Disusun Oleh :
Popy Rosiana
NISN. 0044575224
Mengetahui,
Kepala SMKN 2 Rangkasbitung
ABSTRAK
i
POPY ROSIANA : Teknologi Produksi Tepung Fermentasi Berbahan Baku Ubi
Jalar Ungu dibimbing oleh TATI SUHARYATI, S.P dan DWI HANUM SARI,
S.Mat. Tepung ubi jalar ungu merupakan bahan setengah jadi yang memiliki
keunikan yaitu pigmen alami dari kandungan antosianinnya dan masa simpan
yang lebih lama. Fermentasi tepung ubi jalar ungu ini dapat merubah sifat
fungsional tepung, seperti pengembangan adonan yang lebih baik. Tujuan dari
penelitian ini adalah mempelajari proses pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan
menggunakan metode fermentasi, serta membuat inovasi produk yang berbahan
baku dari tepung ubi jalar ungu.
Penelitian ini meliputi proses pembuatan tepung yang dilaksanakan di
Laboratorium APHP dan analisis mutu yanng dilaksanakan di Laboratorium
Pengujian Mutu SMKN 2 Rangkasbitung. Proses pembuatan tepung ubi jalar
ungu termodifikasi yaitu Sortasi dan penimbangan, pengupasan kulit dan
pencucian, pengecilan ukuran, perendaman dengan metode fermentasi (alami, ragi
roti dan bakteri asam laktat), pencucian dan penirisan, pengeringan, penepungan,
dan pengayakan. Analisis mutu yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis
kadar air dan kadar karbohidrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan
metode fermentasi dapat memberikan pengaruh pada warna, terutama bila
menggunakan bakteri asam laktat. Warna tepung yang dihasilkan adalah ungu
pekat dan cerah. Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap warna dan tekstur
diperoleh skor penilaian rata-rata 3,55 yang artinya suka. Kadar air yang diperoleh
sebesar 12,6% dan kadar karbohidratnya sebesar 22,9%. Hasil Analisa usaha
diperoleh R/C ratio sebesar 1,88 B/C ratio sebesar 0,88 dan BEP sebesar 530,69
,artinya usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan. Produk inovasi yang
dihasilkan yaitu kue kering (coockies) dan Cake (bakery).
KATA PENGANTAR
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan judul Teknologi Produksi Tepung Fermentasi Berbahan Baku Ubi Jalar
Ungu dan Produk Inovasinya, yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam mengikuti lomba kompetensi siswa tingkat provinsi tahun 2021.
Penyusunan makalah ini dapat selesai dengan lancar karena tidak lepas dari
bantuan do’a dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Edi Ruslani, SE.,MM, selaku Kepala SMK Negeri 2 Rangkasbitung.,
2. Ibu Leli Natalia, S.Pd., selaku Waka Kurikulum SMK Negeri 2
Rangkasbitung.,
3. Ibu Tati Suharyati, SP., selaku Pembimbing dan Ketua Program Keahlian
Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 2 Rangkasbitung,
4. Ibu Dwi Hanum Sari, S.Mat selaku pembimbing 2.
5. Bpk Rohmat Mulyana, STP., M.Pd, Ibu Litta Yusviani,ST.,M.Pd, Ibu Ili
Susilawati, S.Hut., dan Ibu Linda Nirmala, ST., M.Pd., selaku team guru
pembimbing dalam pelaksanaan lomba kompetensi siswa tahun 2021.
6. Ibu Irjiati Rizki Khalida selaku Laboran Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian SMK Negeri 2 Rangkasbitung
7. Rekan-rekan siswa Ai Kurniasih, Sindia Munanjar, Hilda, yang telah banyak
membantu .
8. Ayahanda, ibunda, serta adik yang telah memberi dorongan semangat dan
menginspirasi lomba kompetensi siswa tahun 2021.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca yang memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... i
ABSTRAK................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ubi Jalar Ungu....................................................................................... 5
2.2 Kandungan Gizi Ubi Jalar ..................................................................... 5
2.3 Tepung Ubi Jalar.................................................................................... 7
2.4 Fermentasi ............................................................................................. 7
2.4.1 Fermentasi Alami......................................................................... 8
2.4.2 Fermentasi dengan Ragi Roti ...................................................... 9
2.4.3 Fermentasi dengan Bakteri Asam Laktat..................................... 10
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................ 11
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 11
3.2.1 Bahan........................................................................................... 11
3.2.2 Alat............................................................................................... 11
3.3 Prosedur Penelitian................................................................................ 11
3.3.1 Pembuatan Tepung Fermentasi Ubi Jalar Ungu.......................... 12
3.3.2 Analisis Mutu............................................................................... 18
3.3.2.1 Penentuan Kadar Air....................................................... 18
3.3.2.2 Analisis Kadar Karbohidrat............................................. 19
3.3.2.3 Uji Organoleptik.............................................................. 20
3.4 Analisis Usaha........................................................................................ 20
iv
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tepung Ubi Jalar Ungu.......................................................................... 23
4.2 Uji Organoleptik Tepung Ubi Jalar Ungu.............................................. 23
4.3 Kadar Air dan Kadar Karbohidrat Tepung Ubi Jalar Ungu................... 24
4.4 Analisis Usaha Tepung Ubi Jalar Ungu................................................. 24
4.5 Inovasi Produk Olahan Tepung Ubi Jalar Ungu.................................... 25
4.5.1 Kue Kering (coockies)................................................................. 25
4.5.2 Coockies Ubi Jalar Ungu............................................................. 27
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 28
5.2 Saran....................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1. Komposisi Gizi Umbi Jalar
Ungu...................................................................................................... 6
Tabel 2. Uji Organoleptik Terhadap Warna, dan
Tekstur................................................................................................... 20
Tabel 3. Data Analisi Usaha Tepung Ubi Jalar
Ungu....................................................................................................... 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu dengan metode
vi
fermentasi alami.................................................................................. 12
Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu dengan metode
fermentasi dengan ragi roti.................................................................. 13
Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Kerja Uji Kadar Air....................................... 18
Gambar 2. Diagram Alir Proseddur Kerja Uji Karbohidrat.................................. 19
Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu dengan metode
fermentasi dengan bakteri asam laktat................................................ 14
Gambar 6. Diagram Alir Pembuatan Coocies Ubi Jalar Ungu............................. 26
Gambar 7. Diagram Alir Pembuatan Cake Ubi Jalar Ungu................................. 27
DAFTAR LAMPIRAN
vii
Lampiran 5. Analisis Usaha Pembuatan Coocies Ubi Jalar Ungu
Lampiran 6. Analisis Usaha Pembuatan Cake Ubi Jalar Ungu
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Dapat menambah penngetahuan dan wawasan serta dapat
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama di sekolah.
2. Bagi masyarakat
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tepung ubi ungu
dapat dijadikan alternat sumber karbohidrat pengganti tepung terigu
2. Memberikan alternatif pada masyarakat, dalam pemanfaatan pangan
lokal untuk dijadilan makanan yang kaya gizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang banyak ditanam masyarakat Indonesia. Ubi jalar ini memiliki beberapa
sebutan seperti ketela rambat, sweet potato (Inggris), shoyu (Jepang), huwi
mulai banyak ditanam di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 1960-an dan
Namun tempat yang potensial agar menghasilkan umbi yang bagus adalah di
tanah yang gembur dan halus dengan pH 5,6-6,6 dengan suhu optimal 24-25
o
C dengan kisaran curah hujan 750-1250 mm (Koswara, 2016).
Ubi jalar dapat dibedakan berdasarkan warna kulit, warna daging, bentuk
daging, daun, dan warna batangnya. Salah satu dari berbagai jenis warna
daging ubi jalar adalah ubi jalar ungu. Menurut Rosidah (2016) ubi jalar ungu
yaitu umbi berbentuk lonjong, teksturnya keras dan rasanya manis namun
tidak semanis ubi putih . Menurut Sri Kumalaningsih (2016:81), “Ubi jalar
blackie karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu
kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin yang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi ubi jalar tahun 2017
sebesar 2.029.333 ton dari luas panen 110.514 Ha, dan produktivitas ubi jalar
sebesar 18,363 Ton/Ha, hal ini bila dibandingkan dengan tahun 2016
peningkatan produktivitas ubi jalar sebesar 4,6%. (BPS, 2017). Dilihat dari
data peningkatan tersebut perlu adanya pengolahan ubi jalar menjadi bentuk
tepung agar dapat disimpan lebih lama mengingat jika dalam keadaan segar
Tepung ubi jalar merupakan ubi jalar yang dihancurkan dan dihilangkan
kadar airnya sekitar 7% (Sarwono, 2015). Tepung dari umbi-umbian ini dapat
dibuat dengan 2 cara, cara pertama umbi diiris tipis-tipis lalu dikeringkan
kemudian ditepungkan dan cara kedua umbi diparut atau dibuat pasta lalu
dikeringkan dan ditepungkan (Koswara, 2016), perbedaan pembuatan ini
terletak pada banyaknya kandungan pati yang terdapat pada tepung.
Proses pengeringan diperlukan untuk menghilangkan kadar air bahan
dari±70% hingga produk kering sehingga volume lebih ringan. Umumnya
kadar air tepung berkisar 7% atau maksimal 15% sesuai SNI untuk tepung.
Pada proses pengeringan juga terjadi perpindahan massa air disebabkan
karena panas yang masuk dan perbedaan uap air pada bahan (Suryaningsih,
dkk., 2012).
Tepung berbahan dasar umbi ini masih kurang diminati dibandingkan
dengan terigu karena menghasilkan produk yang berwarna kecokelatan dan
kurang mengembang. Untuk memperbaiki karakteristik tepung ubi jalar
diperlukan cara memodifikasi sifat-sifat fungsionalnya, seperti fermentasi
menggunakan bakteri asam laktat (Hidayati, 2012).
2.4. Fermentasi
mikroba. Di dalam sel mikroba terdapat enzim yang jumlahnya sangat sedikit
akan tetapi mempunyai kemampuan yang besar untuk melakukan perubahan
kimia yang diperlukan sel (Buckle, dkk., 1985).
Perubahan kimia yang terjadi pada proses fermentasi dapat didefinisikan
sebagai proses pemecahan karbohidrat, asam amino, dan lemak dengan
bantuan mikroba dan enzim tertentu yang dapat menghasilkan CO 2 dan zat-
zat lainnya. Proses ini juga dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan
menjadi lebih sederhana(Winarno, dkk., 1980).
Lama fermentasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kualitas fisik tepung yang terfermentasi. Semakin lama proses fermentasi,
aktivitas mikroba dalam merombak pati semakin besar sehingga
meningkatkan viskositas dan tingkat kelarutan. Namun semakin lama
fermentasi juga akan menyebabkan penurunan aroma dan citarasa
(Anggraeni dan Yuwono, 2014). Pada proses fermentasi penggunaan starter
sering dilakukan dengan tujuan mempersingkat waktu produksi
(Rattanachaikunsopon dan Phumkhachorn, 2010).
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah ubi jalar
ungu dengan tingkat kematangan yang optimal dengan ciri ubi jalar
berwarna ungu cerah. Bahan lain yang digunakan ialah air, garam komersil
merk dolphin®,ragi rotimerk saf-instant®, dan yoghurt komersil natural set
merk biokul® sebagai penghasil bakteri asam laktat (BAL).
Bahan yang dignakan untuk keperluan analisis kimia yaitu : Sampel,
HCl 3%, NaOH 30%, CH3COOH 3%, larutan KIO3 20%, larutan H2SO4
25%, luff schoorl, aquades, dan larutan tiosulfat 0,1 N.
3.2.2 Alat
Pendinginan
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu Dengan Metode Fermentasi
Alami
1,8 kg chips ubi jalar ungu direndam dalam 6 liter air yang telah
dilarutkan dengan 0,5% (30 g) ragi instan dalam wadah perendaman
yang tertutup, kemudian difermentasi dengan lama fermentasi 72 jam.
Skema pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan metode fermentasi
dengan ragi instan dapat dilihat pada Gambar 2.
Ubi jalar ungu
BAL yang digunakan dalam fermentasi chips ubi jalar berasal dari
yoghurt komersil (Biokul natural set®). Yoghurt yang dibutuhkan untuk
6 liter air sebanyak 17,5 g.
1,8 kg chips ubi jalar ungu direndam dalam air sebanyak 6 liter air
garam 0,85% yang telah ditambahkan BAL sebanyak 17,5 g dalam
wadah perendaman, fermentasi dilakukan selama 72 jam. Skema
pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan metode fermentasi dengan
bakteri asam laktat dapat dilihat pada pada Gambar 5
Ubi jalar ungu
Pembuatan
Pengirisanlarutan airslicer,
dengan garamtebal
0,85% yang
3 mm
telah berisi BAL dari yoghurt sebanyak
1x107 CFU/mL (17,5 gr/6L air)
Gambar 5. Diagram alir pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan metode
Pencucian dan penirisan
1. Nama produk
Nama produk mencerminkan reputasi dari produsen itu sendiri.
Semakin terkenal sebuah produk, konsumen dapat langsung menebak
nama produk melalui logo produk.
2. Informasi produsen atau distributor
Selain nama produk, konsumen juga ingin tahu tentang asal-usul
produsen makanan yang hendak kita beli. Apakah produsen berasal
dari dalam negeri atau merupakan barang import. Apabila makanan
tersebut merupakan barang dalam negeri maka terdapat informasi
produsen. Tetapi apabila berasal dari luar negeri maka akan terdapat
nama distributor produk yang berada di bagian tepi bawah.
3. Komposisi
Komposisi memuat formula bahan dalam suatu produk.
4. Berat bersih
Netto atau berat bersih ini merupakan bagian yang juga penting
dalam label pangan. Bagian ini memuat berat atau bobot bahan
pangan.
5. Keterangan Halal
Logo ini dapat berupa logo halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Keterangan halal ini merupakan point yang sangat penting dalam
label pangan. Melalui logo halal, konsumen dapat mengetahui halal
atu tidaknya suatu produk untuk dikonsumsi.
6. Nomor pendaftaran pangan
Nomor pendaftaran ini dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat
dan Makanan atau disingkat BPOM RI. Jika makanan tersebut
berasal dari luar negeri maka akan tertulis BPOM RL MD dan jika
berasal dari dalam negeri maka tertulis BPOM RI ML. Nomor
17
pendaftaran ini terdiri dari 12 digit angka dan jika izinnya diberikan
dari dinas kesehatan baik kabupaten atau kota akan tertulis P-IRT. P-
IRT ini maksudnya pangan industri rumah tangga yang produknya
masih dalam skala kecil
7. Kode produksi
Kode merupakan riwayat kapan makanan itu diproduksi yang berupa
tanggal, bulan, dan tahun produksi.
18
Prosedur Kerja
Wi : hasil akhir
3.3.2.2 Analisis Kadar Karbohidrat
Metode Luff Schoorl
Dinginkan
Dinginkan
Untuk titrasi blanko, kerjakan seperti diatas, hanya tidak menggunakan sampel.
Perhitungan
Ntio
mg gula x x fp
Kadar KH (persen) = 0,1 x 100% x 0,9
Ws x 1000
Keterangan :
Ws = Bobot sampel (gram)
Mg gula = Glukosa yang terkandung untuk ml tio yang
dipergunakan (mg), lihat di tabel luff schoorl
fp = Faktor pengenceran
3.3.2.3 Uji Organoleptik
Uji organoleptic dilakukan tehadap warna, dan tekstur dengan uji
hedonic (kesukaan). Bahan disajikan dengan diberi kode, dan panelis
diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan tingkat kesukaan. Skala
hedonic yang digunakan mempunyai rentangan skala 1-5. Uji organoleptic
yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 2.
Keterangan:
Sangat suka : 5
Suka : 4
Biasa : 3
Tidak suka : 2
Sangat tidak suka : 1
21
BTT
Titik Break Event (Unit) =
H−BVR
22
344.950
=
3.500−2.850
= 530,69
Keterangan :
BTT = Biaya tetap total
H = Harga jual perunit
BVR = Biaya variabel rata–rata
Biaya tetap disebut juga biaya umum, biaya ini tidak pernah berubah-
ubah yang termasuk biaya tetap diantaranya adalah biaya gaji pegawai,
peralatan listrik, air, transportasi. Kontribusi unit pada biaya tetap
merupakan selisih antara harga jual dengan biaya variabel per unit.
23
BAB IV
Berdasarkan hasil penelitian tepung yang dihasilkan dari fermentasi dengan air dan
fermentasi dengan ragi roti meskipun memiliki kecerahan yang lebih tinggi, namun
warnanya lebih mengarah ke merah, sedangkan tepung ubi jalar yang tidak
difermentasi (kontrol) meskipun warna ungunya lebih kuat, tetapi nilai kecerahannya
lebih rendah, sehingga tepung terlihat berwarna pucat. Tepung ubi jalar yang
dihasilkan dari fermentasi BAL memiliki warna yang ungu dan cerah. Hal ini
sesuai literatur yang menyataka bahwa fermentasi BAL mampu
mempertahankan stabilitas antosianin dari ubi jalar, karena pH nya yang
rendah (Elbe dan Schwartz, 2016).
4.3 Kadar Air dan Kadar Karbohidrat Tepung Ubi Jalar Ungu
Kadar air tepung ubi jalar ungu yang dihasilkan dari fermentasi chips yaitu
12,69 %. Hasil tepung ubi jalar ungu yang dihasilkan dari fermentasi chips ini sesuai
dengan standar SNI 01-3751-2006 (tepung terigu) yaitu maksimal sebesar 14,5%
(SNI, 2006). Tepung ubi jalar ungu fermentasi ini sudah memenuhi standar tepung
yang ada
Kadar pati chips ubi jalar yang difermentasi dengan BAL selama 72 jam
menjadi tepung ubi jalar ungu sebesar 70,6 % . Aktivitas BAL dalam
merombak sserat kasar, lemak, protein, serta total gula dan gula reduksi
Produksi tepung Ubi Ungu diperkirakan 100 kg per hari dan 25 hari kerja
yang setiap bulannya menggunakan tenaga kerja 2 orang. Perhitungan analisis
usaha terdapat pada lampiran 4.
Uraian Nilai
Biaya Tetap 570.00 0
Biaya Variabel 12.612.500
Biaya Produksi 13.182.500
Jumlah Produk (bungkus) 1375
HPP 9.600
Total Penerimaan 24.750.000
Keutungan 11.567.000
R/C ratio 1,88
B/C ratio 0,088
BEP
Berdasarkan data tersebut di atas diketahui R/C Ratio nya yaitu 1,88
artinya setiap biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp.1,00 akan
memperoleh penerimaan Rp. 1,88. Karena R/C Ratio tersebut adalah >1,
maka usaha tersebut dinyatakan efisien atau menguntungkan, sehingga layak
untuk dikembangkan.
Sedangkan untuk B/C ratio adalah 0,09, artinya setiap biaya produksi
sebesar Rp 1.000 maka akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 88,-
Tepung ubi ungu dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan,
diantaranya adalah kue kering (coockies) dan cake. Prinsip pembuatan coockies
dan cake adalah menggunakan prinsip pencampuran semi basah.
dibutuhkan; keadaan produk; atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk
melakukan pencampuran. Kesseragaman pencampuran dapat diukur dari sampel
yang diambil selama pencampuran. Jika komponen yang dicampur telah
terdistribusi secara acak maka dapat dikatakan proses pencampuran telah
berlangsung dengan baik. Kegiatan ini memerlukan alat pencampur atau mixer
untuk menghasilkan suatu campuran yang homogen.
Pencampuran
Pengayakan
Pembakaran
Pencampuran
Pengayakan
Pengukusan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembuatan tepung ubi jalar ungu dengan
perlakuan fermentasi memberikan pengaruh pada warna dan tekstur tepung umbi
jalar ungu. Tepung yang dihasilkan dari fermentasi dengan air dan fermentasi
dengan ragi roti memiliki kecerahan yang tinggi dan warnanya mengarah ke
merah. Tepung ubi jalar yang dihasilkan dari fermentasi BAL memiliki warna
yang ungu pekat dan cerah.
Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap warna dan tekstur tepung ubi jalar
ungu yang difermentasi diperoleh skor penilaian rata-rata 3,55 yang artinya suka.
Berdasarkan hasil uji kadar air dan kadar karbohidrat, tepung ubi jalar ungu
mempunyai kadar air sebesar 12,6% dan kadar karbohidratnya sebesar 22,9%.
Berdasarkan analisis usaha diperoleh R/C ratio >1 yaitu sebesar 1,88, dan B/C
ratio sebesar 0,88 dan BEP sebesar 530,69. maka usaha ini dinyatakan efisien
sehingga layak untuk dikembangkan.
Umbi jalar ungu dapat diolah menjadi produk olahan yaitu kue kering / coockies
dan Cake/ bakery. Dengan demikian ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti tepung terigu.
5.2 Saran
1. Diharapkan agar menggunakan tepung ubi jalar ungu sebagai pengganti
tepung terigu atau sebagai substitusi pada pembuatan bakery atau olahan-
olahan lainnya, karena memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan, salah
satunya mengandung vitamin A dan antosianin dalam kadar yang tinggi.
2. Diharapkan dalam pembuatan tepung ubi ungu, digunakan metode
fermentasi baik fermentasi alami, fermentasi dengan ragi roti atau dengan
bakteri asam laktat (BAL).
29
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Y. P., dan Yuwono, S. S. 2014. Pengaruh fermentasi alami pada chips
ubi jalar (Ipomoeabatatas) terhadap sifat fisik tepung ubi jalar
terfermentasi. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(2):59-69.
Buckle, K. A., Edward, R. A., Fleet, G. H., dan Wooton, M. 1985. Ilmu
Pangan.Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono.UI-Press, Jakarta.
Daeschel, M. A. 1989. Antimicrobial substance from lactid acid bacteria for use
as food preservation.Journal Food Technology. 43:148-155.
Hardoko, Hendarto, L., dan Tagor. 2016. Pemanfaatan ubi jalar ungu (Ipomoea
batatas l. poir) sebagai pengganti sebagian tepung terigu dan sumber
antioksidan pada Roti Tawar. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 21(1):
25-32.
Hayek, S.A., dan Ibrahim, S. A. 2013. Current limitations and challenges with
lactid acid bacteria: a review. Food and Nutrition Sciences. 4(1):73-87.
Juanda, D., dan Cahyono, B. 2000.Budidaya dan Analisa Usaha Tani Ubi Jalar.
Kanisius, Jakarta.
Koswara, S. 2009b. Ubi Jalar dan Hasil Olahannya (Teori dan Praktek).
(http://www.ebookpangan.com, diakses tanggal 19 Februari 2016).
Rosidah. 2010. Potensi ubi jalar sebagai bahan baku industri pangan. Jurnal
Teknubuga. 2(2):44-52.
Setiarto, R. H. B., Jenie, B. S. L., Faridah, D. N., dan Saskiawan, I. 2015. Kajian
peningkatan pati resiten yang terkandung dalam bahan pangan sebagai
sumber prebiotik.Jurnal Ilmu pertanian Indonesia (JIPI). 20(3):191-200.
Setiarto,R. H. B., Jenie, B. S. L., Faridah, D. N., Saskiawan, I., dan Sulistiani.
2012. Seleksi bakteri asam laktat penghasil amilase dan pululanase dan
aplikasinya pada fermentasi talas. Jurnal teknologi dan industri pangan.
26(1):80-89.
Suryaningsih, N. L. S., Rahardjo, B., dan Suratmo, B. 2012. Kadar air kritis pada
proses pengeringan dalam pembuatan tepung ubi jalar (Ipomoea
batatas
Yuwono, S. S., Febrianto, K., dan Dewi, N. S. 2013. Pembuatan beras tiruan
berbasis modified cassava flour (MOCAF): Kajian proporsi MOCAF :
tepung beras dan penambahan tepung porang. Jurnal Teknologi Pertanian.
14(3): 175-182.
Produk Cookies
Produk Cake Karamel Ubi Jalar Ungu
Lampiran 2.
Skor Penilain
Warna Tekstur
Panelis Rata-rata
1 4 3 3.50
2 3 3 3.00
3 4 4 4.00
4 3 4 3.50
5 4 3 3.50
6 3 3 3.00
7 4 4 4.00
8 3 4 3.50
9 3 3 3.00
10 4 5 4.50
11 4 4 4.00
12 3 3 3.00
13 4 3 3.50
14 4 3 3.50
15 3 4 3.50
16 3 4 3.50
17 4 3 3.50
18 3 3 3.00
19 4 4 4.00
20 4 4 4.00
Rata-rata 3,55 3.55 3.55
Skor penilain:
Skor Penilain :
5 : sangat suka
4 : suka
3 : biasa
2 : tidak suka
1 : sangat tidak suka
Lampiran 4.
Produksi ubi jalar ungu sebanyak 100 kg per hari, menghasilkan 27.500 gr
tepung/hari.Berat per bungkus adalah 500 gr . Setiap bulan bekerja selama 25
hari, maka jumlah produk per hari adalah 55 bungkus. Dijual dengan harga Rp.
9.000 per bungkus.
Biaya Produksi
1. Biaya Tetap
a. Biaya Bahan
a. Ubi :100 kg x Rp. 3.500 x 25 = Rp. 8.750.000
= Rp.13.182.500.-
Penerimaan
= Rp. 24.750.000
Keuntungan
= Rp.11.567.500,-
R/C Ratio
= 1,877
B/C Ratio
= 0,877
BEP
Dimana
TBE: Titik break event
BTT: Biaya tetap total
H: Harga jual perunit
BVR: Biaya variabel rata–rata
Lampiran 5.
Biaya Produksi
1.Biaya Tetap
2.Biaya Variabel
a. Biaya Bahan
Total Biaya Variabel = Biaya Bahan + Biaya kemasan + Biaya listrik + Upah
+ Biaya Gas
= Rp 1.005.500
= Rp 42.250 + Rp 1.005.500
= Rp 1.047.750
Harga Pokok Produksi
= Rp 1.047.750 : 25
= Rp 41.910
Pemasukan
= Rp 45.000 X 25
= Rp 1.125.000
Laba
= Rp 1.125.000 - Rp 1.047.750
= Rp 77.250
R/C Ratio
B/C Ratio
= Rp 77.250 / Rp 1.047.750
= Rp 0,07
BEP
Lampiran 6.
Produksi cake ubi ungu sebanyak …setiap hari. Jika 25 hari kerja, maka
dihasilkan cake ubi ungu…. setiap bulan. Dijual dengan harga RP…
Biaya Produksi
1.Biaya Tetap
2.Biaya Variabel
a. Biaya Bahan
Total Biaya Variabel = Biaya Bahan + Biaya kemasan + Biaya listrik + Upah
+ Biaya Gas
= Rp 1.005.500
= Rp 42.250 + Rp 1.005.500
= Rp 1.047.750
= Rp 1.047.750 : 25
= Rp 41.910
Pemasukan
= Rp 45.000 X 25
= Rp 1.125.000
Laba
= Rp 1.125.00 - Rp 1.047.750
= Rp 77.250
R/C Ratio
= Rp 1.125.000 / Rp 1.047.750
= Rp 1,07
B/C Ratio
= Rp 77.250 / Rp 1.047.750
= Rp 0,07
BEP