Kg 34000 kg 85% 8 26502,55 Kg 29152,80 Pc 0,85 1
Digital Kg

42
Keterangan:

Bahan yang diminta dan bahan yang di siaplam di routing sheet dihitung per Pcs bila di konversi kedalam bentuk Kg maka ;

1 pcs = 50 gram

Bahan yang diminta = 26502,55 x 50 = 1.325.127.5 gram = 1325,1275 kg

Bahan Penunjang / hari = 238 kg

Jamur yang disiapkan / hari = 68 kg

43
Rumus ;

Bahan yang Disiapkan


1 Efisiensi mesin (O-7) = Efisiensi (85%)

= 16456 ÷ 85% = 193,6 %

Efisiensi Mesin
Jumlah Mesin Teoritis = Mesin Kerja
Produksi x Reabilitas x Jam
jam hari

Mesin O-7 = 193,6


2500 x 0,01 x 8

=0,96

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,96 ≈ 1 mesin

2. Efisiensi mesin (O-6) = 18101,6÷ 85 % = 212,96 %

Mesin O-6 = 212,96

2700 x 0,01 x 8

= 0,98

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,98 ≈ 1 mesin

3. Efisiensi mesin (O-5)= 19911.76 ÷ 85 % = 234,25 %

Mesin O-5 = 234,35

3000 x 0,01x 8

= 0,97

44
Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,97 ≈ 1 mesin

4. Efisiensi mesin (O-4)= 21902,94 ÷ 85% = 257,68 %

Mesin O-4 = 257,68

3400 x 0,01 x 8

= 0,95

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,95 ≈ 1 mesin

5. Efisiensi mesin (O-3)= 24093,23÷ 85% = 283,45%

Mesin O-3 = 283,45

3600 x 0,01 x 8

= 0,98

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,98 ≈ 1 mesin

6. Efisiensi mesin (O-2)= 26502,55 ÷ 85% = 311,79 %

Mesin O-2 = 311,79

4000 x 0,01 x 8

= 0,97

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,97 ≈ 1 mesin

7. Efisiensi mesin (O-1)= 29152,80 ÷ 85 % = 342,97 %

Mesin O-1 = 342,97

5000 x 0,01 x 8

= 0,85

Jumlah Kebutuhan mesin aktual = 0,85 ≈ 1 mesin

45
Simpangan Baku
Tabel 3. Simpangan Baku Bulan Januari - Desember 2019
Xi Xi2
13600 184690000
13825 191130625
14151 200250801
14439 208484721
19696 387932416
19423 377252929
19942 397683364
20227 409131529
20526 421316676
20730 429732900
20397 416037609
21024 442008576
∑Xi = 217980 ∑Xi2 = 4065652146

∑Xi = 217980
∑Xi2 = 4065652146
n = 12
𝑛∑𝑋𝑖 2 − (∑𝑋𝑖)2
𝑠2 =
𝑛 (𝑛 − 1 )
( 12 𝑥 4065652146)– (217980)2
𝑠2 =
12 ( 12 − 1 )

𝑠 2 = 9640495,091

𝑠 = √9640495,091
𝑠 = 3104,91

46
Simpangan Baku
Tabel 2. Simpangan Baku Bulan Januari - Desember 2020
Xi Xi2
23151 535968801
23536 553943296
23919 572118561
24303 590635809
24686 609398596
25070 628504900
25454 647906116
25837 667550569
26221 687540841
26604 707772816
26988 728352144
27371 749171641
Σ Xi = 303140 Σ Xi2 = 13335364090

Σ Xi = 303140

Σ Xi2 = 13335364090

n = 12

𝑛∑𝑋𝑖 2 − (∑𝑋𝑖)2
𝑠2 =
𝑛 (𝑛 − 1 )
(12 𝑥 13335364090 )– (303140)2
𝑠2 =
12 ( 12 − 1)
8290678380 − 8272084401
𝑠2 =
132
𝑠 2 = 516140223,3

𝑠 = √140863,4773

𝑠 = 22718,72

47
Peramalan Produksi Tahun 2019
25000

20000

15000

10000

5000

Ramalan Penjualan Produk Masa Ini

Tabel 3. Penjualan Perusahaan Bulan Januari – Desember 2019


Bulan Penjualan (dalam unit)
Januari 13600
Februari 13825
Maret 14151
April 14439
Mei 19696
Juni 19423
Juli 19942
Agustus 20227
September 20526
Oktober 20730
November 20397
Desember 21024
Total 217980

Tabel 2. Peramalan Penjualan Tahun 2019

48
Bulan
Y (UNIT) X X.Y X2
Produksi
1 13600 -11 -149600 121
2 13825 -9 -124425 81
3 14151 -7 -99057 49
4 14439 -5 -72195 25
5 19696 -3 -59088 9
6 19423 -1 -19423 1
7 19942 1 19942 1
8 20227 3 60681 9

9 20526 5 102630 25
10 20730 7 145110 49
11 20397 9 183573 81
12 21024 11 231264 121
n =12 217980 ΣX=0 219412 ΣX2 =572

Peramalan Produksi Tahun 2020


28000

27000

26000

25000

24000

23000

22000

21000

49
Sehingga berdasarkan data peramalan diatas, maka :

Chart Title
14

12

10

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Series 1 Series 2 Series 3

∑Y 217980
𝑎= = = 18165
n 12
∑XY 219412
𝑏= = = 383,58
∑X 2 572

Rumus = y = a + b(x)
Jadi y = 18165+ 383,58x

Ramalan untuk bulan Januari - Desember 2019


Bulan Januari = 18166 + 383,58 (15)
y13 = 18165 + 383,58x = 23919,7 unit
=18165 + 383,58 (13) Bulan April
= 23151,54 unit y16 = 18166 + 383,58 x
Bulan Februari = 18166 + 383,58 (16)
y14 = 18166 + 383,58x = 24303,28 unit
= 18166 + 383,58 (14) Bulan Mei
= 23536,12 unit y17 = 18166 + 383,58 x
Bulan Maret = 18166 + 383,58 (17)
y15 = 18166 + 383,58 x = 24686,86 unit

50
Bulan Juni
y18 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (18)
= 25070,44 unit

Bulan Juli
y19 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (19)
= 25454,02 unit
Bulan Agustus
Y20 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (20)
=25837,6 unit
Bulan September
Y21 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (21)
= 26221,18 unit
Bulan Oktober
Y22 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (22)
= 26604,76 unit
Bulan November
Y23 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (23)
= 26988,341unit
Bulan Desember
Y24 = 18166 + 383,58 x
= 18166 + 383,58 (24)
= 27371,92 unit

51
Ramalan Penjualan Produk Masa Depan

Tabel 4. Peramalan Produk Tahun 2020


Bulan Penjualan (dalam unit) y13–y24
Januari 23151

Februari 23536

Maret 23919

April 24303

Mei 24686

Juni 25070

Juli 25454

Agustus 25837

September 26221

Oktober 26604

November 26988

Desember 27371
Total 303140

Jumlah unit Veggies Dimsum yang di produksi menurut peramalan tahun 2020 adalah
sebanyak 303140.

Tabel 5. Peramalan Penjualan Tahun 2020


Bulan
Y (UNIT) X X.Y X2
Produksi
1 23151 -11 -254661 121

2 23536 -9 -211824 81

3 23919 -7 -167433 49

4 24303 -5 -121515 25

5 24686 -3 -74058 9

6 25070 -1 -25070 1

7 25454 1 25454 1

52
8 25837 3 77511 9

9 26221 5 131105 25

10 26604 7 186228 49

11 26988 9 242892 81

12 27371 11 301081 121

n =12 303140 ΣX=0 109710 ΣX2 =572

Grafik Peramalan 2016


8400

8200

8000

7800

7600
UNIT
7400

7200

7000

Grafik 3. Peramalan Veggies Dimsum Tahun 2020

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah metode Linier merupakan metode yang

menguntungkan bagi perusahaan karena memiliki simpangan baku yang kecil dan permintaan

yang relative terus meningkat

53
MATERIAL HANDLING

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Pengertian Material Handling, (2) Alat
Angkut yang Digunakan, dan (3) Jarak Pengangkutan.

8.1 Pengertian Material Handling

Aktifitas pemindahan bahan (material handling) merupakan salah satu hal yang cukup
penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan di dalam merancang Tata Letak Pabrik.
Pentingnya masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari pemindahan
bahan berhubungan langsung dengan suatu cakupan yang luas yang berurusan dengan
efisiensi produksi menyeluruh. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah tipe layout yang
akan digunakan.

Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai


berikut : Pemindahan bahan dari gudang bahan baku (receiving), menuju departemen
Pabrikasi maupun departemen Assembling. Pemindahan bahan yang terjadi diproses satu jenis
mesin menuju jenis mesin yang lainnya :

a. Dari mesin pabrikasi menuju mesin assembling


b. Dari mesin assembling menuju mesin lainnya

Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barang jadi


(shipping). Secara terperinci tujuan dari pemindahan bahan adalah sebagai berikut :

1. Menaikkan kapasitas
2. Memperbaiki kondisi kerja
3. Memperbaiki pelayanan pada pelanggan
4. Meningkatkan pemanfaatan ruang dan peralatan
5. Mengurangi ongkos

Salah satu prinsip pemindahan bahan yaitu Prinsip Ukuran Satuan, yang
menyatakan bahwa makin besar beban yang dibawa akan makin rendah biaya tiap satuan
yang dipindahkan. Muatan satuan dapat dikatakan sebagai jumlah barang atau bahan
onggokan sedemikian rupa disusun atau dibatasi sehingga beban tersebut dapat diambil dan
dipindahkan sebagai objek tunggal, yang dapat dipindahkan oleh tangan manusia, maupun

54
oleh alat bantu atau alat angkut pemindahan barang.

Aktivitas pemindahan tersebut dapat ditentukan terlebih dahulu memperhatikan aliran


bahan yang terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya hal yang lain yang harus diperhatikan
adalah type lay out yang akan digunakan.

Perlu diperhatikan bahwa untuk menentukan ongkos material handling pada


pengangkutan atau pemindahan bahan menuju gudang barang jadi tidak diperhitungkan. Jadi
dengan kata lain bahwa ongkos material handling yang diperhitungkan adalah yang terjadi
didalam pabrik saja. Setelah diketahui aktivitas-aktivitas pemindahan bahan yang terjadi,
maka selanjutnya kita menentukan ongkos material handlingnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos material handling adalah alat


angkut yang digunakan, jarak pengangkutan dan cara pengangkutannya. Peralatan yang
biasa digunakan sebuah perusahaan manufactur diskrit dalam melakukan kegiatan
material handling ini adalah:

a. Conveyor.
b. Cranes
c. Truck (lift truck dan walky Fallet)

Beberapa aktivitas perpindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai


berikut :

a. Perpindahan barang dari gudang bahan baku atau material (receiving) menuju
departemen pabrikasi maupun departemen assembling
b. Perpindahan bahan yang terjadi diproses satu jenis departemen yang lainya.
c. Perpindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barng jadi
(shipping).

Kemudian setelah diketahui aktivitas-aktivitas perpindahan bahan yang terjadi, maka


selanjutnya dapat dihitung ongkos material handling terjadi aktivitas-aktivitas yang tersebut

8.2 Alat Angkut yang Digunakan

Dalam menentukan alat angkut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Berat material disesuaikan dengan daya angkut maksimal alat angkut.


b. Bentuk dan jenis material serta ukuran luasnya yang disesuaikan dengan daya

55
tampung alat angkut.
c. Sifat material, dimana harus diperhatikan kemungkinan menggunakan alat angkut
khusus.

Beberapa alat angkut yang umum digunakan adalah :

a. Alat angkut dengan menggunakan Tenaga Manusia (0 - 25 kg)


b. Alat angkut dengan menggunakan conveyor (26 - 50 Kg)
c. Alat angkut dengan menggunakan Lift Truck (diatas 50 Kg)

Setelah ditentukan alat angkut yang akan digunakan, maka selanjutnya dapat
ditentukan ongkos alat angkut yaitu berdasarkan jarak tempuh (meter gerakan). Dimana
ongkos untuk tiap meter gerakan adalah sebagai berikut :

a. Untuk Tenaga Manusia (orang) ongkosnya Rp. 205/m gerakan

b. Untuk conveyor ongkosnya Rp. 1000/m gerakan

c. Untuk Lift Truck ongkosnya Rp. 1250/m gerakan

8.3. Jarak Pengangkutan

Perhitungan OMH ini merupakan perhitungan tahap pertama, karena akan


dilakukan lagi perhitungan OMH yang merupakan revisi dari perhitungan tahap pertama.
Pada perhitungan tahap pertama ini, jarak antar kelompok mesin atau departemen yang
mengalami aktivitas pengangkutan diasumsikan berdampingan. Selain itu untuk
mengoptimalkan jarak antar aktivitas tersebut maka kelompok mesin atau departemen untuk
sementara diasumsikan berbentuk bujur sangkar.

56
Dari Ke Nama Komponen Alat Kapasitas OMH Jarak (m) Total
Angkut (m/jam) Ongkos
(Rupiah)
Receiving (A) Penimbangan (B) Jamur, tepung, pewarna, Manusia 400 205 8,8 1.804
garam, bumbu (Forklift)

Penimbangan (B) Pencampuran (C) Jamur, tepung, pewarna, Manusia 400 205 2,50 512,5
garam, bumbu (Trolly)

Pencampuran (C) Filler pengemasan Premix RM Manusia 400 205 5,0 1.025
Primer dan (Trolly)
sekunder (D)

Filler Vacum sealer(E) Dimsum Konveyor 400 1000 0,50 500


pengemasan
Primer dan
sekunder (D)
Vacum sealer(E) Pelabelan (H) Dimsum Konveyor 400 1000 0,02 20

Pelabelan (H) Pengemas tersier Dimsum Konveyor 400 1000 1,0 100
(I)

Pengemas tersier Gudang (J) Dimsum Manusia 400 250 15,0 3.750
(I) (Trolly)

Total 7.711,5

57
Tabel From to Chart (FTC)

Ke A B C D E F G H I J K L

Dari

A - 10,34 12,46 11,95 11,27 10,03 10,02 22,06 11,34 13,39 10,67 10,67

B 10,34 - 2,80 0,68 0,52 1,62 0,38 0,37 12,4 1,69 3,74 1,00

C 12,46 2,80 - 4,40 2,63 3,73 2,49 2,48 14,5 3,80 5,84 3,11

D 11,95 0,68 4,40 - 2,12 3,22 3,16 1,97 14,0 3,30 5,34 2,61

E 11,27 0,52 2,63 2,12 - 1,44 0,20 0,19 12,2 1,51 3,56 0,82

F 10,03 1,62 3,73 3,22 1,44 - 1,30 1,28 13,3 2,61 4,66 1,93

G 10,02 0,38 2,49 3,16 0,20 1,30 - 0,05 12,1 1,37 3,42 0,69

H 22,06 0,37 2,48 1,97 0,19 1,28 0,05 - 12,1 0,68 3,40 0,68

I 11,34 12,4 14,5 14,0 12,2 13,3 12,1 12,1 - 13,4 15,5 12,7

J 13,39 1,69 3,80 3,30 1,51 2,61 1,37 0,68 13,4 - 4,73 2,00

K 10,67 3,74 5,84 5,34 3,56 4,66 3,42 3,40 15,5 4,73 - 4,05

L 10,67 1,00 3,11 2,61 0,82 1,93 0,69 0,68 12,7 4,05 4,05 -

58
ARC “Veggies Dimsum”

59
Denah Pabrik “Veggies Dimsum”

2 1
3

4
14
10
5
13
10
6

12 15
10 10
8
7

16
15
9 17 10
8
7 10 11
10

Keterangan :
1. Pos satpam
2. Toilet umum
3. Ruang direktur
4. Ruang keuangan
5. Ruang marketing
6. Ruang staff operasional
60
7. Kantin
8. Musholla
9. Ruang produksi
10. Toilet wanita
11. Toilet pria
12. Gudang
13. Ruang HRD
14. Lobby
15. Loading
16. Parkir
17. Laboratorium

61

Anda mungkin juga menyukai